Share

Warna Rambut

Ratu Marry berduka atas tewasnya Charles di tangan lelaki asing. Sang ratu meratapi jasad anaknya yang mati dengan mata terbuka. Kematian pangeran menjadi bukti bahwa Arsa tak main-main dengan siapa pun yang menyakiti pecahan arwah Dewi Hara.

“Dia ini aku lihat kadang kejam, tapi tak pernah aku lihat berbuat baik,” ucap Lira dari balik dinding.

Permasalahan tidak berhenti di sana saja. Ratu Marry menjerit dan meminta siapa saja untuk membunuh dewa perang yang masih berdiri dengan angkuhnya.

“Siapa pun yang bisa membunuhnya akan aku berikan kedudukan sebagai perdana menteri.” Terang saja tawaran menggiurkan itu langsung disambut para kesatria.

Bahkan mereka mengeluarkan senjata termasuk prajurit masing-masing. Meriam, bedil, bom, granat, dalam sekejap mata telah sampai di depan mata Arsa.

“Yang Mulia Ratu, ayo, kita menyingkir dulu. Bisa mati kita di tengah peperangan.”

Dua orang pelayan menarik paksa tubuh Ratu Marry. Sedangkan Charles tak dipedulikan. Semua bisa menilai bahwa A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status