Share

Bab 217

Briella mendengarkan suara isak tangis Zayden di ujung telepon dan menebak dengan panik kalau Zayden dimarahi oleh Valerio. Setelah menenangkan emosinya, Briella merasa keanehan dalam sikap Zayden.

Briella sangat mengenal Zayden. Anak itu tidak akan menangis di telepon dan terus memintanya untuk kembali. Zayden selalu bersikap pengertian dan memberikan kesabaran yang tidak terbatas kepada Briella.

Zayden adalah putranya, jadi Briella memahaminya dengan baik dibandingkan siapa pun.

Satu-satunya hal yang mungkin terjadi saat ini adalah, Valerio sedang main-main dengan Zayden agar Briella bergegas pulang.

Sifat posesif dan mengatur pria itu sudah hampir mendekati tingkat tidak masuk akal. Mulai dari cara Briella berpakaian, sampai menyangkut pendidikan Zayden dan masalah benar dan salah pun harus pria itu yang memutuskan.

"Nak, bukankah Mama sudah bilang kalau malam ini Mama akan makan malam dengan Om Nathan? Mama ingin berterima kasih karena sudah diberi kesempatan bekerja oleh Om Nathan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status