Share

Bab 562

Penulis: Kacang Merah
Reina hanya diam, lalu mulai makan.

Reina juga tidak tahu apa yang terjadi padanya. Rasanya dia hanya tidak berani menerima bantuan dan kebaikan dari orang lain, karena takut berutang budi.

Justru karena itulah meski Reina tahu Liane dan Syena sudah menyakiti dirinya dan anak-anaknya, dia tidak memberi tahu Alana dan Maxime.

Maxime mendengar Reina yang makan, dia pun merasa tidak berdaya.

Ditelantarkan seperti ini membuatnya tidak nyaman.

Pada akhirnya, Maxime tidak makan.

Reina yang sudah selesai makan pun hendak menggandeng Maxime dan mengajaknya pulang, "Yuk, pulang."

Maxime duduk diam di kursinya dan tidak bergerak.

Reina bingung.

"Kamu nggak mau pulang?"

Apa Maxime akan bertingkah seperti anak kecil?

Tiba-tiba, Maxime berdiri dan memeluk Reina.

Pelukan Maxime begitu erat sampai membuat Reina kesulitan bernapas. Dia menepuk lengan Maxime dan berkata, "Lepasin, ngapain sih meluk begini?"

Karena sudah mau pulang, pintu ruang privat mereka saat ini sudah terbuka.

Syena dan Morgan yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 563

    Reina menatap Maxime dengan bingung, Maxime pun menambahkan, "Aku 'kan buta."Sepanjang perjalanan, mereka terus ditatap orang-orang sekitar.Meski Maxime tidak bisa melihatnya, dia bisa merasakan dan mendengar bisikan di sekelilingnya.Reina terdiam beberapa saat sebelum menjawab."Menurutku buta bukan sesuatu yang memalukan, yang memalukan itu mereka yang mendiskriminasi orang lain."Mendengar perkataan Reina, Maxime jadi ingat masa lalu saat dia membenci Reina yang punya pendengaran lemah."Nana, maafkan aku."Reina kembali tercengang. Ada apa dengan Maxime hari ini?"Kamu kenapa sih?""Nggak apa-apa, ayo pulang.""Oke."Reina menyalakan mobil.Dalam perjalanan pulang, Maxime kembali bertanya padanya, "Gimana perkembangan kasus Treya yang pura-pura sakit?""Seorang ahli otak terkenal internasional sudah membantuku dan mendapatkan bukti. Sebentar lagi aku akan masukin Treya balik ke penjara."Maxime agak terkejut.Padahal diam-diam Maxime sudah Jovan menangani masalah ini, dia tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 564

    Maxime menolak, "Nggak, aku nggak lapar jadi aku nggak mau lagi."Riki panik, rencananya hampir gagal."Nggak boleh, Om harus makan lagi."Reina pun tidak berdiam diri saat melihat tingkah keduanya."Riki, nggak boleh gitu sama orang yang lebih tua."Karena ditegur Reina, Riki pun tidak berani memaksa Maxime untuk makan lagi.Saat Maxime keluar dapur, Riki yang tidak senang hati pun mengambil bola nasi yang kecil dan menggigitnya. Dia langsung ngibrit kepedasan."Aaaah! Pedas! Pedas banget!"Riki mengambil air di atas meja dan meminumnya.Air itu adalah air panas yang sudah dia siapkan untuk Maxime.Sekarang malah dia sendiri yang meminumnya, lidah Riki pun jadi makin terbakar."Sialan!"Dia sudah ditipu Maxime.Kemampuan akting ayah bajingannya ini bagus sekali!Riki hanya makan sedikit saja dan sudah tidak tahan, sedangkan Maxime benar-benar menghabiskan satu bola nasi utuh tanpa mengubah ekspresi wajahnya.Riki melirik ke empat bola nasi lainnya di atas meja dan hendak membuangnya k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 565

    Jalan sambil tidur?Riki mengernyit, "Mana mungkin? Aku nggak pernah begitu?"Maxime tidak menjawab dan berkata, "Cepat siap-siap, kita ke kantor.""Oke."Riki tiba-tiba menjadi bersemangat saat diajak ke kantor Maxime.Reina juga sudah tahu rencana mereka dan tidak melarang. Dia cuma berpesan untuk tidak lari-lari dan hati-hati.Sepanjang jalan, Riki melihat pemandangan di luar jendela dan dalam suasana hati yang baik.Satu jam kemudian, mobil mereka berhenti di depan sebuah gedung kantor yang mewah.Grup IM ... Riki merasa sangat familiar.Bukannya ini perusahaan yang diceritakan Riko? Katanya belakangan ini perusahaan IM untung besar dengan mencuri bisnis banyak perusahaan lainnya.Orang-orang dari Keluarga Sunandar juga sedang menyelidiki orang di balik Grup IM."Om Maxime, ini kantormu?""Ya, kenapa?""Besar banget."Riki berkata dengan tulus.Dia seperti mengetahui sebuah rahasia sekarang yang tidak diketahui orang lain."Kalau dibandingkan sama perusahaan ayahmu?" tanya Maxime.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 566

    Riki tersenyum, tapi membatin dalam hati, "Mau jadi mama tiriku? Huh, kuberi kamu pelajaran!"Sekretaris itu mematung, dia bingung kenapa anak yang tadi tampak baik-baik saja tiba-tiba berubah sikap.Ekki yang tahu niat jahat sekretaris itu pun menatapnya dengan dingin, lalu membawa Riki kembali.Ekki berniat akan menata kembali anggota kesekretariatan CEO.Malamnya.Sopir mengemudikan mobil ke arah Vila Magenta.Riki duduk di mobil bersama Maxime dan bertanya, "Om, padahal di kantor banyak tante-tante cantik lho. Kok Om suka sama Mama?"Maxime langsung menjawab tanpa banyak pikir."Nggak tahu juga."Kalau dia tahu kenapa dia busa menyukai Reina, dia akan tahu dari mana harus memulai dan tidak perlu menyusahkan diri seperti ini.Riki tersedak.Riki masih mau menyahut saat tiba-tiba sopir berkata."Pak Maxime, ada mobil yang mengikuti kita."Sejak Grup IM mulai mencuat di publik, banyak perusahaan yang berusaha mencari tahu siapa dalang di balik perusahaan ini.Maxime sudah terbiasa den

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 567

    Riki terus merengek dan sebenarnya sekarang penyakitnya sedang kambuh jadi dia merasa sangat tidak nyaman.Reina membujuknya dengan sabar.Sampai akhir Riki tetap menolak, "Ma, aku mau ditemenin Om Maxime.""Ya sudah, Mama minta Om Maxime ke sini. Tapi kamu nggak boleh nakal ya."Reina benar-benar tidak punya pilihan.Reina pun keluar kamar.Dia pergi ke kamar Maxime dan mengetuk pintu dengan malu-malu.Maxime menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah pintu."Kamu ... masih belum selesai kerja?""Paling bentar lagi, kenapa?" tanya Maxime.Reina mengumpulkan keberanian dan berkata, "Nanti kalau sudah selesai, tidur sama kami ya?"Begitu Maxime mendengar hal ini, tentu dia langsung mengesampingkan semua pekerjaannya. Namun, dia tetap memasang tampang tenang dan menyanggupi permintaan Reina.Reina pun kembali ke kamar duluan dan memberi tahu Riki bahwa Maxime sebentar lagi akan datang.Awalnya Reina pikir Maxime akan datang sekitar setengah jam lagi, tidak disangka hanya dalam beberap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 568

    Riko meminta Riki menceritakan detail kejadiannya.Setelah Riki selesai cerita, Riko pun terdiam cukup lama."Terkadang dia memang nggak jahat sih.""Iya, 'kan? Menurut Kakak juga gitu?" Riki menatap penuh harap.Riko mengangguk, "Ya, tapi itu nggak berarti apa-apa sih. Dia juga pernah nyuruh orang menyelamatkanku."Riki kembali kecewa."Jadi, Kakak masih nggak mau terima dia?"Riko terdiam, lalu menjawab, "Aku maafin kalau Mama maafin."Tidak mudah bagi Reina membesarkan mereka berdua. Mereka tidak akan lupa bagaimana kesusahan Reina selama di luar negeri dulu hanya karena Maxime memperlakukan mereka dengan sedikit lebih baik."Oke, aku ikut Kakak aja."Riki sudah memikirkannya baik-baik, pelan-pelan dia akan membantu papanya agar mamanya bisa jatuh cinta lagi padanya.Riko tidak mengatakan apa-apa lagi dan menutup telepon. Dia masih ingin memejamkan mata sebentar lagi, tetapi Jovan membuka pintu kamarnya, lalu melemparkan sebuah tas sekolah besar ke atas kasurnya."Hei, ayo bangun ja

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 569

    Saat ini Riki yang bosan di rumah sedang berjalan-jalan di sekitar vila. Saat itulah dia melihat Tommy dengan dua temannya.Tommy tidak bisa masuk pagar. Jadi, begitu melihat Riki, dia buru-buru berkata, "Riki, sini keluar kalau kamu berani."Riki melihat dua anak di belakang Tommy, mereka pasti bukan hanya sekadar menemani Tommy.Dia tidak bodoh.Karena kondisi fisik yang tidak mendukung, jangankan bertarung tiga lawan satu. Duel satu lawan satu dengan Tommy saja Riki tidak akan menang."Kamu manggil aku? Kenapa aku harus nurut sama kamu?"Riki memutar bola matanya.Tommy menjadi semakin marah."Dasar anak haram, berani banget kamu melototin aku!"Mata Riki langsung menatap tajam setelah dibilang anak haram.Hari ini, dia harus memberi pelajaran pada anak-anak nakal ini."Tommy, kamu berani masuk sendirian nggak?"Tommy yakin dia bisa menang dari Riki, karena anak ini cuma punya tampang yang mirip Riko, tapi dia tidak sehebat Riko."Kenapa takut?"Tommy pun berpesan pada kedua temanny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 570

    Riki benar-benar tidak menyangka kalau ternyata Tommy masih belum keluar dari bebatuan itu.Reina pun menyahut dengan bingung, "Anakmu? Mana kami tahu?"Tidak melihat keberadaan putranya, ditambah dengan keberpihakan Tuan Besar Latief saat Tahun Baru Imlek, membuat Melisha semakin membenci Reina."Tadi setelah pulang sekolah, anakku datang ke sini. Teman sekelasnya bilang dia belum keluar dari tadi setelah masuk ke vila. Kalau bukan nanya sama kalian, aku nanya sama siapa lagi?"Reina mengernyit, "Aku nggak lihat?""Kamu pikir karena nggak lihat dia, artinya dia nggak ada di sini?"Melisha memerintahkan orang-orang yang dibawanya, "Cari anakku. Gali rumah ini kalau perlu dan cari anakku sampai ketemu.""Ya."Bawahan Melisha menggeledah setiap sudut Vila Magenta, bahkan sampai ke kamar pribadi.Reina mengepalkan tangannya."Melisha, jangan keterlaluan ya. Kamu sudah menggeledah rumah pribadi kami."Melisha tidak takut pada Reina karena saat ini tidak ada Maxime. Dia melangkah maju dan b

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status