Share

99. Maaf 3

"Kakek mana, Pa?" tanya Noval beberapa saat setelah duduk di bangku kafe dan tidak menjumpai sang kakek di sana.

"Masih diperjalanan. Sebentar lagi sampai."

Fiveteen Cafe. Daffa menentukan tempat di mana mereka bisa bertemu. Keraguannya atas sikap sang papa yang mendadak berubah, membuat lelaki itu tetap waspada untuk menjaga kenyamanan istrinya.

Cafe itu menjadi pilihannya. Tempat yang memiliki pemandangan mengagumkan. Dikelilingi panorama hijau yang menyejukkan mata. Dari ketinggian mereka bisa menikmati keindahan Gunung Panderman.

Daffa dan Rinjani memesan beberapa makanan yang menjadi kegemaran Pak Farhan dan Bu Tiwi. Jadi mereka sampai bisa langsung makan siang.

"Kakek!" teriak Noval langsung berpegangan pada meja untuk turun. Bocah itu berlari dan memeluk Pak Farhan yang muncul dari tangga. Mereka mengambil tempat duduk di bagian luar atau outdoor, supaya bisa menikmati panorama alam.

Pak Farhan menggendong dan memeluk erat Noval. Rasa kangennya juga tidak terkira. Bu Tiwi menc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Titin Mukmin
mba Lis emang is the best, semua judul oke bngt ceritanya, pokoknya nge fans berat, ditunggu judul terbarunya mba....
goodnovel comment avatar
Movica Kapoor
Nah loh,bobby ketangkep basah sama mertuanya.mudah-mudahan si bobby nggk lihat biar nggk kabur lagi. Makin seru nih......
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
pak Farhan dan Daffa kena pingpong mulu...pada akhirnya ya Pak insyaf tpi nunggu ditabok baru insyak...yuk lah gk sabar nunggu kelanjutannya...pengen ikut nabok boby&selingkuhannya makasih upnya mb Lis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status