Share

Bab 125

"Kami datang ke mari karena ingin menuntut kejelasan." Sikap Resti juga sangat tegas. "Putriku masih menangis di rumah dan memohon kepadaku untuk nggak menyulitkanmu. Sekarang, sepertinya dia yang terlalu baik."

Target kemarahan Resti kembali mengarah ke Briella. "Nona Briella, aku belum pernah melihat wanita yang nggak tahu malu dan suka berkhayal bisa memiliki pasangan kaya sepertimu."

"Kalau kamu nggak kasih kejelasan hari ini juga, aku akan tetap di sini dan nggak akan pergi ke mana pun!"

Resti duduk di sofa di ruang tamu dan menumpuk kaki kiri di atas kaki kanannya. Sikapnya seperti akan membuat masalah besar jika keinginannya tidak dituruti.

Valerio melirik jam tangannya dan berjalan mendekat. Dia duduk dan bertatap muka dengan Resti. Aura pria itu sangat kuat, sampai Resti memberi isyarat agar Herman dan putranya juga duduk menemaninya.

"Aku cuma punya waktu sepuluh menit. Karena Tante sangat bersikeras, jadi mari kita bicarakan mengenai masalah pembatalan perjanjian pernikahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status