Accueil / Romansa / Rental Pacar Gratis Cinta / Misi Baron : Penolakan Senior

Share

Misi Baron : Penolakan Senior

Auteur: Iris Prabowo
last update Dernière mise à jour: 2025-03-10 21:00:23

"Hai, aku Baron. Boleh aku panggil kamu 'baby'?"

Klien Baron hari ini bernama Alita, gadis yang masih high school namun depresi karena baru saja cintanya ditolak.

Tinggi seratus lima puluh lima sentimeter, kacamata tebal, banyak komedo di hidung, muka kusam, dan mudah gugup. Melihat sekilas saja ia langsung tahu alasan kenapa gadis itu mengalami penolakan.

"Hai, Kak. Maaf ya, aku nangis..."

Alita duduk di bangku taman kota, menatap tanah dengan mata yang merah bengkak. Melihat kesedihan di wajahnya, Baron mengeluarkan tissu lalu menyapu air mata yang menetes di pipi kliennya.

"Apa yang sudah membuat baby ku sedih?"

Alita menatap Baron dengan mata yang berair. Genangan air mata terbentuk di sudut matanya. "Aku ditolak oleh Adi, seniorku," katanya dengan suara yang lembut. "Aku menyukainya sejak setahun yang lalu, tapi dia bilang aku tidak cantik dan berdada rata."

Gadis itu menunduk, malu. Baron mengangkat dagu Alita dan memandangnya dengan mata yang hangat. "Kamu tidak perlu mendengarkan kata-kata orang lain, Alita," katanya dengan suara yang lembut. "Kamu cantik dengan caramu sendiri. Dan aku ingin membantumu menunjukkan itu."

Alita mengerutkan dahi, memandang pacar rentalnya dengan rasa penasaran dan sebuah harapan. "Bagaimana caranya?"

Menjadi pendengar ragam kisah klien menjadi hal yang membuat Baron menyukai profesinya sebagai talent rental pacar. Klien selalu datang dengan masalah, sebagai pacar tentu harus menjadi bahu dan telinga terbaik. Jarang mendapatkan klien yang menyewa hanya karena iseng, kebanyakan butuh tempat curhat atas kisah hidup rumit, terutama perihal cinta.

"Bisa bantu saya untuk make over gadis ini jadi lebih menarik?" kata Baron pada seseorang di salon, sambil memberikan referensi gambar.

Hanya butuh tiga puluh menit, rambut panjang tak beraturan dengan ujung bercabang patah, berubah jadi potongan shaggy lob. Model rambut yang sangat pas bagi Alita, membuat look nya jadi lebih fresh dan ringan.

Selanjutnya Baron mengajak Alita ke klinik kecantikan untuk facial bersama. Salah satu rahasia kulit bersih bersinar porcelainnya karena treatment dan skincare. That's why Jazz bilang kalau lelaki ini seperti idol korea, memang dia semulus itu, sangat terawat.

Ini menjadi kali pertama gadis itu melakukan facial. Terdengar suara 'aduh, aw, dan sakit' dari ruangannya. Komedo yang tersumbat pasti sedang diangkat oleh terapis. Baron tenang menunggu sambil massage dan memakai collagen mask di ruangan lain.

Alita diberikan ilmu singkat cara berdandan ala makeup no makeup. Basic skincare setelah pakai pelembab dan sunscreen, concealer menutupi noda bekas jerawat, bedak padat sesuai tone kulit, pelembab bibir, dan lalu lip tint. Alisnya sudah terbentuk rapi jadi tidak perlu dirubah. Wajahnya terlihat lebih cerah, selama ini dia hanya memakai baby powder setelah cuci muka, untuk aktivitas sehari-sehari.

"I told you baby, kamu sudah cantik natural. Hidung kamu mancung, alis tebal dan rapi. Kamu hanya cuek pada penampilan."

Alita tersenyum, sejak tadi ia tidak berhenti selfie dan melihat diri di cermin. Baron menggeleng, kliennya bisa berubah menjadi sangat ceria padahal beberapa jam lalu sedang menangis terpuruk.

"Siap untuk acara puncaknya?"

Alita sama sekali tak paham maksud Baron. Dia baru sadar setelah lelaki itu membawanya tiba di sebuah gor, tempat Adi biasa latihan basket. Itu membuatnya gugup, dia tidak berani masuk, hanya diam bersembunyi dibalik punggung Baron.

"Yo guys, siapa yang namanya Adi?!"

Beberapa orang sedang berlatih tembakan tiga poin. Salah satu dari mereka mengangkat tangan mendengar namanya dipanggil, "Gue! Kenapa?"

"Gue punya dua juta, uang ini bisa lo ambil kalau menang dalam tantangan gue. How?" ucap Baron mengeluarkan dua tumpuk uang di hadapan Adi.

Adi menoleh pada perempuan di samping laki-laki yang menantangnya. Perempuan cantik seperti gadis korea, tapi rasanya wajah itu tampak familiar.

"Tantang apa? Satu lawan satu?"

Baron menggelengkan kepala. "Challenge memasukkan bola ke ring terbanyak dalam waktu lima menit. Kalau lo menang, uang ini silakan ambil."

Adi mengangkat alis, tertarik dengan taruhan tersebut. "Kalau gue kalah?"

"Kalau kalah, lo harus mendengarkan isi hati perempuan ini."

Adi menoleh ke arah Alita, lalu kembali ke Baron. "Oke, gue terima tantangan ini."

Baron dan Adi berjabat tangan, lalu memulai permainan. Mereka berdua berlari ke arah ring, berusaha memasukkan bola ke dalamnya. Adi menggunakan teknik dribbling yang cepat dan lincah, sementara Baron menggunakan kekuatan dan akurasi tembakan.

Waktu lima menit berlalu dengan cepat, dan kedua pemain berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak mungkin. Adi berhasil memasukkan bola ke ring sebanyak delapan kali, sementara Baron berhasil memasukkan bola ke ring sebanyak sepuluh kali.

Adi menghela napas, kecewa karena kalah. "Nice, bruh."

Baron tersenyum puas dengan kemenangannya, dia melemparkan sebotol air pada Adi. "Thanks, bro. Sekarang, lo tepati janji, dengarkan isi hatinya."

"Okay..."

Alita mengambil napas dalam-dalam, lalu memulai bicara. "Kak Adi, aku ingin mengatakan bahwa aku sangat menyukaimu. Aku tahu bahwa kamu tidak merasakan hal yang sama, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku ingin kita seperti dulu, tidak berjarak, tetap berteman."

Adi terkejut, beberapa kali mengucek mata memastikan perempuan cantik yang menyatakan cinta di depannya adalah Alita, junior cupu yang rutin memberikannya roti dan susu sebelum latihan basket.

"Maaf jika kemarin perkataanku menyakitimu. Setelah ini, kamu tidak perlu sesungkan itu jika kita bertemu. Walau tidak sebagai pacar, kita masih bisa bersama kan?" ucap Adi membelai lembut kepala Alita.

Adi dan Alita berjabat tangan, saling pandang, lalu tersenyum sipu satu sama lain.

Mission accomplished. Baron selesai dengan tugas melelahkan hari ini, dia menguap, berjalan ke arah mobilnya bersiap pulang.

"Kak!"

Tiba-tiba Alita berlari mendekat, tangannya menarik lelaki itu sedikit menjauh dari keramaian.

"Terima kasih ya sudah membantuku lebih percaya diri. Sepertinya aku memang belum siap dalam. percintaan, mau lebih fokus untuk upgrade diri. Boleh aku kasih sesuatu untuk kakak?"

Belum sempat Baron menjawab, tangan Alita sudah memegang wajahnya. Saat ia lebih menunduk, gadis itu mencium bibir Baron dua detik.

"I'm giving you my first kiss, because you deserve it more than anyone else."

Gadis itu berlari panik, lalu melambaikan tangan dari kejauhan. Sementara itu Baron membeku, ia masih terpaku karena baru saja mendapatkan keperawanan bibir seorang gadis high school.

***

Misi sewa pacar klien Alita, selesai. Rating bintang lima.

Testimonial : "Kakak yang terbaik, kamu harus selalu sehat dan bahagia, semoga bisa berjumpa lagi... "

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Penguntit Pagi

    Hai, Baron! Jangan lupa hari ini ada jadwal kencan paket standar dengan klien bernama Zara, di apartemen Cendana Hill, jam sepuluh pagi. Suara notifikasi pengingat jadwal milik Faux Love sangat berisik. Sudah seharusnya agency mengganti jenis suara personal assistant Ai dengan suara perempuan yang lebih dewasa, feminim, dan lembut. Bukan suara khas loli anime yang nyaring memekik telinga seperti sekarang. Baron membaca layar berulang-ulang, memastikan kalau kliennya hari ini benar-benar the girl next door. Ada apa lagi dengan perempuan itu? Bekas gigitan yang lalu belum memudar, apa mau ditambah lagi? Ia menghela nafas panjang, menarik selimut, melanjutkan lagi tidur setelah melihat jam masih menunjukkan pukul delapan. Seperti masih berada di alam tengah-tengah mimpi, antara sadar dan tidak sadar, Baron merasa jempol tangan kirinya basah lalu menyentuh sesuatu yang lembut dan hangat. Sentuhan lembut dengan ritme hisap berulang. Krawk "AGGHH..." Tiba-tiba jempolnya digigit. Ba

    Dernière mise à jour : 2025-03-10
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Misi Baron : Festival Musik

    "Sepanjang acara, kita harus bergandeng tangan. Awas, jangan menghilang dari pandanganku!" ucap Jazz pada Baron, dengan wajah serius. Festival Musik ini sebuah event tahunan yang melibatkan seluruh civitas akademika kampus. Penampilan band mahasiswa, dance competition, bazzar, guess star band indie, dan kemeriahan lainnya. Acara ini hanya seru bagi mereka yang populer dan keren. Jazz sebagai Zara, hanya mahasiswa biasa tanpa prestasi dan bakat, tentu keberadaannya hanya dianggap bagai hembusan kentut yang berlalu. Baron tidak pernah terlihat tidak keren. Dia memakai kaos hitam sleeveless bertuliskan Nirvana, jogger pants green army, sneakers, dan kacamata hitam. Berjalan di sampingnya membuat Jazz minder, aura seleb lelaki itu terlalu kuat, sepanjang langkah sudah banyak mata mengaguminya. Sementara dirinya hanya memakai kaos gambar sablon Sailor Moon dan jeans biasa. "Zara!" Seorang perempuan berambut bob melambai, berlari ke arah Jazz. Nafasnya ngos-ngosan, dia memandang b

    Dernière mise à jour : 2025-03-11
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Best Talent Of the Month

    Satu hari, setiap bulan, Faux Love agency mengadakan meeting bagi seluruh talent. Ada pembahasan tentang informasi terupdate, sharing dan diskusi, perkenalan talent baru, dan juga pengumuman Best Talent of the Month. Jazz sudah berada di kantor agency satu jam sebelum acara, dia sengaja berangkat lebih awal agar tidak terpergok Baron yang pasti akan datang kesini juga. Dihadiri sekitar lima puluh talent, Jazz harus bersiap dengan makeup dan penampilan terbaik karena dia yakin akan menjadi pusat perhatian mereka. Penghargaan Best Talent of the Month akan diraihnya, seperti biasa, seperti bulan-bulan sebelumnya. "Kamu sudah dengar tentang Karina dan cowok barunya?" tanya Melisa pada Jazz saat keduanya sedang merapikan make up di toilet. Melisa salah satu talent agency yang cukup dekat dengan Jazz. Ratu Gosip. Melisa selalu jadi pembuka gosip dan hal-hal terupdate di dalam Faux Love. Matanya berkilau penuh rasa ingin tahu. Suaranya pelan, tapi penuh dengan rasa penasaran."Loh, Karina

    Dernière mise à jour : 2025-03-11
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Joshua

    "Jadi bagaimana hubungan dengan Baron?" tanya Sena, penuh rasa ingin tahu. Jazz memutar-mutar pulpen diantara selipan jarinya. Pertanyaan yang dilontarkan Sena sama dengan keraguan di hatinya. Beberapa hari ini hubungan keduanya berjarak, lebih tepatnya Jazz sengaja tidak membuka komunikasi dengan Baron setelah tahu hubungan lelaki itu dengan boss nya. "Kan sebatas hubungan satu hari, pacar rental. Ya nggak ada apa-apa." "Iya sih, Baron mana mungkin tertarik dengan perempuan biasa aja seperti kita. Dia terlalu seleb nggak sih?" Jarinya kini sibuk scrolling sosial media, penasaran dengan sosok Kairi. Benar, influencer dengan pengikut lima juta ini sosok yang sama dengan Baron. Dia baru benar-benar sadar kalau dunia mereka berbeda, Baron dalam versi nyata seorang selebritis, sementara dirinya hanya perempuan biasa yang tidak menarik. Jangankan untuk cinta, berteman biasa pun Baron pasti akan berpikir ulang, tidak ada benefit yang bisa didapatkan dari Jazz. Sebetulnya ia ingin m

    Dernière mise à jour : 2025-03-11
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Ciuman Semanis Permen

    "Aku kecewa." Seseorang menghadang Jazz masuk ke dalam kamarnya. Baron sudah berdiri di depan pintu, dengan tangan terlipat diatas dada. Laki-laki itu memandangnya dingin. Jazz terkejut dan bingung. "Kecewa, kenapa?" "Kamu tidak tertarik lagi menyewaku sebagai pacar," ucapnya memasang raut sedih. "Tadi aku melihatmu dengan talent lain, berciuman." Sepertinya Baron melihat saat Josh menciumnya. Tapi itu hanya ciuman pipi biasa sebagai ungkapan terima kasih. Kenapa reaksinya begitu berlebihan? Bukankah Baron juga memperlakukan kliennya seperti itu? "Maaf, aku pikir kamu sibuk." "Aku sengaja mengosongkan jadwal minggu demi kencan denganmu. Setiap minggu, untuk kamu." Ah, hati Jazz meleleh dengan ucapan lembut itu. Menyesal telah ingkar, ia pun mendekat pada Baron lalu memegang pipinya. "Sekali lagi, maafkan aku." "Maaf saja tidak cukup," jawab Baron ketus, tapi tetap cute di mata Jazz. "Cara apa yang bisa membuatmu memaafkanku?" Baron melepaskan tangan Jazz dari pipinya, men

    Dernière mise à jour : 2025-03-12
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Ciuman Panas di Bar

    Kairi. Semua talent mempunyai nick palsu, alasan ia memberikan nama Baron karena teringat nama peliharaannya yang sudah mati. Seekor anjing Siberian bernama Baron. Baron, nama yang lebih keren dan maskulin dibandingkan Kairi. Kairi artinya laut yang dalam, diberikan oleh mamanya yang berdarah Jepang. Matanya monolid dengan lipatan epikantik, jika pergi ke Jepang maka ia selalu terlihat sebagai warga lokal asli. Menyesap rokok, lalu mengepulkan asapnya ke atas. Baron duduk di kursi bar ditemani sebotol beer. Beberapa kali melirik ke jam tangan. Sudah sejak tiga puluh menit lalu ia duduk disitu, menunggu seseorang.Satu sosok datang mendekat, Baron menoleh ke samping dan melihat seorang lelaki menarik kursi, lalu duduk di sampingnya. Lelaki itu mengambil gelas whiskey di depan Baron, lalu menenggaknya. "Mind if I join you?" lelaki itu bertanya dengan suara yang dalam.Baron menggelengkan kepala, merebut lagi gelasnya. Ia menenggak minuman dari sisi yang sama, bekas lelaki itu minum.

    Dernière mise à jour : 2025-03-13
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Misi Baron : Kencan Ganda

    Mengapa tentang mantan, selalu sulit dilupakan? Ini hanya pertanyaan yang muncul dari persepsi Baron, atas banyaknya klien yang memakai jasanya untuk memanasi mantan. Dalam satu minggu ini ia sudah kencan dengan tiga perempuan yang ingin menunjukkan pada mantan, kalau hidupnya lebih baik setelah putus. Tidak bisakah membiarkan berlalu, lalu fokus memulai lembaran hidup baru? Namanya Anya, usia dua puluh empat tahun, mengajak Baron menjadi pacar pura-pura untuk datang ke restoran tempat mantannya biasa makan siang. "Kenapa kamu sebenci itu dengan mantan?" tanya Baron, memandang perempuan yang sedang sibuk make up. Mereka berdua sudah duduk di restoran, menunggu target datang. Anya menghela nafas, menutup cushion nya. "Dia memutuskan aku demi membela perempuan lain, sahabatnya sendiri." "Jadi dia ada affair dengan sahabatnya sendiri?" "Entah," Anya mengangkat pundak. Ia membuka cermin kecil lalu memasang soft lens di matanya. "Aku tidak suka siapapun perempuan dekat dengan Adi

    Dernière mise à jour : 2025-03-13
  • Rental Pacar Gratis Cinta   Kita Pacaran Saja

    Lelucon apalagi ini? Jazz tidak menyangka kalau kliennya hari ini akan membuatnya bertemu dengan Baron. Lelaki itu benar-benar duduk di depannya, memandangnya lekat, entah karena terpesona atau ada yang aneh di wajahnya. Sangat tidak nyaman. Ia jadi lebih sering menunduk dan menghindari kontak mata dengan membuat aktivitas kecil seperti memutar-mutar sendok, memainkan bibir, dan menatap luar kaca jendela. Jazz seorang talent yang percaya diri dan selalu mengutamakan kontak mata dalam komunikasi, tapi kali ini ia seperti gadis yang baru pertama kali kencan, gugup akut. Berada cukup lama dan berjarak dekat dengan Baron, membuatnya takut jika identitasnya akan terbongkar. Ia belum siap kalau Baron tahu perempuan yang dilihatnya dengan mata berbinar itu adalah Zara, perempuan biasa saja yang tinggal di depan apartemennya. Mereka baru mulai membuka kata saat selesai dari pekerjaan, setelah akhirnya Anya dan Adit kembali bersama. Jazz dan Baron keluar dari restoran. Keduanya tersenyum,

    Dernière mise à jour : 2025-03-14

Latest chapter

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Kita Pacaran Saja

    Lelucon apalagi ini? Jazz tidak menyangka kalau kliennya hari ini akan membuatnya bertemu dengan Baron. Lelaki itu benar-benar duduk di depannya, memandangnya lekat, entah karena terpesona atau ada yang aneh di wajahnya. Sangat tidak nyaman. Ia jadi lebih sering menunduk dan menghindari kontak mata dengan membuat aktivitas kecil seperti memutar-mutar sendok, memainkan bibir, dan menatap luar kaca jendela. Jazz seorang talent yang percaya diri dan selalu mengutamakan kontak mata dalam komunikasi, tapi kali ini ia seperti gadis yang baru pertama kali kencan, gugup akut. Berada cukup lama dan berjarak dekat dengan Baron, membuatnya takut jika identitasnya akan terbongkar. Ia belum siap kalau Baron tahu perempuan yang dilihatnya dengan mata berbinar itu adalah Zara, perempuan biasa saja yang tinggal di depan apartemennya. Mereka baru mulai membuka kata saat selesai dari pekerjaan, setelah akhirnya Anya dan Adit kembali bersama. Jazz dan Baron keluar dari restoran. Keduanya tersenyum,

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Misi Baron : Kencan Ganda

    Mengapa tentang mantan, selalu sulit dilupakan? Ini hanya pertanyaan yang muncul dari persepsi Baron, atas banyaknya klien yang memakai jasanya untuk memanasi mantan. Dalam satu minggu ini ia sudah kencan dengan tiga perempuan yang ingin menunjukkan pada mantan, kalau hidupnya lebih baik setelah putus. Tidak bisakah membiarkan berlalu, lalu fokus memulai lembaran hidup baru? Namanya Anya, usia dua puluh empat tahun, mengajak Baron menjadi pacar pura-pura untuk datang ke restoran tempat mantannya biasa makan siang. "Kenapa kamu sebenci itu dengan mantan?" tanya Baron, memandang perempuan yang sedang sibuk make up. Mereka berdua sudah duduk di restoran, menunggu target datang. Anya menghela nafas, menutup cushion nya. "Dia memutuskan aku demi membela perempuan lain, sahabatnya sendiri." "Jadi dia ada affair dengan sahabatnya sendiri?" "Entah," Anya mengangkat pundak. Ia membuka cermin kecil lalu memasang soft lens di matanya. "Aku tidak suka siapapun perempuan dekat dengan Adi

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Ciuman Panas di Bar

    Kairi. Semua talent mempunyai nick palsu, alasan ia memberikan nama Baron karena teringat nama peliharaannya yang sudah mati. Seekor anjing Siberian bernama Baron. Baron, nama yang lebih keren dan maskulin dibandingkan Kairi. Kairi artinya laut yang dalam, diberikan oleh mamanya yang berdarah Jepang. Matanya monolid dengan lipatan epikantik, jika pergi ke Jepang maka ia selalu terlihat sebagai warga lokal asli. Menyesap rokok, lalu mengepulkan asapnya ke atas. Baron duduk di kursi bar ditemani sebotol beer. Beberapa kali melirik ke jam tangan. Sudah sejak tiga puluh menit lalu ia duduk disitu, menunggu seseorang.Satu sosok datang mendekat, Baron menoleh ke samping dan melihat seorang lelaki menarik kursi, lalu duduk di sampingnya. Lelaki itu mengambil gelas whiskey di depan Baron, lalu menenggaknya. "Mind if I join you?" lelaki itu bertanya dengan suara yang dalam.Baron menggelengkan kepala, merebut lagi gelasnya. Ia menenggak minuman dari sisi yang sama, bekas lelaki itu minum.

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Ciuman Semanis Permen

    "Aku kecewa." Seseorang menghadang Jazz masuk ke dalam kamarnya. Baron sudah berdiri di depan pintu, dengan tangan terlipat diatas dada. Laki-laki itu memandangnya dingin. Jazz terkejut dan bingung. "Kecewa, kenapa?" "Kamu tidak tertarik lagi menyewaku sebagai pacar," ucapnya memasang raut sedih. "Tadi aku melihatmu dengan talent lain, berciuman." Sepertinya Baron melihat saat Josh menciumnya. Tapi itu hanya ciuman pipi biasa sebagai ungkapan terima kasih. Kenapa reaksinya begitu berlebihan? Bukankah Baron juga memperlakukan kliennya seperti itu? "Maaf, aku pikir kamu sibuk." "Aku sengaja mengosongkan jadwal minggu demi kencan denganmu. Setiap minggu, untuk kamu." Ah, hati Jazz meleleh dengan ucapan lembut itu. Menyesal telah ingkar, ia pun mendekat pada Baron lalu memegang pipinya. "Sekali lagi, maafkan aku." "Maaf saja tidak cukup," jawab Baron ketus, tapi tetap cute di mata Jazz. "Cara apa yang bisa membuatmu memaafkanku?" Baron melepaskan tangan Jazz dari pipinya, men

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Joshua

    "Jadi bagaimana hubungan dengan Baron?" tanya Sena, penuh rasa ingin tahu. Jazz memutar-mutar pulpen diantara selipan jarinya. Pertanyaan yang dilontarkan Sena sama dengan keraguan di hatinya. Beberapa hari ini hubungan keduanya berjarak, lebih tepatnya Jazz sengaja tidak membuka komunikasi dengan Baron setelah tahu hubungan lelaki itu dengan boss nya. "Kan sebatas hubungan satu hari, pacar rental. Ya nggak ada apa-apa." "Iya sih, Baron mana mungkin tertarik dengan perempuan biasa aja seperti kita. Dia terlalu seleb nggak sih?" Jarinya kini sibuk scrolling sosial media, penasaran dengan sosok Kairi. Benar, influencer dengan pengikut lima juta ini sosok yang sama dengan Baron. Dia baru benar-benar sadar kalau dunia mereka berbeda, Baron dalam versi nyata seorang selebritis, sementara dirinya hanya perempuan biasa yang tidak menarik. Jangankan untuk cinta, berteman biasa pun Baron pasti akan berpikir ulang, tidak ada benefit yang bisa didapatkan dari Jazz. Sebetulnya ia ingin m

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Best Talent Of the Month

    Satu hari, setiap bulan, Faux Love agency mengadakan meeting bagi seluruh talent. Ada pembahasan tentang informasi terupdate, sharing dan diskusi, perkenalan talent baru, dan juga pengumuman Best Talent of the Month. Jazz sudah berada di kantor agency satu jam sebelum acara, dia sengaja berangkat lebih awal agar tidak terpergok Baron yang pasti akan datang kesini juga. Dihadiri sekitar lima puluh talent, Jazz harus bersiap dengan makeup dan penampilan terbaik karena dia yakin akan menjadi pusat perhatian mereka. Penghargaan Best Talent of the Month akan diraihnya, seperti biasa, seperti bulan-bulan sebelumnya. "Kamu sudah dengar tentang Karina dan cowok barunya?" tanya Melisa pada Jazz saat keduanya sedang merapikan make up di toilet. Melisa salah satu talent agency yang cukup dekat dengan Jazz. Ratu Gosip. Melisa selalu jadi pembuka gosip dan hal-hal terupdate di dalam Faux Love. Matanya berkilau penuh rasa ingin tahu. Suaranya pelan, tapi penuh dengan rasa penasaran."Loh, Karina

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Misi Baron : Festival Musik

    "Sepanjang acara, kita harus bergandeng tangan. Awas, jangan menghilang dari pandanganku!" ucap Jazz pada Baron, dengan wajah serius. Festival Musik ini sebuah event tahunan yang melibatkan seluruh civitas akademika kampus. Penampilan band mahasiswa, dance competition, bazzar, guess star band indie, dan kemeriahan lainnya. Acara ini hanya seru bagi mereka yang populer dan keren. Jazz sebagai Zara, hanya mahasiswa biasa tanpa prestasi dan bakat, tentu keberadaannya hanya dianggap bagai hembusan kentut yang berlalu. Baron tidak pernah terlihat tidak keren. Dia memakai kaos hitam sleeveless bertuliskan Nirvana, jogger pants green army, sneakers, dan kacamata hitam. Berjalan di sampingnya membuat Jazz minder, aura seleb lelaki itu terlalu kuat, sepanjang langkah sudah banyak mata mengaguminya. Sementara dirinya hanya memakai kaos gambar sablon Sailor Moon dan jeans biasa. "Zara!" Seorang perempuan berambut bob melambai, berlari ke arah Jazz. Nafasnya ngos-ngosan, dia memandang b

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Penguntit Pagi

    Hai, Baron! Jangan lupa hari ini ada jadwal kencan paket standar dengan klien bernama Zara, di apartemen Cendana Hill, jam sepuluh pagi. Suara notifikasi pengingat jadwal milik Faux Love sangat berisik. Sudah seharusnya agency mengganti jenis suara personal assistant Ai dengan suara perempuan yang lebih dewasa, feminim, dan lembut. Bukan suara khas loli anime yang nyaring memekik telinga seperti sekarang. Baron membaca layar berulang-ulang, memastikan kalau kliennya hari ini benar-benar the girl next door. Ada apa lagi dengan perempuan itu? Bekas gigitan yang lalu belum memudar, apa mau ditambah lagi? Ia menghela nafas panjang, menarik selimut, melanjutkan lagi tidur setelah melihat jam masih menunjukkan pukul delapan. Seperti masih berada di alam tengah-tengah mimpi, antara sadar dan tidak sadar, Baron merasa jempol tangan kirinya basah lalu menyentuh sesuatu yang lembut dan hangat. Sentuhan lembut dengan ritme hisap berulang. Krawk "AGGHH..." Tiba-tiba jempolnya digigit. Ba

  • Rental Pacar Gratis Cinta   Misi Baron : Penolakan Senior

    "Hai, aku Baron. Boleh aku panggil kamu 'baby'?" Klien Baron hari ini bernama Alita, gadis yang masih high school namun depresi karena baru saja cintanya ditolak. Tinggi seratus lima puluh lima sentimeter, kacamata tebal, banyak komedo di hidung, muka kusam, dan mudah gugup. Melihat sekilas saja ia langsung tahu alasan kenapa gadis itu mengalami penolakan. "Hai, Kak. Maaf ya, aku nangis..." Alita duduk di bangku taman kota, menatap tanah dengan mata yang merah bengkak. Melihat kesedihan di wajahnya, Baron mengeluarkan tissu lalu menyapu air mata yang menetes di pipi kliennya. "Apa yang sudah membuat baby ku sedih?" Alita menatap Baron dengan mata yang berair. Genangan air mata terbentuk di sudut matanya. "Aku ditolak oleh Adi, seniorku," katanya dengan suara yang lembut. "Aku menyukainya sejak setahun yang lalu, tapi dia bilang aku tidak cantik dan berdada rata." Gadis itu menunduk, malu. Baron mengangkat dagu Alita dan memandangnya dengan mata yang hangat. "Kamu tidak perlu

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status