Share

Bab 318

Penulis: Kacang Merah
Reina tahu kalau Riki suka bertingkah manja, tapi anak ini jarang membuat masalah dan bertindak tidak masuk akal.

Karena sakit, kondisi fisik Riki terbilang rapuh. Jarang-jarang dia mau boneka, tapi Reina tidak bisa memberikannya. Riki pasti merasa kesal.

"Riki, jangan nangis. Bentar ya Mama pikirin caranya dulu."

Kali ini, Revin langsung berkata, "Riki, Om sama Mama ikut lomba ya biar kamu bisa dapet bonekanya."

Ketika Riki mendengar kata-kata Revin, dia berhenti menangis dan menatap Revin dengan matanya yang besar.

"Oke." Setelah itu Riki menatap Reina dan berkata, "Mama, Papa, semangat!"

Reina tidak tahu harus berkata apa.

Mereka bertiga pun pergi mendaftar dan setelah terkumpul sepuluh tim pasangan, staf pun mengungkapkan aturan permainannya.

Aturannya sederhana, pasangan berdiri berhadap-hadapan dan ditutup matanya, lalu staf akan meletakkan benda yang digantung di tali, misalnya apel atau kertas.

Para peserta lomba harus mengandalkan tubuhnya untuk menahan benda itu sambil berjal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Yulfiah Sudin
revin jg gt apa g ada wanita lain, cerita yg membosankan, tlng thor maxim bs melihat lagi, biar g diremehkan semua orang terutama sang istri durhaka apa cerita ini termasuk pribadi sang authornya
goodnovel comment avatar
Dewi Fortuna
masa iyaa peran utama harus berpisah n saling menyakiti...padahal udah ada anak nya, kenapa gak di biarkan bersatu n bahagia reina sm max..kasian max jadi tertindas pdhl dia sangat cinta sm reina
goodnovel comment avatar
Kiki Zakira
iya... kenapa jadi kesannya rena sama tim nya yg jahat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 319

    Kepulangan Revin kali ini bukan hanya untuk mendekati Reina, tetapi juga untuk merebut kembali bisnisnya dari tangan Maxime.Revin tahu CEO Grup Sunandar sekarang bukan Maxime yang sebenarnya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Ekki tidak menyangka Revin akan merajalela.Karena sekarang kondisi Maxime sedang lupa ingatan, tentu Ekki tidak melaporkan perkataan Revin.Revin sangat ingin Maxime menyadari kenyataan.Di rumah.Maxime sedang menggunakan komputer Braille sambil menunggu Reina pulang.Sudah jam delapan malam, Reina belum pulang juga.Biasanya, Reina tidak pulang selarut ini.Tak lama kemudian ada sebuah pesan masuk di ponsel Maxime. Dia pun membuka dan memutarnya pesan secara otomatis."Pak Max, ini Revin. Aku cuma mau kasih tahu kalau Reina telat pulang karena lagi sama aku sekarang."Seketika, wajah Maxime memerah karena marah.Maxime tidak lagi fokus lagi mengurus pekerjaan, dia berdiri dari kursi dan keluar rumah.Di luar sangat berangin dan Maxime membiarkan tubuhny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 320

    Tangan yang seolah baru keluar dari lemari es sekarang menempel di dada Maxime.Maxime terdiam, dia sama sekali tidak merasa kedinginan, malah merasa darah di tubuhnya mendidih.Tangan Reina yang lain tanpa sengaja menyentuh wajahnya yang panas."Maxime, kamu demam."Di malam yang sedingin ini wajah Maxime malah panas terbakar, tapi dia bukan demam.Maxime tersenyum kecil dan menelan ludah, "Kata-kataku semalam masih berlaku kok."Reina hanya melihat mulut Maxime bergerak tapi tidak tahu apa yang Maxime katakan, jadi Reina juga asal jawab, "Ya."Langkah Maxime menjadi lebih cepat.Akhirnya mereka sampai di rumah.Lyann melihat mereka berdua basah kuyup dan langsung mengambil handuk. "Kok baru pulang?"Maxime mengambil handuk itu dan menyeka tubuh Reina.Reina sudah sangat kedinginan, tapi dia tidak lupa menenangkan Lyann."Bu Lyann, ini sudah malam banget. Tidurlah, aku nggak sengaja pulang telat soalnya mobilku mogok."Reina buru-buru menjelaskan tanpa mengatakan kalau dia tidak bisa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 321

    Keduanya duduk berhadapan dengan canggung.Maxime bicara lebih dulu, "Kok kamu nggak kasih tahu aku kalau nggak bisa dengar?"Reina menunduk dan terlihat bingung."Aku pikir begitu sampai rumah juga sembuh sendiri."Maxime mengangkat tangannya untuk menyentuh Reina, tapi Reina menghindar.Tangan Maxime tergantung begitu saja, dia pun bertanya, "Nana hari ini pergi sama siapa?"Reina menatapnya dengan heran."Kamu nyuruh orang buntutin aku lagi?"Ini adalah kebiasaan Maxime sebelum dia kehilangan ingatannya.Maxime tercekat.Lagi? Maksudnya?Kapan dia menyuruh orang membuntuti Reina?Sebelum Maxime sempat menjelaskan, pintu kamar Lyann terbuka dan dokter pun keluar.Dokter bilang tekanan darah Lyann cukup tinggi, untuk sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi selanjutnya Lyann tidak boleh marah-marah.Ekki yang keluar dari kamar Lyann juga menatap Reina dengan sinis karena kembali teringat dengan kejadian yang dia lihat sore tadi.Namun karena Maxime ada di sini, Ekki tidak ber

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 322

    Melepaskan ....Reina mencibir. Inilah ibu kandungnya, ini pula orang yang ingin mencabut nyawanya."Uang itu hasil jerih payahku sendiri. Kalau kalian mau, ya coba saja rebut dari aku. Nggak usah ngancam aku."Setelah menjawab, Reina langsung menutup telepon.Reina menelepon Mandy, tetapi tidak dapat tersambung.Sepertinya dia harus kembali ke Kota Simaliki untuk menyelesaikan masalah ini.Reina pun pergi menemui Lyann.Lyann sudah sadar, dia pun bingung waktu tahu yang dia lihat semalam hanya kesalahpahaman."Apa Maxime sudah benar-benar berubah?""Aku juga nggak tahu. Sudah Bu Lyann istirahat saja, nggak usah mikir macam-macam.""Ya."Lyann mengangguk.Reina juga memberi tahu Lyann kalau dia perlu pergi untuk sementara waktu untuk mengurus temannya yang sakit."Ya, pergilah. Kamu nggak usah khawatirin Ibu, aku bisa menjaga diriku sendiri."Reina mana bisa tenang saat meninggalkannya berdua dengan Maxime di rumah?"Nanti aku akan panggil suster untuk merawatmu."Lyann tahu Reina akan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 323

    Hujan turun lebat semalaman dan saat ini ada pelayan yang sedang membersihkan dedaunan di halaman Vila Magenta.Maxime masih duduk di dalam mobil dan sebelum sempat masuk, Ekki melihat seseorang masuk ke dalam vila.Morgan.Ekki langsung memberi tahu Maxime, lalu bertanya, "Apa kita turun sekarang?"Ada banyak pelayan di Vila Magenta. Begitu Maxime menunjukkan diri, identitas palsu Morgan akan terungkap.Beberapa hari yang lalu, Morgan tinggal sementara di kediaman utama karena masalah identitas. Dia tidak menyangka akan pindah ke Vila Magenta secepat ini.Pertama Morgan mengambil alih identitas Maxime, mengambil alih perusahaan dan sekarang mengambil alih vila ini. Apa nanti dia juga akan mengambil alih istri orang lain?"Nggak usah buru-buru."Suara Maxime membuat Ekki kembali sadar.Ekki pun memarkirkan mobilnya jauh-jauh.Meski Ekki mengenal Maxime, dia hanya mendengar kalau Maxime punya seorang adik laki-laki.Hari ini adalah pertama kalinya Ekki melihat saudara kembar yang dikata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 324

    Bersujud dan minta maaf?Marshanda menatap pria di depannya dengan sorot mata tidak percaya sambil mengepalkan tangannya erat-erat.Kalau Reina tidak bekerja sama dengan Roy dan merilis video yang merusak reputasinya, mana mungkin Marshanda bisa jatuh sampai ke titik terendah seperti ini. Sekarang pria ini malah menyuruhnya bersujud dan minta maaf?Tapi begitu teringat sosok Maxime yang begitu kejam, Marshanda langsung menyanggupi, "Oke, aku akan pergi."Marshanda tidak tahu bagaimana dia akan melakukannya.Begitu Marshanda pergi, Jess pun bertanya bingung, "Pak Morgan, kenapa kamu memaksanya minta maaf pada Reina?""Pak Morgan dan Pak Maxime 'kan nggak saling berhubungan? Kenapa Pak Morgan membela istrinya?"Begitu Jess selesai bicara, dia merasa seperti ada sesuatu yang tidak dia ketahui.Morgan yang selalu lembut dan hangat saat ini terlihat dingin. "Jess, kamu nggak ngerti."Jess tidak mengetahui masa lalu Morgan dan Reina. Ini juga untuk pertama kalinya dia tidak berani bertanya l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 325

    Maxime pulang dan tidak dapat menemukan Reina di mana pun.Dia sedikit marah.Padahal dia mengabarkan Reina kalau mau pergi, kenapa Reina tidak mengabarinya?Suster yang Reina pekerjakan untuk merawat Lyann sedang memasak di dapur. Dari tadi dia memandang Maxime yang tampak bosan di luar dan saat Maxime terus memanggil nama 'Nana' berkali-kali, akhirnya suster itu berkata."Nona Reina mungkin nggak akan pulang dalam beberapa hari ke depan. Dia memintaku untuk menjaga Bu Lyann."Maxime mengernyit saat mendengar suara asing, "Kamu siapa?""Halo Pak. Saya pengasuh yang disewa Nona Reina untuk merawat Bu Lyann." Suster itu keluar dan mendapati kalau Maxime buta, dia pun menambahkan, "Pak, kalau merawat dua orang ada tambahan biaya ya.""Waktu Nona Reina memintaku bekerja, dia cuma bilang aku akan merawat orang tua, dia nggak bilang kalau aku harus merawat orang buta juga."Merawat orang buta.Wajah Maxime memerah dan dia menjawab, "Aku nggak butuh dijaga siapa pun.""Mana mungkin nggak ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 326

    Maxime berdiri di depan pintu mendengarkan percakapan di luar, ekspresinya tidak berubah, tapi telinganya merah."Hei, kalian ditanya tuh," kata Maxime pada para pengawalnya.Para pengawal langsung menggelengkan kepala.Orang-orang pun langsung mengenalkan para gadis pada mereka.Lyann tinggal di daerah terpencil di Kabupaten Sariang. Orang-orang di sini hanya mendengar kalau Reina awalnya adalah putri bos ternama, tetapi sesuatu terjadi dan dia dikira sudah meninggal.Baru kemudian mereka tahu semua itu hanya kesalahpahaman.Mereka tidak menanyai Lyann karena lima tahun yang lalu Maxime membawa banyak pengawal dan menginterogasi para tetangga.Mereka pikir Lyann sudah melakukan kesalahan pada seseorang yang punya kedudukan, jadi mereka tidak berani menanyai Lyann.Waktu Maxime bertanya pada mereka tentang keberadaan Reina dan Lyann, mereka tidak berani menatap Maxime sehingga mereka tidak mengenali Maxime.Hari ini waktu mendengar ada keributan yang melibatkan suami Reina yang buta, t

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status