"Astaga, Yura... Lihat tubuhmu, lebam-lebam begini? Bagaimana kamu bisa syuting kalau seperti ini?" pekik Keke saat dia melihat Yura sedang mengompres luka-luka di sekujur tubuhnya pagi ini.
Keke sengaja mendatangi Yura pagi-pagi sekali ke apartemennya. Karena hari ini Yura ada jadwal syuting di daerah yang cukup jauh. Jadi harus berangkat pagi-pagi sekali.
Hari ini Keke mulai kembali bekerja sebagai asistan pribadi Yura, karena masa cutinya sudah berakhir.
Keke baru saja menikah dan kemarin dia cuti untuk berbulan madu ke Seoul. Dan kini dia jadi terperangah tak percaya saat dia melihat keadaan Yura yang begitu mengenaskan.
"Akukan sudah bilang berkali-kali, berhentilah bekerja sebagai wanita panggilan. Resikonya besar Yura, sangat berbahaya. Jika kamu mengundurkan diri secara baik-baik pasti mereka mengerti. Lagipula kamu sudah bekerja selama belasan tahun, dan hutang-hutang ayahmu itu harusnya sudah lunaskan? Jadi untuk apa lagi mereka masih terus menahanmu? Memang perjanjian awalnya bagaimana?" tanya Keke yang memang sejak awal sudah mengetahui masalah yang selama ini dihadapi oleh Yura. Keke adalah sahabat Yura semasa sekolah dulu.
Saat itu mereka bersahabat tiga orang. Yura, Keke dan Soumi. Persahabatan mereka sudah seperti saudara. Bahkan lebih dari sekedar saudara. Mereka sangat dekat satu sama lain dan saling percaya.
Saat Yura memenangkan lomba sebagai top model asia, Soumi juga mengikuti lomba itu, tapi dia kalah. Hingga setelahnya Yuralah yang membantu Soumi mencarikan produser rekaman untuk Soumi, karena memang suara Soumi cukup bagus menurut Yura dan Keke. Bahkan Yura sampai rela di ajak tidur oleh sang produser rekaman supaya Soumi bisa diterima menjadi penyanyi, hingga akhirnya persahabatan mereka hancur saat Yura mengetahui kalau Soumi tengah menikungnya dari belakang. Soumi yang diam-diam menjalin hubungan gelap dengan Lee Min Hyuk, yang saat itu masih berstatus sebagai Suami Yura, sahabatnya sendiri.
Dan sejak saat itulah, hubungan Yura dan Soumi tidak lagi akur justru malah saling menjatuhkan satu sama lain. Sementara Keke yang netral lebih memilih Pro ke Yura yang dianggapnya sudah menjadi korban Soumi yang tidak tahu diri itu. Sudah dibantu, tapi malah menusuk dari belakang. Keke sangat membenci Soumi.
Dan jadilah kini Keke menjadi satu-satunya tempat Yura mencurahkan segala isi hatinya selama ini. Segala kemelut hidup yang Yura alami, Keke mengetahuinya. Bahkan sampai pada hal-hal yang sangat kecil.
"Aku sudah pernah mencoba cara itu, dengan mengirim sebuah pesan kepada si Mucikari yang selama ini selalu menjadwalkan bookingan untukku setiap malam. Aku mencoba meneleponnya tapi tidak di angkat. Aku mengiriminya pesan tapi juga tidak dibalas. Padahal aku bilang, aku hanya ingin berhenti. Aku ingin berhenti menjadi wanita panggilan bahkan jika aku harus membayar sejumlah uangpun aku rela, tapi sayangnya, tetap tidak ada jawaban. Saking kalut akhirnya aku mengancam mereka untuk melaporkan mereka ke Polisi, tapi setelahnya aku justru malah mendapat sebuah ancaman balik, mereka bilang, mereka tidak takut pada polisi. Mereka lebih pintar dari polisi. Bahkan aku sendiri tidak tahu siapa mereka. Siapa orang-orang yang duduk manis dibelakang website resmi Prostitusi Online itu. Dan lagi, kalau aku sampai lapor polisi. Karirku juga akan hancur di dunia Hiburan. Belum lagi nyawa Ayah dan Kakakku akan terancam. Aku tidak mau Keke. Aku tidak mau menyusahkan orang lain hanya karena masalahku. Apalagi kamu tahukan, kalau Kak Seo Jun selama ini begitu baik padaku. Aku tidak sampai hati dan tega membiarkan nyawanya terancam akibat ulahku. Aku tidak punya pilihan lain, Keke. Tidak ada jalan keluar lagi," Yura menangis terisak dibalik dada sahabatnya, Keke.
Keke berusaha memaklumi posisi Yura yang memang serba sulit. Keke sangat merasa kasihan pada Yura. Meski kini dia tidak bisa melakukan banyak hal untuk menolong Yura, tapi Keke akan berusaha mencari jalan keluar untuk Yura, supaya sahabatnya itu, bisa mendapat kehidupan yang layak seperti wanita-wanita pada umumnya. Kehidupan yang sempurna.
"Baiklah, sabar saja Yura. Semoga Tuhan membukakan pintu keluar atas semua masalah-masalahmu itu. Sudah, sekarang aku akan mengantarmu ke rumah sakit. Sana cepat bersiap-siap. Jadwal syutingmu hari ini akan aku cancel semua. Hari ini, kamu harus beristirahat total di apartemen. Oke," perintah Keke pada Yura yang langsung beranjak menuju kamar mandi. Tapi langkahnya jadi terhenti saat dia melihat sebuah ponsel tergeletak di atas meja kecil di dekat pojok ruangan apartemennya. Yang jelas itu bukan ponselnya. Tapi ponsel siapa? Apa mungkin, milik Jimmy atau Tae Suk? Yura hanya bisa bertanya-tanya dalam hati tanpa berniat melihatnya lebih dekat. Dia takut itu adalah Ponsel salah seorang psikopat yang malam tadi tengah menyiksanya sampai babak belur seperti ini. Jadilah dia membiarkan Ponsel itu tetap di tempat semula.
Tepat satu detik, saat Yura hendak melanjutkan langkahnya, tiba-tiba ponsel itu berdering, menandakan sebuah telepon masuk.
Tertulis di layar tersebut tulisan.
My Wife memanggil...
Tapi bukan tulisan itu yang membuat Yura jadi membelalakkan mata, melainkan sebuah gambar yang tertera di sana.
Hingga setelahnya dia mengambil dengan cepat ponsel itu lalu memperhatikan sebuah foto yang muncul di layar ponsel dengan seksama.
Foto itu adalah foto seorang wanita.
Seorang wanita yang sedang berpose di atas tempat tidur menggunakan gaun tidur putih panjang.
Dan wajah wanita itu, mirip sekali dengan wajahnya.
Yura sungguh tidak percaya!
***
Malam tadi Reyhan tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Dia baru tersadar ponselnya tidak ada di saku celananya saat dia sudah siap untuk tidur dan berniat untuk menghubungi Katrina melalui Video Call. Sebelumnya, Reyhan sempat mencarinya terlebih dahulu di meja-meja dan laci kamar Apartemennya tapi tak ditemukannya juga.
Ketika dia mengingat-ingat kembali, kira-kira dimana dia terakhir menaruh benda pintar itu, Reyhan baru ingat, kalau ponselnya pasti tertinggal di apartemen Yura saat dia hendak menolong wanita itu malam tadi.
Reyhanpun bangkit dari tempat tidurnya dan berniat untuk mengambil ponsel itu di apartemen Yura, hanya saja, dia jadi urung melakukan niatnya saat diingatnya wajah Yura yang begitu syok tadi.
Reyhan hanya tidak ingin mengganggu istirahat wanita itu hanya dengan masalahnya yang sepele yaitu sebuah ponsel yang tertinggal. Lagipula, besok masih ada waktu untuk mengambilnya. Pikir Reyhan dalam hati. Meski dia tahu, pasti Katrina menunggu video call darinya, tapi besok Reyhan akan langsung menjelaskannya pada Katrina tentang masalah yang sebenarnya terjadi. Dia yakin, Katrina pasti akan mengerti.
Dan pagi harinya, ketika Reyhan sudah rapi dengan seragam kantornya, Reyhan berniat untuk mengambil ponselnya yang tertinggal semalam di apartemen Yura. Tapi setelah dia memencet bel apartemen itu sebanyak sepuluh kali, bahkan lebih, nyatanya tak ada yang membuka pintu itu dari dalam.
Apa mungkin Yura sudah meninggalkan apartemennya?
Tanya Reyhan membatin.
Dia jadi melirik jam tangannya, baru pukul tujuh pagi. Jadilah Reyhan terpaksa beranjak juga dari tempat itu. Dengan membawa beribu kecemasan di dalam benaknya.
Semoga Katrina tidak salah paham!
Harap Reyhan dalam hati.
***
Bandung, Indonesia.
"Luna-Hanin-Akmal-Yumna lihat kesini, satu, dua, tiga, Smileee..."
Klik.
Luwi berhasil mengabadikan momen kebersamaan si kecil yang kini sedang bermain bersama di taman belakang rumah mereka.
Bi Lisa terlihat memangku Akmal, sementara Yumna duduk di sebelah Bi Lisa sambil memeluk Luna dan Hanin yang duduk di depannya. Mereka semua tertawa girang di dalam foto itu.
"Mba, ayo kita foto-foto yuk?" ajak Luwi pada Katrina yang sedari tadi terus menerus sibuk mengecek layar ponselnya.
"Kamu duluan saja, Luwi," jawabnya pelan. Luwipun beranjak mendekati anak-anak.
Malam tadi Reyhan berjanji untuk menghubunginya lewat Video Call, tapi sampai pukul dua pagi Katrina tidak juga mendapatkan ponselnya berdering, bahkan setelah Katrina berulang kali menghubungi suaminya balik, telepon itupun tetap tidak diangkat-angkat.
Selisih waktu antara Jakarta dan Busan, hanya kurang lebih dua jam, jadi jika semalam Katrina menunggu telepon Reyhan hingga jam dua pagi, berarti di sana sudah jam empat pagi. Awalnya Katrina berpikir mungkin suaminya itu kelelahan dan langsung ketiduran sesampainya di apartemen. Tapi kalau benar begitu, harusnya sejak tadi pagi, Reyhan sudah menghubunginya balik. Bahkan hingga saat ini, saat waktu senja sudah lewat, Katrina belum juga mendapat kabar terbaru dari suaminya. Dan hal itu jelas membuat Katrina cemas dan sangat khawatir. Dia takut terjadi hal-hal buruk menimpa suaminya, padahal sebelumnya Reyhan bahkan hampir setiap lima belas menit sekali selalu menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan pada Katrina. Meski hanya sekedar kata-kata singkat.
Lagi apa sayang?
Kamu sudah makan belum?
Akmal lagi apa? Papa, Kangen Akmal...
Trina, kamu sudah tidur?
I love you my honey... Selamat siang...
Kangen banget sama kamuuu...
Tapi kenyataannya, sampai detik ini ponsel Katrina mendadak bisu.
Hingga setelahnya dia hanya bisa berdoa, demi memohon perlindungan Allah atas diri suaminya.
Ya, Allah, Lindungi suamiku, dimanapun dia berada, Aamiinnn...
Doa Katrina dalam hati.
*****
"Siapa wanita di foto ini, Ayah?" tanya Yura sore itu, saat dia meminta Keke mengantarnya ke salah satu rumah sakit di Busan, tempat dimana ayahnya kini di rawat.
Yura akhirnya terpaksa mendatangi ayahnya bahkan setelah bertahun-tahun dia tidak pernah lagi bertemu dengan Ayahnya.
Dan kedatangannya kali ini hanya demi semata-mata menanyakan satu hal yang dianggapnya penting. Bahkan teramat sangat penting.
Persisnya sejak tadi pagi saat Yura mendapati ponsel milik Reyhan tertinggal di apartemennya.
Ya, Reyhan, seorang laki-laki berkewarganegaraan Indonesia yang kini menjadi tetangga baru di apartemennya.
Ya, Reyhan, seorang laki-laki yang malam tadi dengan penuh keberanian telah menyelamatkan dirinya dari keganasan laki-laki biadab yang sedang menyiksanya.
Ya, Reyhan, seorang laki-laki yang sejak awal pertemuannya dengan laki-laki itu, bahkan telah mampu membuat perasaan Yura menjadi tidak karuan.
Degup jantungnya kian berpacu dengan cepat saat dirinya harus berdiri dengan jarak yang begitu dekat dengan laki-laki itu, tangannya kian gemetar saat tangan hangat laki-laki itu menjabat tangannya. Bahkan tatapan mata laki-laki itu yang begitu mempesona seolah membuat Yura dimabuk kepayang, hingga pada akhirnya, Yura kembali mendapati satu hal yang dia yakini didalam hatinya terhadap laki-laki itu, Yura yakin dengan hatinya yang mengatakan bahwa Reyhan adalah laki-laki baik.
Yura yakin terhadap hatinya saat tadi malam, Reyhan terlihat begitu mengkhawatirkan dirinya. Reyhan terlihat begitu perhatian terhadapnya. Bahkan Reyhan seolah tidak takut dengan ancaman Jimmy yang terlihat begitu marah padanya. Yura sungguh terharu. Dia terus tersenyum jika membayangkan wajah Reyhan tadi malam saat hendak membantunya.
Dan kini, saat Yura melihat seluruh isi percakapan di kotak masuk dan terkirim, seluruh foto-foto yang tersimpan, serta catatan-catatan penting yang tertera di kolom aplikasi note, di dalam ponsel milik laki-laki itu, Yura mendapati sesuatu yang sangat-sangat membuatnya terkejut. Dimana nomor yang tersimpan di dalam kontak ponsel dengan nama 'My Wife' itu adalah seorang wanita bercadar bernama Katrina yang wajahnya sangat mirip dengan Yura. Dan dari semua foto-foto kebersamaan Reyhan dengan istrinya itu, Yura hanya melihat adanya kebahagiaan.
Kebahagiaan yang selama ini selalu menjadi impian dalam hidupnya. Kebahagiaan yang nyata, saat kamu bisa menjadi seorang istri dari laki-laki yang begitu mencintaimu. Kebahagiaan yang nyata, saat kamu bisa menjadi seorang ibu dari anak-anak yang menjadi pelengkap kesempurnaan rumah tanggamu. Pun kebahagiaan yang nyata, saat kamu bisa tinggal di sebuah rumah mewah bak istana negeri dongeng dalam sebuah keluarga besar yang pastinya sangat-sangat menyayangimu.
Dan semua itu dimiliki oleh dia. Ya, wanita itu. Wanita bernama Katrina itu. Begitulah nama yang dia ketahui saat dia melihat seluruh pesan-pesan yang Reyhan kirim pada istrinya.
Dan dari semua pesan-pesan itu, Yura bisa menyimpulkan sesuatu, bahwa Reyhan sepertinya sangat mencintai istrinya.
Hingga setelahnya, beberapa pertanyaan-pertanyaan itupun hinggap dikepala Yura, pertanyaan-pertanyaan yang seharian ini terus mengganggu ketenangan jiwanya. Dan pertanyaan-pertanyaan itu adalah...
Siapa sebenarnya wanita bernama Katrina itu?
Kenapa wajah Katrina bisa begitu mirip dengan wajahnya?
Ada hubungan apa antara dirinya dengan wanita itu?
Hingga akhirnya, Yurapun tahu, siapa orang yang paling tepat untuk bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu.
Yakni Ayahnya kandungnya sendiri.
"Jawab, Ayah? Siapa wanita bernama Katrina di dalam foto-foto ini? Lihat sendiri semua foto-foto itu," Yura menyerahkan ponsel milik Reyhan kepada Ayahnya yang ekspresinya terlihat begitu kaget sekaligus terharu.
Akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun berlalu, Yeon Jin bisa melihat sosok anak kandungnya yang dahulu dia tinggalkan bersama Arini di Jakarta.
Ternyata, dia kini adalah seorang wanita muslim bercadar. Dan kehidupannya sepertinya sangat bahagia.
Tanpa sadar, Yeon Jin menitikkan air matanya. Seandainya saja Tuhan berkenan mempertemukan dirinya dengan sang Putri tercintanya, Yeon Jin akan sangat bahagia. Dia akan langsung menyembah di kaki anaknya yang sudah dia sia-siakan itu.
"Kenapa ayah menangis?" tanya Yura sinis.
"Ayah hanya terharu, ternyata kini ayah bisa melihatnya. Ayah sangat senang sekarang, setelah tahu kalau kehidupannya di Indonesia sangat bahagia," jelas Yeon Jin sambil terisak. Dia terus memperhatikan foto-foto itu. Hingga setelahnya Yeon Jin kembali melanjutkan kalimatnya.
"Dia saudara kembarmu, Yura!"
Dan Yurapun tertegun.
Penasaran? Vote dan komentarnya please...
"Ayah hanya terharu, ternyata kini ayah bisa melihatnya. Ayah sangat senang sekarang, setelah tahu kalau kehidupannya di Indonesia sangat bahagia," Untuk kesekian kalinya Yura terus menerus mencibir dan memaki dalam hati. Jika dia harus kembali mengingat kalimat yang diucapkan ayahnya sore tadi di rumah sakit. Cih, bahagia? Bisa-bisanya Ayahnya berkata seperti itu dihadapan Yura. Tanpa sedikitpun dia memikirkan nasib Yura selama ini atas perbuatannya. Yeon Jin sudah menceritakan semuanya pada Yura. Tentang seorang wanita bernama Puji Arini yang begitu dia cintai. Wanita yang harus menderita karena sikapnya yang tidak bertanggung jawab. Arini yang saat itu terpaksa harus melanjutkan hidupnya hanya seorang diri. Setelah sebelumnya, Arini rela meninggalkan seluruh keluarganya di Bandung, demi bisa bersama-sama dengan Yeon Jin. Bahkan wanita itu sampai rela menggadai agamanya sen
Reyhan panik. Setengah berlari, dia beralih pada tas kantornya untuk mengambil charger. Diapun langsung mengisi ulang baterai ponselnya yang hampir sekarat. Bahkan tanpa sempat dia menutup kembali pintu apartemennya sepeninggal Yura tadi. Dia mulai menyalakan kembali ponselnya yang masih tersambung pada kabel charger. Hatinya benar-benar cemas. Dia takut Katrina akan salah paham padanya. Begitu ponselnya sudah kembali menyala, Reyhan langsung menghubungi Katrina saat itu juga. Panggilan pertama tidak ada jawaban. Panggilan kedua pun sama. Tapi Reyhan tidak mau menyerah. Dia terus mencoba memanggil dan memanggil lagi. Angkat, Trina... Angkat... Bisik Reyhan dalam hati. Dia benar-benar khawatir. Sampai pada panggilan ke dua puluh, Katrina tidak kunjung mengangkat Video Call dari R
Yura terlihat gelisah. Dia kehabisan akal. Dia bingung. Dia kalut. Dia frustasi. Karena itulah dia terus mundar-mandir kesana kemari tidak jelas sejak tadi di dalam apartemennya sendiri. Dia terus berpikir dan memutar otak untuk mencari cara jitu demi menaklukan hati Reyhan. Segala usaha sudah dia lakukan, segala cara sudah dia tempuh untuk mendekati Reyhan, tapi kenyataannya laki-laki itu memang ajaib, susah sekali di rayu atau di goda. Reyhan terus menolak ajakan Yura setiap kali Yura mengajak laki-laki itu keluar untuk sekedar berjalan-jalan berkeliling menikmati indahnya kota Busan. Jangankan berjalan berkeliling, bahkan saat Yura hanya mengajaknya untuk sekedar duduk-duduk dan mengobrol di loby apartemenpun, lelaki itu menolaknya dengan halus. Sejauh ini, Reyhan itu lebih sering mengurung diri sendirian di ap
"Rencanamu ini gila, Yura! Aku tidak setuju!" tegas Keke pada Yura. Keke baru saja memastikan apakah Yura benar-benar akan melancarkan aksi terlarangnya itu. Kini mereka sedang berada di dalam ruang make up aktris. "Aku tidak punya pilihan lain. Reyhan harus aku dapatkan sebelum wanita bernama Katrina itu datang ke sini," Yura berbicara tanpa menatap wajah Keke. Dia sudah tersesat oleh pesona Reyhan. Dia tidak mau gagal. "Jangan melampiaskan dendammu terhadap Soumi pada orang lain. Apalagi dia saudara kembarmu sendiri. Lagipula, Reyhan itu berbeda dengan Min Hyuk. Reyhan itu laki-laki baik. Jika rumah tanggamu pernah di rusak oleh orang lain, lantas, apa dengan merusak rumah tangga orang lain bisa membuat perasaanmu jadi lebih baik? Ayolah... Yura, jangan persulit hidupmu sendiri," "Tapi aku mencintai Reyhan. Katrina sudah memiliki segalanya yang bahkan tidak satu pun aku miliki. Lalu, apa salah jika aku hanya mengingin
Suasana kantor sore itu sudah sepi. Tapi Seo Jun belum juga mau beranjak dari kursi kerjanya di ruangan meeting. Seo Jun membaca kembali isi surat yang di berikan Keke kepadanya. Teruntuk Seo Jun. Selama dua minggu ke depan tolong awasi gerak gerik Yura dengan seorang laki laki tetangga apartemennya. Aku ada keperluan mendesak selama dua minggu ke depan. Untuk sementara waktu tugasku sebagai asisten pribadi Yura akan kuserahkan pada orang lain dulu. Aku sudah menghubungimu berkali-kali tapi tidak ada jawaban. Aku tahu kamu masih marah pada Yura, tapi Yura membutuhkanmu Seo Jun. Kunjungilah Yura di apartemennya selagi kamu ada waktu senggang. Hibur dia Seo Jun, seperti dulu kamu selalu memberinya perhatian. Yura merindukanmu. Aku
Seorang laki-laki dengan bahasa tubuhnya yang lemah gemulai dan feminim, terlihat histeris saat melihat seorang wanita masuk ke dalam salon miliknya. "Hai, Yura? Apa kabar? Sudah lama kamu tidak mampir? Hm, mentang-mentang sudah menjadi selebriti ngetop, somse deh," sapa Min Ho, alias Mimi. Dia termasuk salah satu Hair Stylish yang cukup populer di kalangan aktris dan aktor di Industri hiburan Korea. Bahkan salonnya sudah masuk ke dalam daftar lima salon terbesar di Korea. Mimi terlihat begitu sumringah menyambut kedatangan Yura. "Hari ini aku merasa sangat baik. Coba lihat, aku baru saja selesai berbelanja. Nanti malam, aku ada kencan spesial," bisik Yura. Dia tersenyum lebar. Mimi memperhatikan seluruh belanjaan Yura. Banyak sekali memang. Lalu pandangan Mimi mulai jatuh pada sosok Yura. Sepanjang sejarahnya dia mengenal sosok Yura, Yura itu termasuk dalam salah satu daftar aktris korea yang di bilan
"Saya sudah melihatnya di Bandara. Dia datang bersama empat orang wanita dewasa dan tiga orang balita, Nona Yura. Mereka baru saja keluar dari Bandara. Sepertinya mereka baru akan memesan taksi. Saya akan menghampiri mereka dan menawarkan jasa taksi pada mereka." "Oke, terima kasih. Pastikan hubungi aku kembali saat kalian sudah sampai di parkiran gedung apartemenku," "Baik, Nona Yura." Klik. Percakapan di telepon itu pun di putus. Yura menatap pantulan dirinya sekali lagi di depan cermin. Yura dengan pakaian lengkapnya ala wanita muslim kebanyakan, berwarna serba hitam dengan cadar yang menutupi wajah cantiknya. Apa ini benar-benar diriku sekarang? Sungguh seperti mimpi saja! Pikirnya membatin. Yura pun melangkah ke arah pintu apartemennya setelah dia mengambil tas tangan dan koper palsunya. Dia
"Katrina?" ucap Reyhan senang sekaligus tak percaya. Dia melongok keluar tak ada siapa-siapa lagi. Itu artinya, Katrina hanya datang seorang diri. "Mana Akmal?" tanya Reyhan seraya menutup pintu apartemennya. Dia mengikuti langkah istrinya yang mulai berjalan memasuki apartemennya. Reyhan pun tak lupa menarik koper Katrina dan membawanya ke dalam kamar. "Akmal masih demam. Besok kalau dia sudah membaik, Luwi akan menyusulku ke sini membawa Akmal," "Tapikan kamu masih harus menyusui Akmal? Kenapa kamu malah meninggalkan Akmal yang sedang sakit, Trina?" tanya Reyhan yang dibuat bingung oleh sikap istrinya. "Ketika kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri saat suamimu tiba-tiba dipeluk oleh wanita lain, apa aku masih harus tetap berdiam diri? Aku sudah mengirimkanmu pesan kalau aku akan datang hari ini. Jadi aku tidak akan ingkar janji," Ternyata benar dugaan Reyhan. K
Semburat cahaya mentari menyembul dari balik jendela yang tak tertutup sempurna oleh gorden. Kelopak mata seorang wanita mengernyit saat titik cahaya itu menembus korneanya. Dia pun membuka matanya. Menguceknya pelan. Dia menatap ke arah samping dimana sang pangeran hatinya seharusnya tertidur di sana. Namun tak ada seorang pun di ranjang itu selain dirinya. Bahkan saat dia menyapu seluruh ruangan kamar sederhana itu, tak juga ditemukannya sosok suami tercintanya. Perlahan tapi pasti, dia pun bangkit dari tempat tidur dengan sedikit kepayahan. Perut buncitnya membuat ruang geraknya mulai terbatasi. Ya, itu semua karena kehamilannya kini sudah memasuki usia tujuh bulan.
Hidayah, memang hanya milik Allah SWT. Maka sejatinya, tak pantas bagi kita mencap seseorang adalah musuh abadi islam hanya karena dirinya seorang kafir atau hanya karena dirinya adalah seorang pendosa. Kita, manusia yang amat lemah ini, tak paham bagaimana skenario perjalanan hidup seseorang. Dan Yura membuktikannya. Cahaya Islam merasuk ke dadanya, bahkan dengan cara yang tak pernah dia sangka-sangka.Yura, yang dulunya adalah seorang pelacur kelas atas, yang bahkan dalam satu malam bisa melakukan zina dengan beberapa pelanggan yang membookingnya.Yura, yang dulunya adalah seorang pendengki yang bahkan dengan tega menghalalkan segala cara hanya untuk menghancurkan rumah tangga saudara kembarnya sendiri.Yura, yang dulunya bahkan tak tahu bagaimana caranya
Yura telah sadar dari koma. Meski kondisinya masih sangat lemah. Seo Jun terus menemani Yura sepanjang hari, bahkan Seo Jun hampir menghabiskan seluruh waktunya di rumah sakit untuk menjaga Yura saat Yura sudah di pindah ke dalam ruang perawatan.Semakin hari kondisi Yura berangsur pulih dan luka operasi di alat kelaminnya pun sudah mengering dan tinggal menunggu proses pemulihan lebih lanjut. Awalnya, Yura sempat terpukul saat mendengar berita bahwa dirinya keguguran, namun berkat semangat dan perhatian yang diberikan pihak keluarga Katrina yang juga telah menjadi keluarganya, kesedihan Yura bisa sedikit terobati, bahkan saat dilihatnya Seo Jun yang terus menerus berada di sisinya, seperti tak mengenal lelah, suaminya itu terus mendampingi Yura memberinya semangat, membuat Yura terharu.Yura sangat bersyukur atas semua ka
Setelah tragedi berdarah itu berlangsung, pihak pemerintahan Korea langsung mencopot jabatan Goh Kun Ling sebagai perdana Menteri di Korea Selatan sebelum terjadinya aksi anarkis warga korea yang geram atas aksi kejam Jimmy yang kini menjadi berita terpanas di Korea. Di mana Jimmy tengah mencemarkan nama baik Korea Selatan di mata dunia dengan memperkosa secara terang-terangan seorang wanita muslim asal Indonesia bernama Katrina Kania Ifana.Wibowo Hadi Sastro Sudiro selaku Bapak Mertua dari Katrina jelas tidak bisa tinggal diam saat mendengar berita itu terkuak ke media. Hadi beserta jajaran pemerintahan Indonesia, langsung mendatangi Korea untuk menuntut pemerintahan Korea yang dianggapnya telah lalai menjaga keselamatan warga negara asing di negaranya.Dan hal ini semakin menjadi pukulan keras untuk pemerintahan Korea,
Jimmy menarik kasar rambut Yura sampai lilitan rambut itu terlepas dari ikatannya. Hingga rambut panjang Yura kini tergerai bebas di balik punggungnya. Wanita itu meringis kesakitan."Ahh.. Lepas, sakit!" teriak wanita be'rok sepan itu yang terlihat kewalahan saat Jimmy menyeret tubuhnya secara paksa."Jimmy, hentikan! Aku yang kamu inginkan! Lepaskan Yura!" teriak seorang wanita bercadar yang kini berdiri di sisi Reyhan. Sementara Reyhan terus mendekap tubuh istrinya yang kian meronta-ronta dengan dekapan yang semakin kuat. Dia tidak akan mungkin melepas Katrina begitu saja. Meski, Reyhan merasa hatinya seolah teriris melihat perlakuan kejam Jimmy pada Yura saat ini. Bahkan Jimmy dengan kasar tengah menampar pipi Yura beberapa kali hingga pipi wanita itu biru lebam. Bahkan hidungnya kini mengeluarkan darah. Reyhan jelas m
Reyhan terperangah hebat saat mendapati kabar dari Pak Satoshi bahwa Katrina telah kabur dari Bandara saat dia baru saja memastikan bahwa Katrina dan Akmal kini sudah berada di dalam pesawat menuju Indonesia. Tapi nyatanya, pesawat itu belum juga berangkat sampai detik ini.Hari sudah gelap. Dan mereka semua belum menemukan titik temu atas masalah yang terjadi.Ini bukan kasus penyekapan pertama yang dilakukan oleh Jimmy Ling. Lima belas tahun lalu, laki-laki itu pun pernah melakukan aksi serupa di sekolahnya dan dengan jumlah tawanan yang lebih banyak dari sekarang. Saat itu pihak kepolisian bertindak gegabah dengan menyepelekan Jimmy yang di anggapnya masih di bawah umur sehingga mudah untuk di kelabui, meski setelahnya aksi pihak kepolisian mendapat kecaman keras karena sudah bertindak gegabah sampai mengakibatkan enam
Katrina berhasil meloloskan diri dari pantauan Pak Satoshi saat dirinya tadi pura-pura meminta izin ke toilet. Namun, kini dia kebingungan harus ke mana. Sebab jejak Reyhan berserta rombongan sudah tidak ada di parkiran bandara. Hingga setelahnya, Katrina mencoba kembali menghubungi Yura. Nyatanya, belum sempat Katrina memencet tombol panggil, Yura sudah lebih dulu meneleponnya. "Halo Yura? Kamu di mana sekarang? Kenapa sulit sekali menghubungimu?" cecar Katrina panik. Dia terus berjalan keluar area Bandara sebelum ada yang memergokinya berkeliaran bebas. "Aku dan Seo Jun di sekap oleh Jimmy, Trina. Sekarang aku sendirian, di hutan. Aku tidak tahu lagi harus kemana. Aku
Sebuah gedung tua berlantai tiga yang kondisinya sudah terbengkalai terlihat dari kejauhan.Seorang wanita berjalan mengendap-endap melewati rerimbunan pohon-pohon besar disekitarnya, serta rerumputan liar sebatas dada yang memuluskan rencananya untuk bisa memasuki gedung itu tanpa harus ketahuan oleh beberapa orang yang terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.Hingga setelahnya dia menaiki tangga darurat di sisi kiri gedung yang terlihat sepi dari para penjaga itu. Karena kebanyakan dari mereka berkumpul di satu sudut pintu utama.Wanita itu kini mulai berjalan menyusuri beberapa koridor rumah sakit jiwa gonjiam yang konon katanya berhantu. Itulah sebabnya bangunan tua itu, kini tidak terurus semenjak terjadinya insiden berdarah pembunuhan sadis oleh dokter yang bekerja di rumah sakit itu sendiri.Amarah telah menguasai dirinya. Hingga membuatnya tidak lagi takut pada apapun. Kematian Ibunya menjadi alasa
Goh Kun Ling baru saja mendapat teguran keras dari pemerintah Korea atas terkuaknya berita mengenai ancaman yang telah dilakukan anaknya Jimmy terhadap anak dari seorang pejabat negara di Indonesia.Keamanan warga negara asing di Korea jelas menjadi tanggung jawab penuh pemerintahan korea. Terlebih karena Reyhan bukan warga biasa. Pihak KBRI di Seoul sudah melayangkan surat pernyataan tuntutan atas ketidaknyamanan yang di alami warga negaranya sebagai turis asing di Korea. Hal itu jelas berpengaruh buruk bagi nama baik negri ginseng tersebut. Terlebih atas pernyataan yang di buat langsung oleh Bapak Wibowo Hadi Sastro Sudiro di Indonesia yang berbicara dihadapan pers mengenai ancaman dan teror yang telah di terima oleh anaknya yang kini berada di Korea."Saya tidak akan tinggal diam jika sampai terjadi sesuatu menimpa anak dan menantu saya yang saat ini berada di Busan. Pemerintahan Indonesia akan segera mengambil tindakan tegas demi melin