Share

Bab 567

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-06-09 18:00:01
Riki terus merengek dan sebenarnya sekarang penyakitnya sedang kambuh jadi dia merasa sangat tidak nyaman.

Reina membujuknya dengan sabar.

Sampai akhir Riki tetap menolak, "Ma, aku mau ditemenin Om Maxime."

"Ya sudah, Mama minta Om Maxime ke sini. Tapi kamu nggak boleh nakal ya."

Reina benar-benar tidak punya pilihan.

Reina pun keluar kamar.

Dia pergi ke kamar Maxime dan mengetuk pintu dengan malu-malu.

Maxime menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah pintu.

"Kamu ... masih belum selesai kerja?"

"Paling bentar lagi, kenapa?" tanya Maxime.

Reina mengumpulkan keberanian dan berkata, "Nanti kalau sudah selesai, tidur sama kami ya?"

Begitu Maxime mendengar hal ini, tentu dia langsung mengesampingkan semua pekerjaannya. Namun, dia tetap memasang tampang tenang dan menyanggupi permintaan Reina.

Reina pun kembali ke kamar duluan dan memberi tahu Riki bahwa Maxime sebentar lagi akan datang.

Awalnya Reina pikir Maxime akan datang sekitar setengah jam lagi, tidak disangka hanya dalam beberap
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 568

    Riko meminta Riki menceritakan detail kejadiannya.Setelah Riki selesai cerita, Riko pun terdiam cukup lama."Terkadang dia memang nggak jahat sih.""Iya, 'kan? Menurut Kakak juga gitu?" Riki menatap penuh harap.Riko mengangguk, "Ya, tapi itu nggak berarti apa-apa sih. Dia juga pernah nyuruh orang menyelamatkanku."Riki kembali kecewa."Jadi, Kakak masih nggak mau terima dia?"Riko terdiam, lalu menjawab, "Aku maafin kalau Mama maafin."Tidak mudah bagi Reina membesarkan mereka berdua. Mereka tidak akan lupa bagaimana kesusahan Reina selama di luar negeri dulu hanya karena Maxime memperlakukan mereka dengan sedikit lebih baik."Oke, aku ikut Kakak aja."Riki sudah memikirkannya baik-baik, pelan-pelan dia akan membantu papanya agar mamanya bisa jatuh cinta lagi padanya.Riko tidak mengatakan apa-apa lagi dan menutup telepon. Dia masih ingin memejamkan mata sebentar lagi, tetapi Jovan membuka pintu kamarnya, lalu melemparkan sebuah tas sekolah besar ke atas kasurnya."Hei, ayo bangun ja

    Last Updated : 2024-06-09
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 569

    Saat ini Riki yang bosan di rumah sedang berjalan-jalan di sekitar vila. Saat itulah dia melihat Tommy dengan dua temannya.Tommy tidak bisa masuk pagar. Jadi, begitu melihat Riki, dia buru-buru berkata, "Riki, sini keluar kalau kamu berani."Riki melihat dua anak di belakang Tommy, mereka pasti bukan hanya sekadar menemani Tommy.Dia tidak bodoh.Karena kondisi fisik yang tidak mendukung, jangankan bertarung tiga lawan satu. Duel satu lawan satu dengan Tommy saja Riki tidak akan menang."Kamu manggil aku? Kenapa aku harus nurut sama kamu?"Riki memutar bola matanya.Tommy menjadi semakin marah."Dasar anak haram, berani banget kamu melototin aku!"Mata Riki langsung menatap tajam setelah dibilang anak haram.Hari ini, dia harus memberi pelajaran pada anak-anak nakal ini."Tommy, kamu berani masuk sendirian nggak?"Tommy yakin dia bisa menang dari Riki, karena anak ini cuma punya tampang yang mirip Riko, tapi dia tidak sehebat Riko."Kenapa takut?"Tommy pun berpesan pada kedua temanny

    Last Updated : 2024-06-09
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 570

    Riki benar-benar tidak menyangka kalau ternyata Tommy masih belum keluar dari bebatuan itu.Reina pun menyahut dengan bingung, "Anakmu? Mana kami tahu?"Tidak melihat keberadaan putranya, ditambah dengan keberpihakan Tuan Besar Latief saat Tahun Baru Imlek, membuat Melisha semakin membenci Reina."Tadi setelah pulang sekolah, anakku datang ke sini. Teman sekelasnya bilang dia belum keluar dari tadi setelah masuk ke vila. Kalau bukan nanya sama kalian, aku nanya sama siapa lagi?"Reina mengernyit, "Aku nggak lihat?""Kamu pikir karena nggak lihat dia, artinya dia nggak ada di sini?"Melisha memerintahkan orang-orang yang dibawanya, "Cari anakku. Gali rumah ini kalau perlu dan cari anakku sampai ketemu.""Ya."Bawahan Melisha menggeledah setiap sudut Vila Magenta, bahkan sampai ke kamar pribadi.Reina mengepalkan tangannya."Melisha, jangan keterlaluan ya. Kamu sudah menggeledah rumah pribadi kami."Melisha tidak takut pada Reina karena saat ini tidak ada Maxime. Dia melangkah maju dan b

    Last Updated : 2024-06-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 571

    Karena sedang hamil, Reina pun terhuyung mundur beberapa langkah. Untung seorang pengawal di belakangnya cukup sigap menopangnya.Ini adalah pertama kalinya Melisha ditendang. Dia yang tidak terima langsung menyingsingkan lengan bajunya dan hendak bertarung dengan Reina.Untung ada pengawal yang menghentikan mereka.Meski orang-orang yang dibawa Rendy tidak sekuat pengawal Vila Magenta, tapi dengan begitu banyak orang yang menghalangi membuat Reina kesulitan membawa Riki pergi.Tiba-tiba, seorang pria berlari sambil menggendong Tommy yang membeku kedinginan."Nyonya, Tuan Muda Tommy sudah ketemu, dia ada di bebatuan di luar."Saat ini Tommy sedang menggigil kedinginan.Melisha tidak punya waktu untuk memedulikan Reina, dia langsung berlari menghampiri Tommy. "Nak, kamu nggak apa-apa?"Tommy gemetar hebat dan tidak bisa mengucapkan satu kalimat pun.Melisha hanya bisa mendengar, "Ini semua salah ... anak haram itu ...."Melisha masih ingin cari ribut dengan Reina.Tapi Reina dan Riki su

    Last Updated : 2024-06-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 572

    Begitu Rendy mengucapkan kata-kata ini, ekspresi Tuan Besar Latief langsung berubah.Dia menatap Reina, "Benarkah?"Reina menatap tatapan tajam lelaki tua itu tanpa rasa takut."Jadi Riki boleh diperlakukan nggak adil karena dia bukan cicit dari Keluarga Sunandar?"Melisha pun mencibir, "Apa seorang anak haram layak dibandingkan dengan Tommy?"Kata "anak haram" langsung membuat Reina marah.Dia menatap Melisha dengan tajam.Melisha jadi ingat tendangan Reina barusan, dia pun mundur selangkah."Ngapain melototin aku? Memangnya aku salah? Kalau terjadi sesuatu pada Tommy, kupastikan kamu dan anakmu mati!"Reina mengepalkan tangannya.Tiba-tiba, terdengar sebuah suara pria berwibawa. "Lalu kalau anakku yang kenapa-kenapa? Kamu mau apa?"Semua orang menoleh ke arah sumber suara dan melihat Maxime datang bersama pengawalnya.Maxime berjalan di depan. Wibawa yang terpancar dari tubuhnya membuat Melisha dan Rendy takut untuk mengatakan apapun.Tuan Besar Latief langsung memasang muka suram sa

    Last Updated : 2024-06-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 573

    "Riki anak kandungmu. Hasil tes tiga instansi sama persis."Ekki merendahkan suaranya saat bicara pada Maxime.Riki ... anak kandungnya?Artinya ... Riki dan Riko anak kandung Maxime?Mata tenang Maxime kali ini terlihat sangat terkejut.Reina menghilang bersama anaknya selama lima tahun!Maxime tidak mengucapkan sepatah kata pun. Yang lain tidak tahu apa yang sedang terjadi dan terus menghujat Reina dan Riki.Maxime berkata pada Ekki, "Bawa hasil tes DNA-nya."Tes DNA?Bukan cuma orang lain yang terkejut, Reina juga membelalak tidak percaya.Sejak kapan Maxime melakukan tes DNA?Reina pikir karena dulu Maxime tidak melakukan tes DNA, sekarang juga tidak mungkin.Tuan Besar Latief melihat laporan itu terlebih dulu, lalu Joanna.Saat keduanya melihat hasil tes DNA membuktikan kecocokan sebesar 99%, ekspresi dingin di wajah seketika lenyap tak bersisa."Riki keturunan Keluarga Sunandar," kata Joanna sambil tersenyum.Rendy dan Melisha membelalak tidak percaya, "Mana mungkin? Waktu lahirn

    Last Updated : 2024-06-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 574

    "Anak itu mendapat pertolongan tepat waktu dan sudah melewati masa kritis. Kami akan terus mengawasi kondisinya dan perlu mengadakan beberapa tes lain untuk memastikan dia tidak terkena dampak hiportemia," jelas dokter.Melisha menghela napas lega."Baik, terima kasih dokter."Dia dan Rendy langsung pergi ke kamar rawat untuk menemui Tommy.Melihat dokter tidak menyebut Riki, Reina pun bertanya, "Dokter, kondisi Riki gimana?"Dokter menghela napas."Anak itu menderita leukemia. Kondisinya makin memburuk, jadi dia perlu dirawat di rumah sakit untuk observasi dan pengobatan."Kondisinya memburuk ....Reina baru sadar kalau dia tidak sadar kondisi Riki memburuk.Sebagai seorang ibu, dia sungguh tidak kompeten.Joanna dan Tuan Besar Latief membelalak kaget, "Riki menderita leukemia?""Kalian 'kan keluarganya, masa nggak tahu?" tanya dokter.Joanna terdiam.Setelah itu, mereka pergi ke kamar rawat untuk memeriksa kondisi Riki dan Tommy.Tubuh Riki dipenuhi dengan peralatan medis. Waktu bang

    Last Updated : 2024-06-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 575

    Reina masih diam dan hanya menggenggam erat tangan mungil Riki.Dia sangat takut anaknya akan pergi dari sisinya begitu saja.Melihat Reina tetap diam, Maxime kehilangan kesabarannya."Keluar sebentar," ucap Maxime.Reina menatap Maxime, dia sadar sudah berutang penjelasan pada pria ini.Reina ikut Maxime keluar dari kamar rawat Riki.Di luar kamar sangat sepi, hanya ada mereka berdua."Kamu nggak mau ngomong apa-apa ke aku?"Reina menundukkan kepalanya, "Kamu sudah tahu semuanya, nggak ada lagi yang harus kujelaskan."Maxime mendengus dingin mendengar perkataan Reina.Maxime mengepalkan tinjunya erat-erat sampai tulangnya bergemeretak, "Kamu bawa anak-anakku kabur selama lima tahun, lalu kamu kembali dan bilang mereka anak orang lain. Lalu sekarang, kamu bilang nggak ada yang perlu dijelaskan?"Reina tidak menyesali keputusannya.Dengan mata yang memerah, Reina menyahut dengan dingin, "Kalau aku nggak pergi waktu tahu aku hamil, memangnya kamu bakal izinin aku melahirkan mereka?""Mak

    Last Updated : 2024-06-11

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2111

    Begitu Diego menyebutkan kata cicit, Nyonya Liz langsung mengubah pendapatnya tentang Sophia. Dia tertawa dan mengatakan, "Ya, bagus sekali. Kamu harus punya beberapa anak laki-laki, dengan begitu masa depan keluarga masih bisa dilanjutkan. Jangan seperti kedua Om mu itu, anak mereka perempuan semua. Lihatlah, dia sampai diusir sama mertuanya. Bikin malu saja."Diego mengangguk berulang kali."Ya, Nenek tenang saja."Nyonya Liz mengalihkan pikirannya untuk berbicara dengannya tentang hal lain. "Oh ya, kalau kamu sama dia, bagaimana dengan Hanna?"Nyonya Liz tidak melupakan putri tunggal dari keluarga kaya ini.Diego juga ingin menikahi Hanna. Selama dia menikahinya, dia tidak perlu terlalu bekerja keras dalam beberapa tahun. Namun, kenyataan terlalu kejam. Orang tua Hanna tidak menyukainya."Lupakan saja, nona kaya sepertinya sulit buat dilayani, Sophia jauh lebih baik darinya."Nyonya Liz menganggukkan kepalanya berulang kali. "Ya, nona kaya memang sulit dilayani. Lebih baik sama wani

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2110

    Keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan.Diego takut Sophia akan marah kepadanya, jadi dia langsung berjanji, "Sophia, masa lalu sudah berlalu, aku sudah benar-benar berubah sekarang. Jangan khawatir, aku nggak akan pernah mengecewakanmu, aku juga nggak akan pernah melakukan semua hal buruk itu lagi."Mendengar itu, Sophia berkata, "Aku sudah setuju untuk bersamamu, jadi aku nggak akan mempermasalahkan hal-hal yang pernah kamu lakukan sebelumnya.""Aku marah sama dirimu yang sekarang.""Sekarang aku kenapa memangnya?"Diego tidak mengerti."Bagaimana mungkin kamu meminta kakakmu buat kasih izin buat kita melangsungkan pernikahan di sana? Itu 'kan rumah dia dan suaminya," kata Sophia."Cuma karena masalah ini?" Diego tidak habis pikir. "Dia kakakku, hal sekecil ini bukan masalah baginya."Melihat sikap keras kepalanya, Sophia makin marah, "Jangan nggak peduli begitu. Aku kasih tahu, setelah kita bersama, kamu nggak boleh minta tolong apa pun lagi sama kakakmu. Jangan menganggap rem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2109

    Sophia mengulurkan tangan dan menarik tangan Diego. "Diego, kita adakan acara sederhana saja."Setelah mengatakan itu, dia menoleh ke arah Reina."Kak, jangan dengarkan Diego. Kita nggak akan menyelenggarakan pernikahan atau apa pun itu. Kita hanya akan menyediakan beberapa meja saja. Diego bilang Kak Reina adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini, jadi Kakak harus datang untuk merayakan hari bahagia kami."Sophia adalah orang yang punya harga diri tinggi dan tidak ingin bergantung pada siapa pun, apalagi kakak Diego.Dia juga bisa melihat bahwa Reina tidak bersedia meminjamkan rumah lama mereka untuk melangsungkan pernikahan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksanya.Namun, Diego sedikit enggan. "Tapi ...."Sophia memelototinya, membuatnya mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Reina memperhatikan interaksi keduanya dengan jeli. Setelah mengobrol sebentar dengan mereka, dia mengantar mereka pergi sampai ke depan.Begitu mereka pergi, Sisil datang."Bos,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2108

    Waktu berlalu dalam sekejap mata.Tidak lama setelah kembalinya Reina, Diego datang bersama Sophia.Reina langsung berdiri ketika melihat gadis berpakaian sederhana dan agak ceroboh yang berdiri di depannya. Setelah itu, dia mempersilakannya duduk."Sini, duduk saja nggak perlu sungkan."Dia berkata dengan lembut.Sophia sebelumnya mengira bahwa Reina adalah seorang wanita paruh baya, tetapi tidak disangka bahwa Reina masih muda dan cantik. Dia bahkan tidak terlihat seperti bos-bos wanita yang biasanya muncul dalam berita."Terima kasih, terima kasih." Dia gugup dan sedikit gemetar.Melihat hal ini, Diego menggandeng tangan Sophia dan menuntunnya untuk duduk."Ayo, jangan gugup, Kakak baik kok."Sophia mengangguk, lalu menyerahkan hadiah yang dibawanya pada Reina. Itu adalah sebuah set perawatan kulit mahal yang mungkin berharga puluhan juta."Kak, aku nggak tahu mau bawa apa, tapi ini tanda penghargaan kecil dariku. Terima kasih sudah membantuku menemukan orang tuaku."Dia juga tahu b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2107

    Reina melihat ke luar jendela dan bertanya pada Diego, "Diego, menurutmu apa yang akan kamu lakukan kalau kamu nggak punya kakak sepertiku. Bagaimana kalau aku, sebagai kakakmu nggak bisa melunasi semua utangmu?"Diego tidak merasa begitu. "Nggak perlu berandai-andai, Kak. Tolong aku untuk yang terakhir kalinya. Aku janji nggak akan pernah melakukannya lagi."Setelah mengatakan itu, dia menunggu dengan tenang.Tidak ada jawaban dari seberang telepon untuk waktu yang lama.Diego mengira sudah tidak ada harapan lagi, tiba-tiba Reina akhirnya berbicara.Dia menghela napas panjang sebelum berkata, "Terakhir kali kamu juga bilang kalau itu yang terakhir kalinya. Aku nggak tahu apakah aku harus mempercayaimu.""Kak, kamu harus percaya padaku." Diego mencoba meyakinkan Reina."Begini saja, kita buat perjanjian saja," kata Reina.Meskipun Reina tidak berpikir bahwa perjanjian adalah sesuatu yang bisa ditepati oleh Diego, itu lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali."Perjanjian apa?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2106

    Sophia menatap wajah tampan Diego, menekan pemikiran di dalam hatinya dan menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, aku benar-benar nggak punya rencana buat nikah."Dia merasa bahwa dia dan Diego memang tidak ditakdirkan untuk bersama.Diego sekarang menjadi seperti ini, tetapi dia masih memiliki kakaknya yang seorang presdir, tidak berada di kelas sosial yang sama dengannya."Bukannya aku sudah bilang, kita nggak perlu sampai mendaftarkan pernikahan kita. Selain itu, kamu juga harus menghadapi orang tuamu, ya nggak?"Mendengar itu, Sophia terlihat ragu-ragu cukup lama, lalu bertanya lagi, "Apa kamu menyukaiku?"Diego membeku.Sophia menatapnya dan berkata dengan tegas, "Kalau kamu menyukaiku dan ingin bersamaku, kamu bisa mengatakannya. Kalau hanya sebatas bantuan di antara teman, aku rasa lebih baik kita lupakan saja"Menghabiskan hari-hari bersama, Sophia merasa Diego cukup baik, setidaknya pria itu memperlakukannya dengan baik.Diego membutuhkan waktu lama untuk kembali tersadar. Buk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2105

    Awalnya Sophia hanya mengambil cuti lima hari, tetapi dia harus kembali minta cuti karena ingin mencari orang tuanya. Sekarang, cutinya telah habis.Sophia segera mengangkat telepon dan berbicara dengan manajer, menatap orang tuanya dengan permintaan maaf."Ibu, Ayah, kalian harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Manajer memintaku kembali bekerja.""Ya, jangan sampai kelelahan.""Hmm."Sophia mengangguk beberapa kali, lalu meninggalkan rumah sakit bersama Diego.Sesampainya di luar, dia bertanya lagi kepada Diego apa yang dikatakan orang tuanya.Kali ini, Diego tidak mengatakan yang sebenarnya. Dia hanya menjawab, "Om sama Tante khawatir aku akan meninggalkanmu karena kalian menyulitkanku. Jadi, aku janji sama mereka hal seperti itu nggak akan terjadi.""Oh."Sebuah kegelapan melintas di mata Sophia."Ayah sama Ibu terlalu memikirkan yang nggak perlu. Sebenarnya, aku nggak punya rencana buat menikah, aku juga nggak khawatir orang nggak suka denganku."Mendengar Sophia mengatakan ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status