Suatu hari di sebuah Kerajaan Manusia, tinggalah seorang pemuda yang mana dia di berkati kekuatan luarbiasa. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya yang mana mereka itu penerus dari Raja generasi 5, Gustav V Brirya. Gustav merupakan keturunan dari Divine Human Brirya dan menamai kerajaan nya dengan namanya.
Suatu ketika di pagi yang indah, burung berkicau dan suara orang orang yang sedang berbincang di pagi hari membuat suasana hati menjadi adem. Di kerajaan pemuda ini sedang bermalas malasan di kamar setelah bangun dan sarapan pagi.
"Huaah ..." dia menguap sambil membaca buku.
"Buku buku di sini sangat membosankan ... aku mau main game, makan mie cup ... haah ..." keluhnya.
"Cih coba kalau orang itu tidak main main ... tapi syukurlah aku bisa hidup lagi di zaman ini ..." ucapnya sambil duduk diatas kasur.
Dari luar terdengar ketukan pintu, 'tok tok tok'. Pemuda itu pun mengizinkan masuk pelayan nya.
"Tuan Rei, anda selalu malas malasan ya ..." ucap Pelayan itu.
"Mei san, aku bosen banget ..." ucap Rei.
"Anda tahu, informan kerajaan telah menemukan tanda tanda muncul makhluk misterius ...?" ucap Pelayan itu sambil mendekati Rei.
"Makhluk misterius ya ... ku dengar ada naga yang muncul ketika makhluk itu muncul kan ...?" tanya Rei.
"Saya pikir anda tidak mengetahui, saya salah menilai anda ..." ucap Mei sang pelayan.
Memang benar, jika dilihat Brirya merupakan kerajaan yang damai. Namun diluar itu kengerian masih berlangsung. Dimana mereka harus bertahan sebisa mungkin dengan kekuatan tempur seadanya dan juga teknologi yang serba minim. Rei sebagai pangeran pertama yang diakui kekuatan berpedang dan sihirnya selalu dilatih lagi oleh Ayahnya.
Rei harus bisa sekuat Ayahnya atau dia akan kesulitan dalam menghadapi pertempuran yang akan datang. Lalu di tempat yang gelap nan jauh, di dalam hutan yang luar biasa gelap dan mengerikan. Disana terdapat sebuah bangunan yang hampir rubuh dan di penuhi dengan lumut.
Di dalam terdapat hawa keberadaan yang belum pernah terlihat dan dirasakan sebelumnya. Hawa mencekam dari sesosok makhluk misterius yang muncul secara tiba tiba di sana. Namun anehnya makhluk misterius ini sedang berbicara dengan seseorang dengan aura emas yang cerah.
"Kau masih belum bisa mempelajari bahasa di dunia baru ini ...?" ucap sosok emas itu.
"ᔑ!¡ᔑ ||ᔑリ ⊣ ꖌᔑ⚍ ꖌᔑℸ ̣ᔑꖌᔑリ? (Apa yang kau katakan?)" ucap makhluk itu.
"Siapa namamu ...? kau mengingat sesuatu di masa lalu kan ...? setidaknya itu yang ku lakukan ..." ucap sosok emas itu.
"ᔑꖌ⚍ ᒲᒷリ ⊣╎リ ⊣ᔑℸ ̣リ||ᔑ, リᔑᒲᔑꖌ⚍ ᔑᓭᔑ⍑╎ ... ᒲ╎リ𝙹ʖ⚍ ᔑᓭᔑ⍑╎! (aku mengingatnya, namaku asahi ... minobu asahi!)" ucapnya ragu ragu.
"Berhati hatilah ... aku membuatmu terlahir dengan bentuk ini karena aku tidak bisa menemukan tubuh mu di kehidupan sebelumnya ... maafkan aku ..." ucap sosok itu.
"ᔑリ↸ᔑ ℸ ̣╎↸ᔑꖌ !¡ᒷ∷ꖎ⚍ ᒲᒷᒲ╎リℸ ̣ᔑ ᒲᔑᔑ⎓, ꖌᔑꖎᔑ⚍ ʖ𝙹ꖎᒷ⍑ ℸ ̣ᔑ⍑⚍ ᓭ╎ᔑ!¡ᔑ リᔑᒲᔑ ᔑリ↸ᔑ? (anda tidak perlu meminta maaf, kalau boleh tahu siapa nama anda?)" ucap Asahi.
"Benar juga, kau bisa memanggilku Guphienne ... akulah yang membawamu ... aku merupakan Godness of Creation ... aku akan datang lagi ... semoga harimu menyenangkan ..." ucapnya.
Asahi pun kemudian bangun dari duduknya setelah menerima kekuatan dari Guphienne. Dia pun membuat sebuah tekad untuk mencari siapa yang telah membuat dunia menjadi seperti ini. Dia berjalan tanpa arah, dia tak tahu tujuan nya dan tidak mengetahui siapa dan dimana dia sekarang.
Setelah lama berjalan, Asahi yang masih dalam bentuk Spiritual ini sampai ke sebuah tanah kosong. Dia pun berkeliling sebentar di tanah kosong tersebut, namun ketika berjalan tiba tiba ada sebuah serangan mengenai tubuh Asahi.
ZAP! WOSH! Serangan itu mengenai tepat di perut Asahi, namun karena dia hanyalah tubuh spiritual tidak ada bekas dari serangan tersebut. Dari balik semak semak di hutan yang rindang muncul siluet hitam yang muncul. "Siapa kau ...! kenapa kau ada di tempat seperti ini ...!!?" teriaknya.
Asahi menatap kosong kearah siluet hitam itu, karena dia tidak memiliki wajah jadi orang di balik siluet itu membentaknya lagi, padahal Asahi tidak ingin ada pertarungan.
"Ku katakan sekali lagi ...! siapa kau dan kenapa kau ada di tempat seperti ini ...?!" teriaknya sambil memunculkan wujudnya.
Dari siluet hitam itu muncul sosok yang sangat menawan, seorang wanita dengan rambut berwarna merah nya dan wajah mungil muncul dari balik semak semak. Asahi tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun.
"Jangan memandangi ku begitu ...!! katakan apa maumu ...!!?" getaknya lagi.
"⋮ᔑリ ⊣ᔑリ ℸ ̣ᔑリ||ᔑ !¡ᔑ↸ᔑꖌ⚍ ... ᔑꖌ⚍ ᓭᒷリ↸╎∷╎ ℸ ̣╎↸ᔑꖌ ᒲᒷᒲ╎ꖎ╎ꖌ╎ ℸ ̣⚍ ⋮⚍ ᔑリ ↸╎ ᓭ╎リ╎ (jangan tanya padaku ... aku sendiri tidak memiliki tujuan di sini)" ucap Asahi.
"Apa yang kamu katakan ...! kamu mengejek ku ...!?" getaknya lagi.
Asahi pun mengambil batu, tapi wanita di depan nya ternyata salah sangka dan mengambil posisi bertarung. Namun dia kemudian tenang setelah dia melihat Asahi menulis menggunakan batu itu dengan bahasa jepang.
"Apa yang kamu tulis itu ...?" ucap wanita itu.
"Bahasa tulisan yang asing ... Skill : Penerjemah ..." ucap wanita itu
Kemudian wanita itu terkejut setelah bisa menerjemahkan apa yang di tulis oleh Asahi di atas tanah. Karena Asahi tidak bisa berbicara dengan bahasa mereka jadi dia menulisnya saja menggunakan batu di tanah.
"Aku tidak mengerti bahasa dunia ini tapi aku memahami jika mendengar kamu bicara" itulah yang diucapkan tulis oleh Asahi di atas tanah.
"Oh jadi kamu tidak bisa memahami bahasa kami ... tapi jika orang lain bicara kamu bisa paham ..." ucap nya merendahkan suaranya.
Asahi mengangguk dan kemudian dia memegang tangan Asahi dan seketika tanah kosong itu menjadi hutan yang sangat rimbun. Wanita itu menunjuk kearah pohon di belakang Asahi dan mengatakan, "Ujung itu tidak ada batas ... hutan ini melindungi kami para spirit ..." ucapnya sambil menunjuk.
Asahi kemudian menuliskan lagi jika dia ingin belajar memahami bahasa di dunia ini. Spirit itu setuju dengan Asahi, namun dia tidak bisa di bawa ke kota untuk belajar. Jadi dia akan mengajari Asahi dari jauh, spirit itu akan menunggu di tempat kosong itu setiap siang hari dan menunggu sampai sore.
Di saat itu juga dia di ajari beberapa huruf dan praktek membaca nya, pada awalnya memang sulit tapi suara samar mulai keluar dari mulut Asahi. Karena dia tidak punya tubuh fisik ragu bilangnya jika suara itu keluar dari mulut Asahi.
"Hebat kamu bisa belajar secepat ini ..." ucap spirit itu.
Hari pun mulai gelap dan Asahi berterimakasih kepada spirit itu karena telah mengajari nya bahasa. Asahi juga mengatakan kalau besok dia akan datang lagi untuk belajar kembali. Sebelum kembali spirit itu mengatakan, "Oh ya, kita belum kenalan ... nama ku Leena, siapa namamu ...?" ucap Leena sambil tersenyum.
"Asahi ..." ucap Asahi sambil berjalan menjauh dan menghilang.
Spirit itu masih berdiri di sana cukup lama, sampai kemudian teman nya datang untuk menyapanya. "Yo Leena, kamu kenapa di sini sendirian ...?" ucap teman Leena. Leena hanya tersenyum dan mengatakan dengan lembut, "Ternyata ada spirit yang terbentuk dengan hasrat yang baik ..." ucapnya sambil tersenyum.
"Apa yang kamu katakan ...?" ucap teman Leena.
"Tidak, ayo kita kembali ..." ucap Leena.
Hutan itu muncul kembali dan Leena bersama teman nya masuk kedalam hutan itu. Ternyata yang Leena kira Asahi sudah kembali, ternyata dia menatap Hutan itu dari balik pohon di hutan itu.
"Jadi itu spirit agung ...?" gumamnya.
Asahi kemudian pergi dan kembali ke reruntuhan gedung terbengkalai itu. Dia disana menjadikan tempat itu sebagai markas dan tempat untuk beristirahat. Walaupun tubuh spiritual tidak membutuhkan istirahat, tetap saja bawaan sejak lahir di kehidupan sebelumnya.
Di balik Hutan Mistis itu, Leena memandangi luar rumah nya dari dalam rumah. Dia memikirkan tentang Asahi dan dia sedikit merinding jika rumor yang dikatakan Mother of Spirit itu benar.
"Akan tiba Father of Dark Spirit yang akan mengguncang dunia ... hati hatilah ..."
"Huh ... Iblis ... ya ..." gumamnya sambil tersenyum.
Satu tahun berlalu setelah makhluk spiritual itu belajar bersama Spirit Agung. Dia kini bisa memahami bahasa yang akan dia ucapkan. Dan dia juga mulai mengerti huruf huruf yang ada di dunia itu. Dia pun berterimakasih kepada Leena karena telah mengajari nya berbagai hal."Andai aku punya bentuk fisik ... huuh ..." keluh Asahi saat berjalan menjauh dari hutan spirit.Kemudian seorang wanita menghampiri Asahi dari depan nya, dia menyapa Asahi seperti dia pernah mengenalnya. Namun Asahi tidak mengenalinya, dan akhirnya wanita itu mengungkapkan dirinya setelah dia mengatakan sesuatu pada Asahi."Sepertinya bahasamu sudah lancar ... aku Guphienne ... tidak ingat kah ...?" ucaonya sambil memasang wajah cemberut."Ah maafkan saya ... saya belum pernah melihat anda menggunakan tubuh manusia ..." ucap Asahi sambil berlutut di depan Guphienne."Ah sudahlah, kau boleh bertindak tidak sopan padaku ... ngomong ngomong, kamu belum dapat tubuh fisik ya ..." ucap Guphienne."Cukup sulit menggerakkan
Luna menatap Asahi dan tersenyum kearah nya, "kenapa kamu berpikir kamu akan di musnahkan ...?" tanya Luna.Asahi hanya diam saja, dia tak bisa mengatakan apa apa seperti ada sebuah tekanan dari Luna itu sendiri. Dia ingin segera terbebas dari Luna, dia juga tidak bisa kabur karena tubuhnya tidak seperti spirit pada umumnya."Tenang saja, kau di lindungi oleh Dewa, jadi aku tidak bisa memusnahkan mu ..." ucap Luna."Be- begitu ya ... terimakasih ..." ucap Asahi sedikit gugup."Yosh, aku akan kembalikan kamu ke hutan itu ... ingat jangan terlalu banyak membunuh monster ..." ucap Luna.Asahi kemudian di teleportasikan ke hutan mistis itu lagi dan Luna langsung kembali untuk melaporkan kepada Ayahnya di kerajaan Manusia. Asahi benar benar lega sudah di keluarkan dari hutan itu. Dia merasa mual dan tidak enak badan ketika berhadapan dengan Luna secara langsung."Hah itu tadi sangat menakutkan ..." ucap Asahi.["Anda tidak memiliki ketahanan rasa takut, makanya saat di itimindasi anda bena
Luna menatap Asahi dengan serius, dan Asahi merasakan ketakutan saat menyadari bahwa dia berhadapan dengan ibu para Great Spirit. Dia sadar betul bahwa sebagai tamu di negeri manusia, dia tidak boleh bertindak seenaknya."A- anu ... Nona Luna, apa yang anda inginkan lagi dariku ...?" ucap Asahi."Tidak ada, aku sungguh tertarik dengan mu ... kau yang merupakan perwujudan dari kebencian bisa tahan dengan sihir penyucian ..." ucap Luna."Aku sudah mengetahuinya, kau butuh tubuh fisik kan ...?" ucap Luna.Asahi terkejut karena dia mengetahui apa yang di rencanakan Asahi, dia juga gemetaran karena di tanya demikian."Um ya itu benar, tapi kata orang itu aku bisa membentuk tubuh fisik ku sendiri ..." ucap Asahi."Orang itu ..? um aku tidak akan bertanya lebih tentang itu ..." ucap Luna."Te- terimakasih ... jadi orang itu menyarankan kalau aku harus memangsa monster untuk mendapatkan tubuh fisik ..." ucap Asahi.Asahi dan Luna mengobrol panjang, dan Asahi memutuskan untuk menceritakan bahw
"Kembali serius ... mereka adalah orang yang memuja sosok Raja Penyihir ... dan mereka menyebut nama Raja itu dengan sebutan ..." ucap Guphienne.Asahi terkejut dengan sejadi jadinya, mata nya terbelalak karena terkejut mendengar perkataan yang telah di ucapkan Guphienne. Dia selama ini merasa kalau nama itu adalah nama yang membuatnya ingin membalaskan dendam. Pertemuan itu berakhir dengan Asahi menghantam batu yang ada di sampingnya hingga hancur."Weismann"Dahulu Asahi memiliki ingatan yang begitu sangat tidak bisa dia lupakan sampai selamanya. Kebencian dan keinginan untuk balas dendam selalu membersamai Asahi dimanapun. Sampai sampai tubuhnya ini merupakan bagian dari kebencian yang Asahi miliki selama ini.Ingatan Asahi kembali pulih sedikit ketika nama 'Weismann' di sebutkan oleh Guphienne. Dahulu Asahi mengingat sebuah kota yang begitu modern, dimana gedung gedung tinggi menjulang ke langit. Tepatnya pada tahun 2067 di bulan Februari bertepatan dengan Valentine."Sialan ...!!
Iblis itu terdiam saat dia terlalu kegirangan sampai menari nari, kemudian dia berjalan kedepan Asahi dan berlutut. "Cukup bagi saya melayani anda, nama tidaklah spesial selain melayani Raja Iblis Agung ..." ucap Iblis itu."Tak punya nama ...? bagaimana kalau aku menamai mu ...?" ucap Asahi.Iblis itu wajahnya kemudian bersinar, dia gembira karena bisa di beri nama oleh Asahi, namun Asahi masih tidak mengerti situasinya."Kalau begitu ... namamu adalah Asmodeus ...! bagaimana ...?" ucap Asahi.Sontak Iblis itu tersenyum bahagia karena dia kini telah di beri nama oleh orang yang sangat ia hormati sebagai. Dia kemudian menerima nama dari Asahi dan energi sihir Asahi di serap sebagian dan Asmodeus mulai berevolusi. Karena penamaan itu, Magie Asahi terhidap sebesar 50 persen."Uwah, dia bakal jadi semengeikan apa ...?" gumam Asahi.Evolusi pun selesai, sekali lagi Asmodeus berlutut di depan Asahi dan memberikan kesetiaan nya. "Saya Asmodeus, saya akan setia kepada anda selamanya Maou sam
Asahi pun mendekat kearah Luna dan Leena, dia juga menanyakan darimana mereka tahu tempat Asahi. Dengan enteng Luna menjawab, "Kami mengikuti jejak magis yang kau tinggalkan ..." ucap Luna."Lalu apa yang kalian inginkan sampai mendatangi ku seperti ini ...?" ucap Asahi."Saat Ibu Luna mengatakan dia bersekongkol dengan ibli, ternyata benar ya ..." ucap Leena."Kami tidak ada maksud jahat kepada mu ..." ucap Luna.Asahi tambah ragu ragu dengan ucapan Luna. bagaimana tidak, Luna datang kemari tidak hanya dengan Leena saja, tapi mereka membawa pasukan sebanyak 100 orang. Bahkan mata Asmodeus melirik kesana kemari dengan sedikit waspada."Mao sama, seprtinya mereka tidak hanya berdua ..." ucap Asmodeus dalam telepati."Aku tak tahu apa maksudmu tapi beritahu aku kenapa kamu datang kemari ..." ucap Asahi.Luna pun mendekati Asahi dan memegang kedua tangan nya sambil memohon kepada Asahi, "Aku mohon, tetaplah mendukung negeri kami ..." ucap Luna."Apa maksudmu ...? bukan kah sedari awal me
Asahi di minta untuk memunculkan kembali kristal itu dan permintaan nya di terima oleh Asahi. Dia mengeluarkan kristal merah yang ada di dalam tubuhnya, dan kala itu warna nya sudah berubah menjadi lebih gelap."Warna nya berubah ..." ucap Guphienne.Kemudian Guphienne melihat akar sihir itu dari dekat, dia pun percaya dengan ucapan Asahi. Di dalam akar sihirnya terdapat sihir yang luar biasa besar, di dalam nya ada kekuatan milik Tsukuyomi sebagai Dewa Bulan."Benar benar ada kekuatan Tsukuyomi ..." ucap Guphienne."Oh iya ... aku punya sesuatu nih, pasti kau juga sudah mengetahuinya sih ..." ujar Guphienne.Kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak dari penyimpanan dimensinya. Dan di bukalah kotak itu, betapa terkejutnya Asahi setelah melihat isinya. Dia terperanjak dan seketika mundur menjauh dari Guphienne."Orb ...!?" kejutnya."Benar, ini adalah Life Orb ... kekuatan orb itu seharusnya tidak di pegang oleh manusia ..." ucap Guphienne.Asahi mendekat kembali agar bisa melihat dengan
Mutasi manusia, sebelum ini memang pernah terjadi sebuah mutasi pada tubuh manusia dikarenakan terpapar radiasi sihir sangat tinggi. Dahulu pada Kalender Modern, tahun 1945 sebuah bom nuklir di jatuhkan ke kawasan Kekaisaran Jepang yang mengakibatkan banyak orang meninggal.Ada yang selamat namun mereka mengalami mutasi sihir yang mengakibatkan tubuh mereka rusak. Karena terlalu banyak menyerap energi sihir dan juga paparan radiasi, banyak manusia yang menjadi sosok aneh yang tidak bisa di sebut manusia. Diantara mereka ada yang telinganya memanjang lalu menjadi lincah. Ada juga yang tubuhnya menjadi seekor hewan seperti kucing atau serigala.Ada seorang yang tubuhnya mengecil dan kulitnya berwarna hijau, orang ini di sebut sebagai Goblin seperti yang ada di cerita fantasi menurut orang orang. Karena viral, Goblin ini memutuskan untuk pergi dan menetap di suatu tempat dimana dia tidak di ganggu dan di viralkan.Goblin ini walaupun sebelumnya adalah manusia yang bermutasi, dia juga butu
Asahi mengundang semuanya ke ruang tamu yang megah di dalam istana. Para tamu, termasuk Haruto dan bawahannya, dengan senang hati menerima tawaran baik Asahi dan mengikuti langkahnya ke dalam ruangan yang besar dan nyaman.Setelah semua orang duduk, suasana sedikit tenang namun penuh dengan rasa penasaran. Haruto, yang biasanya ceria, kali ini menunjukkan ekspresi serius. Bawahannya juga duduk dengan sopan, menunggu apa yang akan dibahas oleh sang Demon Lord yang telah mereka hormati dan takuti."Asahi," Haruto memulai, suaranya penuh kehati-hatian, "Kami semua di sini tahu bahwa kau baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa. Namun, kami juga tahu bahwa kau pasti sudah memikirkan apa yang akan kau lakukan selanjutnya."Asahi mengangguk pelan, menatap mereka satu per satu sebelum akhirnya berbicara. "Memang benar. Apa yang terjadi belum lama ini bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Vernie… dan segala yang berkaitan dengannya, telah mengacaukan banyak hal, termasuk wakt
Dengan satu gerakan, dia mengangkat tangan dan membanting suaka itu ke tanah dengan kekuatan yang menghancurkan, menciptakan gelombang kehancuran yang mengguncang Vurfield.Namun, Asahi belum selesai. Dia menggunakan sihirnya untuk memanipulasi daratan, membawa suaka itu ke kastilnya dan menjadikannya lantai utama dari istana Vurfield. Suaka yang dulunya penuh dengan kekuatan Vernie kini berada di bawah kendali Asahi sepenuhnya.Pedang yang telah menyatu dengan dirinya muncul kembali di tangan Asahi. Dengan satu tebasan ringan, dia menghancurkan hukum suaka tersebut, menciptakan hukum baru yang menyatakan bahwa suaka itu kini adalah sumber kehancurannya, dan akan selamanya menjadi bagian dari kastilnya."Ini belum berakhir, Vernie... aku akan membuatmu menyesal telah mempermainkan seorang Demon Lord," gumam Asahi, kekuatan barunya menyatu dengan ambisinya yang semakin besar.Asahi berdiri di hadapan tangga yang menjulang tinggi, langkahnya tenang namun dipenuhi dengan tujuan yang jela
Ketika kedua kekuatan tersebut bertemu di tengah, terjadi ledakan kolosal yang menyilaukan dan menggetarkan seluruh dimensi. Cahaya terang dan kegelapan saling bertabrakan, menciptakan gelombang energi yang menyapu bersih segala sesuatu di sekitarnya. Waktu seolah berhenti sejenak saat kekuatan-kekuatan tersebut beradu, menentukan siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, ledakan tersebut perlahan mereda. Asap dan debu tebal menyelimuti medan pertarungan, membuat pandangan menjadi samar. Saat debu mulai mengendap, terlihatlah sosok Asahi berdiri tegak, meski dengan luka dan kelelahan yang jelas terlihat namun regenerasinya benar benar diatas batas normal. Di hadapannya, Vernie terjatuh berlutut, aura cahayanya memudar dan kekuatannya tampak terkuras habis."Asahi... bagaimana bisa...?" Vernie berbisik lemah, matanya kehilangan kilauannya. Asahi berjalan mendekati Vernie, men
Gak ada Prolog, jadi lanjut aja ...Kedepan akan menceritakan bagaimana keadaan dunia 500 tahun yang lalu. Sebagai Demon Lord, Asahi telah menjadi ancaman seluruh dunia. Bukan hanya satu dunia, ribuan semesta yang ada telah menganggap dirinya adalah sebuah kehancuran abadi.Flashback sedikit,Tanpa peringatan, Vernie mengangkat tangannya, dan dari langit yang gelap, muncul kilatan petir yang menyambar ke arah Asahi. Petir itu bukan petir biasa—setiap kilatan membawa energi pemusnahan yang bisa meluluhlantakkan apa saja. Namun, Asahi dengan sigap melompat ke udara, menghindari petir tersebut dengan kecepatan yang tidak mungkin ditangkap mata manusia. Vernie, tidak terkejut, langsung meluncurkan serangan kedua. Dengan satu gerakan tangan, tanah di bawah kaki Asahi terbelah, dan dari dalamnya muncul makhluk-makhluk kegelapan yang berwujud kabut, mencoba merangsek ke arah Asahi. Makhluk-makhluk ini tidak memiliki bentuk pasti, tetapi setiap sentuhan mereka bisa menguras energi
Lima ratus tahun yang lalu, sebelum dunia sepenuhnya memahami ancaman yang dibawa oleh satu sosok yang sangat berbahaya dan keji, sudah ada upaya dari para dewa untuk menghentikan kebangkitannya. Sosok ini, yang kelak dikenal sebagai salah satu ancaman terbesar dalam sejarah, telah menunjukkan tanda-tanda kegelapan yang tidak bisa diabaikan. Para dewa, yang melihat bahaya besar yang akan datang, mencoba segala cara untuk menghentikannya. Mereka menggunakan kekuatan mereka yang paling besar, mengerahkan segala usaha untuk membunuh sosok tersebut. Namun, meskipun berkali-kali dicoba, upaya mereka selalu gagal. Seolah-olah hukum alam, atau mungkin takdir itu sendiri, menolak kematian sosok itu. Meskipun kekuatan para dewa mampu menghancurkan gunung dan membelah laut, mereka tidak bisa menembus perlindungan yang tampaknya diberikan oleh hukum yang tidak tertulis. Bahkan para dewa, yang biasanya tidak terbatas oleh aturan dunia fana, menemukan diri merek
Lima ratus tahun yang lalu, saat dunia masih belum sepenuhnya berada dalam cengkeraman kegelapan. Asahi, Demon Lord yang perkasa, berdiri di puncak kekuasaannya. Namun, di balik wajah dingin dan hati yang mulai dipenuhi kebencian, dia masih menyimpan jejak kemanusiaan. Meskipun sudah lama meninggalkan kehidupan lamanya, ada sesuatu yang mengganggu hatinya—sesuatu yang dia sendiri tak bisa jelaskan. Suatu malam, di tengah kesunyian istananya, Asahi merasakan kehadiran yang tidak biasa. Udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi dingin, dan bayangan gelap muncul tanpa peringatan. Asahi, yang tidak pernah takut pada apapun, merasakan dorongan untuk berbalik dan melihat siapa yang berani mengganggu kedamaiannya. Di balik bayangan, sesosok hitam yang misterius muncul, berdiri dengan anggun namun memancarkan aura mengancam. Sosok ini tidak seperti apa pun yang pernah dilihat Asahi sebelumnya. Tubuhnya berkilauan dengan energi gelap yang tidak bisa dijelaskan,
Peperangan kembali berkobar dengan dahsyat. Pasukan Demon Lord, yang dipimpin oleh para jenderal terkuat, maju dengan kekuatan besar, penuh dengan kebencian dan dendam yang telah mendidih sejak kekalahan sebelumnya. Mereka tidak lagi menahan diri, setiap serangan ditujukan untuk menghancurkan segala sesuatu di hadapan mereka. Tujuan mereka jelas—merebut kembali Chloe dari tangan manusia dan memulihkan harga diri yang telah tercabik-cabik. Di garis depan, barisan iblis dan monster berderap maju, memaksa para ksatria suci dari Brirya dan sekutu-sekutunya untuk bertahan mati-matian. Serangan demi serangan dari pasukan iblis menghujani pertahanan Brirya, membuat tanah bergetar dan langit menjadi merah dengan percikan darah. Mereka datang dari segala arah, mengepung dan menyudutkan kota Brirya seperti ombak yang tak henti-hentinya menghantam karang. Di tengah kekacauan itu, Rei berdiri teguh di antara para ksatria lainnya, mengayunkan Excalibur dengan ke
Setelah perang usai, suasana di Brirya dipenuhi dengan sorak-sorai kegembiraan. Para ksatria dan rakyat bersuka cita menyambut para pahlawan yang berhasil memukul mundur pasukan Iblis. Jalanan kota dipenuhi dengan tawa dan keceriaan, seolah beban perang yang berat telah terangkat sepenuhnya. Meja-meja panjang penuh dengan makanan dan minuman, dan semua orang tampak bersenang-senang, bergurau dan bercanda satu sama lain. Di salah satu sudut, Rei, Chloe, dan Luna duduk bersama di meja yang dikelilingi oleh para ksatria. Mereka ikut makan, menikmati momen damai yang langka. Namun, di tengah keceriaan itu, ada keheningan yang tak terucap di antara mereka, terutama di wajah Luna yang terlihat termenung. Saat semua orang mulai berdiri untuk menari mengikuti musik yang dimainkan oleh para musisi, Luna hanya bisa melihat mereka dengan tatapan kosong. Ia tidak ikut menari, hanya duduk dan memandangi sekelilingnya.“Damai sekali…” ucap Luna pelan, nyaris sepe
Dalam senja yang merona di atas medan pertempuran, dua kekuatan dahsyat berhadapan, menggetarkan tanah dan langit. Di satu sisi, pasukan Iblis yang dipimpin oleh tiga Demon Lords: Chloe, Sang Fallen Hero yang pernah menjadi pahlawan umat manusia sebelum terjatuh ke dalam kegelapan; Azusa, Sang Queen Arachne yang memerintah dengan kecerdikan dan kekejaman; dan Auriel, Sang Arachne Origin, sumber dari segala kutukan dan kekuatan Arachne yang telah menanamkan teror di hati musuh-musuhnya. Di sisi lain, pasukan gabungan dari empat kerajaan berkumpul, terdiri dari para ksatria suci dan ahli sihir terhebat. Holy Kingdom Brirya dipimpin oleh Rei, Luna, dan Kashaa, tiga ksatria yang dikenal sebagai pilar kekuatan dan kebijaksanaan. Holy Kingdom Aschyam membawa Arthur, ksatria dengan pedang suci yang memancarkan cahaya keadilan. Dari Magical Kingdom of Tamenia datanglah Putri Tania, ahli sihir yang dikatakan mampu mengendalikan elemen dengan kedipan mata. Ki