Home / Romansa / SANG PENGGODA / 4. PERPISAHAN DI BANDARA

Share

4. PERPISAHAN DI BANDARA

Author: Herofah
last update Last Updated: 2021-05-01 06:17:13

Lusa nanti Reyhan berangkat ke Busan.

Itulah sebabnya sebelum keberangkatan sang Suami, Katrina meminta di antarkan oleh Reyhan untuk mengunjungi makam sang Ibu di Surabaya.

Hari itu, dengan menaiki pesawat jet pribadi milik keluarga Sastro Sudiro, Katrina, Reyhan dan Akmal ples seorang baby sitter pergi bersama-sama menuju Surabaya.

Sebuah kota tempat dimana Katrina pernah tinggal dan menetap bersama almarhumah Arini sang Ibunda, sebelum akhirnya Arini di panggil oleh yang maha kuasa.

Hari pertama di Surabaya, mereka menghabiskan waktu di rumah dan sore harinya Katrina di temani Reyhan datang berkunjung ke makam Arini.

Cukup lama Katrina berdoa di sana. Dia mengelus batu nisan sang Ibunda sambil menangis.

Saat itu, Reyhan hanya terdiam di sisi Katrina sambil sesekali mengusap bahu istrinya.

"Katrina pamit ya Bun? Nanti Katrina pasti akan mampir lagi nengokin Bunda. Malam ini Katrina akan menginap di rumah," beritahu Katrina sambil menatap lekat batu nisan itu.

Wanita bercadar itu pun bangkit setelah dirinya menaburi bunga di pusara Arini.

Reyhan meletakkan sebuket bunga warna-warni di atas makam sang Ibu mertua.

Mereka pun pulang menuju kediaman Katrina.

Rumah peninggalan Arini.

*****

"Ini Kak kopinya," Katrina meletakkan secangkir kopi hangat di meja.

Dia duduk bersama suaminya di teras depan kediamannya di Surabaya.

"Terima kasih sayangku," ucap Reyhan. Dia menutup buku di pangkuannya, melepas kaca mata bacanya lalu menyesap kopi buatan sang istri yang super nikmat.

"Malam-malam begini saat udara di luar sedang dingin, paling enak minum kopi, apalagi kopinya yang buat biadadari cantik," goda Reyhan melirik genit ke arah Katrina.

Katrina hanya mencebik.

"Akmal mana?" tanya Reyhan lagi.

"Baru aja tidur. Lagi di temani sama Mba Diah," jawab Katrina.

"Kamu kenapa nggak tidur?"

"Belum ngantuk," jawab Katrina cepat. Dia menatap ke arah langit. "Aku kangen sama Bunda, Kak..." lirih Katrina saat itu.

Reyhan tersenyum hangat. "Bunda kamu sekarang sudah bahagia di sana. Kamu harus ikhlas..." kata Reyhan sedikit memberi semangat. Dia mengusap punggung tangan istrinya.

Katrina masih ingat betul detik-detik dimana Arini meninggal.

Kejadian itu terus saja melekat kuat dalam memori otaknya hingga saat ini.

Saat dimana Arini berhasil mengucapkan kembali dua kalimat syahadat sebelum maut memanggilnya.

Hubungan Katrina yang sempat rusak dengan Arini akibat keputusan Katrina yang ingin menjadi seorang mualaf membuat Katrina harus hidup terpisah dengan Arini hingga bertahun-tahun lamanya.

Hingga mereka kembali dipertemukan justru di saat Arini sudah dalam keadaan kritis.

Arini yang menjadi salah satu korban pemboman di gereja Santa Maria Tak Bercela di Surabaya.

"Seandainya dulu aku bisa datang lebih awal ke rumah ini, mungkin aku masih bisa bertemu Bunda dalam keadaan sehat," gumam Katrina kemudian setelah dirinya terdiam beberapa saat. Tatapan perempuan bercadar itu masih terus mengarah ke langit. Air matanya menetes di pipi, membasahi cadarnya.

Reyhan hanya tersenyum tipis. Dia terus menggenggam jemari Katrina.

"Bunda kamu sekarang hanya membutuhkan kiriman doa dari kamu, sayang. Kamu harusnya bersyukur, Bunda kamu bisa kembali di beri hidayah oleh Allah sebelum dia meninggal," ucap Reyhan yang masih berusaha menenangkan hati istrinya.

Sejauh yang Reyhan tau dari apa yang pernah Katrina ceritakan perihal kehidupan masa lalu Arini, sebelum Arini hamil Katrina, Arini adalah seorang muslim.

Dia adalah seorang anak panti asuhan yang di angkat oleh keluarga muslim di Bandung.

Hingga saat Arini beranjak dewasa, Arini yang tinggal di pesantren tiba-tiba kabur.

Seluruh keluarga mencari keberadaannya namun tidak menghasilkan apa-apa.

Hingga pada suatu hari Arini pulang ke rumah orang tua angkatnya bersama seorang lelaki berkebangsaan korea bernama Wong Yeon Jin.

Arini hamil anak lelaki itu bahkan sebelum mereka sempat menikah.

Seluruh keluarga pada awalnya menentang hubungan itu dikarenakan lelaki berkebangsaan korea itu beragama kristen katolik.

Kalau pun mereka hendak menikah, pihak keluarga mau, Wong Yeon Jin masuk islam.

Sayangnya, lelaki itu tidak setuju dan memilih untuk pergi dari kehidupan Arini.

Arini kalut, hingga memutuskan untuk kembali kabur dari rumah. Dia mengejar sang pujaan hati hingga bersedia murtad demi lelaki itu.

Naasnya, bahkan setelah Arini sudah menjadi seorang kristen, Wong Yeon Jin justru malah pergi meninggalkan Arini begitu saja.

Hingga pada saatnya, Arini pun memutuskan untuk hidup seorang diri bersama putri kecil yang telah dia lahirkan dari rahimnya sendiri.

Anak dari hasil hubungan terlarangnya dengan Wong Yeon Jin.

Dialah, Katrina.

Perempuan yang kini menjadi istri seorang Reyhan Dharmadi.

Sementara mengenai sosok Wong Yeon Jin sendiri, baik Reyhan maupun Katrina sama-sama tidak tahu dimana lelaki itu berada. Bagaimana wajahnya? Apakah dia masih hidup atau tidak?

Semua itu masih menjadi misteri.

Sebab, yang Reyhan tahu, Katrina tidak pernah mengenal sosok ayahnya.

Arini tidak pernah mengatakan hal apapun tentang sosok Wong Yeon Jin pada Katrina sebelumnya.

Jikapun Katrina bertanya siapa gerangan ayah kandungnya, Arini pasti selalu menghindar.

Hingga setelahnya Katrina pun akhirnya tahu soal Wong Yeon Jin dari ke dua orang tua angkat Arini di Bandung.

Mereka yang sekarang menjadi Nenek dan Kakek Katrina.

Kedatangan Katrina ke Bandung, di sambut baik oleh pihak keluarga angkat Arini terlebih saat Katrina menyampaikan keinginannya untuk menjadi seorang mualaf.

Dan itulah sejatinya keajaiban takdir Allah.

Katrina yang memang sudah seharusnya terlahir dalam nikmat Islam, akhirnya bisa memeluk agama Islam atas hidayah yang diberikan Allah kepadanya.

Hebatnya lagi, hidayah itu datang setelah Allah justru mempertemukan Katrina dengan Reyhan.

"Mau jalan-jalan?" tanya Reyhan tiba-tiba. Memecah kesunyian di antara mereka. Entah kenapa dia tiba-tiba ingin refreshing. Sekedar berduaan dengan Katrina. Jalan-jalan keliling kota seperti dulu saat mereka berdua masih ABG.

Katrina menoleh, "jalan-jalan kemana?" tanyanya.

"Ya, kemana aja. Mumpung kita masih di Surabaya. Siapa tahu kamu mau bernostalgia. Secara dulu kamukan pernah tinggal lama di kota ini," jelas Reyhan setelah kembali menyesap kopinya.

"Terus Akmal gimana?"

"Kan ada Mba Diah yang jaga. Nanti kalau Akmal bangun, tinggal suruh Mba Diah telepon,"

Katrina berpikir sejenak.

"Boleh deh," ucapnya sambil tersenyum.

Reyhan pun bangkit dari duduknya. Dia mengulurkan tangannya ke arah sang istri yang langsung menyambutnya.

Mereka pergi malam itu.

Sambil bergandengan tangan Reyhan dan Katrina mengunjungi beberapa spot menarik di kawasan Surabaya kota.

Jika sudah begini, mereka merasa seperti anak remaja lagi.

*****

Sehari setelah kepulangan Katrina dan Reyhan dari Surabaya, kini tibalah waktunya perpisahan itu tiba.

Saat-saat dimana Katrina harus benar-benar ikhlas melepas kepergian suaminya ke Busan untuk urusan bisnis.

"Pokoknya di sana nanti Kakak harus sering-sering kirim kabar. Seribu kali sehari," ucap Katrina. Dia menatap sedih ke wajah suaminya.

Ternyata pada saatnya hari ini tiba, Katrina jadi ragu atas keputusannya untuk mengizinkan suaminya pergi jauh. Berat sekali rasanya.

Kini mereka masih duduk di bangku tunggu pintu keberangkatan di Bandara. Reyhan terlihat asik bercanda dengan Akmal yang saat ini berada dalam gendongannya. Dia jadi tertawa keras saat mendengar istrinya bicara.

"Jangankan seribu kali sehari, satu juta kali akan aku lakukan demi kamu, sayang," jawab Reyhan sok manja. Dia mengecup pipi istrinya.

Katrina tersenyum malu.

"Kacamata baca Kakak sudah dibawakan?" tanya Katrina setelah kembali memastikan semua barang-barang bawaan yang hendak di bawa Reyhan lengkap.

"Sudah. Aku taruh di tas ranselku. Luwi kemana? Lama sekali," Reyhan melirik ke arah pintu keberangkatan mencari sosok adiknya yang tadi ikut mengantar keberangkatannya juga.

"Tadi si kembar minta dibelikan jajan katanya, mungkin dia masih di supermarket di dalam Bandara," jawab Katrina apa adanya.

Ponsel Reyhan berbunyi, Reyhanpun menyerahkan Akmal kepada istrinya, sebab dia harus mengambil ponsel itu di saku celananya.

"Iya, hallo assalamualaikum, Pak Sigit? Ada apa?" Reyhan memulai percakapannya di telepon. Orang yang meneleponnya itu bernama Sigit, yang merupakan orang kepercayaan Reyhan di Company Grup.

"....."

"Saya masih di Bandara Soekarno Hatta sekarang, Pak. Semuanya saya percayakan pada Pak Sigit saja. Saya percaya pada Bapak seperti Opah yang selama ini juga percaya pada, Bapak." kata Reyhan menjelaskan.

"....."

"Oh... Oke-oke. Nanti saya bicarakan dengan sekretaris saya. Terima kasih, Pak. Waalaikum salam."

Reyhan mengakhiri percakapannya di telepon dan langsung mengecek layar ponselnya. Dia mendapati beberapa pesan masuk dari Hardin. Dia membacanya sekilas. Kedatangan Luwi bersama dua orang anak kembar yang menjadi keponakannya langsung mengalihkan perhatian Reyhan dari layar ponselnya.

"Haduuuuh, ribet sekali mereka ini. Mau ini-itu, semuanya di acak-acak. Lepas sedikit langsung kabur." keluh Luwi sambil menyeka keringatnya. Luwi terlihat kewalahan menghadapi ke dua anak kembarnya yang masih balita. Meski sudah dibantu babby sitter, Luwi tetap saja repot. Pasalnya, Luna dan Hanin itu sangat aktif semenjak mereka bisa berjalan. Kini, ke dua balita cantik itu mulai menangis karena haus.

"Bi, botol susunya mana? Kasih dulu untuk Hanin. Biar Luna aku yang susui dulu," ucap Luwi yang langsung mengenakan apron menyusui untuk menutupi tubuhnya.

"Kasihan Luwi. Sepertinya dia kerepotan sekali, ya sudah kalian pulang saja sekarang, jadwal keberangkatanku tinggal setengah jam lagi," ucap Reyhan mencoba maklum. Dia bicara pada Katrina.

"Baiklah. Nanti kalau sudah sampai di sana langsung kabari aku ya?" Katrina bangkit dari duduknya diikuti Reyhan.

Reyhan mengecup kening Katrina lembut, lalu memeluk istri dan anaknya sekaligus. Cukup lama. Karena Reyhan tahu, dia pasti akan sangat merindukan pelukan itu. Waktu dua bulan itu akan terasa sangat lama baginya.

"Pastinya cintaku..." jawab Reyhan seraya melepas pelukannya.

"Hati-hati, jangan telat makan. Tunggu aku dua bulan lagi. Kakak harus menyiapkan kejutan untukku di hari annivers ary kita. Jangan sampai lupa," ucap Katrina mengingatkan. Ke dua matanya mulai memanas.

"Oke, aku janji! Kejutannya akan sangat luar biasa nanti. Tak akan bisa kamu lupakan seumur hidupmu." balas Reyhan. Dia mengaitkan jari kelingkingnya pada Katrina.

"Jangan sembarangan bicara. Janji itu hutang, Allah membencinya. Ucapkan kata Inshaa Allah itu lebih baik. Karena kita tidak akan pernah tahu apapun hal yang akan terjadi di hari esok. Semuanya masih misteri bagi manusia. Hanya Allah yang tahu," Katrina mulai berceramah. Dan Reyhan sangat menyukainya. Ceramah istrinya itu bagai penyempurna imannya.

"Oke-oke. Baiklah, jaga kesehatanmu, jaga Akmal dan... Titip Ayah, pastikan Ayah meminum obatnya secara teratur ya?"

Katrina mengangguk paham.

"Aku berangkat ya?" ucap Reyhan lagi seraya mengecup kening Katrina entah untuk yang keberapa kali. Reyhan tidak menghitungnya.

Setelah mengecup kening istri tercinta, kini giliran sang bayi mungil di gendongan Katrina yang menjadi sasaran Reyhan. Lelaki itu mengecup pipi Akmal beberapa kali, sebelum akhirnya dia beralih untuk berpamitan pada Luwi dan dua keponakan kembarnya yang cantik jelita, Hanin dan Luna.

Kini Reyhan mulai berjalan menuju pintu masuk Bandara untuk Check in.

"Jangan tinggalkan shalat, apapun yang terjadi," Teriak Katrina sembari menyeka air matanya.

"Siap cinta..." Reyhan balas berteriak, dia melemparkan satu kecupan dari tangannya kepada sang istri. Dia terus menyembunyikan kelopak matanya yang mulai memanas. Mata itupun kini terlihat berkaca-kaca. Hingga akhirnya Reyhanpun menyeka sudut matanya yang basah saat bayangan istri dan anaknya sudah tidak terlihat lagi di belakang.

Aku akan sangat merindukanmu, Trina....

Bisiknya membatin sambil terus melangkah.

Related chapters

  • SANG PENGGODA   5. TETANGGA BARU

    Malam semakin pekat, langit Busan tampak gemerlap dengan taburan bintang.Sebuah Lexus merah baru saja memasuki kawasan apartemen Elit di tengah kota Busan.Kedatangannya saat itu sudah di tunggu-tunggu seorang lelaki yang langsung menghadang langkahnya begitu si pemilik Lexus selesai memparkirkan Lexusnya di basement apartemen."Hai Yura, apa kabar? Lama kita tidak jumpa," sapanya pada seorang wanita bernama Yura itu."Kabar baik," jawab Yura tanpa melepas masker yang menutupi wajahnya saat itu."Apa kamu ada waktu? Aku ingin bicara, ini tentang Ayah," ucap lelaki itu lagi."Maaf Kak, mungkin jika kamu ingin membicarakan hal lain aku bisa mengajakmu bicara di apartemenku, tapi kalau cuma membicarakan tentang lelaki itu, aku tidak bisa!" ucap Yura dengan nada ketus. Dia langsung melangkah pergi."Yura, dengarkan aku dulu!" cekal lelaki bernama Seo Jun yang tak la

    Last Updated : 2021-05-01
  • SANG PENGGODA   6. SEBUAH PESAN

    Pagi ini Reyhan sudah rapi dengan setelan kantornya. Seperti yang di perintahkan oleh Hardin, hari ini dia harus datang menemui asisten perusahaan W-mart di salah satu gedung perkantoran di Busan. Hardin sudah mengatur jadwal pekerjaan Reyhan dan Reyhan hanya perlu melaksanakannya sesuai dengan apa yang di instruksikan sang adik ipar. Reyhan sudah di jemput oleh seorang laki-laki setengah baya bernama Daeshim Satoshi yang akan menjadi supir pribadi sekaligus asisten dan pemandu wisata Reyhan selama keberadaannya di Busan. Reyhan sudah berada di lobi utama apartemennya. Dia belum beranjak dari sana sebab harus menerima telepon dulu dari sang Istri tercinta di Indonesia. Lagipula Pak Satoshi sedang izin ke toilet. Saat Reyhan sedang asyik menelepon dia melihat seorang laki-laki berperawakan tinggi berkulit putih bersih dengan gaya rambut style korea jaman sekarang. Laki-laki itu langsun

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   7. MALAIKAT PENOLONG

    "Aku mau mandi dulu ya, sayang..." ucap Jimmy pada Yura saat dia baru saja sampai di dalam apartemen Yura bersama asisten pribadinya, Han Tae Suk. Yura yang saat itu baru saja selesai berpakaian sehabis mandi. Malam ini Yura sudah mempersiapkan dirinya di dalam apartemen sesuai dengan kehendak laki-laki yang sudah membookingnya malam itu. Yaitu, Jimmy Ling. Seorang konglomerat yang merupakan anak dari perdana menteri Korea Selatan. Seorang laki-laki tampan yang terlihat sempurna secara fisik dan materi, hanya saja di luar dua hal itu Jimmy adalah pribadi yang memiliki kelainan seksual akut. Dia, adalah satu-satunya pelanggan Yura yang rela mengeluarkan uang lebih banyak bahkan berkali-kali lipat dari harga biasa per satu malam hanya untuk bisa bersama Yura. Pelanggan Yura yang membludak membuat Jimmy perlu bersabar dan bersusah payah supaya bisa mendapatkan giliran. Bagi Jimmy, hanya

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   8. SAUDARA KEMBAR

    "Astaga, Yura... Lihat tubuhmu, lebam-lebam begini? Bagaimana kamu bisa syuting kalau seperti ini?" pekik Keke saat dia melihat Yura sedang mengompres luka-luka di sekujur tubuhnya pagi ini. Keke sengaja mendatangi Yura pagi-pagi sekali ke apartemennya. Karena hari ini Yura ada jadwal syuting di daerah yang cukup jauh. Jadi harus berangkat pagi-pagi sekali. Hari ini Keke mulai kembali bekerja sebagai asistan pribadi Yura, karena masa cutinya sudah berakhir. Keke baru saja menikah dan kemarin dia cuti untuk berbulan madu ke Seoul. Dan kini dia jadi terperangah tak percaya saat dia melihat keadaan Yura yang begitu mengenaskan. "Akukan sudah bilang berkali-kali, berhentilah bekerja sebagai wanita panggilan. Resikonya besar Yura, sangat berbahaya. Jika kamu mengundurkan diri secara baik-baik pasti mereka mengerti. Lagipula kamu sudah bekerja selama belasan tahun, dan hutang-hutang ayahmu itu harusnya sudah

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   9. VIDEO CALL

    "Ayah hanya terharu, ternyata kini ayah bisa melihatnya. Ayah sangat senang sekarang, setelah tahu kalau kehidupannya di Indonesia sangat bahagia," Untuk kesekian kalinya Yura terus menerus mencibir dan memaki dalam hati. Jika dia harus kembali mengingat kalimat yang diucapkan ayahnya sore tadi di rumah sakit. Cih, bahagia? Bisa-bisanya Ayahnya berkata seperti itu dihadapan Yura. Tanpa sedikitpun dia memikirkan nasib Yura selama ini atas perbuatannya. Yeon Jin sudah menceritakan semuanya pada Yura. Tentang seorang wanita bernama Puji Arini yang begitu dia cintai. Wanita yang harus menderita karena sikapnya yang tidak bertanggung jawab. Arini yang saat itu terpaksa harus melanjutkan hidupnya hanya seorang diri. Setelah sebelumnya, Arini rela meninggalkan seluruh keluarganya di Bandung, demi bisa bersama-sama dengan Yeon Jin. Bahkan wanita itu sampai rela menggadai agamanya sen

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   10. PANGGIL NAMAKU TIGA KALI

    Reyhan panik. Setengah berlari, dia beralih pada tas kantornya untuk mengambil charger. Diapun langsung mengisi ulang baterai ponselnya yang hampir sekarat. Bahkan tanpa sempat dia menutup kembali pintu apartemennya sepeninggal Yura tadi. Dia mulai menyalakan kembali ponselnya yang masih tersambung pada kabel charger. Hatinya benar-benar cemas. Dia takut Katrina akan salah paham padanya. Begitu ponselnya sudah kembali menyala, Reyhan langsung menghubungi Katrina saat itu juga. Panggilan pertama tidak ada jawaban. Panggilan kedua pun sama. Tapi Reyhan tidak mau menyerah. Dia terus mencoba memanggil dan memanggil lagi. Angkat, Trina... Angkat... Bisik Reyhan dalam hati. Dia benar-benar khawatir. Sampai pada panggilan ke dua puluh, Katrina tidak kunjung mengangkat Video Call dari R

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   11. RENCANA YURA

    Yura terlihat gelisah. Dia kehabisan akal. Dia bingung. Dia kalut. Dia frustasi. Karena itulah dia terus mundar-mandir kesana kemari tidak jelas sejak tadi di dalam apartemennya sendiri. Dia terus berpikir dan memutar otak untuk mencari cara jitu demi menaklukan hati Reyhan. Segala usaha sudah dia lakukan, segala cara sudah dia tempuh untuk mendekati Reyhan, tapi kenyataannya laki-laki itu memang ajaib, susah sekali di rayu atau di goda. Reyhan terus menolak ajakan Yura setiap kali Yura mengajak laki-laki itu keluar untuk sekedar berjalan-jalan berkeliling menikmati indahnya kota Busan. Jangankan berjalan berkeliling, bahkan saat Yura hanya mengajaknya untuk sekedar duduk-duduk dan mengobrol di loby apartemenpun, lelaki itu menolaknya dengan halus. Sejauh ini, Reyhan itu lebih sering mengurung diri sendirian di ap

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   12. PERCAKAPAN TIGA LELAKI

    "Rencanamu ini gila, Yura! Aku tidak setuju!" tegas Keke pada Yura. Keke baru saja memastikan apakah Yura benar-benar akan melancarkan aksi terlarangnya itu. Kini mereka sedang berada di dalam ruang make up aktris. "Aku tidak punya pilihan lain. Reyhan harus aku dapatkan sebelum wanita bernama Katrina itu datang ke sini," Yura berbicara tanpa menatap wajah Keke. Dia sudah tersesat oleh pesona Reyhan. Dia tidak mau gagal. "Jangan melampiaskan dendammu terhadap Soumi pada orang lain. Apalagi dia saudara kembarmu sendiri. Lagipula, Reyhan itu berbeda dengan Min Hyuk. Reyhan itu laki-laki baik. Jika rumah tanggamu pernah di rusak oleh orang lain, lantas, apa dengan merusak rumah tangga orang lain bisa membuat perasaanmu jadi lebih baik? Ayolah... Yura, jangan persulit hidupmu sendiri," "Tapi aku mencintai Reyhan. Katrina sudah memiliki segalanya yang bahkan tidak satu pun aku miliki. Lalu, apa salah jika aku hanya mengingin

    Last Updated : 2021-06-09

Latest chapter

  • SANG PENGGODA   67. EPILOG

    Semburat cahaya mentari menyembul dari balik jendela yang tak tertutup sempurna oleh gorden. Kelopak mata seorang wanita mengernyit saat titik cahaya itu menembus korneanya. Dia pun membuka matanya. Menguceknya pelan. Dia menatap ke arah samping dimana sang pangeran hatinya seharusnya tertidur di sana. Namun tak ada seorang pun di ranjang itu selain dirinya. Bahkan saat dia menyapu seluruh ruangan kamar sederhana itu, tak juga ditemukannya sosok suami tercintanya. Perlahan tapi pasti, dia pun bangkit dari tempat tidur dengan sedikit kepayahan. Perut buncitnya membuat ruang geraknya mulai terbatasi. Ya, itu semua karena kehamilannya kini sudah memasuki usia tujuh bulan.

  • SANG PENGGODA   66. NAZAR

    Hidayah, memang hanya milik Allah SWT. Maka sejatinya, tak pantas bagi kita mencap seseorang adalah musuh abadi islam hanya karena dirinya seorang kafir atau hanya karena dirinya adalah seorang pendosa. Kita, manusia yang amat lemah ini, tak paham bagaimana skenario perjalanan hidup seseorang. Dan Yura membuktikannya. Cahaya Islam merasuk ke dadanya, bahkan dengan cara yang tak pernah dia sangka-sangka.Yura, yang dulunya adalah seorang pelacur kelas atas, yang bahkan dalam satu malam bisa melakukan zina dengan beberapa pelanggan yang membookingnya.Yura, yang dulunya adalah seorang pendengki yang bahkan dengan tega menghalalkan segala cara hanya untuk menghancurkan rumah tangga saudara kembarnya sendiri.Yura, yang dulunya bahkan tak tahu bagaimana caranya

  • SANG PENGGODA   65. ISLAM MEMBERI JAWABAN

    Yura telah sadar dari koma. Meski kondisinya masih sangat lemah. Seo Jun terus menemani Yura sepanjang hari, bahkan Seo Jun hampir menghabiskan seluruh waktunya di rumah sakit untuk menjaga Yura saat Yura sudah di pindah ke dalam ruang perawatan.Semakin hari kondisi Yura berangsur pulih dan luka operasi di alat kelaminnya pun sudah mengering dan tinggal menunggu proses pemulihan lebih lanjut. Awalnya, Yura sempat terpukul saat mendengar berita bahwa dirinya keguguran, namun berkat semangat dan perhatian yang diberikan pihak keluarga Katrina yang juga telah menjadi keluarganya, kesedihan Yura bisa sedikit terobati, bahkan saat dilihatnya Seo Jun yang terus menerus berada di sisinya, seperti tak mengenal lelah, suaminya itu terus mendampingi Yura memberinya semangat, membuat Yura terharu.Yura sangat bersyukur atas semua ka

  • SANG PENGGODA   64. TENTANG HANA

    Setelah tragedi berdarah itu berlangsung, pihak pemerintahan Korea langsung mencopot jabatan Goh Kun Ling sebagai perdana Menteri di Korea Selatan sebelum terjadinya aksi anarkis warga korea yang geram atas aksi kejam Jimmy yang kini menjadi berita terpanas di Korea. Di mana Jimmy tengah mencemarkan nama baik Korea Selatan di mata dunia dengan memperkosa secara terang-terangan seorang wanita muslim asal Indonesia bernama Katrina Kania Ifana.Wibowo Hadi Sastro Sudiro selaku Bapak Mertua dari Katrina jelas tidak bisa tinggal diam saat mendengar berita itu terkuak ke media. Hadi beserta jajaran pemerintahan Indonesia, langsung mendatangi Korea untuk menuntut pemerintahan Korea yang dianggapnya telah lalai menjaga keselamatan warga negara asing di negaranya.Dan hal ini semakin menjadi pukulan keras untuk pemerintahan Korea,

  • SANG PENGGODA   63. TRAGEDI

    Jimmy menarik kasar rambut Yura sampai lilitan rambut itu terlepas dari ikatannya. Hingga rambut panjang Yura kini tergerai bebas di balik punggungnya. Wanita itu meringis kesakitan."Ahh.. Lepas, sakit!" teriak wanita be'rok sepan itu yang terlihat kewalahan saat Jimmy menyeret tubuhnya secara paksa."Jimmy, hentikan! Aku yang kamu inginkan! Lepaskan Yura!" teriak seorang wanita bercadar yang kini berdiri di sisi Reyhan. Sementara Reyhan terus mendekap tubuh istrinya yang kian meronta-ronta dengan dekapan yang semakin kuat. Dia tidak akan mungkin melepas Katrina begitu saja. Meski, Reyhan merasa hatinya seolah teriris melihat perlakuan kejam Jimmy pada Yura saat ini. Bahkan Jimmy dengan kasar tengah menampar pipi Yura beberapa kali hingga pipi wanita itu biru lebam. Bahkan hidungnya kini mengeluarkan darah. Reyhan jelas m

  • SANG PENGGODA   62. RENCANA YANG GAGAL

    Reyhan terperangah hebat saat mendapati kabar dari Pak Satoshi bahwa Katrina telah kabur dari Bandara saat dia baru saja memastikan bahwa Katrina dan Akmal kini sudah berada di dalam pesawat menuju Indonesia. Tapi nyatanya, pesawat itu belum juga berangkat sampai detik ini.Hari sudah gelap. Dan mereka semua belum menemukan titik temu atas masalah yang terjadi.Ini bukan kasus penyekapan pertama yang dilakukan oleh Jimmy Ling. Lima belas tahun lalu, laki-laki itu pun pernah melakukan aksi serupa di sekolahnya dan dengan jumlah tawanan yang lebih banyak dari sekarang. Saat itu pihak kepolisian bertindak gegabah dengan menyepelekan Jimmy yang di anggapnya masih di bawah umur sehingga mudah untuk di kelabui, meski setelahnya aksi pihak kepolisian mendapat kecaman keras karena sudah bertindak gegabah sampai mengakibatkan enam

  • SANG PENGGODA   61. PERJANJIAN MEMBAWA PETAKA

    Katrina berhasil meloloskan diri dari pantauan Pak Satoshi saat dirinya tadi pura-pura meminta izin ke toilet. Namun, kini dia kebingungan harus ke mana. Sebab jejak Reyhan berserta rombongan sudah tidak ada di parkiran bandara. Hingga setelahnya, Katrina mencoba kembali menghubungi Yura. Nyatanya, belum sempat Katrina memencet tombol panggil, Yura sudah lebih dulu meneleponnya. "Halo Yura? Kamu di mana sekarang? Kenapa sulit sekali menghubungimu?" cecar Katrina panik. Dia terus berjalan keluar area Bandara sebelum ada yang memergokinya berkeliaran bebas. "Aku dan Seo Jun di sekap oleh Jimmy, Trina. Sekarang aku sendirian, di hutan. Aku tidak tahu lagi harus kemana. Aku

  • SANG PENGGODA   60. TUHAN, LINDUNGI SUAMIKU!

    Sebuah gedung tua berlantai tiga yang kondisinya sudah terbengkalai terlihat dari kejauhan.Seorang wanita berjalan mengendap-endap melewati rerimbunan pohon-pohon besar disekitarnya, serta rerumputan liar sebatas dada yang memuluskan rencananya untuk bisa memasuki gedung itu tanpa harus ketahuan oleh beberapa orang yang terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.Hingga setelahnya dia menaiki tangga darurat di sisi kiri gedung yang terlihat sepi dari para penjaga itu. Karena kebanyakan dari mereka berkumpul di satu sudut pintu utama.Wanita itu kini mulai berjalan menyusuri beberapa koridor rumah sakit jiwa gonjiam yang konon katanya berhantu. Itulah sebabnya bangunan tua itu, kini tidak terurus semenjak terjadinya insiden berdarah pembunuhan sadis oleh dokter yang bekerja di rumah sakit itu sendiri.Amarah telah menguasai dirinya. Hingga membuatnya tidak lagi takut pada apapun. Kematian Ibunya menjadi alasa

  • SANG PENGGODA   59. KONFLIK DUA NEGARA

    Goh Kun Ling baru saja mendapat teguran keras dari pemerintah Korea atas terkuaknya berita mengenai ancaman yang telah dilakukan anaknya Jimmy terhadap anak dari seorang pejabat negara di Indonesia.Keamanan warga negara asing di Korea jelas menjadi tanggung jawab penuh pemerintahan korea. Terlebih karena Reyhan bukan warga biasa. Pihak KBRI di Seoul sudah melayangkan surat pernyataan tuntutan atas ketidaknyamanan yang di alami warga negaranya sebagai turis asing di Korea. Hal itu jelas berpengaruh buruk bagi nama baik negri ginseng tersebut. Terlebih atas pernyataan yang di buat langsung oleh Bapak Wibowo Hadi Sastro Sudiro di Indonesia yang berbicara dihadapan pers mengenai ancaman dan teror yang telah di terima oleh anaknya yang kini berada di Korea."Saya tidak akan tinggal diam jika sampai terjadi sesuatu menimpa anak dan menantu saya yang saat ini berada di Busan. Pemerintahan Indonesia akan segera mengambil tindakan tegas demi melin

DMCA.com Protection Status