Share

Bab 173

Zayden mengangkat kedua jarinya dan berbicara dengan suara yang lebih rendah, "Pak Valerio, aku cuma ingin memberimu pelajaran."

"Heh, kamu lancang sekali!" Valerio mencubit wajah Zayden. "Nggak pernah ada yang berani bicara begitu kepadaku. Nak, kamu ingin memberiku pelajaran?"

Zayden menciut dan memeluk leher Valerio untuk memohon, "Om, aku salah. Jangan pukul aku lagi, aku takut."

Pria itu tertawa pelan. Tawanya itu terdengar sangat menarik.

"Kamu bisa merasa takut juga rupanya! Aku pikir kamu sama seperti Mamamu, keras kepala dan nggak bisa diatur."

"Mama nggak seperti itu, kok. Saat diganggu saja Mama akan menjadi tegas. Dia sebenarnya sangat penakut. Kalau hujan dan ada guntur saja dia ketakutan dan nggak bisa tidur. Mama pasti akan memintaku menemaninya."

Zayden menatap Valerio dengan sungguh-sungguh. "Jadi Om, Mamaku sangat penakut. Om Nggak boleh menakut-nakutinya."

Valerio mengangkat alisnya. "Kapan aku pernah menggertaknya?"

Pikiran pria itu kembali teringat akan wajah Briel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status