Setelah Gebbie makan hingga kenyang, ia lalu lanjut pergi namun siapa sangka di perjalanan saat ia melewati gang yang cukup sepi, ia bertemu segerombolan anak muda yang berpenampilan rupa preman. Mereka coba menganggu Gebbie, awalnya ia ingin melawan namun, ia berpikir itu akan sia-sia karena itu hanya akan membuatnya terjerat masalah.
Ia lalu melarikan diri dan sesuatu yang tak ia duga di seberang jalan, ia melihat Joy sedang berjalan menuju mobilnya. Dengan keahliannya yang cukup cepat soal berlari, ia pun segera berlari menghampiri Joy dan langsung masuk ke dalam mobil Joy namun ia duduk di kursi pengemudi. "Gebbie." Joy terkejut. "Biarkan aku itu!" Kata Gebbie sembari ngos-ngosan. "Tidak boleh!" Tegas Joy. Gebbie merampas kunci mobil Joy, dan langsung menekan gas mobil saat Joy sudah di dalam mobil. "Kau bisa nyetir tidak?" Joy khawatir. "Aku hanya ingin hidup dengan damai.""Kenapa aku senang sekali? Tapi apa hubungannya bilang tahun Gebbie denganku?" Pikir Joy.Esok harinya, Gebbie keluar dari kamarnya saat bersamaan Jimmie juga keluar dari kamarnya."Kenapa melihatku begitu?" Kata Jimmie.Gebbie terdiam...Jimmie lalu mendekati Gebbie dan mendekatkan wajahnya ke wajah Gebbie hingga membuat Gebbie terdiam tanpa sepatah katapun."Mulai sekarang, aku akan mengawasi mu! Situasinya sudah semakin menarik." Kata Jimmie lalu kemudian pergi."Apa yang sebenarnya di pikirkan oleh Jimmie?" Batin Gebbie dan ia kembali masuk ke dalam kamarnya.Beberapa waktu kemudian ia keluar dari kamarnya dan mendapati Rey sudah menunggunya di depan pintu. "Astaga! Kaget aku! Apa yang kau lakukan di depan pintu kamarku?" Ujar Gebbie.Ia ternyata datang untuk memastikan bahwa Gebbie baik-baik saja dan juga ia memastikan agar Gebbie tidak memikirkan kata-kata Jimmie yang semalam saat di halaman.
"Itu kan, aku benar! Kak Joy benar-benar orang baik." Gumam Gebbie."Aku orang baik?" Tanya Joy."Iya, kak Joy orang baik." Ucap Gebbie."Kenapa kau berpikir begitu?" Tanya Joy."Abang penjual siomay itu memberi tahu aku, kalau kak Joy selalu membayar dagangannya agar orang-orang bisa makan gratis." Ucap Gebbie.Joy binggung mendengar apa yang di katakan oleh Gebbie. Gebbie sendiri bicara pada Joy namun dalam pikirannya yang ia bayangkan adalah Jimmie ketika membayar Abang siomay agar orang-orang bisa makan gratis di gerobaknya."Kau berbagi dengan orang lain dan kau membayar banyak pedagang siomay, agar siapapun yang lapar bisa makan dengan gratis." Kata Gebbie."Gebbie, kau sudah mabuk. Bagaimana aku membawamu pulang? Apa yang akan mereka pikirkan jika aku membawamu pulang?" Batin Joy."Mereka akan tahu bahwa ada seseorang yang peduli dengan kesulitan mereka. Saat mendengar itu, aku benar-benar sangat terkesan
Sementara itu, di salon tempat kerja Lisa sang ibu tiri Gebbie, ia melihat ada nama Melly istri muda CEO Jackson ada di daftar pelanggan. Ia pun meminta untuk diperbolehkan menanganinya dan diijinkan. Saat sedang memberikan perawatan pijat, Ibu tiri Gebbie mencoba berbasa-basi dengan nyonya Melly. Dengan alasan mendengar rumor, ibu tiri Gebbie lantas menanyakan perihal adanya seorang wanita yang tinggal bersama ketiga anak tirinya di Sky House. Sempat kaget karena ada yang mengetahui hal tersebut, namun segera nyonya Melly lalu membantahnya."Kau tahu, akan selalu ada rumor yang tak benar!" Ucap nyonya Melly."Ah, iya. Maafkan saya." Ucap ibu tiri Gebbie.Melihat reaksi nyonya Melly sebelumnya, ibu tiri Gebbie yakin bahwa Gebbie kini benar-benar tinggal di sana. Ia pun memberitahukan hal tersebut pada anaknya, Lilis yang menjadi kesal dan iri karenanya.Sementara itu Gebbie yang sedang berada di krematorium abu jenazah ibunya, tak sengaja bertemu
Karena tidak tega meninggalkan Gebbie, Jimmie akhirnya membawah Gebbie pulang. "Ayo, kita pulang ke rumah." Kata Jimmie sembari menarik tangan Gebbie. "Tidak usah, aku mau pulang sendiri saja." Kata Gebbie. "Jangan buat aku marah, ayo pergi." Tegas Jimmie. Setibanya kembali di Sky House, Gebbie melihat Ms. Zhea sedang menyiapkan beraneka hidangan. "Oke sudah selesai." "Ambil buah dan hidangan lainnya juga." "Wow, apa ada acara pesta nanti?" Tanya Gebbie yang langsung menghampiri Ms.Zhea. "Ini buat acara hari kematian anak-anak nya CEO Jackson." Kata Ms. Zhea. "Oh, ayah para tuan muda itu." Gumam Gebbie. "Kau tau, ayahnya anak-anak itu. Makanannya harus di buat para pelayan di kediaman Sky House, jadi banyak sekali ini yang harus di siapkan." Kata Ms.zhea. Ternyata hari tersebut adalah hari peringatan kematian anak-anak CEO Jackson alias ayah kandung dari ketiga sepupu yang
Ia mengaku penasaran bagaimana rasanya berenang telanjang karena Jimmie berkata kalau ia selalu melakukannya. "Aku ingin tahu betapa nyamannya berenang telanjang, jadi aku mau coba. Bagaimana? Mau aku telanjang, karena kita sudah saling mengetahui satu sama lain?" Ucap Gebbie."Berhenti main-main! Kata Jimmie.Kali ini giliran Jimmie yang salting dan memilih keluar dari kolam renang. "Lihatlah dia itu, dia jadi ketakutan begitu, hahaha, dasar tak tau apa-apa!" Kata Gebbie.Dengan senyum penuh kemenangan, Gebbie pun membuka bajunya yang tentu saja ia tidak telanjang karena menggunakan baju renang di baliknya dan melompat masuk ke dalam kolam renang.Tanpa diduga, saat sedang hendak mandi di shower usai berenang, Jimmie datang menghampirinya. "Apa-apaan kau?" Ucap Gebbie."Hanya ada satu kamar mandi di kolam renang rumah kami." Kata Jimmie."Kau mengangetkan aku!" Ucap Gebbie.Jimmie lalu mend
"Pasti karena masalah yang tadi, sampai segitu stresnya kah kau? Jimmie dan Rey juga sebenarnya mereka kenapa, sih?" Gumam Joy."Bersulang, ayo kak Joy." Ucap Gebbie.Joy menemani Gebbie di balkon hingga Gebbie akhirnya tertidur."Ah, kau lagi-lagi membuat aku kerepotan." Ucap Joy sambil menggendong Gebbie turun dari balkon."Ah, kak Joy kau bisa membunuh aku kalau kita jatuh." Ucap Gebbie."Kau tak akan mati semudah itu, jangan khawatir." Kata Joy."Apa? Kenapa kau katakan itu?" Ucap Gebbie."Karena kau akan mati di jalanan saat mabuk." Ucap Joy.Gebbie lalu mulai menangis di pundak Joy."Kenapa semuanya mempersulit aku? Maksudku, kenapa tak ada yang merasa bersalah? Kenapa mereka tak begitu? Seharusnya begitu! Mereka harusnya minta maaf? Memangnya boleh tak merasa bersalah jika aku tampak tak peduli? Aku harus apa lagi? Apa aku harus menangis tersedu-sedu? Aku..... Aku juga merasa kesal! Harga diriku
"Mi...minum?" Ucap Gebbie.Jimmie menatap tajam Gebbie. Namun Gebbie malah kembali menantang Jimmie dan menyetujui ajakan mereka. Jimmie pun akhirnya tak bisa berkata-kata lagi karena mereka membawa Gebbie."Sial!" Jimmie mulai mengomel sendiri sambil mengikuti mereka."Tapi aku...." Ucap Gebbie."Minum satu atau dua tegukan saja lalu kau bisa pergi." Gebbie berbalik dan menoleh ke arah Jimmie."Kak Jimmie, bisakah kita pergi?" Ucap Gebbie."Bisakah kita.....""Wow rupanya kalian...""Luar biasa!""Ayo pergi..." Mereka membawa Gebbie pergi dan Jimmie mengikuti mereka dari belakang."Kak Jimmie, jangan sampe mabuk ya?" Ucap Gebbie.Satu jam kemudian...."Sudah aku bilang, jangan biarkan dia minum! Lihat apa yang terjadi padanya? Dia terus saja menari setelah minum satu atau dua gelas. Dia tidak pandai minum tapi dia masih minum." Keluh Jimmie."Berh
Gebbie lalu kembali ke rumah dan ia langsung mendatangi kamar Joy."Kak Joy..." Panggil Gebbie.Ia mengetuk pintu kamar namun tak mendengar jawaban, akhirnya ia masuk ke dalam kamar dan menemukan secarik kertas bertuliskan lirik lagu yang ditulis oleh Joy serta foto kenangan bersama ayahnya saat masih kecil. Tiba-tiba Joy datang dan memarahinya karena lancang menyentuh foto tersebut. Gebbie meminta maaf lalu sejenak terdiam."Sedang apa kau di mejaku?" Kata Joy."Ah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Ucap Gebbie yang terkejut."Kenapa kau pegang-pegang ini?" Bentak Joy dengan nada suara tinggi."Oh, maaf kak Joy. Aku sedang menunggu mu tadi..." Ucap Gebbie.Joy terdiam dan tidak ingin menatap wajah Gebbie.“uhm....kak joy....Kau ingin menyanyikan lagu ini untuk ayahmu, bukan? Jika kau ingin melihatnya lagi, datang dan beri penghormatan mu kepadanya, lalu beritahukan itu padanya.”, ujar Gebbie sebelum ia pergi
Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa
Lilis sendiri tengah melakukan kencan buta untuk yang kesekian kalinya karena sudah merasa lelah dengan kesendirianya.Ia mencoba mencari pelampiasan dari kesepian yang ia rasakan dan pada akhirnya tergoda untuk melakukan kencan buta lagi.Setelah kencan buta nya, Keesokan paginya, tepat jam sembilan, di Kedai Kopi Barat...Memang ini bukan kencan buta pertama bagi Lilis, tetapi ini pertama kalinya dia menganggapnya serius. Pasangan kencan butanya, Tirto Husein, yang kini duduk di hadapannya berusia 36 tahun, dan terlihat cukup baik. Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan sekarang bekerja sebagai insinyur senior di sebuah perusahaan elektronik. Dia tipe pria yang pendiam dan menahan diri, kemungkinan besar karena pekerjaannya. Sepanjang kencan tersebut, Lilis yang memimpin percakapan. Dia bercerita tentang mahar, rumah masa depan mereka, mobil keluarga, lebih tepatnya segala sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya oleh
Sedangkan Rahel tengah berada di suatu tempat dengan seorang pria. Hal itu ia lakukan karena ia merasa seperti wanita yang kini sudah tidak ada harga lagi dan hak itu membuatnya stres hingga mabuk berat. Tanpa ia sadari ia di awasi oleh seorang pria dan mengetahui Rahel tengah mabuk berat, pria itu lalu menghampirinya dan menambahkan beberapa bubuk obat di kedalam minuman Rahel hingga membuatnya makin hilang kendali. Dan disaat itu pula, sang pria mengambil kesempatan kali membawa Rahel pergi ke apartemennya. "Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya. Mereka di tengah ronde keempat mereka. Pria yang sedang menikmati tubuh rahel jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk dalam dirinya."Apa kau menyukai hal ini?" Rahel berbalik dan memeluk leher sang pria. Hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dimata dan penglihatan Rahel, orang yang sedang memadu kasih dengannya adalah Rey."Hmm." Rahel menanggapi dengan gumam pel
Di jalan, CEO Jackson tanpa sengaja melihat Jimmie dan Gebbie yang sedang asyik berkencan. Ia menjadi geram melihatnya. Saat keduanya tiba di mansion dan berpelukan sebelum masuk ke dalam, giliran Joy yang tidak sengaja melihatnya. Tiba-tiba sekretaris Warren datang menghampiri Joy. Tidak ingin mereka ketahuan, Joy berpura-pura sakit bahu dan meminta sekretaris Warren untuk memijatnya.Setelah itu Joy kembali ke kamarnya. Di kamar, Joy mencoba menulis sesuatu sambil mengingat kembali kata-kata CEO Jackson tentang kontrak Gebbie. Tak lama ia pun pergi ke ruang makan untuk membuat teh. Tidak sengaja ia bertemu Gebbie di sana dan keduanya pun minum teh bersama. Gebbie lantas bercerita tentang temannya yang ingin membelikan hadiah untuk pacarnya. Ia menanyakan apa kado yang kira-kira cocok. Joy sadar bahwa sebenarnya Gebbie ingin membelikan hadiah bagi Jimmie.“Pria tidak membutuhkan hadiah-hadiah seperti itu,” jawabnya. “Selalulah bersama dengan dia dan tersenyum bers