Home / Romansa / SANG PENGGODA / 3. RENCANA KE BUSAN

Share

3. RENCANA KE BUSAN

Author: Herofah
last update Last Updated: 2021-05-01 06:15:37

Sebuah perumahan elit di Timur kota Bandung tampak asri dengan tatanan hunian kota yang apik, bersih dan indah.

Jejeran rumah-rumah mewah terlihat memenuhi sebagian kawasan tersebut.

Salah satunya adalah rumah mewah nan megah yang berdiri kokoh dengan lahan terpisah.

Rumah milik keluarga Sastro Sudiro itu di bangun di tanah seluas 1 hektar dengan gaya bangunan bak istana di negeri dongeng.

Siapa yang tak mengenal keluarga Sastro Sudiro, setelah pemilihan umum capres dan cawapres dilangsungkan satu tahun yang lalu, pasangan Capres dan Cawapres Bapak Wibowo Hadi Sastro Sudiro dan Bapak Ramlan Gandhi berhasil memperoleh kemenangan dengan nilai suara tertinggi yang hampir mencapai lima puluh persen dari tiga peserta yang terpilih mengikuti pemilu presiden.

Bapak Hadi, begitulah beliau biasa di sapa, telah resmi menyandang status sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Bapak Wibowo Hadi Sastro Sudiro yang merupakan Presiden ke delapan di Indonesia itu termasuk keturunan konglomerat terkaya nomor lima di dunia versi majalah forbes.

Silsilah keluarga besarnya yang berdarah biru membuat Bapak Hadi kini hidup dalam gelimang harta dan kemewahan.

Simpatik penduduk Indonesia atas nasib Pak Hadi yang sebelumnya sempat menggegerkan Indonesia ketika dirinya di tahan akibat fitnah keji oknum-oknum jahat yang membencinya, hingga menyebabkan seluruh akses kekayaannya di sita pemerintah.

Dalam sekejap mata, beliau jatuh miskin.

Meski, pada akhirnya Allah berhasil memperlihatkan kuasanya ketika seorang wartawan bernama Arman berhasil membongkar kasus atas dirinya.

Begitu terbukti bahwa dirinya bersih dari tindak korupsi yang menjeratnya, Pak Hadi bebas tanpa syarat dan beliau kembali memimpin partai kebanggaannya yakni Partai Merah-Putih.

Seluruh akses kekayaannya di kembalikan oleh pihak pemerintah di barengi dengan ucapan permohonan maaf atas segala tindak kecerobohan yang telah merugikan Hadi dan keluarga.

Namun dengan berbesar hati, Hadi mampu melupakan semua kejadian itu.

Justru dia bersyukur atas ujian yang telah diberikan Allah padanya. Sebab di balik ujian itu, Hadi bisa mengambil hikmah besar, dimana kini dirinya bisa kembali berkumpul dengan dua orang anak kandung yang begitu dia cintai.

Yaitu Reyhan dan Luwi.

Kini, Hadi sangat menikmati kehidupan barunya. Perannya sebagai pemimpin negara, sekaligus seorang Kakek bagi cucu-cucu tercintanya.

Contohnya seperti pagi ini, ketika dirinya hendak berangkat ke Istana menghadiri acara kenegaraan yakni penerimaan surat kuasa dari 14 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh dari negara sahabat.

Hadi masih menyempatkan diri untuk menimang cucu tersayangnya yang baru saja lahir dua minggu yang lalu.

Seorang cucu laki-laki dari anak pertamanya Reyhan yang bernama Akmal.

Di temani beberapa ajudan pribadinya, Hadi tampak leha-leha di teras belakang kediamannya sambil bergurau dengan sang bayi di dalam gendongannya.

Seorang lelaki berpiyama terlihat menghampiri dirinya saat itu, dia Reyhan sang anak.

"Loh, Ayah belum berangkat juga? Tidak telat nanti?" tanya Reyhan seraya mengambil alih Akmal dari gendongan sang Kakek.

"Ini baru mau berangkat," jawab Hadi, dia mencubit lembut pipi sang cucu lalu menciumnya.

"Kakek berangkat dulu, jagoan," ucap Hadi sebelum lelaki itu beranjak dari teras.

"Hati-hati, Ayah," teriak Reyhan setelahnya.

Dia tersenyum menatap lekat punggung Hadi yang semakin menjauh.

*****

"Hari ini Kakak ikut mengantar Hardin ke Bandarakan?" tanya Katrina pada suaminya, Reyhan.

Pagi itu, Katrina baru saja menaruh Akmal di box bayi. Akmal tertidur lelap sehabis memperoleh ASI eksklusif dari sang Ibunda tercinta.

Katrina sudah bisa melakukan beberapa aktivitas seperti biasa karena masa penyembuhan melahirkan secara normal itu nyatanya sangat cepat. Bahkan Katrina merasa dirinya sudah sembuh sejak beberapa hari yang lalu. Hanya saja Dokter masih menyarankan supaya Katrina tidak terlalu banyak melakukan aktivitas berat yang bisa menurunkan stamina fisiknya. Sebab rahim di dalam perutnya masih luka akibat proses persalinan.

"Ah, taulah! Aku sedang malas dengan Hardin! Dia terus saja merayuku supaya aku mau menuruti sarannya untuk menangani proyek di Busan. Pakai bersekongkol dengan Opah. Aku tidak tertarik sama sekali. Lebih baik aku keluar dari perusahaan daripada Aku harus pergi ke Busan dan meninggalkan anak dan istriku disini," Reyhan terus menggerutu. Dia jadi tidak fokus memakai dasi dilehernya akibat terus-terussan bicara.

Katrina menarik tubuh suaminya dari depan cermin agar berbalik menghadapnya dan mulai memakaikan dasi itu dengan baik hingga melekat sempurna di balik kemeja biru yang dipakai Reyhan.

"Terima kasih, sayang..." Reyhan tersenyum seraya menatap wajah istrinya tanpa kedip. Dia hendak mencium bibir Katrina tapi Katrina sudah lebih dulu berjalan ke arah pojok kamar mereka tanpa menyadari kalau suaminya itu hendak menciumnya, Reyhan jadi sewot sendiri dan kembali beralih ke arah cermin untuk menyisir rambutnya.

"Memangnya sepenting apa sih pekerjaan di Busan itu?" tanya Katrina yang sibuk melipat kain-kain popok Akmal.

"Ya, sebenarnya sih bukan hanya penting, tapi sangat penting. Market di sana sedang bagus. Makanya Mr.Kennedy membangun anak cabang perusahaannya di sana. Dan dia mau, seluruh pemasaran anak perusahaannya itu di isi oleh produk-produk kita. Selain menambah penjualan, hal itu juga bisa lebih memperluas pengenalan produk-produk perusahaan kita di negara asing. Dan Mr.Kennedy yakin produk kita bisa bersaing ketat dengan produk-produk asli Korea sendiri. Jadi istilahnya, Mr.Kennedy yang menyiapkan lahan, kita yang menabur benihnya, untuk kemudian bisa memetik hasilnya bersama-sama." Reyhan selesai menjelaskan pada Istrinya, kurang lebih tentang masalah di perusahaannya.

"Oh, seperti itu. Lalu, hanya gara-gara aku dan Akmal, Kakak jadi menolak perintah Hardin? Iya?"

"Ya iyalah, memang ada alasan lain?"

Katrina tersenyum tipis. Dia senang jika Reyhan sebegitu perhatiannya pada dirinya dan Akmal. Tapi Katrina juga tidak mau kalau Reyhan jadi menyepelekan urusan pekerjaannya itu. Apalagi jika dia harus mengecewakan keluarganya sendiri, yaitu Opah dan Hardin.

Perusahaan Company Grup kini sukses dengan produk-produk terbaiknya yang sudah mendunia. Perusahaan ini memang sejak awal sudah di kelola oleh Hardin dan Reyhan.

Reyhan memilih untuk tetap bertahan di Company Grup bersama Hardin ketimbang mengurus bisnis milik Hadi, dikarenakan Reyhan tidak ingin bergantung hidup pada sang Ayah. Sebagai lelaki sejati, Reyhan ingin menghidupi keluarganya dari hasil jerih payahnya sendiri tanpa sedikit pun mengganggu gugat harta milik Hadi.

Lagipula, Company Grup bagi Reyhan sudah seperti belahan jiwanya yang lain, karena perusahaan itu di rintis olehnya bersama Hardin sejak perusahaan itu belum sesukses saat ini.

"Jika aku memberikan izin pada Kakak untuk pergi ke sana, bagaimana?" ucap Katrina kemudian, meski awalnya dia sedikit ragu-ragu.

Reyhan beralih dari cermin dan berdiri menghadap istrinya di belakang. Istrinya yang saat itu tengah duduk di tepi ranjang tempat tidurnya. Dia menatap Katrina dengan tatapan tidak percaya.

"Kamu sakit, Trina?" tanya Reyhan setelah dia menempelkan punggung tangannya di kening Katrina. Ternyata istrinya itu baik-baik saja. Tubuhnya tidak demam. Pikir Reyhan dalam hati.

"Mulai deh, Lebay! Akukan hanya mencoba jadi istri yang baik, yang akan senantiasa mendukung apapun hal yang bisa membuat suaminya lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya. Aku tidak mau Kakak merasa terbebani oleh kehadiranku dan Akmal disini. Kalau memang pekerjaan itu dilakukan demi membawa perusahaan ke arah yang lebih baik, untuk apa aku harus melarang?"

Reyhan jadi terdiam. Ada benarnya juga omongan Katrina tadi. Tapi satu detik setelahnya dia jadi geleng-geleng kepala. Dia tidak mau ambil resiko lebih jauh dengan harus hidup terpisah dari Katrina dan Akmal. Jelas Reyhan tidak akan sanggup.

"Dua bulan lagikan hari anniversary pernikahan kita yang ke tiga. Aku sudah janjikan untuk merayakannya bersamamu dan bayi kita, Akmal. Sementara jika aku tetap memaksakan diri untuk pergi ke Busan, aku akan stay di sana selama kurang lebih lima bulan. Lagipula, aku tidak akan sanggup tinggal berjauhan darimu, sayangku... Nanti kalau aku rindu bagaimana?" Reyhan mulai manja. Dia menarik tangan Katrina agar bangkit dari tempat tidur, lalu dia melingkarkan tangannya di pinggang istrinya. Kini tubuh mereka sudah menempel satu sama lain tanpa perekat apapun.

"Kalau rindu, panggil saja namaku tiga kali, aku pasti datang dan langsung berdiri dihadapan Kakak. Percayalah?" Katrina tersenyum simpul.

"Yakin? Sejak kapan kamu punya ilmu bisa berada di dua tempat berbeda dalam satu waktu? Memang kamu itu amuba bisa membelah diri?"

"Yeee... Belum juga di praktekan sudah menggerutu duluan," Katrina memasang tampang cemberutnya. Membuat Reyhan semakin gemas. Hingga akhirnya Reyhan langsung mencium bibir Katrina tanpa berbasa-basi lagi.

Dia sudah terlalu rindu ingin dibelai oleh istrinya yang selama masa pemulihan persalinannya masih belum juga bisa dia jamah. Terlebih kini sudah ada Akmal yang membuat perhatian Katrina terbagi menjadi dua. Bahkan Katrina lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Akmal daripada harus bermanja-manja dengan Reyhan seperti dulu.

"Hmmm, Kak..." Katrina menggumam pelan saat tangan Reyhan mulai menelusuri lekuk demi lekuk tubuhnya yang hanya berbalut pakaian tidur tipis berbahan satin. Bahkan kini Reyhan mulai menyesap leher Katrina jengkal demi jengkal, hingga menyisakan tanda merah di leher berkulit putih pucat itu.

"Kakak, sudah! Kamukan harus berangkat ke kantor! Aku masih halangan," Katrina mendorong tubuh Reyhan yang dirasanya semakin menjadi. Bahkan kini kemeja laki-laki itu jadi terlihat sedikit berantakan.

Nafas Reyhan masih memburu. Entah kenapa moodnya untuk berangkat ke Kantor jadi tiba-tiba hilang. Reyhan jelas sudah sangat terangsang. Bahkan juniornya seolah meronta-ronta dibalik celana bahan hitamnya. Reyhan tidak bisa menahannya lagi. Hingga setelahnya dia justru beralih ke arah pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam.

Katrina hanya terbengong-bengong melihat aksi suaminya itu yang pagi-pagi begini justru malah berbuat yang aneh-aneh.

Reyhan menanggalkan pakaian kantornya yang sudah rapi. Menyisakan celana boxer pendek yang masih melekat ditubuhnya yang jangkung dan sedikit lebih berisi semenjak dia menikah.

Pagi itu Reyhan memangsa istrinya bagaikan seekor singa yang lapar. Meski hanya sekedar make out dan foreplay saja. Tapi dia berhasil menyalurkan hasratnya di atas perut Katrina. Hingga setelahnya dia kembali mandi dan berpakaian untuk melanjutkan niatnya semula.

Berangkat ke Kantor.

*****

Sore harinya, sepulang kantor Reyhan langsung menyempatkan diri untuk mengantar kepulangan sang adik ipar ke Amerika. Hari ini Reyhan benar-benar di buat sibuk oleh Hardin.

"Nanti lo langsung hubungin gue kalau lo berubah pikiran dan mau menerima proyek di Busan, biar semua kebutuhan lo di sana bisa gue siapin secepatnya. Jadi begitu lo sampai di sana, lo nggak usah repot-repot lagi untuk cari hotel atau tempat tinggal. Semuanya gue yang atur. Dari mulai, sewa kamar hotel, kendaraan dan semua fasilitas-fasilitas lainnya, kecuali satu," ucap Hardin sambil melirik ke arah Luwi sang istri yang berdiri di samping Reyhan.

"Apaan?" tanya Reyhan cuek.

"Jasa service ranjang! Gue angkat tangan!" bisik Hardin, dia tersenyum mesum. Reyhan jadi tergelak. Masih saja manusia satu ini, pikir Reyhan dalam hati.

"APA TADI KAMU BILANG?" Luwi maju satu langkah dan menjewer telinga Hardin lalu memelintirnya dengan keras. Hardin meringis kesakitan dan meminta ampun pada Istrinya.

"Akukan cuma bercanda, gitu aja sewot! Huuuhh!" cibir Hardin pada Luwi.

"Kak Reyhan itu laki-laki setia, tahu! Ah, aku jadi curiga, jangan-jangan kamu nih yang punya motif lain dengan menyuruhku untuk tetap tinggal di Indonesia bersama anak-anak? Awas ya kalau sampe macam-macam di Amerika? Bukan pisau dapur lagi yang aku gunakan untuk memotong kemaluanmu, tapi gunting pemotong rumput! Mengerti?" Luwi berteriak cukup keras, membuat beberapa orang di sekitarnya melirik aneh pada mereka. Terutama pada Hardin yang hanya bisa garuk-garuk kepala. Melihat tingkah istrinya yang galak itu.

"Aduh, kalian ini seperti anak kecil saja! Ribut melulu kerjanya," Kali ini Opah angkat bicara. Mendapati kelakuan cucu dan cucu menantunya itu.

"Pokoknya, Opah harus terus awasi laki-laki ini di Amerika. Apalagi di kantornya itu sekarang ada sekretaris barukan? Bule-bule di sana itu banyak sekali yang liar, tidak bedanya dengan cucu Opah satu ini! Dasar ganjen!" Luwi masih sewot. Dalam hati dia terus khawatir jika harus tinggal berjauhan dengan suaminya yang mata keranjang itu. Tapi dia juga tidak tega membiarkan Katrina sendirian di rumah jika nanti Reyhan harus berangkat ke Busan.

Jadilah Luwi memutuskan untuk menetap di Indonesia sementara waktu sampai keadaan sang Kakak Iparnya pulih kembali.

"Mama tenang aja. Kan ada Gibran. Nanti biar Gibran yang jagain Papa di sana. Nanti kalau Papa sampe ganjen, Gibran pukul pake tongkat bisbol," timpal Gibran. Hardin jadi cemberut. Meski dalam hati dia juga sangat berat harus berpisah dengan Luwi dan ke dua balita kembarnya, Hanin dan Luna. Tapi, mau bagaimana lagi, sudah menjadi panggilan bekerja. Lagipula, Gibran juga harus kembali masuk sekolah.

"Iya, jagain Papa Hardin ya Gibran. Disinikan Mama Luwi harus jagain Tante Cantik dulu. Nanti kalau Tante cantik sudah sehat, Mama Luwi pasti menyusul Gibran ke Amerika," Reyhan angkat bicara.

"Memangnya Om Reyhan juga mau ikut ke Amerika?" tanya Gibran.

"Om Reyhan ada urusan di negara lain, di Korea. Makanya kasian kalau Tante cantik ditinggal sendirian di sini," jawab Reyhan sembari mengelus lembut rambut tebal milik ABG berumur 14 tahun itu.

Hardin terperangah mendengar kalimat Reyhan.

"Jadi? Lo serius, Han? Lo mau terima tawaran gue buat ngurus bisnis keluarga kita di Busan?" tanya Hardin masih tidak percaya.

Reyhan tersenyum simpul. "Katrina sudah memberi izin. Jadi gue pikir, nggak ada alasan lain buat gue menolak proyek itukan? Dan lagi, gue sama Katrina sudah sepakat, nanti selepas usia Akmal dua bulan, Katrina akan menyusul gue ke sana sama Akmal. Ya hitung-hitung liburan keluargakan? Jadi, gue terima deh. Minggu depan gue berangkat ke Korea," jawab Reyhan pasti.

"Yessss!!! Akhirnya Allah membukakan hati Kakak ipar gue," seru Hardin dengan ke dua tangan terangkat ke atas.

"Oke kalau begitu, nanti begitu sampai di Amerika gue akan urus semuanya, oke brother?" Hardin meraih Reyhan ke dalam pelukannya.

"Okelah.. Lo atur aja semuanya." jawab Reyhan santai.

Opah dan Hardin pun kini bisa tersenyum lega.

Akhirnya, Reyhan menyanggupi untuk menangani proyek kerja sama Company Grup dengan pihak W-mart di Busan.

Related chapters

  • SANG PENGGODA   4. PERPISAHAN DI BANDARA

    Lusa nanti Reyhan berangkat ke Busan.Itulah sebabnya sebelum keberangkatan sang Suami, Katrina meminta di antarkan oleh Reyhan untuk mengunjungi makam sang Ibu di Surabaya.Hari itu, dengan menaiki pesawat jet pribadi milik keluarga Sastro Sudiro, Katrina, Reyhan dan Akmal ples seorang baby sitter pergi bersama-sama menuju Surabaya.Sebuah kota tempat dimana Katrina pernah tinggal dan menetap bersama almarhumah Arini sang Ibunda, sebelum akhirnya Arini di panggil oleh yang maha kuasa.Hari pertama di Surabaya, mereka menghabiskan waktu di rumah dan sore harinya Katrina di temani Reyhan datang berkunjung ke makam Arini.Cukup lama Katrina berdoa di sana. Dia mengelus batu nisan sang Ibunda sambil menangis.Saat itu, Reyhan hanya terdiam di sisi Katrina sambil sesekali mengusap bahu istrinya."Katrina pamit ya Bun? Nanti Katrina pasti akan mampir lagi nengokin Bun

    Last Updated : 2021-05-01
  • SANG PENGGODA   5. TETANGGA BARU

    Malam semakin pekat, langit Busan tampak gemerlap dengan taburan bintang.Sebuah Lexus merah baru saja memasuki kawasan apartemen Elit di tengah kota Busan.Kedatangannya saat itu sudah di tunggu-tunggu seorang lelaki yang langsung menghadang langkahnya begitu si pemilik Lexus selesai memparkirkan Lexusnya di basement apartemen."Hai Yura, apa kabar? Lama kita tidak jumpa," sapanya pada seorang wanita bernama Yura itu."Kabar baik," jawab Yura tanpa melepas masker yang menutupi wajahnya saat itu."Apa kamu ada waktu? Aku ingin bicara, ini tentang Ayah," ucap lelaki itu lagi."Maaf Kak, mungkin jika kamu ingin membicarakan hal lain aku bisa mengajakmu bicara di apartemenku, tapi kalau cuma membicarakan tentang lelaki itu, aku tidak bisa!" ucap Yura dengan nada ketus. Dia langsung melangkah pergi."Yura, dengarkan aku dulu!" cekal lelaki bernama Seo Jun yang tak la

    Last Updated : 2021-05-01
  • SANG PENGGODA   6. SEBUAH PESAN

    Pagi ini Reyhan sudah rapi dengan setelan kantornya. Seperti yang di perintahkan oleh Hardin, hari ini dia harus datang menemui asisten perusahaan W-mart di salah satu gedung perkantoran di Busan. Hardin sudah mengatur jadwal pekerjaan Reyhan dan Reyhan hanya perlu melaksanakannya sesuai dengan apa yang di instruksikan sang adik ipar. Reyhan sudah di jemput oleh seorang laki-laki setengah baya bernama Daeshim Satoshi yang akan menjadi supir pribadi sekaligus asisten dan pemandu wisata Reyhan selama keberadaannya di Busan. Reyhan sudah berada di lobi utama apartemennya. Dia belum beranjak dari sana sebab harus menerima telepon dulu dari sang Istri tercinta di Indonesia. Lagipula Pak Satoshi sedang izin ke toilet. Saat Reyhan sedang asyik menelepon dia melihat seorang laki-laki berperawakan tinggi berkulit putih bersih dengan gaya rambut style korea jaman sekarang. Laki-laki itu langsun

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   7. MALAIKAT PENOLONG

    "Aku mau mandi dulu ya, sayang..." ucap Jimmy pada Yura saat dia baru saja sampai di dalam apartemen Yura bersama asisten pribadinya, Han Tae Suk. Yura yang saat itu baru saja selesai berpakaian sehabis mandi. Malam ini Yura sudah mempersiapkan dirinya di dalam apartemen sesuai dengan kehendak laki-laki yang sudah membookingnya malam itu. Yaitu, Jimmy Ling. Seorang konglomerat yang merupakan anak dari perdana menteri Korea Selatan. Seorang laki-laki tampan yang terlihat sempurna secara fisik dan materi, hanya saja di luar dua hal itu Jimmy adalah pribadi yang memiliki kelainan seksual akut. Dia, adalah satu-satunya pelanggan Yura yang rela mengeluarkan uang lebih banyak bahkan berkali-kali lipat dari harga biasa per satu malam hanya untuk bisa bersama Yura. Pelanggan Yura yang membludak membuat Jimmy perlu bersabar dan bersusah payah supaya bisa mendapatkan giliran. Bagi Jimmy, hanya

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   8. SAUDARA KEMBAR

    "Astaga, Yura... Lihat tubuhmu, lebam-lebam begini? Bagaimana kamu bisa syuting kalau seperti ini?" pekik Keke saat dia melihat Yura sedang mengompres luka-luka di sekujur tubuhnya pagi ini. Keke sengaja mendatangi Yura pagi-pagi sekali ke apartemennya. Karena hari ini Yura ada jadwal syuting di daerah yang cukup jauh. Jadi harus berangkat pagi-pagi sekali. Hari ini Keke mulai kembali bekerja sebagai asistan pribadi Yura, karena masa cutinya sudah berakhir. Keke baru saja menikah dan kemarin dia cuti untuk berbulan madu ke Seoul. Dan kini dia jadi terperangah tak percaya saat dia melihat keadaan Yura yang begitu mengenaskan. "Akukan sudah bilang berkali-kali, berhentilah bekerja sebagai wanita panggilan. Resikonya besar Yura, sangat berbahaya. Jika kamu mengundurkan diri secara baik-baik pasti mereka mengerti. Lagipula kamu sudah bekerja selama belasan tahun, dan hutang-hutang ayahmu itu harusnya sudah

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   9. VIDEO CALL

    "Ayah hanya terharu, ternyata kini ayah bisa melihatnya. Ayah sangat senang sekarang, setelah tahu kalau kehidupannya di Indonesia sangat bahagia," Untuk kesekian kalinya Yura terus menerus mencibir dan memaki dalam hati. Jika dia harus kembali mengingat kalimat yang diucapkan ayahnya sore tadi di rumah sakit. Cih, bahagia? Bisa-bisanya Ayahnya berkata seperti itu dihadapan Yura. Tanpa sedikitpun dia memikirkan nasib Yura selama ini atas perbuatannya. Yeon Jin sudah menceritakan semuanya pada Yura. Tentang seorang wanita bernama Puji Arini yang begitu dia cintai. Wanita yang harus menderita karena sikapnya yang tidak bertanggung jawab. Arini yang saat itu terpaksa harus melanjutkan hidupnya hanya seorang diri. Setelah sebelumnya, Arini rela meninggalkan seluruh keluarganya di Bandung, demi bisa bersama-sama dengan Yeon Jin. Bahkan wanita itu sampai rela menggadai agamanya sen

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   10. PANGGIL NAMAKU TIGA KALI

    Reyhan panik. Setengah berlari, dia beralih pada tas kantornya untuk mengambil charger. Diapun langsung mengisi ulang baterai ponselnya yang hampir sekarat. Bahkan tanpa sempat dia menutup kembali pintu apartemennya sepeninggal Yura tadi. Dia mulai menyalakan kembali ponselnya yang masih tersambung pada kabel charger. Hatinya benar-benar cemas. Dia takut Katrina akan salah paham padanya. Begitu ponselnya sudah kembali menyala, Reyhan langsung menghubungi Katrina saat itu juga. Panggilan pertama tidak ada jawaban. Panggilan kedua pun sama. Tapi Reyhan tidak mau menyerah. Dia terus mencoba memanggil dan memanggil lagi. Angkat, Trina... Angkat... Bisik Reyhan dalam hati. Dia benar-benar khawatir. Sampai pada panggilan ke dua puluh, Katrina tidak kunjung mengangkat Video Call dari R

    Last Updated : 2021-06-09
  • SANG PENGGODA   11. RENCANA YURA

    Yura terlihat gelisah. Dia kehabisan akal. Dia bingung. Dia kalut. Dia frustasi. Karena itulah dia terus mundar-mandir kesana kemari tidak jelas sejak tadi di dalam apartemennya sendiri. Dia terus berpikir dan memutar otak untuk mencari cara jitu demi menaklukan hati Reyhan. Segala usaha sudah dia lakukan, segala cara sudah dia tempuh untuk mendekati Reyhan, tapi kenyataannya laki-laki itu memang ajaib, susah sekali di rayu atau di goda. Reyhan terus menolak ajakan Yura setiap kali Yura mengajak laki-laki itu keluar untuk sekedar berjalan-jalan berkeliling menikmati indahnya kota Busan. Jangankan berjalan berkeliling, bahkan saat Yura hanya mengajaknya untuk sekedar duduk-duduk dan mengobrol di loby apartemenpun, lelaki itu menolaknya dengan halus. Sejauh ini, Reyhan itu lebih sering mengurung diri sendirian di ap

    Last Updated : 2021-06-09

Latest chapter

  • SANG PENGGODA   67. EPILOG

    Semburat cahaya mentari menyembul dari balik jendela yang tak tertutup sempurna oleh gorden. Kelopak mata seorang wanita mengernyit saat titik cahaya itu menembus korneanya. Dia pun membuka matanya. Menguceknya pelan. Dia menatap ke arah samping dimana sang pangeran hatinya seharusnya tertidur di sana. Namun tak ada seorang pun di ranjang itu selain dirinya. Bahkan saat dia menyapu seluruh ruangan kamar sederhana itu, tak juga ditemukannya sosok suami tercintanya. Perlahan tapi pasti, dia pun bangkit dari tempat tidur dengan sedikit kepayahan. Perut buncitnya membuat ruang geraknya mulai terbatasi. Ya, itu semua karena kehamilannya kini sudah memasuki usia tujuh bulan.

  • SANG PENGGODA   66. NAZAR

    Hidayah, memang hanya milik Allah SWT. Maka sejatinya, tak pantas bagi kita mencap seseorang adalah musuh abadi islam hanya karena dirinya seorang kafir atau hanya karena dirinya adalah seorang pendosa. Kita, manusia yang amat lemah ini, tak paham bagaimana skenario perjalanan hidup seseorang. Dan Yura membuktikannya. Cahaya Islam merasuk ke dadanya, bahkan dengan cara yang tak pernah dia sangka-sangka.Yura, yang dulunya adalah seorang pelacur kelas atas, yang bahkan dalam satu malam bisa melakukan zina dengan beberapa pelanggan yang membookingnya.Yura, yang dulunya adalah seorang pendengki yang bahkan dengan tega menghalalkan segala cara hanya untuk menghancurkan rumah tangga saudara kembarnya sendiri.Yura, yang dulunya bahkan tak tahu bagaimana caranya

  • SANG PENGGODA   65. ISLAM MEMBERI JAWABAN

    Yura telah sadar dari koma. Meski kondisinya masih sangat lemah. Seo Jun terus menemani Yura sepanjang hari, bahkan Seo Jun hampir menghabiskan seluruh waktunya di rumah sakit untuk menjaga Yura saat Yura sudah di pindah ke dalam ruang perawatan.Semakin hari kondisi Yura berangsur pulih dan luka operasi di alat kelaminnya pun sudah mengering dan tinggal menunggu proses pemulihan lebih lanjut. Awalnya, Yura sempat terpukul saat mendengar berita bahwa dirinya keguguran, namun berkat semangat dan perhatian yang diberikan pihak keluarga Katrina yang juga telah menjadi keluarganya, kesedihan Yura bisa sedikit terobati, bahkan saat dilihatnya Seo Jun yang terus menerus berada di sisinya, seperti tak mengenal lelah, suaminya itu terus mendampingi Yura memberinya semangat, membuat Yura terharu.Yura sangat bersyukur atas semua ka

  • SANG PENGGODA   64. TENTANG HANA

    Setelah tragedi berdarah itu berlangsung, pihak pemerintahan Korea langsung mencopot jabatan Goh Kun Ling sebagai perdana Menteri di Korea Selatan sebelum terjadinya aksi anarkis warga korea yang geram atas aksi kejam Jimmy yang kini menjadi berita terpanas di Korea. Di mana Jimmy tengah mencemarkan nama baik Korea Selatan di mata dunia dengan memperkosa secara terang-terangan seorang wanita muslim asal Indonesia bernama Katrina Kania Ifana.Wibowo Hadi Sastro Sudiro selaku Bapak Mertua dari Katrina jelas tidak bisa tinggal diam saat mendengar berita itu terkuak ke media. Hadi beserta jajaran pemerintahan Indonesia, langsung mendatangi Korea untuk menuntut pemerintahan Korea yang dianggapnya telah lalai menjaga keselamatan warga negara asing di negaranya.Dan hal ini semakin menjadi pukulan keras untuk pemerintahan Korea,

  • SANG PENGGODA   63. TRAGEDI

    Jimmy menarik kasar rambut Yura sampai lilitan rambut itu terlepas dari ikatannya. Hingga rambut panjang Yura kini tergerai bebas di balik punggungnya. Wanita itu meringis kesakitan."Ahh.. Lepas, sakit!" teriak wanita be'rok sepan itu yang terlihat kewalahan saat Jimmy menyeret tubuhnya secara paksa."Jimmy, hentikan! Aku yang kamu inginkan! Lepaskan Yura!" teriak seorang wanita bercadar yang kini berdiri di sisi Reyhan. Sementara Reyhan terus mendekap tubuh istrinya yang kian meronta-ronta dengan dekapan yang semakin kuat. Dia tidak akan mungkin melepas Katrina begitu saja. Meski, Reyhan merasa hatinya seolah teriris melihat perlakuan kejam Jimmy pada Yura saat ini. Bahkan Jimmy dengan kasar tengah menampar pipi Yura beberapa kali hingga pipi wanita itu biru lebam. Bahkan hidungnya kini mengeluarkan darah. Reyhan jelas m

  • SANG PENGGODA   62. RENCANA YANG GAGAL

    Reyhan terperangah hebat saat mendapati kabar dari Pak Satoshi bahwa Katrina telah kabur dari Bandara saat dia baru saja memastikan bahwa Katrina dan Akmal kini sudah berada di dalam pesawat menuju Indonesia. Tapi nyatanya, pesawat itu belum juga berangkat sampai detik ini.Hari sudah gelap. Dan mereka semua belum menemukan titik temu atas masalah yang terjadi.Ini bukan kasus penyekapan pertama yang dilakukan oleh Jimmy Ling. Lima belas tahun lalu, laki-laki itu pun pernah melakukan aksi serupa di sekolahnya dan dengan jumlah tawanan yang lebih banyak dari sekarang. Saat itu pihak kepolisian bertindak gegabah dengan menyepelekan Jimmy yang di anggapnya masih di bawah umur sehingga mudah untuk di kelabui, meski setelahnya aksi pihak kepolisian mendapat kecaman keras karena sudah bertindak gegabah sampai mengakibatkan enam

  • SANG PENGGODA   61. PERJANJIAN MEMBAWA PETAKA

    Katrina berhasil meloloskan diri dari pantauan Pak Satoshi saat dirinya tadi pura-pura meminta izin ke toilet. Namun, kini dia kebingungan harus ke mana. Sebab jejak Reyhan berserta rombongan sudah tidak ada di parkiran bandara. Hingga setelahnya, Katrina mencoba kembali menghubungi Yura. Nyatanya, belum sempat Katrina memencet tombol panggil, Yura sudah lebih dulu meneleponnya. "Halo Yura? Kamu di mana sekarang? Kenapa sulit sekali menghubungimu?" cecar Katrina panik. Dia terus berjalan keluar area Bandara sebelum ada yang memergokinya berkeliaran bebas. "Aku dan Seo Jun di sekap oleh Jimmy, Trina. Sekarang aku sendirian, di hutan. Aku tidak tahu lagi harus kemana. Aku

  • SANG PENGGODA   60. TUHAN, LINDUNGI SUAMIKU!

    Sebuah gedung tua berlantai tiga yang kondisinya sudah terbengkalai terlihat dari kejauhan.Seorang wanita berjalan mengendap-endap melewati rerimbunan pohon-pohon besar disekitarnya, serta rerumputan liar sebatas dada yang memuluskan rencananya untuk bisa memasuki gedung itu tanpa harus ketahuan oleh beberapa orang yang terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.Hingga setelahnya dia menaiki tangga darurat di sisi kiri gedung yang terlihat sepi dari para penjaga itu. Karena kebanyakan dari mereka berkumpul di satu sudut pintu utama.Wanita itu kini mulai berjalan menyusuri beberapa koridor rumah sakit jiwa gonjiam yang konon katanya berhantu. Itulah sebabnya bangunan tua itu, kini tidak terurus semenjak terjadinya insiden berdarah pembunuhan sadis oleh dokter yang bekerja di rumah sakit itu sendiri.Amarah telah menguasai dirinya. Hingga membuatnya tidak lagi takut pada apapun. Kematian Ibunya menjadi alasa

  • SANG PENGGODA   59. KONFLIK DUA NEGARA

    Goh Kun Ling baru saja mendapat teguran keras dari pemerintah Korea atas terkuaknya berita mengenai ancaman yang telah dilakukan anaknya Jimmy terhadap anak dari seorang pejabat negara di Indonesia.Keamanan warga negara asing di Korea jelas menjadi tanggung jawab penuh pemerintahan korea. Terlebih karena Reyhan bukan warga biasa. Pihak KBRI di Seoul sudah melayangkan surat pernyataan tuntutan atas ketidaknyamanan yang di alami warga negaranya sebagai turis asing di Korea. Hal itu jelas berpengaruh buruk bagi nama baik negri ginseng tersebut. Terlebih atas pernyataan yang di buat langsung oleh Bapak Wibowo Hadi Sastro Sudiro di Indonesia yang berbicara dihadapan pers mengenai ancaman dan teror yang telah di terima oleh anaknya yang kini berada di Korea."Saya tidak akan tinggal diam jika sampai terjadi sesuatu menimpa anak dan menantu saya yang saat ini berada di Busan. Pemerintahan Indonesia akan segera mengambil tindakan tegas demi melin

DMCA.com Protection Status