Share

Bab 1469

Author: Kacang Merah
Apa yang membuat Syena semakin terhina adalah kata-kata Morgan berikutnya, "Apa kamu tahu kenapa aku minta kamu mempertahankan anak itu?"

Syena menggeleng pelan, "Kenapa?"

"Karena aku mau membalas dendam Nana! Kamu 'kan yang sudah menyakiti anaknya? Aku juga mau kamu merasakan ketika anakmu disakiti!" Morgan terlihat seperti raja neraka.

Seluruh tubuh Syena gemetar. Meski dia tidak menyukai Talitha, dia tetap melahirkan Talitha.

"Morgan, tega banget kamu?"

Hingga saat ini, Syena menyadari bahwa dia tidak mengenali Morgan sama sekali.

"Talitha masih sangat kecil, jangan sakiti dia!"

"Oh ... jadi kamu juga bisa sayang sama anak kecil?" Morgan bertanya balik.

Syena terdiam.

Melihat Syena diam, Morgan meminta seseorang untuk melepaskan ikatannya, "Sekarang kamu akan patuh?"

Syena tidak berani melawan orang ini lagi.

"Apa Reina yang memintamu melakukan ini?" Syena masih menyukai Morgan, dia hanya bisa membohongi dirinya sendiri bahwa semua yang dilakukan Morgan karena hasutan Reina.

"Kamu m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1470

    Maxime langsung menjawab telepon, "Ya Bu, ada apa?""Morgan sudah pulang. Aku rasa ada yang nggak beres dengannya. Tolong bantu aku awasi dia saat kamu ada waktu luang," kata Joanna.Maxime hanya mendengarkan, dia tidak memberitahu Joanna yang sebenarnya."Ya, aku ngerti."Setelah menutup telepon, dia melihat semua orang bersantai di ruang tamu bersama Reina, tanpa ada yang berniat untuk pergi."Apa kalian akan tinggal di sini hari ini?" Maxime pun bertanya dengan nada sedikit dingin.Seandainya mereka tahu cara membaca mata orang, mereka pasti tahu bahwa sudah waktunya untuk pergi, tapi mereka semua justru berkata serempak, "Ya, kami punya sudah memikirkannya. Nanti kami akan minta bibi pembantu menyiapkan selimut supaya kita semua bisa tidur di ruang tamu."Reina tidak menolak suasana yang begitu hangat ini.Suasana hati Maxime makin buruk. Setelah akhirnya menemukan Nana dan membawanya pulang, mereka berdua bahkan belum punya waktu untuk berduaan.Dia mau mengusir orang-orang ini, t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1471

    "Nana, satu hal lagi. Ibu kandungmu adalah Liane. Dia juga pasti tahu tentang kepulanganmu." Alana melanjutkan, "Kamu harus bersiap kalau dia datang mengunjungimu."Alana juga memberi tahu Reina apa yang sudah dilakukan Liane pada Reina dan Riko sebelumnya, berharap Reina memahami situasinya.Reina mengangguk, "Oke, aku sudah menghafal semua yang kamu katakan semalam.""Oke, selanjutnya terserah kamu ya," ucap Alana.Benar saja, Joanna dan Liane juga tahu bahwa Reina sudah kembali dengan selamat.Begitu matahari terbit, Liane bergegas ke Vila Magenta tapi dihentikan di depan pintu oleh satpam."Maaf Bu Liane, nggak ada yang bisa masuk tanpa izin bos kami."Liane berujar dengan cemas, "Tolonglah, putriku ada di dalam."Satpam berpura-pura bingung, "Putri? Bukannya putrimu Syena? Dia ada di kediaman utama Sunandarm 'kan sekarang?"Liane tercekat.Liane menelepon Maxime, tapi tidak ada yang menjawab.Sekretaris di sampingnya pun berkata, "Itu pasti keputusan Maxime. Nggak mungkin satpam b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1472

    Di mata si sekretaris, Liane selalu menjadi wanita yang kuat dan tidak layak menerima perlakuan dingin seperti itu.Sekretaris itu hanya bisa bersimpati dan mengikuti Liane masuk ke rumah.Saat Joanna dan Liane datang, Reina serta yang lainnya hendak menyiapkan sarapan.Tak lama kemudian, terdengar suara anak-anak rusuh di luar.Liam dan Leo sangat suka berceloteh, kedua anak itu sangat bersemangat."Nana." Joanna berjalan ke ruang tamu dan berteriak pada Reina yang sedang sibuk dengan Sisil dan yang lainnya di dapur.Reina menoleh menatap wanita berpakaian elegan itu, lalu menatap dua anak kecil yang sangat imut di sisi wanita itu.Alana langsung mengingatkannya, "Ini adalah ibu Maxime, ibu mertuamu."Pantas saja Reina merasa familiar. Dulu waktu masih kecil, dia pergi ke Keluarga Sunandar dan bertemu Joanna beberapa kali.Dia tersenyum pada Joanna tapi malu untuk memanggilnya.Joanna tidak melihat sesuatu yang aneh pada Reina, dia meminta pengasuh untuk maju bersama kedua cucunya, "A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1473

    Reina agak terkejut melihat si kembar bersembunyi di belakangnya.Meski tidak ingat apa-apa, Reina punya kesan baik terhadap si kembar, dia pun membujuk Sisil, "Sisil sudahlah, lihat mereka semua ketakutan."Sisil hanya bisa cemberut, "Oke ... tapi Bos, memang ya ikatan darah itu memang kuat, mereka sadar Bos mamanya. Dulu waktu mereka masih kecil, mereka nggak mungkin tuh sembunyi dibalik orang lain kalau aku cubit pipi mereka."Hati Reina terasa hangat mendengar ucapan itu. Setelah Sisil pergi, dia menoleh pada si kembar dan berkata dengan lembut, "Oke, sudah aman ya."Si kembar tersipu malu saat mendengar suara lembut Reina, mereka pun berlari menghampiri kedua kakak mereka dan mengajak mereka bermain.Riki menanggapi hal ini seperti anak kecil, dia tidak menyukai mereka, "Ngeselin banget. Begitu datang langsung nyusahin mama."Sedangkan Riko bisa bersikap bijak seperti seorang kakak, "Mereka masih sangat kecil, nyusahin apanya?""Kakak nggak paham sih, aku tuh bisa lihat maksud hat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1474

    Tangan Liane mematung di tempat.Syena yang berdiri di samping Liane pun mengangkat alisnya dan menjawab dengan kesal, "Kamu yang beli sendiri atau beli pakai duit suami orang? Daripada minta duit suami orang, mendingan beli pakai uang di kartu ini. Kan pakai duit orang tua nggak memalukan?"Seketika, suasana pun hening.Alana langsung marah dan bertanya, "Syena, apa maksudmu pakai duit suami orang?"Liane juga mengernyit dan berkata, "Syena, jangan ngomong sembarangan!"Syena memasang tampang bersalah dan pura-pura sudah salah bicara."Maaf Bu, aku 'kan orangnya terang-terangan. Kemarin waktu aku keluar negeri, aku lihat Reina dan Morgan bersama. Morgan yang bayar penginapan dan semua keperluan Reina. Makanya aku ... Hahh, gimana ngomongnya ya?"Semua orang kaget bukan main.Alana terdiam beberapa saat.Wajah Reina seketika menjadi pucat.Jika Reina tahu Morgan berbohong, jika Reina tahu Morgan sudah punya istri dan anak, Reina pasti tidak mau berpacaran dengan Morgan.Namun, sudah te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1475

    Begitu dibentak oleh Liane, wajah Syena langsung memerah."Ibu nggak adil! Apa sekarang Ibu melupakanku karena sudah ketemu putri kandungmu? Bagus, bagus sekali!"Syena langsung bergegas keluar rumah dengan penuh emosi.Dada Liane terus naik dan turun.Sekretaris Liane pun bertanya padanya, "Apa perlu aku kejar Nona Syena?"Liane menggeleng, "Buat apa? Dia begitu karena aku manjain."Sejujurnya, jika bukan karena hasutan berulang kali dari Syena, Liane tidak akan mencari masalah dengan Reina, dengan begitu dia juga tidak akan menyakiti putri kandungnya.Kalau bukan karena Liane yang mengasihi Syena seperti anak kandungnya, dia pasti sudah langsung memutuskan hubungan ibu-anak dengan Syena.Joanna juga merasa jengah, "Besan, kamu memang terlalu memanjakan Syena. Bisa-bisanya dia menghina putraku di depan ibunya sendiri. Keterlaluan!"Sebagai seorang ibu, Liane tidak punya pilihan selain minta maaf atas perbuatan putrinya, "Besan, aku sangat menyesal, nanti aku akan mendidik dan memberin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1476

    Kebetulan sekali Syena juga pergi ke perusahaan. Maxime menutup telepon dan meminta sopir mengemudi lebih cepat.Saat ini di Grup Rajawali.Aarav, Rendy dan Melisha sedang memaksa Morgan mundur dari jabatannya."Morgan, kami sudah memberimu kesempatan untuk menjalankan perusahaan tapi sekarang situasi perusahaan makin buruk, saham perusahaan anjlok, sudah saatnya kamu mundur dan memberi kesempatan bagi orang lain. "Morgan duduk di kursi pimpinan. Begitu mendengar ucapan ini, dia melirik para pemegang saham dan eksekutif senior di sekitarnya dan bertanya, "Kalian semua berpikir begitu?"Semua orang terdiam."Kalau aku berinisiatif mundur, lalu siapa yang akan duduk di posisi aku saat ini?" Morgan bertanya lagi.Rendy tampak sombong, "Ngapain mikir? Sudah jelas ayahku adalah kandidat terbaik."Rendy sudah bisa keluar dari rumah sakit di awal tahun ini. Begitu Maxime tidak mengurusinya, dia pun mulai bisa berulah.Morgan sendiri sebenarnya hanya mau mengambil perusahaan ini dari tangan M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1477

    Aarav tersenyum dan menjawab, "Nggak usah penasaran, sebentar lagi juga datang."Faktanya, Aarav juga tidak tahu siapa bos Grup IM. Dia pikir adalah orang dari luar negeri.Mungkin sudah tua!Begitu terpikir hal ini, pintu ruang rapat terbuka. Sekretaris Aarav datang dan berkata, "Para pimpinan, bos Grup IM sudah datang."Kecuali Morgan, semua orang berdiri dan bersiap menyambut CEO baru.Namun sedetik kemudian, mereka tercengang. Karena orang yang datang tidak lain adalah Maxime dan Reina!Aarav, Rendy dan Melisha membelalak kaget, mereka tercengang tidak percaya, "Maxime? Ngapain kamu di sini?"Sekretaris tersebut minta maaf dan berkata, "Pak Aarav, ini adalah CEO Grup IM dan CEO Grup Rajawali kami sebelumnya."Aarav terduduk kembali di kursinya, jantungnya berdebar kencang.Saat Rendy melihat Maxime datang, kakinya gemetar.Melisha juga membelalak tidak percaya, dia menatap Reina dengan tatapan kosong.Morgan dan Syena juga sama.Mereka tidak membayangkan Grup IM yang selama ini men

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2243

    Mendengar perkataan mereka, Aarav marah bukan main.Dia dengan susah payah mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan mengambil alih tanah itu. Setelah itu terjadi, harganya tidak akan terhitung.Jika dia menyerahkannya begitu saja, bukankah ini akan menguntungkan Maxime?Dia tidak boleh melakukannya."Joanna, Max, begini saja, aku benar-benar ingin berbakti kepada nenek moyangku. Aku bisa menambahkan sejumlah uang dari harga aslinya, bagaimana?"Maxime menatapnya. "Mana boleh. Om itu keluargaku, mana mungkin aku ngambil uang dari Om?""Ngapain bilang begitu. Lebih baik perjelas saja semuanya. Begini saja, bagaimana kalau aku tambah dua puluh miliar?" kata Aarav.Maxime menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sudut mulut Aarav sedikit tertarik, dia segera mengubah kata-katanya, "Aku cuma bercanda, seratus miliar?"Seratus miliar?"Maxime mendapatkan ini hanya dengan menelepon dan bicara singkat.Dia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya dengan pelan ke meja.Aarav sedikit terganggu, ingin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2242

    "Nggak usah terburu-buru mau memperluas makam keluarga. Kita harus minta orang buat periksa tempat itu, biar lebih aman," kata Aarav.Maxime melanjutkan perkataannya, "Dari apa yang Om katakan, Om kenal sama orang ahli?"Aarav mengangguk. "Ya, aku kenal satu orang. Dia yang mengurus pemakaman Ayah dulu."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Max, kalau kamu percaya padaku, bagaimana kalau kamu serahkan semua ini padaku?"Maxime menunjukkan ekspresi kesulitan.Dia sangat mengenal om-nya satu ini.Joanna juga merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika melihat putranya tiba-tiba berbicara baik-baik dengan Aarav.Dia menyela, "Kak, anakku beli tanah itu dengan harga mahal, tapi kamu bilang ingin mengurusnya. Rasanya kurang etis."Aarav meringis."Joanna benar. Begini saja, aku akan kasih setengah dari harga itu, Max kasih surat-surat tanahnya kepadaku. Aku akan atur pekerja buat ngurus konstruksinya. Masalah biaya pembangunan serahkan padaku."Maxime mendengus dingin dalam hati.Dia ingi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2241

    Maxime sudah meminta, bagaimana mungkin Obin tidak setuju?"Kalau Pak Maxime memang menginginkannya, aku bisa kasih secara gratis." Obin berkata sambil tersenyum, sangat murah hati."Nggak perlu. Aku bakal beli dengan harga sepuluh kali lipat lebih tinggi dari harga pasar," kata Maxime.Obin terkejut saat mendengar ini."Sepuluh kali lipat?""Ya.""Nanti Pak Maxime rugi besar. Nggak ada yang bagus dari sebidang tanah itu," kata Obin."Jangan khawatir, aku nggak akan rugi, Pak Obin juga nggak akan rugi," kata Maxime.Obin tidak ragu-ragu lagi setelah Maxime mengatakan itu. "Baiklah, aku akan lakukan seperti apa yang kamu katakan."Maxime menutup telepon dan meminta bawahannya mengurus kontrak dan yang lainnya.Setelah bekerja hari itu.Maxime membawa Reina dan yang lainnya kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel sangat gembira saat mendengar bahwa Maxime mendapatkan sebidang tanah itu.Joanna yang menyaksikan ini merasa sangat aneh. Jelas-jelas dia sudah memberitahu Max, kenapa Ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2240

    Di ujung telepon, Obin menghela napas dan melanjutkan, "Kamu juga tahu sendiri, om mu bukan orang yang mau rugi, tapi dia mau beli tanah itu dengan harga mahal. Aku merasa ada yang janggal dengan hal ini."Obin tahu bahwa Maxime dan Aarav tidak memiliki hubungan yang baik, jadi dia mengatakannya dengan gamblang."Ya, lalu?""Aku mengabaikannya dan nggak ingin mengabulkan keinginannya." Obin sedikit kesulitan. "Hari ini ayahmu juga mendatangiku. Aku nggak tahu harus bagaimana, jadi menolak kedatangannya di depan perusahaan."Obin berbicara dengan sopan kepada Maxime.Namun, Maxime tahu bahwa ayahnya memiliki sedikit konflik kecil dengan Obin sebelumnya. Itulah sebabnya Obin tidak bersedia menemuinya."Pak Obin, terserah apakah kamu akan menjual tanah itu atau nggak. Nggak perlu mempertimbangkan banyak hal, jual saja kalau memang mau.""Tapi ....""Jangan pedulikan soal ayahku.""Ya, baiklah." Obin akhirnya merasa lega.Dia sempat khawatir Daniel akan mengadu kepada Maxime.Maxime meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2239

    Aarav memasang sikap sangat murah hati.Daniel menggelengkan kepalanya. "Kak, kenapa bilang begitu. Dalam surat wasiat, Ayah bilang mau kasih properti itu buat kamu, jadi aku nggak mungkin berebut denganmu buat dapat properti itu."Aarav menggenggam cangkir di tangannya dan menghela napas dengan kepala tertunduk."Intinya aku sudah bikin Ayah kecewa. Ayah kasih semua hartanya kepadaku karena khawatir dengan masa depanku. Ayah takut aku nggak bisa dapat uang dan hidup susah."Dia menatap Daniel dengan mata berkaca-kaca."Daniel, Max sangat kompetitif dan punya perusahaan besar. Sayang sekali putraku nggak berguna. Dia tiap hari cuma di rumah dan nggak melakukan apa pun. Dia cuma bisa senang-senang. Aku nggak tahu kalau tua nanti bakal hidup seperti apa."Mendengar Aarav mengatakan ini, mata Daniel dipenuhi dengan rasa sakit."Kak, jangan bilang begitu, jangan mikir aneh-aneh. Kita ini keluarga, mana mungkin aku diam saja saat melihat keluarga kalian terpuruk?"Aarav mengangguk kuat-kuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2238

    Reina menutup telepon dan memberitahu ayah mertuanya, Daniel, tentang penyebab kejadian itu.Namun, Daniel tidak setuju dengan tindakan Riko."Meskipun Tommy melakukan sesuatu yang salah, tapi dia mengincar orang lain, bukan Riko. Kalau hal semacam ini terjadi lagi, minta Riko melihat saja, nggak usah ikut campur."Apa yang dia katakan benar-benar memancing kemarahan Reina.Reina balik bertanya pada Daniel, "Ayah, apa Ayah ingin Riko tumbuh besar dan menutup mata saat melihat orang lain berbuat jahat?"Daniel tercekat.Reina melanjutkan, "Menurutku Riko nggak melakukan sesuatu yang salah, cuma kali ini caranya saja yang kurang tepat. Dia harusnya nggak nendang Tommy begitu saja. Aku sudah memberitahunya."Setelah mengatakan itu, dia tidak menunggu Daniel menjawab dan menutup telepon lagi dengan alasan dia harus bekerja.Daniel berdiri di ambang pintu dengan suasana hati yang murung.Bagaimana bisa hari ini ada dua orang yang tidak mendengarkannya dan malah berdebat dengannya?"Nggak be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2237

    Benar saja, setelah Aarav menutup telepon, Daniel mulai menanyai Joanna."Kakak bilang katanya cucu-cucu kita berkelahi? Apa yang terjadi?""Berkelahi?" Jantung Joanna berdegup kencang. "Riko sama Riki terluka nggak?""Kedua cucumu baik-baik saja, yang terluka cuma Tommy. Kudengar, itu karena Riki sama Riko menolong murid lain dan malah ganggu Tommy." Daniel mengerutkan kening. "Kamu harus bicara baik-baik sama anak-anak. Bagaimanapun, mereka itu saudara, kenapa malah menggertak saudara sendiri demi bantu orang lain?"Joanna sangat marah ketika mendengar perkataan Daniel.Namun, dia memaksa dirinya untuk tidak marah.Dia mencibir, "Riko sama Riki itu anak yang paling pengertian dan berperilaku baik, jadi kenapa dia bisa ganggu Tommy hanya demi membela orang luar? Harusnya kamu tanya ini sama Aarav.""Tommy itu tumbuh sama Ayah dan dimanja sama orang tuanya. Dia sombong dan mendominasi, nggak aneh kalau dia dipukuli.""Untungnya Riko sama Riki baik-baik saja. Katakan sama kakakmu, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status