Share

Bab 737

Aвтор: Kacang Merah
Treya mengambil ponselnya dan menelepon Reina.

Setelah Reina selesai makan malam, dia memang mau mencari tahu tentang kabar Treya sekarang. Eh tidak disangka, Treya sendiri meneleponnya.

"Ada apa?"

Reina mengangkat telepon itu dan bertanya.

"Aku minta uang. Sekarang aku nggak punya uang buat berobat. Kamu itu putriku, nggak perlu aku tuntut buat minta uang, 'kan?"

Treya sudah memutuskan kalau Reina tidak mau memberinya uang, dia akan menuntut Reina.

Bukannya Reina suka menuntut?

Dituntut oleh ibu kandung pasti rasanya tidak enak bukan?

Treya tahu Reina paling tidak suka pengkhianatan keluarga.

Tidak disangka, Reina tidak menolaknya dan berkata, "Nyonya Treya, nanti aku akan datang menjengukmu. Kalau kamu sungguh nggak punya uang buat berobat, aku akan memberimu uang untuk memenuhi tanggung jawabku."

Setelah bicara, Reina langsung menutup telepon tanpa menunggu Treya bilang hal lain.

Di rumah sakit, si suster bertanya pada Treya, "Gimana? Putrimu yang ini mau ngasih kamu uang, 'kan?"

Su
Заблокированная глава
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 738

    Treya tidak menyangka Reina datang hanya untuk memberinya uang 600 juta. Dulu, uang 600 juta saja tidak cukup untuknya pergi judi sekali atau beli tas baru."Kamu bercanda? 600 juta itu cukup buat apaan?"Reina menatapnya dengan tenang, "Buat keluarga biasa, uang 600 juta itu cukup buat uang muka rumah. Masa nggak cukup buat hidupmu sebulan?""Aku nggak punya banyak uang."Sebelum pergi, Reina kembali berkata, "Nggak usah capek-capek menuntut. Aku sudah konsultasi sama pengacara. Uang 600 juta sebulan itu sudah bisa dianggap sebagai tanggung jawabku sebagai anak. Kamu mau nuntut juga, nggak ada gunanya.""Dasar berengsek!"Treya hendak bangun dari ranjang rumah sakit dan memukul Reina.Suster langsung menghentikannya dan berujar dengan nada rendah, "Nyonya, sudah cukup.""Barusan aku terima telepon dari Nona Syena, dia minta aku mengundurkan diri dan bilang nggak akan kasih aku gaji lagi."Otak Treya rasanya meledak. "Maksudnya?"Ekspresi suster itu tidak enak dilihat, "Nyonya masih ng

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 739

    Setelah Reina pulang, dokter membutuhkan waktu beberapa jam untuk menyelamatkan Treya dari ambang kematian.Begitu Treya membuka mata, dia melihat ke sekeliling dan mendapati tidak ada seorang pun anggota keluarga menemaninya, kecuali si suster.Treya membuka bibirnya yang pecah-pecah, "Mana ... dia?"Si suster langsung menyahut, "Siapa?""Reina."Suster tahu kalau sebenarnya masih ada Reina di hati Treya, jadi dia menjelaskan, "Kayaknya ada urusan, dia pamit duluan."Treya hendak mengejek.Si suster mengeluarkan kartu nama Reina dan berkata, "Lihat, tadi dia kasih ini ke aku.""Dia bilang kalau nanti Nyonya kenapa-kenapa, aku boleh meneleponnya dan dia akan bantu mengurus."Treya pun tidak jadi mengejeknya.Si suster menyimpan kartu nama itu, lalu berkata, "Aku mau cerita sesuatu. Aku punya kerabat yang juga punya dua orang putri, dia juga pilih kasih dan cuma sayang sama putri bungsunya.""Waktu dia sudah tua, putri bungsunya sama sekali nggak peduli sama dia. Bahkan dia diusir putri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 740

    Treya menunggu cukup lama di luar sampai akhirnya dia dapat taksi dan pulang ke rumah Keluarga Yunandar.Sesampainya di sana, langit masih gelap.Rumah Keluarga Yunandar sangat sunyi, hanya satpam yang sudah terjaga. Bahkan para pelayan belum bangun.Treya kembali sendirian, mengambil sidik jarinya dan tiba di rumah. Ketika dia pergi ke kamar tidur utama untuk mencari Tanu, dia mendengar suara seorang wanita di kamarnya."Ya ampun, Pak Tanu ... masih pagi ini, mau ngapain?""Ih, nakal deh."Suara manja seorang wanita terdengar seperti sambaran petir di telinga Treya."Pak Tanu, si Treya harimau betina itu beneran kena kanker dan hidupnya beneran nggak lama lagi?""Ya iyalah. Kalau nggak, mana mungkin aku bisa bawa kamu pulang ke sini?" Kali ini, terdengar suara Tanu.Treya sungguh tidak menyangka. Tanu, cinta pertamanya, pria yang sudah dia beri semua harta Keluarga Andara, ternyata akan mengkhianatinya di saat tersulit hidupnya!Treya bukan wanita yang bisa menahan diri. Dia langsung

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 741

    Biasanya seorang putri akan membela ibunya bukan? Anehnya, Syena tidak terlalu terkejut saat tahu Tanu punya selingkuhan."Ibu manggil aku ke sini cuma buat ngomongin ini?"Mendengar Syena yang tidak terkejut, Treya pun spontan bertanya, "Kamu ... sudah tahu?"Syena tidak mengaku juga tidak menyangkal, dia hanya berkata, "Ya wajar 'kan kalau bos kayak ayah punya simpanan?""Ibu lupa? Waktu ayah masih sama Liane juga dia sering ketemu diam-diam sama Ibu, 'kan?"Ucapan Syena seperti petir yang menyambar kepala Treya."Apa katamu? Kamu ini putriku bukan sih!" Treya membentaknya.Syena belum mau memutuskan hubungan dengan Treya, jadi dia menjawab, "Iyalah Bu, aku putrimu. Itu sebabnya aku ngomong jujur.""Mana berani orang lain bilang hal kayak gini ke Ibu?"Kemarahan di mata Treya agak mereda, "Terus maksudmu, kamu bakal diam saja lihat ayahmu mengkhianatiku begini?""Jangan khawatir, nanti aku akan kasih tahu ayah supaya ke depannya dia lebih hati-hati." Setelah itu, Syena membantu Treya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 742

    Maxime tidak membuka matanya dan bergumam, "Masuk."Ekki masuk dan bertanya, "Aku nggak ganggu, 'kan? Sekarang sudah hampir jam lima. Tadi Bos sudah janji mau jemput Riki dari sekolah.""Riki?" Maxime mengernyit bingung, "Siapa?"Wajah Ekki tiba-tiba menegang. Apa bosnya lupa ingatan lagi?"Bos, maaf aku mau tanya. Sekarang tahun berapa?"Maxime mengernyit, "Ekki, kamu terlalu sibuk ya? Sudah siap belum penerbangan ke Debai? Kita harus pergi buat bahas cip."Maxime membuka matanya dan hendak bangun, tetapi dia tidak bisa melihat apa-apa."Kok gelap? Kok aku nggak bisa lihat apa-apa?"Cip ....Bukannya ini kejadian satu tahun setelah Maxime menikah dengan Reina?"Gawat!" batin Ekki.Itu adalah saat di mana Keluarga Sunandar sedang susah dan Maxime dihina banyak orang."Bos, ada sesuatu yang harus kukatakan.""Apa?"Ekki mengeluarkan sebuah pena perekam. Ekki tidak merekam tentang Maxime, tapi cerita setiap kali Ekki harus menjelaskan kejadian di hidup Maxime selama ini.Sekitar satu jam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 743

    Riki merasa barusan dia terlalu impulsif. Sudah jelas mamanya tidak bisa meninggalkan ayah berengseknya, dia masih saja menyarankan hal seperti itu."Maaf Ma, aku salah.""Yang penting Riki tahu salahnya di mana."Reina menepuk punggung Riki.Tatapan Riki jadi dalam. Dia tahu dari dulu Reina menjalani hidup yang keras. Jadi bagi Riki, Reina ratusan kali lebih penting dari Maxime."Ma, ayo makan.""Oke."Maxime sudah lebih dulu duduk di meja makan dan menyantap makanannya. Saat mendengar Reina dan Riki datang, dia tidak berkata apa-apa.Tidak berapa lama, dia berdiri dan berkata, "Malam ini aku nggak pulang, masih ada urusan."Reina tertegun sejenak dan hanya menjawab, "Oke."Masih saja jawaban yang sama. Maxime jadi tidak percaya kalau sekarang dia lupa ingatan.Ekki membawanya ke Klub Beautide dan mengundang Jovan dan Ethan.Maxime duduk di kursi utama.Tidak berapa lama, Jovan dan Ethan pun datang.Jovan duduk di sebelah Maxime, "Kak Max, matahari terbit di barat hari ini? Kamu benar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 744

    Melihat Jovan diam saja, Reina pun berkata, "Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup ya teleponnya."Jovan langsung berkata, "Jangan! Kakak ipar, mendingan kamu datang aja deh. Menurutku Kak Max masih lebih nurut sama kamu."Entah mengapa Jovan punya perasaan seperti ini.Reina pun tidak bisa menolak lagi."Ya sudah. Tapi aku 'kan lagi hamil, kalau dia mabuk, aku nggak bisa bopong dia lho.""Jangan khawatir, ada Ethan dan aku yang akan bantuin. Kamu cuma perlu membujuknya supaya berhenti minum."Setelah mendengar perkataan ini, Reina mengangguk dan setuju, "Oke, aku berangkat sekarang."Sopir mengantar Reina ke Klub Beautide.Sesampainya dia di sana, Reina langsung naik lift khusus dan masuk ke ruang privat VIP.Reina membuka pintu. Maxime sedang duduk di sofa dan minum-minum, sedangkan Jovan dan Ethan duduk di kedua sisinya.Kedua pria dewasa itu tidak bisa dan tidak berani menghentikannya sama sekali. Kedatangan Reina seperti seorang penyelamat bagi mereka."Kakak ipar."Maxime belum

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 745

    "Kamu minum berapa banyak?" Reina mengernyit saat mencium bau alkohol yang menyengat dari Maxime.Maxime tidak menjawab dan menarik dasinya, "Kamu nggak jadi bawa aku pulang?"Reina tercengang.Awalnya Reina pikir Maxime mau sendirian dengannya karena mau menindasnya lagi.Reina dengan enggan mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Maxime, "Ayo."Maxime berdiri dan mengikuti Reina keluar tanpa membuat masalah lebih lanjut.Sepanjang jalan keluar, sosok mereka menarik banyak perhatian para pengunjung klub."Siapa tuh? Ganteng banget?""Dia model baru di sini? Gila badannya bagus banget!"Beberapa wanita mulai memperbincangkannya."Wanita di depannya kelihatan cantik, tapi nggak kayak orang kaya."Salah satu dari mereka ternyata mengenali Reina dan Maxime.Sahabat Marshanda, Jocelyn, mengeratkan tangannya pada gelas anggur dan menatap mereka berdua.Jocelyn digoda temannya, "Jocelyn, kamu 'kan bentar lagi menikah. Nggak usah ikut-ikutan saingan sama kita buat dapetin pria ganten

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2194

    Adrian samar-samar merasakan ada yang tidak beres. Dia meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia tidak melihat Hanna.Dengan cemas, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Reina.Dia mendapatkan nomor Reina dari Hanna.Jika terjadi situasi khusus, di mana Adrian tidak bisa menghubunginya, dia bisa menghubungi Reina. Tidak disangka, situasi khusus ini benar-benar terjadi.Reina sedang bekerja dan tiba-tiba melihat ada panggilan dari nomor asing. Dia ragu-ragu cukup lama, tetapi tetap menjawabnya."Halo? Dengan siapa ini?""Aku Adrian, pacar Hanna. Apa ini dengan Nona Reina?" Adrian mengatakan siapa dia sebelum bertanya pada Reina.Reina sedikit bingung mengapa Adrian meneleponnya."Ya, ini aku, ada apa?" tanya Reina."Hanna nggak ada, jadi aku mau tanya, apa dia ada bersamamu?" tanya Adrian.Reina terkejut saat mendengar ini. Dia nggak di sini. Kenapa dia bisa hilang?""Aku juga nggak tahu. Perusahaan tempatnya bekerja meneleponku, katanya dia nggak masuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2193

    Hanna sebenarnya pergi dari rumah bukan karena semata-mata ingin hidup bersama Adrian.Dia tidak tahan dengan suasana rumah yang menyesakkan.Orang tuanya selalu mendesaknya untuk menikah atau menceritakan betapa hebatnya anak-anak dari keluarga lain, bagaimana mereka memiliki cucu dan seterusnya.Sekarang, setelah pindah, tinggal bersama Adrian dan mulai bekerja dengan pekerjaan yang normal, dia merasa jauh lebih santai.Dia merebahkan diri dan kembali tidur, tidak tahu bahwa orang tuanya tidak bisa tidur.Malik menghentakkan kakinya dengan tidak sabar. "Lihatlah anak perempuanmu itu."Ines memutar bola matanya. "Jangan lupa kalau dia juga putrimu."Malik tersedak."Kita harus apa lagi sekarang? Kita nggak mungkin diam saja saat melihat putri kita dihancurkan sama Adrian," kata Malik.Ines menghela napas, tidak tahu harus berbuat apa."Kamu tahu sendiri kalau Hanna sangat keras kepala dan nggak akan mau mengubah keputusannya." Ines memandang ke luar pada malam yang gelap. "Apa kita ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2192

    Perasaan Adrian campur aduk saat mendengar Hanna mengatakan itu."Hanna, kenapa kamu begini? Kembali ke Keluarga Sunandar dan tunggu aku selama setahun. Dalam waktu setahun, aku janji bakal melakukan sesuatu buat diriku sendiri biar orang tuamu merestui hubungan kita. Setelah itu, kita bisa tinggal bersama lagi."Dia tidak ingin Hanna terus menderita.Namun, Hanna menggelengkan kepalanya. "Nggak mau."Dia berdiri dan berjalan menghampiri Adrian."Kenapa kamu pikir aku menderita karena hidup begini? Aku nggak berpikir seperti itu. Aku benar-benar ingin bersamamu, aku nggak mau pergi begitu saja. Kamu mengerti?"Hanna memegang tangannya. "Kalau aku kembali sekarang, orang tuaku bakal minta aku pergi kencan buta. Setelah itu, mungkin mereka bakal maksa aku nikah. Kalau sudah begitu, apa kita masih punya kesempatan?""Lagi pula, kamu memulai semuanya dari nol. Nggak peduli apa yang kamu upayakan, kamu nggak akan bisa menyamai keluarga kami. Dalam waktu satu tahun, orang tuaku tetap nggak a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2191

    Hanna memeluk Adrian dengan erat dan menggigitnya dengan keras.Pria itu merasakan sakit dan langsung tersadar, lalu mendorong Hanna.Tiba-tiba terdorong olehnya, tubuh Hanna goyah dan dia jatuh ke arah punggung Adrian.Mata Adrian menegang saat melihat ini. Dia mengulurkan tangan untuk meraih tubuh Hanna, memeluk pinggangnya agar tidak jatuh ke lantai."Kamu nggak apa-apa?" tanya Adrian.Hanna melihat kekhawatiran di matanya dan sudut mulutnya terangkat naik, lalu dia menjawab, "Kamu benar-benar mau putus denganku? Lihat dirimu sekarang, kamu sekhawatir itu padaku."Tatapan Adrian sedikit bergetar, lalu melepaskan Hanna setelah dia bisa berdiri dengan benar."Aku cuma nggak mau kamu jatuh.""Benarkah?"Hanna melangkah ke hadapannya dan merangkul pinggang kecilnya."Kamu ngapain?" Darah di sekujur tubuh Adrian mendidih."Nggak, kok. Aku merasa kesal karena diusir sama kamu, padahal aku sudah memutuskan hubungan dengan orang tuaku dan mengorbankan banyak hal untukmu." Hanna memeluknya l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2190

    Tenggorokan Hanna sedikit sakit. Dia meremas piring makan di tangannya dan meletakkannya di atas meja."Kita sudah pacaran lama, apa kamu nggak merasa terlambat karena baru bilang kalau kita nggak cocok?" kata Hanna dengan mata merah.Adrian terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Hanna melanjutkan, "DI bagian mana kita nggak cocok? Bilang yang jelas. Kalau semuanya jelas, baru kita putus."Bibir tipis Adrian terkatup rapat. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya menjawabnya."Kita punya pandangan yang berbeda, terutama soal nilai."Hanna mengira yang dimaksud Adrian adalah tindakan Hanna yang menghabiskan banyak uang dan memesan banyak makanan. Jadi, dia menjelaskan, "Alasanku menghabiskan banyak uang dan memesan banyak makanan karena aku nggak tahu kalau harganya mahal. Tapi, sekarang aku sudah ngerti."Dia menunjuk makanan yang dibawanya dari meja."Hari ini aku makan sama Sisil dan total tagihannya nggak sampai satu juta. Aku juga bawa pulang beberapa makanan yang nggak habis. Sela

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2189

    Sisil ingin terus bekerja, tetapi Reina menyuruhnya pulang dan beristirahat.Dia sedang hamil dan akan menikah, jadi tentu saja dia perlu istirahat.Sisil merasa bosan dan pergi berbelanja dengan Hanna.Hari ini Hanna sedang libur, jadi dia meregangkan badannya dengan lelah. "Sisil, aku baru sadar kalau pekerjaan ini sangat melelahkan."Sejak mendapatkan pekerjaan, Hanna bangun jam tujuh pagi setiap hari, mulai bekerja jam delapan. Dia seharusnya sudah bisa pulang kerja jam lima sore, tetapi karena semua orang lembur, jadi dia juga harus tetap tinggal juga untuk lembur.Begitu lembur, dia pasti baru akan selesai sampai jam sembilan hingga jam sepuluh malam.Dia pulang ke rumah dan baru bisa mulai istirahat jam sebelas setelah mandi dan yang lain-lain. Dia tidak punya waktu yang cukup untuk istirahat."Bagaimana kalau begini saja, kebetulan aku mau nikah, jadi minta izin cuti. Mungkin kamu bisa bantu kerjaan Bos." Sisil menawarinya untuk menjadi asisten Reina.Hanna langsung menggelengk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2188

    Reina agak terkejut saat mendengar Joanna mengatakan ini.Ternyata seluruh biaya rumah di sini ditanggung oleh Joanna seorang diri. Ini terlalu tidak adil."Tante, aku salah, jadi tolong jangan melampiaskan kekesalan Tante padaku."Melisha tidak bodoh. Dia tahu bahwa jika dia benar-benar menuruti perkataan Joanna dan benar-benar pisah keluarga, dia pasti harus mengurus rumah sendiri. Kalau itu terjadi, banyak hal yang akan membebaninya. Bukan hanya itu saja, uangnya mungkin juga akan habis.Joanna tersenyum tanpa beban. "Melisha, lebih baik bicarakan sama ayah mertuamu. Kalau kamu nggak bilang, aku tetap akan cari waktu buat mengatakannya."Mendengar ini, Melisha hanya bisa menganggukkan kepalanya."Baiklah."Joanna menoleh ke arah Reina dan berkata, "Nana, ayo masuk.""Ya."Reina mengangguk.Keduanya masuk ke dalam rumah bersama-sama, sementara Melisha memperhatikan kepergian keduanya dengan marah sekaligus iri.Kenapa Reina memiliki ibu mertua sebaik Joanna, sementara ayah mertuanya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2187

    Keluarga Sunandar sebenarnya tidak pernah memisah-misahkan anggota keluarga mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri. Karena istri Aarav tidak ada, jadi semua urusan di dalam rumah diserahkan kepada Joanna.Jadi, para pelayan, sopir, pengasuh dan pekerja lainnya, mereka berada di bawah kendali Joanna.Melisha langsung marah saat mendengar sopir itu mengatakan akan mengantar Tommy setelah dia selesai mengantarkan Riki dan Riko.Sudut mulutnya tertarik, dia berpura-pura marah, "Tante Joanna nggak adil sekali. Aku sama Tommy juga bagian dari keluarga ini, kenapa dia minta sopir nganter cucu menantunya dulu? Lagi pula, sopir di rumah juga nggak cuma satu."Pengemudi itu mendengar hal ini dan langsung berkata kepada Melisha."Semua sopir lain ada keperluan hari ini, jadi hanya saya yang masuk. Kalau nggak, Nyonya Joanna nggak akan meminta saya mengantar Den Riki sama Den Riko dulu, baru mengantar Nyonya sama Den Tommy."Wajah Melisha menegang lagi.Dia kesal, tetapi tidak mungkin melampi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2186

    Ekspresi di wajah Morgan berubah saat mendengar Riko mengatakan bahwa Talitha adalah putrinya.Meskipun itu adalah perubahan suasana hati yang sangat kecil, Riko tetap menyadarinya."Riko, siapa yang bilang kalau aku ayah Talitha?" tanya Morgan.Riko menjawab, "Nggak dikasih tahu pun aku tahu."Dia berbicara ceplas-ceplos.Riki yang ada di sampingnya merasakan dengan jelas bahwa ada arus gelap di meja makan.Dia menundukkan kepalanya dan melanjutkan sarapan, tidak berani menatap keduanya.Dia sedikit bingung kenapa kakaknya sengaja berusaha membuat Om Morgan marah.Morgan baru akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Reina dan Maxime datang.Reina agak terkejut saat melihatnya. Namun, keterkejutan itu hilang dengan cepat dan dia pun duduk, makan bersama kedua anaknya.Maxime juga duduk, tepat di seberang Morgan.Morgan memperhatikan mereka untuk waktu yang lama sebelum mengalihkan pandangannya.Sarapan berlalu dalam keheningan.Setelah makan, Reina mengantar Riki dan Riko ke mobil untuk perg

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status