Share

Bab 578

Penulis: Kacang Merah
Joanna mengenakan kebaya modern yang indah dan membuatnya terlihat sangat muda.

Begitu melihat Riki, dia jadi teringat sosok Maxime waktu kecil.

"Riki, aku Nenekmu."

Joanna membungkuk dan ingin memeluk Riki.

Riki menghindar, "Nenek, kamu salah orang, aku bukan cucumu."

Joanna tercekat.

Ini adalah pertama kalinya dia menjadi seorang nenek yang sesungguhnya, jadi dia tidak tahu harus berbuat apa.

Dia langsung meminta anak buahnya meletakkan hadiah yang dibawa ke hadapan Riki.

"Riki, Nenek beliin hadiah ini buatmu."

Ada lagi yang memberinya hadiah.

Riki menoleh dan melihat barisan pengawal yang masing-masing memegang mainan terbaru, lengkap dengan patung resin, mobil anak-anak sungguhan dan hadiah lainnya ....

Sekali lihat juga Riki tahu betapa mahal harga semua mainan ini.

Ternyata nenek jahat yang satu ini cukup kaya dan murah hati. Setidaknya jauh lebih murah hati daripada Treya dan terlihat lebih ramah pada anak kecil.

"Maaf Nek, kata mama nggak boleh terima barang dari orang asing."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 579

    Lagi-lagi Joanna dibuat terhenyak."Apa?"Riki menghela napas, "Aku kangen Papa sama Mama, mereka juga pasti kangen sama aku.""Nenek 'kan juga punya anak laki-laki. Kalau anakmu dirawat di rumah sakit dan Nenek sebagai orang tua nggak boleh jenguk, memangnya Nenek nggak sedih?"Setelah Riki tidak melihat mamanya sepanjang hari, akhirnya dia bertanya pada pengawal dan mendapati kalau ayah bajingannya yang tidak memperbolehkan siapapun menengoknya tanpa seizinnya.Riki mulai membenci ayah bajingannya.Joanna merasa senang sekaligus marah saat mendengar semua ucapan masuk akal Riki yang tak ada habisnya.Dari ucapannya, sepertinya Riki belum tahu bahwa ayahnya adalah Max.Joanna diam-diam mengepalkan tinjunya dan makin muak pada Reina."Riki, Om Maxime itu ayah kandungmu."Riki sekarang mengerti tujuan kedatangan Joanna, "Cih, nggak mungkin."Riki pun memutuskan untuk tidak meladeni Joanna lagi. Dia mengambil mainan pemberian Joanna dan mulai melemparkan ke arah Joanna satu per satu.Joa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 580

    Gimana kalau sampai kelihatan orang lain?Maxime mencibir.Sopir yang menyetir sampai ikut berkeringat dingin."Pergi ke rumah sakit," perintah Maxime."Ya, baik."Saat ini di rumah sakit, Riki sedang cari masalah karena tidak mau makan."Aku mau ketemu Mama, kenapa Mama nggak datang? Mama ...."Pengasuh Riki kewalahan. "Riki anak pintar, nurut ya? Ayo makan dulu."Padahal selama ini Riki selalu patuh pada pengasuhnya. Tapi sekarang Riki tidak mau menurut, dia sengaja cari masalah supaya bisa bertemu Reina."Aku nggak mau makan, tolong teleponin Mama."Pengasuh Riki bingung karena tidak punya informasi kontak Reina sama sekali.Tiba-tiba, seseorang masuk ke kamar rawat Riki."Pak Maxime." Pengasuh menyapanya."Biar aku aja."Pengasuh itu meletakkan piring makan Riki, lalu keluar dan menutup pintu.Riki dan Maxime berduaan di kamar.Riki menatap wajah Maxime yang tidak enak dilihat. Dia juga tidak paham apa yang terjadi."Om Maxime, mana mamaku?"Maxime menarik sebuah kursi dan duduk."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 581

    Riki sadar, papanya ini sedang cemburu.Riki sengaja mengangkat jarinya, lalu mulai menghitung, "Satu, dua, tiga ... kayaknya ada selusin Om ... Semuanya ganteng lagi."Lebih dari sepuluh?Maxime kaget bukan main.Dulu waktu mereka menikah, hampir tidak ada pria berkeliaran di sekitar Reina, kenapa sekarang bisa ada lebih dari selusin pria pengganggu?"Terus? Reina juga suka sama mereka?"Riki berbaring di ranjang rumah sakit, mengelus perutnya yang kenyang dan berlagak seperti seorang bos."Hmm ... entahlah .... aku 'kan nggak selalu di samping Mama."Maxime bangkit berdiri dan berkata, "Sudah sana tidur saja."Melihat sepertinya Maxime akan pergi, Riki pun langsung meraih tangan Maxime.Saat menyentuh tangannya yang besar, Riki merasakan perasaan memegang tangan seorang ayah untuk pertama kalinya."Om Maxime mau ke mana?"Maxime tidak menjawab dan malah bertanya, "Kenapa?"Riki merasa sudah cukup menggoda Maxime dan tidak ingin membuatnya salah paham, jadi dia menambahkan, "Om tahu n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 582

    Dengan tubuhnya yang tinggi kekar, Maxime berdiri di bawah pohon besar di depan pintu. Meski Maxime buta, pengawalnya pasti sudah lebih dulu melaporkan bahwa Reina dan Ari akan datang bersama.Reina melirik Maxime dan terdiam.Setelah itu, Reina berdiri di depan Ari dan menghalanginya melangkah lebih jauh, dia tidak ingin menimbulkan masalah."Sudah sampai di sini aja, gih kamu pulang."Ari mengangguk, "Oke, dadah."Mobil Ari melaju dengan tenang, setelah mobil Ari tidak terlihat lagi, Reina pun balik badan dan masuk ke rumah sakit.Saat berada di depan Maxime, Reina berkata, "Aku sudah boleh ketemu Riki?"Wajah dingin Maxime tidak menunjukkan emosi."Jam segini? Anak itu sudah tidur," jawabnya dingin.Reina mengambil ponsel untuk melihat jam. Ah, ternyata sudah jam sepuluh.Mendiskusikan musik dengan Ari memang begitu asyik sampai mereka lupa waktu."Ya sudah, besok aja."Maxime tercekat mendengar jawaban ini dan meraih lengan Reina. "Kamu itu sebenarnya peduli sama anak-anak atau cum

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 583

    "Nggak sabaran banget? Masih pagi lho, ngapain buru-buru?" tanya Maxime.Di telinga Reina, ucapan Maxime ini aneh."Maxime, kayaknya kamu sudah keterlaluan deh. Aku ini mama Riki, aku berhak ketemu dia.""Aah ... jadi kamu juga tahu arti kata keterlaluan?" Nada bicara Maxime menjadi dingin, "Kalau gitu, kamu yang sudah misahin aku sama anak-anak sampai lima tahun bisa dibilang keterlaluan nggak?"Hati Reina seolah tertindih batu raksasa, sesak rasanya.Dia mundur selangkah. "Ya sudah, aku tungguin. Siang nanti aku baru ketemu dia."Maxime melangkah maju dan kembali melanjutkan dengan nada dingin."Siang nanti aku mau bawa Riki pulang ke kediaman utama."Pulang ke kediaman utama?Reina langsung teringat apa yang dikatakan Tuan Besar Latief pada Joanna kemarin lusa, "Nggak. Riki harus tinggal sama aku.""Tinggal sama kamu? Ngapain? Liatin kamu pacaran sama pria lain?" Maxime mulai berkata kasar.Reina tercengang.Pacaran?Kapan dia pacaran sama pria lain?"Kamu ngomong apaan sih?""Kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 584

    "Hah? Kita harus ganti rugi semahal itu?" Ari membelalak tidak percaya."Ya kalau nggak? Uangmu itu kalau nggak dipakai buat donasi yang buat hura-hura. Sekarang kamu nggak punya uang buat bayar ganti rugi." Manajer Ari menghela napas.Ari meminta manajernya menghitung dan ternyata satu-satunya cara untuk membayar ganti rugi cuma dengan menjual rumahnya."Ya udah, kalau gitu jual aja rumahku."Baginya, properti seperti rumah dan mobil tidak begitu penting."Kamu bercanda ya!"Manajer Ari pun malas berdiskusi dengan Ari lagi dan mulai mencari perusahaan mitra yang sebelumnya mengajak Ari kerja sama.Namun setelah semua perusahaan itu tahu skandal Ari, mereka memperkirakan pamor Ari akan meredup dan enggan untuk membantunya. Mereka semua akan menunggu sampai masalah tersebut selesai sebelum membahas kerja sama.Akhirnya manajer bertanya pada Grup IM dan mendapat jawaban berbeda."Ari harus menandatangani kontrak selama tiga tahun, setelah itu perusahaan kami akan bertanggung jawab atas s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 585

    Reina yang malu langsung ingin mengecilkan volume ponselnya. Tapi sialnya ponselnya tergelincir dan jatuh ke bawah kursi.Pesan-pesan suara Alana pun terus terputar."Kalau akhirnya kamu mutusin mau pacaran sama dia, kasih tahu aku ya. Aku juga mau ketemu langsung sama si tengil tampan itu.""Eh, katanya dia belum pernah pacaran lho. Polos banget kan, anak ini pasti ratusan kali lebih baik dari Maxime ...."Reina membungkuk untuk mengambil ponselnya, tetapi ponselnya tersangkut di bawah kursi sehingga Reina butuh waktu meraihnya.Wajah Reina merah padam.Si sopir tidak tahu apa yang terjadi di kursi belakang, dia melirik sekilas dan sepertinya tahu kalau akan terjadi bencana. Jadi, dia menaikkan kaca pemisah antara kursi depan dan belakang.Reina akhirnya berhasil mengambil ponselnya dan langsung mematikan pesan suara Alana.Wajah Maxime jadi pucat pasi, "Katanya bahas kerja sama? Ternyata kamu suka daun muda?""Sudah kubilang, ini semua salah paham."Reina langsung mengirim pesan teks

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 586

    Saat Melisha melihat Riki, dia berbisik pada Elly, "Bu, itu dia anaknya. Meski badannya kecil, dia cukup berbahaya."Elly pun menatap tajam Riki."Nak, apa kamu yang menyakiti Tommy?"Hari ini Tommy duduk di sebelah neneknya, Elly. Melihat ada orang yang mendukungnya, Tommy pun berani memasang wajah sombong.Dalam hati Tommy membatin, "Dasar bocah sialan, mau bersaing denganku untuk posisi pemimpin Keluarga Sunandar? Cih! Dasar anak bawang!"Semalam Melisha memberi tahu Tommy kalau Reina, ibu Riki, hanya orang biasa yang tidak punya dukungan. Jadi, Keluarga Sunandar masih akan tetap menjadi milik Tommy.Reina menggandeng Riki dan menjawab, "Bukannya penjelasanku kemarin lusa sudah cukup jelas?""Kakek mau aku mengulangi penjelasanku?"Tuan Besar Latief tidak menyukai sikap arogan Reina, dia menjawab, "Reina, kemarin itu Tommy nggak sadarkan diri. Perkataanmu cuma penjelasan sepihak dari Riki. Sekarang, Tommy bilang kalau sebenarnya dia nggak pernah berniat menghajar Riki.""Terus ngapa

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status