Tiba-tiba Jimmie lewat di samping mereka dan dengan ketus langsung bertanya kenapa ia melihatnya."Apa yang kau lihat?" Kata Jimmie.Joy tertawa melihatnya dan mengatakan bahwa dengan sikap Jimmie yang seperti itu jelas niat Gebbie untuk makan bersama tidak mungkin terlaksana."Kalu lihat sendiri kan? Dia pasti tidak ingin makan bersama." Kata Joy.Gebbie yang penasaran menyusul Jimmie yang ternyata berada di ruangan yang sudah tidak terpakai."Hah? Apa itu?" Gumam Gebbie.Sebagian isinya sudah ia bersihkan dan ia atur kembali. Mengetahui Gebbie masuk ke sana, Jimmie menanyakan mengapa ia lancang melakukannya."Apa sudah menjadi kebiasaanmu menyelinap masuk ke ruangan pribadi orang lain?" Kata Jimmie."Ah, maaf." Ucap Gebbie."Kenapa kau selalu mengikuti aku? Seharusnya kau tidak ada disini." Ucap Jimmie."Apa spesialnya tempat ini?" Kata Gebbie mencoba memeriksa tempat itu."Apa
"Beli mie instan!" Jawab Gebbie."Berbahaya di tengah hujan lebat ini dan anginnya kencang!" Kata Joy."Tapi aku harus makan!" Keluh Gebbie dengan suara keras."Ah, maafkan aku. Tapi kau tidak perlu keluar rumah, lagipula hanya untuk makanan cepat saji begitu." Protes Joy."Aku hanya lapar, aku sangatlah lapar!" Keluh Gebbie sambil melototi Joy."Kau marah?" Ucap Joy."Aku tidak marah!" Bentak Gebbie.Joy tersenyum kecil melihat tingkah Gebbie."Kau ini lucu juga." Gumam Joy.Joy lalu memiliki ide, " Apa mau suka makan pizza?" Tanya Joy."Iya aku sangat suka." Kata Gebbie sembari mengelus-elus perutnya."Baiklah, ayo ikut aku ke dapur." Kata Joy sembari menarik tangan Gebbie.Joy memakai peralatan masak dan memasak buat Gebbie, tidak lama kemudian ia selesai membuat pizza."Ini pizzanya, makanlah!" Kata Joy."Ini hangat, dan lezat." Gebbie makan dengan l
"Astaga, apa-apaan ini?! Seharusnya kau lebih berhati-hati saat berjalan!" "Maafkan aku." Ucap Gebbie."Oh tidak! Tas kulit buayaku! Jadi tergores begini! Oh tidak tas buayaku tergores!" Keluh wanita itu."Maafkan aku nyonya." Gebbie meminta maaf."Kau pikir permintaan maafmu itu bisa memperbaiki tas mahalku ini, huh? Ini tergores sekarang karena kau menabrakku! Kau tau? Tas ini harganya 50 juta, harganya 50 juta, paham!" Protes wanita itu.Ia meminta ganti sebesar 50 juta pada Gebbie dan Gebbie yang hanya bisa bengong. "Gantikan uangku untuk tas ini! Gantikan uangku sekarang!" Bentak wanita itu.Tanpa diduga Rahel juga sedang berada di butik tersebut dan melihat peristiwa tersebut ia menghampiri Gebbie dan mengatakan pada si wanita bahwa tas yang ia gunakan bukanlah yang ori, bahkan kualitas kwnya pun bukan yang kelas atas. "Benarkah?" Kata Rahel sambil berjalan menghampiri Gebbie dan wanita itu."S
"Astaga, apa-apaan ini?! Seharusnya kau lebih berhati-hati saat berjalan!" "Maafkan aku." Ucap Gebbie."Oh tidak! Tas kulit buayaku! Jadi tergores begini! Oh tidak tas buayaku tergores!" Keluh wanita itu."Maafkan aku nyonya." Gebbie meminta maaf."Kau pikir permintaan maafmu itu bisa memperbaiki tas mahalku ini, huh? Ini tergores sekarang karena kau menabrakku! Kau tau? Tas ini harganya 50 juta, harganya 50 juta, paham!" Protes wanita itu.Ia meminta ganti sebesar 50 juta pada Gebbie dan Gebbie yang hanya bisa bengong. "Gantikan uangku untuk tas ini! Gantikan uangku sekarang!" Bentak wanita itu.Tanpa diduga Rahel juga sedang berada di butik tersebut dan melihat peristiwa tersebut ia menghampiri Gebbie dan mengatakan pada si wanita bahwa tas yang ia gunakan bukanlah yang ori, bahkan kualitas kwnya pun bukan yang kelas atas. "Benarkah?" Kata Rahel sambil berjalan menghampiri Gebbie dan wanita itu."S
"Tapi selain itu, aku lebih suka jika kau bersikap seperti biasa saja padaku." Kata Gebbie."Astaga kau benar-benar gadis aneh, kau tau banyak wanita yang tidak seberuntung dirimu itu. Harusnya kau bahagia kau menjadi tunangan seorang Reinhard." Ucap Rey."Itu sangat melelahkan!" Kata Gebbie."Kenapa kau sangat memaksakan diri untuk membuat kami bertiga makan bersama denganmu?" Tanya Rey."Aku hanya ingin saja, lagipula persaudaraan macam apa biar makan bersama saja tidak perna!" Keluh Gebbie."Jujur saja, aku tidak ingin kau kerepotan, karena kau itu seorang gadis!" Kata Rey.Gebbie terdiam..."Apa aku menyebalkan?" Tanya Rey."Iya! Pesan teks yang kau kirim di ponselku terlalu banyak!" Kata Gebbie."Ah, itu karena kau tidak terlihat sejak tadi, apa kau sudah makan?" Kata Rey."Aku baru saja selesai makan bersama Joy." Kata Gebbie."Joy? Astaga! Jangan dekat-dekat dengan Joy apalagi s
"Tidak...tidak!" Ucap Gebbie."Aku sudah bilang, ada yang ingin aku berikan padamu!" Ucap Rey."Tidak, terima kasih!" Kata Gebbie."Kau akan terkejut dan terharu jika kau melihatnya! Sungguh!" Kata Rey.Gebbie menutup panggilan teleponnya dan tidur."Wuah! Apa aku baru saja di abaikan?" Ucap Rey.Karena Gebbie tidak menghiraukannya, Rey mendatangi kamar Gebbie dan memamerkan ‘hadiah’ yang ia miliki, itu adalah seragam sekolah milik Gebbie yang tertinggal di hotel beberapa waktu lalu."Apa? Kenapa kau terus mengetuk pintu kamarku?" Tanya Gebbie."Kau, kau tunggu disitu!" Kata Rey dan kembali ke kamarnya."Apa-apaan ini?" Ucap Gebbie.Rey ke kamarnya dan mengambil seragam milik Gebbie, ia lalu menunjukannya ke pada Gebbie dari kamarnya."Hey, itu seragamku!" Kata Gebbie."Kemari dan ambil sendiri." Kata Rey."Hey, kenapa ada padamu? Cepat kembalikan!" Kata Gebbie.
"Lalu apa? Kakak akan mengusir aku pergi dari sini?" Ucap Gebbie."Bisa-bisanya kau acuh tak acuh begitu dengan dirimu sendiri?" Kata Joshua."Lalu aku harus menangis begitu? Kakak mau aku menangis di sini? Jadi kakak tidak akan mengusir aku pergi dari sini, sekarang begitu?!" Kata Gebbie."Kenapa kau harus tinggal disana jika kau merasa stres seperti itu." Kata Joshua."Kak Joshua, kau akan merasa kesal jika aku menangis. Dan jika kakak tahu kondisi mu yang sebenarnya kau juga akan tambah kesal nanti." Kata Gebbie."Tegal saja, kau harusnya cerita pada kakak. Itu lebih baik melihatmu menangis di depanku." Kata Joshua."Aku telah cukup menangis akhir-akhir ini. Satu hal yang aku tahu dan itu diajarkan oleh air mata, itu adalah fakta bahwa menangis tidak akan menyelesaikan apapun." Kata Gebbie sambil mengambil botol hendak minum lagi."Kau mau minum lagi?' tanya Joshua."Iya!" Kata Gebbie."Tidak boleh!"
Kehidupan Gebbie di mansion Sky House dimulai. Seperti sudah ia bayangkan sebelumnya, bukan perkara mudah menghadapi ketiga pria di sekelilingnya, dengan Rey yang berusaha menaklukkannya, Joy yang ramah dan baik hati, serta Jimmie yang dingin dan sering menuduhnya yang tidak-tidak. Baik Rahel maupun keluarga tiri Gebbie.Setelah berkunjung ke rumah Joshua, Gebbie akhirnya kembali ke mansion dan saat ia tiba di mansion, Strategi pertama adalah mengajak mereka di saat mereka lengah. Cara tersebut berhasil pada Joy dan Rey, namun gagal pada Jimmie. Dengan bantuan Tuan Warren, Gebbie mencoba menjalankan rencana B, yaitu menyiapkan makanan favorit ketiga tuan muda itu, di ruang tengah. Rencana itu nyaris berhasil karena kebetulan ketiganya sudah kelaparan. Tapi pada akhirnya gagal juga dan malah tuan Warren lah yang asik menikmati makanan-makanan tersebut.Kini giliran Ms.Zhea yang menjadi sasaran curhatnya Gebbie Ternyata ada beberapa hal yang menyebabkan ketiga cucu C