"Pasti karena masalah yang tadi, sampai segitu stresnya kah kau? Jimmie dan Rey juga sebenarnya mereka kenapa, sih?" Gumam Joy.
"Bersulang, ayo kak Joy." Ucap Gebbie.Joy menemani Gebbie di balkon hingga Gebbie akhirnya tertidur."Ah, kau lagi-lagi membuat aku kerepotan." Ucap Joy sambil menggendong Gebbie turun dari balkon."Ah, kak Joy kau bisa membunuh aku kalau kita jatuh." Ucap Gebbie."Kau tak akan mati semudah itu, jangan khawatir." Kata Joy."Apa? Kenapa kau katakan itu?" Ucap Gebbie."Karena kau akan mati di jalanan saat mabuk." Ucap Joy.Gebbie lalu mulai menangis di pundak Joy."Kenapa semuanya mempersulit aku? Maksudku, kenapa tak ada yang merasa bersalah? Kenapa mereka tak begitu? Seharusnya begitu! Mereka harusnya minta maaf? Memangnya boleh tak merasa bersalah jika aku tampak tak peduli? Aku harus apa lagi? Apa aku harus menangis tersedu-sedu? Aku..... Aku juga merasa kesal! Harga diriku"Mi...minum?" Ucap Gebbie.Jimmie menatap tajam Gebbie. Namun Gebbie malah kembali menantang Jimmie dan menyetujui ajakan mereka. Jimmie pun akhirnya tak bisa berkata-kata lagi karena mereka membawa Gebbie."Sial!" Jimmie mulai mengomel sendiri sambil mengikuti mereka."Tapi aku...." Ucap Gebbie."Minum satu atau dua tegukan saja lalu kau bisa pergi." Gebbie berbalik dan menoleh ke arah Jimmie."Kak Jimmie, bisakah kita pergi?" Ucap Gebbie."Bisakah kita.....""Wow rupanya kalian...""Luar biasa!""Ayo pergi..." Mereka membawa Gebbie pergi dan Jimmie mengikuti mereka dari belakang."Kak Jimmie, jangan sampe mabuk ya?" Ucap Gebbie.Satu jam kemudian...."Sudah aku bilang, jangan biarkan dia minum! Lihat apa yang terjadi padanya? Dia terus saja menari setelah minum satu atau dua gelas. Dia tidak pandai minum tapi dia masih minum." Keluh Jimmie."Berh
Gebbie lalu kembali ke rumah dan ia langsung mendatangi kamar Joy."Kak Joy..." Panggil Gebbie.Ia mengetuk pintu kamar namun tak mendengar jawaban, akhirnya ia masuk ke dalam kamar dan menemukan secarik kertas bertuliskan lirik lagu yang ditulis oleh Joy serta foto kenangan bersama ayahnya saat masih kecil. Tiba-tiba Joy datang dan memarahinya karena lancang menyentuh foto tersebut. Gebbie meminta maaf lalu sejenak terdiam."Sedang apa kau di mejaku?" Kata Joy."Ah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Ucap Gebbie yang terkejut."Kenapa kau pegang-pegang ini?" Bentak Joy dengan nada suara tinggi."Oh, maaf kak Joy. Aku sedang menunggu mu tadi..." Ucap Gebbie.Joy terdiam dan tidak ingin menatap wajah Gebbie.“uhm....kak joy....Kau ingin menyanyikan lagu ini untuk ayahmu, bukan? Jika kau ingin melihatnya lagi, datang dan beri penghormatan mu kepadanya, lalu beritahukan itu padanya.”, ujar Gebbie sebelum ia pergi
Sementara itu, Jimmie sedang galau memikirkan Rahel. Ia mencoba menghubungi Rahel namun tidak diangkat. [Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif] Ternyata pada saat itu Rahel juga sedang melamun memikirkan Rey. Di tempat lain, CEO Jackson sedang bersantap malam bersama nyonya Melly, yang mengatakan bahwa ia membutuhkan anak lain yang lebih bertanggung jawab ketimbang ketiga cucu yang ia miliki sekarang. Beberapa saat kemudian, Jimmie mendapati Gebbie sedang berolahraga sendirian di ruang tengah. "Kenapa kau senam malam-malam begini?" Tanya Jimmie. Saat ditanya alasannya, Gebbie mengaku melakukannya karena ia tidak tahan berada sendirian di rumah dan ia sedang tidak enak badan. "Aku sedang tidak enak badan saja, kak Jimmie." Ucap Gebbie. "Minumlah obat kalau sedang sakit." Kata Jimmie. "Sudah!" Jawab Gebbie. "Malah akan lebih parah kalau mau sendirian dirumah saat kondisimu sedang tidak baik."
Karena merasa bersalah pada Gebbie, Rey pergi keluar dan membeli setumpuk bunga untuk diberikan pada Gebbie sebagai permintaan maafnya. Ia datang ke kamar Gebbie dengan setumpuk bunga di tangannya."Kau kenapa kau bisa masuk ke kamarku?" Tanya Gebbie terkejut."Kau lupa ini rumahku? Dan kau tidak mengunci pintu kamarmu, jadi aku masuk saja dan aku pikir juga kau sendang menungguku." Ucap Rey berbasa-basi.Gebbie sontak terkejut melihat bunga yang dibawah oleh Rey, dan segera ia mendorong Rey hingga bunga itu terjatuh. "Kenapa kau mendorongku?" Rey binggung melihat Gebbie yang bertingkah mulai aneh."Jauhkan itu dariku!" Ucap Gebbie.Gebbie memohon pada Rey agar menjauhkan bunga itu darinya, namun Rey malah semakin menjahilinya karena ia pikir Gebbie hanya sedang marah dan tidak ingin bicara padanya, padahal yang sebenarnya, Gebbie mulai panik karena bunga yang Rey bawah itu adalah bunga yang serbuknya jika Gebbie mengh
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Joy menghampiri mereka ke rumah sakit, saat ia membuka kamar, ia mendapati Gebbie masih tertidur pulas dan ia tidak ingin membangunkan, ia lalu memberi kode pada Jimmie untuk keluar."Ayo kita bicara di luar." Kata Joy.Entah apa yang mereka bicarakan diluar Joy kembali ke kamar dan mendapati Gebbie sudah bangun."Apa kabar?" Ucap Joy langsung memegang kepala Gebbie layaknya memeriksa suhu tubuh Gebbie."Astaga!" Gebbie terkejut."Pasien sudah pulih?" Ucap Joy.Gebbie hanya tersenyum."Coba aku lihat." Joy memeriksa tangan Gebbie memastikan memar-memar itu telah hilang."Aku sudah sembuh kak Joy, tapi dimana kak Jimmie?" Ucap Gebbie manja."Jimmie pergi, sepertinya dia ada urusan, dia menyuruh aku untuk membawamu pulang." Kata Joy."Umh....." Gumam Gebbie."Aku ingin membawahkan mu bunga, tapi aku takut itu hanya akan memperparah saja." Kata Joy.
"Astaga, kakak ipar! Kenapa kau jadi tua sekali hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja?" Ucap ibu Joy."Dan sepertinya kau jadi orang yang sangat banyak bicara!" Ucap ibu Rey."Sepertinya kau dan Rey, masih tetap sama seperti biasanya." Ujar ibu Joy.Sementara itu, di Sky House, Rey yang sedang tertidur memimpikan kembali saat-saat dimana ia dulu ditinggalkan dengan paksa oleh ibunya di mansion. Ia terbangun dengan perasaan gelisah.Tak lama Ms. Zhea masuk, hendak membersihkan kamarnya. "Astaga, kau masih juga belum pergi kesana?" Ucap Ms.Zhea.Namun karena Rey diam saja ketika disapa, ia pun pamit keluar. "Maafkan aku." Ucap Ms.Zhea. Ms.Zhea keluar dari kamar Rey sembari mengatakan bahwa Rey adalah orang yang tidak berperasaan dan tidak memikirkan kondisi Gebbie."Ya ampun dia benar-benar tidak punya perasaan. Dia sungguh tak tahu apa-apa mengenai situasi nona Gebbie. Tidak ada gunanya nona Gebbie ber
Di luar kamar, Lisa ibu tiri Gebbie tiba-tiba didatangi oleh sekretaris Warren yang menanyakan tujuan mereka datang ke sana. Lisa beralasan bahwa beberapa hari lagi adalah hari kelulusan Gebbie, sehingga mereka datang untuk menjenguknya. Karena menganggap tamu di Sky House hanyalah Gebbie, sekretaris Warren pun meminta mereka keluar dan tidak datang lagi tanpa pemberitahuan seperti sekarang. Tanpa diduga, setelah meninggalkan tempat tersebut, Lilis yang tidak diterima karena diusir oleh sekretaris Warren, menyebarkan berita tentang Gebbie yang tinggal di Sky House ke internet, yang tentu saja langsung membuat heboh dimana-mana. Gebbie sendiri ternyata mendatangi kafe tempat ia bekerja. Di cafe itu ada teman kerjanya Rara dan ia meminta pada Rara untuk diperbolehkan tinggal di rumahnya. Rara menolak karena baginya rumahnya sudah terlalu sempit. Tiba-tiba saja Rahel datang dan entah bagaimana caranya Rara bisa meyakinkan Rahel untuk memperbolehkan Gebbie menginap di rum
Rahel semakin gemetar, karena kedua teman Dion mencekal erat kedua tangannya dan menyeretnya menuju vila yang gelap dan pengap.BraakkAngga dan Rija menyeret Rahel hingga terbentur susut meja, kakinya terasa ngilu dan sakit."Apa yang akan kalian lakukan? Lepaskan aku, biarkan aku pergi!" Kata Rahel yang berusaha beranjak dari hadapan mereka."Aku tidak akan melakukan apa pun, kecuali kau mau menerima tawaranku. Menikahlah denganku!""Sampai kapan pun aku tidak akan menerima dan menikah dengan mu. Aku tidak mencintaimu, aku mau pulang." teriak Rahel yang menunjuk wajah Dion dan hendak menggapai tubuhnya, namun tangan kekarnya terlalu mudah menepis hingga Rahel terhuyung kembali ke tanah."Rija... Angga pegang dia... kita berpesta hari ini. Hahaha ini keinginan dan keputusan mu Rahel!" desisnya dengan meremas pergelangan tangan Rahel.Rija dan Angga melakukan apa yang diperintahkan Dion, memegangi tangan Rahel hingga Ra