"Tidak...tidak!" Ucap Gebbie.
"Aku sudah bilang, ada yang ingin aku berikan padamu!" Ucap Rey."Tidak, terima kasih!" Kata Gebbie."Kau akan terkejut dan terharu jika kau melihatnya! Sungguh!" Kata Rey.Gebbie menutup panggilan teleponnya dan tidur."Wuah! Apa aku baru saja di abaikan?" Ucap Rey.Karena Gebbie tidak menghiraukannya, Rey mendatangi kamar Gebbie dan memamerkan ‘hadiah’ yang ia miliki, itu adalah seragam sekolah milik Gebbie yang tertinggal di hotel beberapa waktu lalu."Apa? Kenapa kau terus mengetuk pintu kamarku?" Tanya Gebbie."Kau, kau tunggu disitu!" Kata Rey dan kembali ke kamarnya."Apa-apaan ini?" Ucap Gebbie.Rey ke kamarnya dan mengambil seragam milik Gebbie, ia lalu menunjukannya ke pada Gebbie dari kamarnya."Hey, itu seragamku!" Kata Gebbie."Kemari dan ambil sendiri." Kata Rey."Hey, kenapa ada padamu? Cepat kembalikan!" Kata Gebbie.<"Lalu apa? Kakak akan mengusir aku pergi dari sini?" Ucap Gebbie."Bisa-bisanya kau acuh tak acuh begitu dengan dirimu sendiri?" Kata Joshua."Lalu aku harus menangis begitu? Kakak mau aku menangis di sini? Jadi kakak tidak akan mengusir aku pergi dari sini, sekarang begitu?!" Kata Gebbie."Kenapa kau harus tinggal disana jika kau merasa stres seperti itu." Kata Joshua."Kak Joshua, kau akan merasa kesal jika aku menangis. Dan jika kakak tahu kondisi mu yang sebenarnya kau juga akan tambah kesal nanti." Kata Gebbie."Tegal saja, kau harusnya cerita pada kakak. Itu lebih baik melihatmu menangis di depanku." Kata Joshua."Aku telah cukup menangis akhir-akhir ini. Satu hal yang aku tahu dan itu diajarkan oleh air mata, itu adalah fakta bahwa menangis tidak akan menyelesaikan apapun." Kata Gebbie sambil mengambil botol hendak minum lagi."Kau mau minum lagi?' tanya Joshua."Iya!" Kata Gebbie."Tidak boleh!"
Kehidupan Gebbie di mansion Sky House dimulai. Seperti sudah ia bayangkan sebelumnya, bukan perkara mudah menghadapi ketiga pria di sekelilingnya, dengan Rey yang berusaha menaklukkannya, Joy yang ramah dan baik hati, serta Jimmie yang dingin dan sering menuduhnya yang tidak-tidak. Baik Rahel maupun keluarga tiri Gebbie.Setelah berkunjung ke rumah Joshua, Gebbie akhirnya kembali ke mansion dan saat ia tiba di mansion, Strategi pertama adalah mengajak mereka di saat mereka lengah. Cara tersebut berhasil pada Joy dan Rey, namun gagal pada Jimmie. Dengan bantuan Tuan Warren, Gebbie mencoba menjalankan rencana B, yaitu menyiapkan makanan favorit ketiga tuan muda itu, di ruang tengah. Rencana itu nyaris berhasil karena kebetulan ketiganya sudah kelaparan. Tapi pada akhirnya gagal juga dan malah tuan Warren lah yang asik menikmati makanan-makanan tersebut.Kini giliran Ms.Zhea yang menjadi sasaran curhatnya Gebbie Ternyata ada beberapa hal yang menyebabkan ketiga cucu C
Gebbie pun bergegas pergi ke toilet untuk mengeringkannya."Tunggu sebentar, aku akan pergi ke toilet untuk membersihkannya." Ucap Gebbie.Jimmie ternyata mengikutinya. Ia mengatakan, apabila memang hal-hal seperti ini yang Gebbie ingin dapatkan, ia bisa memberikannya. "Hey, kau mau apa?" Tanya Gebbie."Apa kau sangat senang di belikan baju mahal oleh Rey dan di ajak makan ke restoran mewah seperti ini?" Ucap Jimmie."Hah! Kau mau cari gara-gara lagi denganku?" Keluh Gebbie."Aku bisa melakukannya untukmu!" Ucap Jimmie."Apa maksudmu?" Tanya Gebbie."Jika ini tujuanmu datang ke kediaman Sky House, benar-benar sangat menyedihkan!" Kata Jimmie.Gebbie pun memintanya untuk tidak meremehkan dirinya, karena tujuannya ada di mansion jauh lebih tinggi daripada itu.“Apa kau baru saja meremehkan aku? Aku tidak punya pemikiran dangkal seperti itu! Yang jelas, apapun itu, aku akan berusaha untuk menjadi
"Kau tau, orang-orang... Sekarang orang-orang selalu memanggilku, rasanya aku seperti tidak sendirian lagi." Kata Gebbie."Apa maksudmu?" Tanya Joy serius."Selama ini, banyakan orang memanggil aku dengan sebutan 'hey dan kau' atau hal lain. Sangat jarang orang memanggil aku dengan nama yang benar. Kau tau aku juga punya nama, dan tak ada orang yang mau panggil aku dengan namaku. Tapi sekarang orang-orang memanggil aku dengan namaku, hal sekecil itu sudah buat aku bahagia, aneh kan?" Kata Gebbie sambil terus minum."Astaga, kau sudah mabuk! Dimana Rey dan Jimmie! Tuan Warren, apa aku tak mungkin biarkan dia sendirian disini." Kata Joy."Rasanya aneh, bukan?" Ucap Gebbie."Mari bersulang!" Ucap Joy akhirnya ikut minum."Bersulang!" Kata Gebbie.Joy lalu mencubit pipi Gebbie menyuruh Gebbie untuk tidur."Apa kau mau mati? Sudah ku bilang jangan sentuh aku?" Kata Gebbie."Kau diam disini jangan kemana-mana
Semua yang ada di sana kaget mendengarnya. Joy yang tidak percaya menunjukkan potongan kertas di buku Gebbie yang menandakan bahwa hari ini adalah hari ultahnya. Gebbie membenarkan, tapi potongan tersebut kurang pas karena masih ada bagian yang hilang. Tanggal ulang tahunnya memang benar, tapi bulannya berbeda. “Tapi aku akan berpura-pura kalau hari ini adalah hari ulang tahunku,” ceplos Gebbie, sembari berterima kasih pada mereka semua karena sudah membuatnya merasa benar-benar sedang berulang tahun. Ia pun mengajak mereka untuk mulai makan. Dengan alasan ternyata sekarang bukan hari ulang tahun Gebbie, Jimmie beranjak pergi. Namun sebelum itu ia sempat menyatakan bahwa ia akan mulai memperhatikan Gebbie. Minus Jimmie, akhirnya Gebbie berhasil mengajak setidaknya Rey dan Joy untuk makan bersama di satu meja. Jimmie mengunjungi bengkel temannya, dan baru saja ia tiba, salah satu temannya yang tanpa di ketahui oleh Jimmie, teman
Setelah Gebbie makan hingga kenyang, ia lalu lanjut pergi namun siapa sangka di perjalanan saat ia melewati gang yang cukup sepi, ia bertemu segerombolan anak muda yang berpenampilan rupa preman. Mereka coba menganggu Gebbie, awalnya ia ingin melawan namun, ia berpikir itu akan sia-sia karena itu hanya akan membuatnya terjerat masalah. Ia lalu melarikan diri dan sesuatu yang tak ia duga di seberang jalan, ia melihat Joy sedang berjalan menuju mobilnya. Dengan keahliannya yang cukup cepat soal berlari, ia pun segera berlari menghampiri Joy dan langsung masuk ke dalam mobil Joy namun ia duduk di kursi pengemudi. "Gebbie." Joy terkejut. "Biarkan aku itu!" Kata Gebbie sembari ngos-ngosan. "Tidak boleh!" Tegas Joy. Gebbie merampas kunci mobil Joy, dan langsung menekan gas mobil saat Joy sudah di dalam mobil. "Kau bisa nyetir tidak?" Joy khawatir. "Aku hanya ingin hidup dengan damai."
"Kenapa aku senang sekali? Tapi apa hubungannya bilang tahun Gebbie denganku?" Pikir Joy.Esok harinya, Gebbie keluar dari kamarnya saat bersamaan Jimmie juga keluar dari kamarnya."Kenapa melihatku begitu?" Kata Jimmie.Gebbie terdiam...Jimmie lalu mendekati Gebbie dan mendekatkan wajahnya ke wajah Gebbie hingga membuat Gebbie terdiam tanpa sepatah katapun."Mulai sekarang, aku akan mengawasi mu! Situasinya sudah semakin menarik." Kata Jimmie lalu kemudian pergi."Apa yang sebenarnya di pikirkan oleh Jimmie?" Batin Gebbie dan ia kembali masuk ke dalam kamarnya.Beberapa waktu kemudian ia keluar dari kamarnya dan mendapati Rey sudah menunggunya di depan pintu. "Astaga! Kaget aku! Apa yang kau lakukan di depan pintu kamarku?" Ujar Gebbie.Ia ternyata datang untuk memastikan bahwa Gebbie baik-baik saja dan juga ia memastikan agar Gebbie tidak memikirkan kata-kata Jimmie yang semalam saat di halaman.
"Itu kan, aku benar! Kak Joy benar-benar orang baik." Gumam Gebbie."Aku orang baik?" Tanya Joy."Iya, kak Joy orang baik." Ucap Gebbie."Kenapa kau berpikir begitu?" Tanya Joy."Abang penjual siomay itu memberi tahu aku, kalau kak Joy selalu membayar dagangannya agar orang-orang bisa makan gratis." Ucap Gebbie.Joy binggung mendengar apa yang di katakan oleh Gebbie. Gebbie sendiri bicara pada Joy namun dalam pikirannya yang ia bayangkan adalah Jimmie ketika membayar Abang siomay agar orang-orang bisa makan gratis di gerobaknya."Kau berbagi dengan orang lain dan kau membayar banyak pedagang siomay, agar siapapun yang lapar bisa makan dengan gratis." Kata Gebbie."Gebbie, kau sudah mabuk. Bagaimana aku membawamu pulang? Apa yang akan mereka pikirkan jika aku membawamu pulang?" Batin Joy."Mereka akan tahu bahwa ada seseorang yang peduli dengan kesulitan mereka. Saat mendengar itu, aku benar-benar sangat terkesan