Share

Bab 180

Zayden terdiam sejenak, tiba-tiba memahami maksud Klinton. Dia pun menyingkirkan senyum di wajahnya dan berucap ketus, "Siapa yang berharap kalau dia akan jadi suami Mama. Mama ku dipaksa dan kalian nggak boleh bersikap nggak hormat sama Mama."

Nathan tidak tahan lagi dan memarahi Klinton, "Kenapa bicara begitu sama anak-anak? Anak ini punya harga diri yang tinggi dan sangat memanjakan Mamanya. Kamu nggak takut kalau suatu hari nanti dia akan membalasmu? Aku saja nggak mampu mengusik anak ini."

Klinton mengangkat alis dan berpikir dalam hati kalau kemampuan apa yang dimiliki anak sekecil ini? Jadi, dia tidak benar-benar peduli dengan apa yang diperingatkan Nathan kepadanya.

Sambil melihat jam tangannya, Klinton pun pamit, "Ada yang harus aku lakukan di kantor. Aku akan pergi dan sampai ketemu lagi."

Zayden menjulurkan lidahnya dan menunjukkan wajah kesal ke punggung Klinton. "Wellkkk."

Nathan mencubit wajah Zayden dan berkata dengan sayang, "Kamu membela Mamamu seperti ini dan nggak ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status