Share

Bab 577

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 18:00:01
Akhirnya Ekki hanya diam dan tidak berani berkomentar.

Suasana di mobil sangat sunyi di tengah angin malam yang dingin.

Melihat sepertinya Maxime akan tinggal di mobil sepanjang malam, Ekki pun mengirimkan pesan pada pacarnya dan minta maaf karena malam ini tidak bisa menemaninya.

Benar saja, Maxime tidak meninggalkan mobil sepanjang malam.

Keesokan paginya Maxime menjenguk Riki dan menanyakan kondisinya pada dokter. Setelah mendapat konfirmasi dari dokter bahwa putranya baik-baik saja, barulah dia meninggalkan rumah sakit.

Saat berjalan di koridor, mereka berpapasan dengan Reina yang hendak melihat kondisi Riki. Ekki pun memanggilnya, "Nyonya."

Reina mengangguk.

Maxime diam saja dan malah mempercepat langkahnya.

Meski merasa aneh, Ekki tidak berani bertanya. Jadi dia hanya diam dan berjalan mengikuti Maxime.

Reina tiba di depan kamar Riki dan seperti yang diduga, Reina tidak bisa masuk.

Dia cuma bisa melihat Riki dari kejauhan dan setelah memastikan Riki baik-baik saja, Reina kembali
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yaa-yuuk Darmoyo
kadabg sebel dengan sikap Reina.
goodnovel comment avatar
Zuriana Hamzah
kwsian reina padahal dilu maximum lah yg salah h.. hurmmm
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
baru pintar sedikit sudah kembali bodoh di Reina, diam meski tidak bisa bertemu riki
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 578

    Joanna mengenakan kebaya modern yang indah dan membuatnya terlihat sangat muda.Begitu melihat Riki, dia jadi teringat sosok Maxime waktu kecil."Riki, aku Nenekmu."Joanna membungkuk dan ingin memeluk Riki.Riki menghindar, "Nenek, kamu salah orang, aku bukan cucumu."Joanna tercekat.Ini adalah pertama kalinya dia menjadi seorang nenek yang sesungguhnya, jadi dia tidak tahu harus berbuat apa.Dia langsung meminta anak buahnya meletakkan hadiah yang dibawa ke hadapan Riki."Riki, Nenek beliin hadiah ini buatmu."Ada lagi yang memberinya hadiah.Riki menoleh dan melihat barisan pengawal yang masing-masing memegang mainan terbaru, lengkap dengan patung resin, mobil anak-anak sungguhan dan hadiah lainnya ....Sekali lihat juga Riki tahu betapa mahal harga semua mainan ini.Ternyata nenek jahat yang satu ini cukup kaya dan murah hati. Setidaknya jauh lebih murah hati daripada Treya dan terlihat lebih ramah pada anak kecil."Maaf Nek, kata mama nggak boleh terima barang dari orang asing."

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 579

    Lagi-lagi Joanna dibuat terhenyak."Apa?"Riki menghela napas, "Aku kangen Papa sama Mama, mereka juga pasti kangen sama aku.""Nenek 'kan juga punya anak laki-laki. Kalau anakmu dirawat di rumah sakit dan Nenek sebagai orang tua nggak boleh jenguk, memangnya Nenek nggak sedih?"Setelah Riki tidak melihat mamanya sepanjang hari, akhirnya dia bertanya pada pengawal dan mendapati kalau ayah bajingannya yang tidak memperbolehkan siapapun menengoknya tanpa seizinnya.Riki mulai membenci ayah bajingannya.Joanna merasa senang sekaligus marah saat mendengar semua ucapan masuk akal Riki yang tak ada habisnya.Dari ucapannya, sepertinya Riki belum tahu bahwa ayahnya adalah Max.Joanna diam-diam mengepalkan tinjunya dan makin muak pada Reina."Riki, Om Maxime itu ayah kandungmu."Riki sekarang mengerti tujuan kedatangan Joanna, "Cih, nggak mungkin."Riki pun memutuskan untuk tidak meladeni Joanna lagi. Dia mengambil mainan pemberian Joanna dan mulai melemparkan ke arah Joanna satu per satu.Joa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 580

    Gimana kalau sampai kelihatan orang lain?Maxime mencibir.Sopir yang menyetir sampai ikut berkeringat dingin."Pergi ke rumah sakit," perintah Maxime."Ya, baik."Saat ini di rumah sakit, Riki sedang cari masalah karena tidak mau makan."Aku mau ketemu Mama, kenapa Mama nggak datang? Mama ...."Pengasuh Riki kewalahan. "Riki anak pintar, nurut ya? Ayo makan dulu."Padahal selama ini Riki selalu patuh pada pengasuhnya. Tapi sekarang Riki tidak mau menurut, dia sengaja cari masalah supaya bisa bertemu Reina."Aku nggak mau makan, tolong teleponin Mama."Pengasuh Riki bingung karena tidak punya informasi kontak Reina sama sekali.Tiba-tiba, seseorang masuk ke kamar rawat Riki."Pak Maxime." Pengasuh menyapanya."Biar aku aja."Pengasuh itu meletakkan piring makan Riki, lalu keluar dan menutup pintu.Riki dan Maxime berduaan di kamar.Riki menatap wajah Maxime yang tidak enak dilihat. Dia juga tidak paham apa yang terjadi."Om Maxime, mana mamaku?"Maxime menarik sebuah kursi dan duduk."

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 581

    Riki sadar, papanya ini sedang cemburu.Riki sengaja mengangkat jarinya, lalu mulai menghitung, "Satu, dua, tiga ... kayaknya ada selusin Om ... Semuanya ganteng lagi."Lebih dari sepuluh?Maxime kaget bukan main.Dulu waktu mereka menikah, hampir tidak ada pria berkeliaran di sekitar Reina, kenapa sekarang bisa ada lebih dari selusin pria pengganggu?"Terus? Reina juga suka sama mereka?"Riki berbaring di ranjang rumah sakit, mengelus perutnya yang kenyang dan berlagak seperti seorang bos."Hmm ... entahlah .... aku 'kan nggak selalu di samping Mama."Maxime bangkit berdiri dan berkata, "Sudah sana tidur saja."Melihat sepertinya Maxime akan pergi, Riki pun langsung meraih tangan Maxime.Saat menyentuh tangannya yang besar, Riki merasakan perasaan memegang tangan seorang ayah untuk pertama kalinya."Om Maxime mau ke mana?"Maxime tidak menjawab dan malah bertanya, "Kenapa?"Riki merasa sudah cukup menggoda Maxime dan tidak ingin membuatnya salah paham, jadi dia menambahkan, "Om tahu n

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 582

    Dengan tubuhnya yang tinggi kekar, Maxime berdiri di bawah pohon besar di depan pintu. Meski Maxime buta, pengawalnya pasti sudah lebih dulu melaporkan bahwa Reina dan Ari akan datang bersama.Reina melirik Maxime dan terdiam.Setelah itu, Reina berdiri di depan Ari dan menghalanginya melangkah lebih jauh, dia tidak ingin menimbulkan masalah."Sudah sampai di sini aja, gih kamu pulang."Ari mengangguk, "Oke, dadah."Mobil Ari melaju dengan tenang, setelah mobil Ari tidak terlihat lagi, Reina pun balik badan dan masuk ke rumah sakit.Saat berada di depan Maxime, Reina berkata, "Aku sudah boleh ketemu Riki?"Wajah dingin Maxime tidak menunjukkan emosi."Jam segini? Anak itu sudah tidur," jawabnya dingin.Reina mengambil ponsel untuk melihat jam. Ah, ternyata sudah jam sepuluh.Mendiskusikan musik dengan Ari memang begitu asyik sampai mereka lupa waktu."Ya sudah, besok aja."Maxime tercekat mendengar jawaban ini dan meraih lengan Reina. "Kamu itu sebenarnya peduli sama anak-anak atau cum

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 583

    "Nggak sabaran banget? Masih pagi lho, ngapain buru-buru?" tanya Maxime.Di telinga Reina, ucapan Maxime ini aneh."Maxime, kayaknya kamu sudah keterlaluan deh. Aku ini mama Riki, aku berhak ketemu dia.""Aah ... jadi kamu juga tahu arti kata keterlaluan?" Nada bicara Maxime menjadi dingin, "Kalau gitu, kamu yang sudah misahin aku sama anak-anak sampai lima tahun bisa dibilang keterlaluan nggak?"Hati Reina seolah tertindih batu raksasa, sesak rasanya.Dia mundur selangkah. "Ya sudah, aku tungguin. Siang nanti aku baru ketemu dia."Maxime melangkah maju dan kembali melanjutkan dengan nada dingin."Siang nanti aku mau bawa Riki pulang ke kediaman utama."Pulang ke kediaman utama?Reina langsung teringat apa yang dikatakan Tuan Besar Latief pada Joanna kemarin lusa, "Nggak. Riki harus tinggal sama aku.""Tinggal sama kamu? Ngapain? Liatin kamu pacaran sama pria lain?" Maxime mulai berkata kasar.Reina tercengang.Pacaran?Kapan dia pacaran sama pria lain?"Kamu ngomong apaan sih?""Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 584

    "Hah? Kita harus ganti rugi semahal itu?" Ari membelalak tidak percaya."Ya kalau nggak? Uangmu itu kalau nggak dipakai buat donasi yang buat hura-hura. Sekarang kamu nggak punya uang buat bayar ganti rugi." Manajer Ari menghela napas.Ari meminta manajernya menghitung dan ternyata satu-satunya cara untuk membayar ganti rugi cuma dengan menjual rumahnya."Ya udah, kalau gitu jual aja rumahku."Baginya, properti seperti rumah dan mobil tidak begitu penting."Kamu bercanda ya!"Manajer Ari pun malas berdiskusi dengan Ari lagi dan mulai mencari perusahaan mitra yang sebelumnya mengajak Ari kerja sama.Namun setelah semua perusahaan itu tahu skandal Ari, mereka memperkirakan pamor Ari akan meredup dan enggan untuk membantunya. Mereka semua akan menunggu sampai masalah tersebut selesai sebelum membahas kerja sama.Akhirnya manajer bertanya pada Grup IM dan mendapat jawaban berbeda."Ari harus menandatangani kontrak selama tiga tahun, setelah itu perusahaan kami akan bertanggung jawab atas s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 585

    Reina yang malu langsung ingin mengecilkan volume ponselnya. Tapi sialnya ponselnya tergelincir dan jatuh ke bawah kursi.Pesan-pesan suara Alana pun terus terputar."Kalau akhirnya kamu mutusin mau pacaran sama dia, kasih tahu aku ya. Aku juga mau ketemu langsung sama si tengil tampan itu.""Eh, katanya dia belum pernah pacaran lho. Polos banget kan, anak ini pasti ratusan kali lebih baik dari Maxime ...."Reina membungkuk untuk mengambil ponselnya, tetapi ponselnya tersangkut di bawah kursi sehingga Reina butuh waktu meraihnya.Wajah Reina merah padam.Si sopir tidak tahu apa yang terjadi di kursi belakang, dia melirik sekilas dan sepertinya tahu kalau akan terjadi bencana. Jadi, dia menaikkan kaca pemisah antara kursi depan dan belakang.Reina akhirnya berhasil mengambil ponselnya dan langsung mematikan pesan suara Alana.Wajah Maxime jadi pucat pasi, "Katanya bahas kerja sama? Ternyata kamu suka daun muda?""Sudah kubilang, ini semua salah paham."Reina langsung mengirim pesan teks

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2111

    Begitu Diego menyebutkan kata cicit, Nyonya Liz langsung mengubah pendapatnya tentang Sophia. Dia tertawa dan mengatakan, "Ya, bagus sekali. Kamu harus punya beberapa anak laki-laki, dengan begitu masa depan keluarga masih bisa dilanjutkan. Jangan seperti kedua Om mu itu, anak mereka perempuan semua. Lihatlah, dia sampai diusir sama mertuanya. Bikin malu saja."Diego mengangguk berulang kali."Ya, Nenek tenang saja."Nyonya Liz mengalihkan pikirannya untuk berbicara dengannya tentang hal lain. "Oh ya, kalau kamu sama dia, bagaimana dengan Hanna?"Nyonya Liz tidak melupakan putri tunggal dari keluarga kaya ini.Diego juga ingin menikahi Hanna. Selama dia menikahinya, dia tidak perlu terlalu bekerja keras dalam beberapa tahun. Namun, kenyataan terlalu kejam. Orang tua Hanna tidak menyukainya."Lupakan saja, nona kaya sepertinya sulit buat dilayani, Sophia jauh lebih baik darinya."Nyonya Liz menganggukkan kepalanya berulang kali. "Ya, nona kaya memang sulit dilayani. Lebih baik sama wani

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2110

    Keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan.Diego takut Sophia akan marah kepadanya, jadi dia langsung berjanji, "Sophia, masa lalu sudah berlalu, aku sudah benar-benar berubah sekarang. Jangan khawatir, aku nggak akan pernah mengecewakanmu, aku juga nggak akan pernah melakukan semua hal buruk itu lagi."Mendengar itu, Sophia berkata, "Aku sudah setuju untuk bersamamu, jadi aku nggak akan mempermasalahkan hal-hal yang pernah kamu lakukan sebelumnya.""Aku marah sama dirimu yang sekarang.""Sekarang aku kenapa memangnya?"Diego tidak mengerti."Bagaimana mungkin kamu meminta kakakmu buat kasih izin buat kita melangsungkan pernikahan di sana? Itu 'kan rumah dia dan suaminya," kata Sophia."Cuma karena masalah ini?" Diego tidak habis pikir. "Dia kakakku, hal sekecil ini bukan masalah baginya."Melihat sikap keras kepalanya, Sophia makin marah, "Jangan nggak peduli begitu. Aku kasih tahu, setelah kita bersama, kamu nggak boleh minta tolong apa pun lagi sama kakakmu. Jangan menganggap rem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2109

    Sophia mengulurkan tangan dan menarik tangan Diego. "Diego, kita adakan acara sederhana saja."Setelah mengatakan itu, dia menoleh ke arah Reina."Kak, jangan dengarkan Diego. Kita nggak akan menyelenggarakan pernikahan atau apa pun itu. Kita hanya akan menyediakan beberapa meja saja. Diego bilang Kak Reina adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini, jadi Kakak harus datang untuk merayakan hari bahagia kami."Sophia adalah orang yang punya harga diri tinggi dan tidak ingin bergantung pada siapa pun, apalagi kakak Diego.Dia juga bisa melihat bahwa Reina tidak bersedia meminjamkan rumah lama mereka untuk melangsungkan pernikahan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksanya.Namun, Diego sedikit enggan. "Tapi ...."Sophia memelototinya, membuatnya mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Reina memperhatikan interaksi keduanya dengan jeli. Setelah mengobrol sebentar dengan mereka, dia mengantar mereka pergi sampai ke depan.Begitu mereka pergi, Sisil datang."Bos,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2108

    Waktu berlalu dalam sekejap mata.Tidak lama setelah kembalinya Reina, Diego datang bersama Sophia.Reina langsung berdiri ketika melihat gadis berpakaian sederhana dan agak ceroboh yang berdiri di depannya. Setelah itu, dia mempersilakannya duduk."Sini, duduk saja nggak perlu sungkan."Dia berkata dengan lembut.Sophia sebelumnya mengira bahwa Reina adalah seorang wanita paruh baya, tetapi tidak disangka bahwa Reina masih muda dan cantik. Dia bahkan tidak terlihat seperti bos-bos wanita yang biasanya muncul dalam berita."Terima kasih, terima kasih." Dia gugup dan sedikit gemetar.Melihat hal ini, Diego menggandeng tangan Sophia dan menuntunnya untuk duduk."Ayo, jangan gugup, Kakak baik kok."Sophia mengangguk, lalu menyerahkan hadiah yang dibawanya pada Reina. Itu adalah sebuah set perawatan kulit mahal yang mungkin berharga puluhan juta."Kak, aku nggak tahu mau bawa apa, tapi ini tanda penghargaan kecil dariku. Terima kasih sudah membantuku menemukan orang tuaku."Dia juga tahu b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2107

    Reina melihat ke luar jendela dan bertanya pada Diego, "Diego, menurutmu apa yang akan kamu lakukan kalau kamu nggak punya kakak sepertiku. Bagaimana kalau aku, sebagai kakakmu nggak bisa melunasi semua utangmu?"Diego tidak merasa begitu. "Nggak perlu berandai-andai, Kak. Tolong aku untuk yang terakhir kalinya. Aku janji nggak akan pernah melakukannya lagi."Setelah mengatakan itu, dia menunggu dengan tenang.Tidak ada jawaban dari seberang telepon untuk waktu yang lama.Diego mengira sudah tidak ada harapan lagi, tiba-tiba Reina akhirnya berbicara.Dia menghela napas panjang sebelum berkata, "Terakhir kali kamu juga bilang kalau itu yang terakhir kalinya. Aku nggak tahu apakah aku harus mempercayaimu.""Kak, kamu harus percaya padaku." Diego mencoba meyakinkan Reina."Begini saja, kita buat perjanjian saja," kata Reina.Meskipun Reina tidak berpikir bahwa perjanjian adalah sesuatu yang bisa ditepati oleh Diego, itu lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali."Perjanjian apa?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2106

    Sophia menatap wajah tampan Diego, menekan pemikiran di dalam hatinya dan menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, aku benar-benar nggak punya rencana buat nikah."Dia merasa bahwa dia dan Diego memang tidak ditakdirkan untuk bersama.Diego sekarang menjadi seperti ini, tetapi dia masih memiliki kakaknya yang seorang presdir, tidak berada di kelas sosial yang sama dengannya."Bukannya aku sudah bilang, kita nggak perlu sampai mendaftarkan pernikahan kita. Selain itu, kamu juga harus menghadapi orang tuamu, ya nggak?"Mendengar itu, Sophia terlihat ragu-ragu cukup lama, lalu bertanya lagi, "Apa kamu menyukaiku?"Diego membeku.Sophia menatapnya dan berkata dengan tegas, "Kalau kamu menyukaiku dan ingin bersamaku, kamu bisa mengatakannya. Kalau hanya sebatas bantuan di antara teman, aku rasa lebih baik kita lupakan saja"Menghabiskan hari-hari bersama, Sophia merasa Diego cukup baik, setidaknya pria itu memperlakukannya dengan baik.Diego membutuhkan waktu lama untuk kembali tersadar. Buk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2105

    Awalnya Sophia hanya mengambil cuti lima hari, tetapi dia harus kembali minta cuti karena ingin mencari orang tuanya. Sekarang, cutinya telah habis.Sophia segera mengangkat telepon dan berbicara dengan manajer, menatap orang tuanya dengan permintaan maaf."Ibu, Ayah, kalian harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Manajer memintaku kembali bekerja.""Ya, jangan sampai kelelahan.""Hmm."Sophia mengangguk beberapa kali, lalu meninggalkan rumah sakit bersama Diego.Sesampainya di luar, dia bertanya lagi kepada Diego apa yang dikatakan orang tuanya.Kali ini, Diego tidak mengatakan yang sebenarnya. Dia hanya menjawab, "Om sama Tante khawatir aku akan meninggalkanmu karena kalian menyulitkanku. Jadi, aku janji sama mereka hal seperti itu nggak akan terjadi.""Oh."Sebuah kegelapan melintas di mata Sophia."Ayah sama Ibu terlalu memikirkan yang nggak perlu. Sebenarnya, aku nggak punya rencana buat menikah, aku juga nggak khawatir orang nggak suka denganku."Mendengar Sophia mengatakan ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status