Share

98. Maaf 2

"Mas, nggak ganti baju?" tanya Rinjani yang duduk di puff bentuk persegi di depan meja rias dan mulai menyapukan bedak ke wajahnya.

"Pakai ini saja nggak apa-apa." Daffa mengambil jam tangan di nakas dan memakainya. Dia tidak mengganti celana cardinal pendek warna hitam yang dikenakannya sejak pagi, juga kaus hitam pekat berkerah.

Lelaki memang lebih simpel. Ke mana-mana tidak seheboh perempuan yang mempersiapkan segala pakaian dan printilan.

Waktu di telepon sang papa dan dimintai alamat, Daffa memutuskan untuk bertemu dengan mereka di luar saja. Jauh dari tempat tinggal istri dan anaknya. Meski dari nada bicara sang papa tadi terdengar kalem dan tenang, Daffa tetap saja waspada. Dia tahu papanya ini seperti apa.

Susah payah ia membangun kepercayaan Rinjani, tidak akan membiarkan siapapun mengusiknya lagi. Termasuk keluarganya sendiri.

Mungkin saja papanya memang sudah berubah setelah anak perempuannya dikhianati sang suami. Pintu hatinya terbuka dan bisa mengerti akan keputusan Daf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
sabar y Daffa.. Rin cuma kagum kok sama pak Dosen.. gk ada maksud lain.. hehehe..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status