Share

Bab 573

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-06-10 18:00:01
"Riki anak kandungmu. Hasil tes tiga instansi sama persis."

Ekki merendahkan suaranya saat bicara pada Maxime.

Riki ... anak kandungnya?

Artinya ... Riki dan Riko anak kandung Maxime?

Mata tenang Maxime kali ini terlihat sangat terkejut.

Reina menghilang bersama anaknya selama lima tahun!

Maxime tidak mengucapkan sepatah kata pun. Yang lain tidak tahu apa yang sedang terjadi dan terus menghujat Reina dan Riki.

Maxime berkata pada Ekki, "Bawa hasil tes DNA-nya."

Tes DNA?

Bukan cuma orang lain yang terkejut, Reina juga membelalak tidak percaya.

Sejak kapan Maxime melakukan tes DNA?

Reina pikir karena dulu Maxime tidak melakukan tes DNA, sekarang juga tidak mungkin.

Tuan Besar Latief melihat laporan itu terlebih dulu, lalu Joanna.

Saat keduanya melihat hasil tes DNA membuktikan kecocokan sebesar 99%, ekspresi dingin di wajah seketika lenyap tak bersisa.

"Riki keturunan Keluarga Sunandar," kata Joanna sambil tersenyum.

Rendy dan Melisha membelalak tidak percaya, "Mana mungkin? Waktu lahirn
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anita Suzana
apaan ngk jelas
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 574

    "Anak itu mendapat pertolongan tepat waktu dan sudah melewati masa kritis. Kami akan terus mengawasi kondisinya dan perlu mengadakan beberapa tes lain untuk memastikan dia tidak terkena dampak hiportemia," jelas dokter.Melisha menghela napas lega."Baik, terima kasih dokter."Dia dan Rendy langsung pergi ke kamar rawat untuk menemui Tommy.Melihat dokter tidak menyebut Riki, Reina pun bertanya, "Dokter, kondisi Riki gimana?"Dokter menghela napas."Anak itu menderita leukemia. Kondisinya makin memburuk, jadi dia perlu dirawat di rumah sakit untuk observasi dan pengobatan."Kondisinya memburuk ....Reina baru sadar kalau dia tidak sadar kondisi Riki memburuk.Sebagai seorang ibu, dia sungguh tidak kompeten.Joanna dan Tuan Besar Latief membelalak kaget, "Riki menderita leukemia?""Kalian 'kan keluarganya, masa nggak tahu?" tanya dokter.Joanna terdiam.Setelah itu, mereka pergi ke kamar rawat untuk memeriksa kondisi Riki dan Tommy.Tubuh Riki dipenuhi dengan peralatan medis. Waktu bang

    Last Updated : 2024-06-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 575

    Reina masih diam dan hanya menggenggam erat tangan mungil Riki.Dia sangat takut anaknya akan pergi dari sisinya begitu saja.Melihat Reina tetap diam, Maxime kehilangan kesabarannya."Keluar sebentar," ucap Maxime.Reina menatap Maxime, dia sadar sudah berutang penjelasan pada pria ini.Reina ikut Maxime keluar dari kamar rawat Riki.Di luar kamar sangat sepi, hanya ada mereka berdua."Kamu nggak mau ngomong apa-apa ke aku?"Reina menundukkan kepalanya, "Kamu sudah tahu semuanya, nggak ada lagi yang harus kujelaskan."Maxime mendengus dingin mendengar perkataan Reina.Maxime mengepalkan tinjunya erat-erat sampai tulangnya bergemeretak, "Kamu bawa anak-anakku kabur selama lima tahun, lalu kamu kembali dan bilang mereka anak orang lain. Lalu sekarang, kamu bilang nggak ada yang perlu dijelaskan?"Reina tidak menyesali keputusannya.Dengan mata yang memerah, Reina menyahut dengan dingin, "Kalau aku nggak pergi waktu tahu aku hamil, memangnya kamu bakal izinin aku melahirkan mereka?""Mak

    Last Updated : 2024-06-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 576

    Kenapa dia menangis?Bukannya harusnya Maxime yang nangis?Jantung Maxime rasanya seperti dihujam ribuan belati yang tajam, dia menahan rasa sakit ini dan mengucapkan sebuah kalimat yang penuh dengan penekanan."Reina, sekarang aku baru sadar ternyata kamu lebih kejam dariku.""Kamu senang sudah membawa anakku pergi dan membiarkan mereka memanggil pria lain 'Papa'?""Siapa yang kasih kamu izin jauhin anak-anak dari ayah kandungnya? Apa aku bahkan nggak berhak tahu?"Reina tidak bisa menjawab semua pertanyaan Maxime, berkomentar pun tidak bisa."Maaf." Reina mendongak dan menatap wajah Maxime, "Aku akan ganti rugi.""Gimana caranya ganti rugi?" tanya Maxime."Kamu sebut aja butuh uang berapa.""Kamu pikir urusan kayak gini bisa selesai sama uang?"Maxime menjadi makin marah.Reina yang tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa berdiri diam di tempat.Angin dingin menerpa mereka berdua, tapi tak satu pun dari mereka merasakan hawa dingin.Keheningan di antara keduanya baru pecah oleh kehad

    Last Updated : 2024-06-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 577

    Akhirnya Ekki hanya diam dan tidak berani berkomentar.Suasana di mobil sangat sunyi di tengah angin malam yang dingin.Melihat sepertinya Maxime akan tinggal di mobil sepanjang malam, Ekki pun mengirimkan pesan pada pacarnya dan minta maaf karena malam ini tidak bisa menemaninya.Benar saja, Maxime tidak meninggalkan mobil sepanjang malam.Keesokan paginya Maxime menjenguk Riki dan menanyakan kondisinya pada dokter. Setelah mendapat konfirmasi dari dokter bahwa putranya baik-baik saja, barulah dia meninggalkan rumah sakit.Saat berjalan di koridor, mereka berpapasan dengan Reina yang hendak melihat kondisi Riki. Ekki pun memanggilnya, "Nyonya."Reina mengangguk.Maxime diam saja dan malah mempercepat langkahnya.Meski merasa aneh, Ekki tidak berani bertanya. Jadi dia hanya diam dan berjalan mengikuti Maxime.Reina tiba di depan kamar Riki dan seperti yang diduga, Reina tidak bisa masuk.Dia cuma bisa melihat Riki dari kejauhan dan setelah memastikan Riki baik-baik saja, Reina kembali

    Last Updated : 2024-06-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 578

    Joanna mengenakan kebaya modern yang indah dan membuatnya terlihat sangat muda.Begitu melihat Riki, dia jadi teringat sosok Maxime waktu kecil."Riki, aku Nenekmu."Joanna membungkuk dan ingin memeluk Riki.Riki menghindar, "Nenek, kamu salah orang, aku bukan cucumu."Joanna tercekat.Ini adalah pertama kalinya dia menjadi seorang nenek yang sesungguhnya, jadi dia tidak tahu harus berbuat apa.Dia langsung meminta anak buahnya meletakkan hadiah yang dibawa ke hadapan Riki."Riki, Nenek beliin hadiah ini buatmu."Ada lagi yang memberinya hadiah.Riki menoleh dan melihat barisan pengawal yang masing-masing memegang mainan terbaru, lengkap dengan patung resin, mobil anak-anak sungguhan dan hadiah lainnya ....Sekali lihat juga Riki tahu betapa mahal harga semua mainan ini.Ternyata nenek jahat yang satu ini cukup kaya dan murah hati. Setidaknya jauh lebih murah hati daripada Treya dan terlihat lebih ramah pada anak kecil."Maaf Nek, kata mama nggak boleh terima barang dari orang asing."

    Last Updated : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 579

    Lagi-lagi Joanna dibuat terhenyak."Apa?"Riki menghela napas, "Aku kangen Papa sama Mama, mereka juga pasti kangen sama aku.""Nenek 'kan juga punya anak laki-laki. Kalau anakmu dirawat di rumah sakit dan Nenek sebagai orang tua nggak boleh jenguk, memangnya Nenek nggak sedih?"Setelah Riki tidak melihat mamanya sepanjang hari, akhirnya dia bertanya pada pengawal dan mendapati kalau ayah bajingannya yang tidak memperbolehkan siapapun menengoknya tanpa seizinnya.Riki mulai membenci ayah bajingannya.Joanna merasa senang sekaligus marah saat mendengar semua ucapan masuk akal Riki yang tak ada habisnya.Dari ucapannya, sepertinya Riki belum tahu bahwa ayahnya adalah Max.Joanna diam-diam mengepalkan tinjunya dan makin muak pada Reina."Riki, Om Maxime itu ayah kandungmu."Riki sekarang mengerti tujuan kedatangan Joanna, "Cih, nggak mungkin."Riki pun memutuskan untuk tidak meladeni Joanna lagi. Dia mengambil mainan pemberian Joanna dan mulai melemparkan ke arah Joanna satu per satu.Joa

    Last Updated : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 580

    Gimana kalau sampai kelihatan orang lain?Maxime mencibir.Sopir yang menyetir sampai ikut berkeringat dingin."Pergi ke rumah sakit," perintah Maxime."Ya, baik."Saat ini di rumah sakit, Riki sedang cari masalah karena tidak mau makan."Aku mau ketemu Mama, kenapa Mama nggak datang? Mama ...."Pengasuh Riki kewalahan. "Riki anak pintar, nurut ya? Ayo makan dulu."Padahal selama ini Riki selalu patuh pada pengasuhnya. Tapi sekarang Riki tidak mau menurut, dia sengaja cari masalah supaya bisa bertemu Reina."Aku nggak mau makan, tolong teleponin Mama."Pengasuh Riki bingung karena tidak punya informasi kontak Reina sama sekali.Tiba-tiba, seseorang masuk ke kamar rawat Riki."Pak Maxime." Pengasuh menyapanya."Biar aku aja."Pengasuh itu meletakkan piring makan Riki, lalu keluar dan menutup pintu.Riki dan Maxime berduaan di kamar.Riki menatap wajah Maxime yang tidak enak dilihat. Dia juga tidak paham apa yang terjadi."Om Maxime, mana mamaku?"Maxime menarik sebuah kursi dan duduk."

    Last Updated : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 581

    Riki sadar, papanya ini sedang cemburu.Riki sengaja mengangkat jarinya, lalu mulai menghitung, "Satu, dua, tiga ... kayaknya ada selusin Om ... Semuanya ganteng lagi."Lebih dari sepuluh?Maxime kaget bukan main.Dulu waktu mereka menikah, hampir tidak ada pria berkeliaran di sekitar Reina, kenapa sekarang bisa ada lebih dari selusin pria pengganggu?"Terus? Reina juga suka sama mereka?"Riki berbaring di ranjang rumah sakit, mengelus perutnya yang kenyang dan berlagak seperti seorang bos."Hmm ... entahlah .... aku 'kan nggak selalu di samping Mama."Maxime bangkit berdiri dan berkata, "Sudah sana tidur saja."Melihat sepertinya Maxime akan pergi, Riki pun langsung meraih tangan Maxime.Saat menyentuh tangannya yang besar, Riki merasakan perasaan memegang tangan seorang ayah untuk pertama kalinya."Om Maxime mau ke mana?"Maxime tidak menjawab dan malah bertanya, "Kenapa?"Riki merasa sudah cukup menggoda Maxime dan tidak ingin membuatnya salah paham, jadi dia menambahkan, "Om tahu n

    Last Updated : 2024-06-12

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2111

    Begitu Diego menyebutkan kata cicit, Nyonya Liz langsung mengubah pendapatnya tentang Sophia. Dia tertawa dan mengatakan, "Ya, bagus sekali. Kamu harus punya beberapa anak laki-laki, dengan begitu masa depan keluarga masih bisa dilanjutkan. Jangan seperti kedua Om mu itu, anak mereka perempuan semua. Lihatlah, dia sampai diusir sama mertuanya. Bikin malu saja."Diego mengangguk berulang kali."Ya, Nenek tenang saja."Nyonya Liz mengalihkan pikirannya untuk berbicara dengannya tentang hal lain. "Oh ya, kalau kamu sama dia, bagaimana dengan Hanna?"Nyonya Liz tidak melupakan putri tunggal dari keluarga kaya ini.Diego juga ingin menikahi Hanna. Selama dia menikahinya, dia tidak perlu terlalu bekerja keras dalam beberapa tahun. Namun, kenyataan terlalu kejam. Orang tua Hanna tidak menyukainya."Lupakan saja, nona kaya sepertinya sulit buat dilayani, Sophia jauh lebih baik darinya."Nyonya Liz menganggukkan kepalanya berulang kali. "Ya, nona kaya memang sulit dilayani. Lebih baik sama wani

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2110

    Keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan.Diego takut Sophia akan marah kepadanya, jadi dia langsung berjanji, "Sophia, masa lalu sudah berlalu, aku sudah benar-benar berubah sekarang. Jangan khawatir, aku nggak akan pernah mengecewakanmu, aku juga nggak akan pernah melakukan semua hal buruk itu lagi."Mendengar itu, Sophia berkata, "Aku sudah setuju untuk bersamamu, jadi aku nggak akan mempermasalahkan hal-hal yang pernah kamu lakukan sebelumnya.""Aku marah sama dirimu yang sekarang.""Sekarang aku kenapa memangnya?"Diego tidak mengerti."Bagaimana mungkin kamu meminta kakakmu buat kasih izin buat kita melangsungkan pernikahan di sana? Itu 'kan rumah dia dan suaminya," kata Sophia."Cuma karena masalah ini?" Diego tidak habis pikir. "Dia kakakku, hal sekecil ini bukan masalah baginya."Melihat sikap keras kepalanya, Sophia makin marah, "Jangan nggak peduli begitu. Aku kasih tahu, setelah kita bersama, kamu nggak boleh minta tolong apa pun lagi sama kakakmu. Jangan menganggap rem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2109

    Sophia mengulurkan tangan dan menarik tangan Diego. "Diego, kita adakan acara sederhana saja."Setelah mengatakan itu, dia menoleh ke arah Reina."Kak, jangan dengarkan Diego. Kita nggak akan menyelenggarakan pernikahan atau apa pun itu. Kita hanya akan menyediakan beberapa meja saja. Diego bilang Kak Reina adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini, jadi Kakak harus datang untuk merayakan hari bahagia kami."Sophia adalah orang yang punya harga diri tinggi dan tidak ingin bergantung pada siapa pun, apalagi kakak Diego.Dia juga bisa melihat bahwa Reina tidak bersedia meminjamkan rumah lama mereka untuk melangsungkan pernikahan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksanya.Namun, Diego sedikit enggan. "Tapi ...."Sophia memelototinya, membuatnya mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Reina memperhatikan interaksi keduanya dengan jeli. Setelah mengobrol sebentar dengan mereka, dia mengantar mereka pergi sampai ke depan.Begitu mereka pergi, Sisil datang."Bos,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2108

    Waktu berlalu dalam sekejap mata.Tidak lama setelah kembalinya Reina, Diego datang bersama Sophia.Reina langsung berdiri ketika melihat gadis berpakaian sederhana dan agak ceroboh yang berdiri di depannya. Setelah itu, dia mempersilakannya duduk."Sini, duduk saja nggak perlu sungkan."Dia berkata dengan lembut.Sophia sebelumnya mengira bahwa Reina adalah seorang wanita paruh baya, tetapi tidak disangka bahwa Reina masih muda dan cantik. Dia bahkan tidak terlihat seperti bos-bos wanita yang biasanya muncul dalam berita."Terima kasih, terima kasih." Dia gugup dan sedikit gemetar.Melihat hal ini, Diego menggandeng tangan Sophia dan menuntunnya untuk duduk."Ayo, jangan gugup, Kakak baik kok."Sophia mengangguk, lalu menyerahkan hadiah yang dibawanya pada Reina. Itu adalah sebuah set perawatan kulit mahal yang mungkin berharga puluhan juta."Kak, aku nggak tahu mau bawa apa, tapi ini tanda penghargaan kecil dariku. Terima kasih sudah membantuku menemukan orang tuaku."Dia juga tahu b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2107

    Reina melihat ke luar jendela dan bertanya pada Diego, "Diego, menurutmu apa yang akan kamu lakukan kalau kamu nggak punya kakak sepertiku. Bagaimana kalau aku, sebagai kakakmu nggak bisa melunasi semua utangmu?"Diego tidak merasa begitu. "Nggak perlu berandai-andai, Kak. Tolong aku untuk yang terakhir kalinya. Aku janji nggak akan pernah melakukannya lagi."Setelah mengatakan itu, dia menunggu dengan tenang.Tidak ada jawaban dari seberang telepon untuk waktu yang lama.Diego mengira sudah tidak ada harapan lagi, tiba-tiba Reina akhirnya berbicara.Dia menghela napas panjang sebelum berkata, "Terakhir kali kamu juga bilang kalau itu yang terakhir kalinya. Aku nggak tahu apakah aku harus mempercayaimu.""Kak, kamu harus percaya padaku." Diego mencoba meyakinkan Reina."Begini saja, kita buat perjanjian saja," kata Reina.Meskipun Reina tidak berpikir bahwa perjanjian adalah sesuatu yang bisa ditepati oleh Diego, itu lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali."Perjanjian apa?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2106

    Sophia menatap wajah tampan Diego, menekan pemikiran di dalam hatinya dan menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, aku benar-benar nggak punya rencana buat nikah."Dia merasa bahwa dia dan Diego memang tidak ditakdirkan untuk bersama.Diego sekarang menjadi seperti ini, tetapi dia masih memiliki kakaknya yang seorang presdir, tidak berada di kelas sosial yang sama dengannya."Bukannya aku sudah bilang, kita nggak perlu sampai mendaftarkan pernikahan kita. Selain itu, kamu juga harus menghadapi orang tuamu, ya nggak?"Mendengar itu, Sophia terlihat ragu-ragu cukup lama, lalu bertanya lagi, "Apa kamu menyukaiku?"Diego membeku.Sophia menatapnya dan berkata dengan tegas, "Kalau kamu menyukaiku dan ingin bersamaku, kamu bisa mengatakannya. Kalau hanya sebatas bantuan di antara teman, aku rasa lebih baik kita lupakan saja"Menghabiskan hari-hari bersama, Sophia merasa Diego cukup baik, setidaknya pria itu memperlakukannya dengan baik.Diego membutuhkan waktu lama untuk kembali tersadar. Buk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2105

    Awalnya Sophia hanya mengambil cuti lima hari, tetapi dia harus kembali minta cuti karena ingin mencari orang tuanya. Sekarang, cutinya telah habis.Sophia segera mengangkat telepon dan berbicara dengan manajer, menatap orang tuanya dengan permintaan maaf."Ibu, Ayah, kalian harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Manajer memintaku kembali bekerja.""Ya, jangan sampai kelelahan.""Hmm."Sophia mengangguk beberapa kali, lalu meninggalkan rumah sakit bersama Diego.Sesampainya di luar, dia bertanya lagi kepada Diego apa yang dikatakan orang tuanya.Kali ini, Diego tidak mengatakan yang sebenarnya. Dia hanya menjawab, "Om sama Tante khawatir aku akan meninggalkanmu karena kalian menyulitkanku. Jadi, aku janji sama mereka hal seperti itu nggak akan terjadi.""Oh."Sebuah kegelapan melintas di mata Sophia."Ayah sama Ibu terlalu memikirkan yang nggak perlu. Sebenarnya, aku nggak punya rencana buat menikah, aku juga nggak khawatir orang nggak suka denganku."Mendengar Sophia mengatakan ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status