Share

Luke

Penulis: Blue Cheetha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-09 09:00:47

Meskipun sudah sering melihatnya dalam tujuh tahun terakhir, tetapi aku masih belum bisa sepenuhnya kebal dengan tatapan penuh perhatian dari Zean. Terutama, pada saat hatiku sedang lemah seperti sekarang.

Seringnya, aku lebih suka menyembuhkan lukaku seorang diri. Walau harus menempuh jalan yang rumit dan waktu yang panjang, aku tidak keberatan. Karena setelah berbagai macam trial and error, akhirnya aku tahu dimana letak kesalahanku. 

Hampir bisa dipastikan bahwa akar dari ini semua berawal dari aku yang menaruh harapan pada orang lain. Secara tidak langsung, aku jadi menuntut mereka untuk memenuhi ekspektasiku.

Sayangnya, kenyataan juga tidak berjalan seperti yang aku harapkan. Oleh karena itu, aku berakhir kecewa. Jadi,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Agent

    "Lho? Makanannya sudah habis, Kak? Lapar atau doyan, nih?" tanya Lucas yang baru saja tiba. Aku terjingkat sesaat, lalu memelototi Lucas sebagai ganti protes karena mulutku sedang sibuk mengunyah. Salahkan suara bass-nya yang agak lantang. Karenanya, lamunanku seketika buyar. Iya, gara-gara Zean keceplosan nama panjang Lucas, pikiranku jadi tidak tenang. Bukannya melebih-lebihkan, tetapi menurutku, situasinya memang cukup mencurigakan. Zean memang sudah menjelaskan, kalau ia dan Lucas sempat berpapasan beberapa kali saat hendak atau pulang dari apartemenku. Jadi, pada kesempatan terakhir, mereka sempat berkenalan. Sayangnya, ada satu hal yang sepertinya belum Zean ketahui. Yaitu, kebiasaan Lucas yang hanya akan mengenalkan diri dengan nama len

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-10
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   First Investigation

    Setelah menghela napas panjang, aku menatap Lucas datar. Dalam hati, aku sangat berharap kalau cara terakhirku ini akan berhasil. Yah, setidaknya, ini selalu berhasil kalau lawannya adalah si Bungsu Chris. Semoga saja bisa berhasil pada Lucas juga. Aku menghela napas panjang lagi. Sengaja, aku juga memperlihatkan ekspresi seolah aku akan mengalah pada usul Lucas. "Kalau begitu, tolong ambilkan pembalut di mobil, ya. Warna bungkusnya oranye terang. Terakhir aku simpan di kantong plastik bening di dek⏤" “Bilang dong kalau mau ambil begituan!” omel Lucas tiba-tiba. "Kakak ambil sendiri aja, deh! Nih kuncinya!" sambung pemuda itu seraya menyodorkan kunci mobil ke arahku. Wajahnya tampak enggan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-12
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Permission

    “Tunggu dulu!” batinku tiba-tiba berteriak.“Sebesar apapun rasa penasaranmu, ini bukan hal yang sopan, Echana. Memangnya kamu mau orang lain geledahin isi gawai-mu tanpa izin?” omelnya kemudian.Aku pun terdiam sesaat. Kemudian, dengan hati agak enggan, aku pun kembali mengunci layar gawai itu dan memasukkannya ke dalam saku.Ya. Aku tidak mau orang lain menggeledah milikku tanpa izin. Jadi, aku tidak akan melakukannya terhadap orang lain. At least, I will get his permission first.*****“Luke.”“Hm?” sahut pemuda

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Loved

    Ini aneh. Sebelum ke ruang BEM tadi, aku cukup yakin kalau ada nama kontak "Mr. Boss" dari gadget Lucas. Akan tetapi, kenapa sekarang aku tidak bisa menemukannya? Padahal, aku sudah menggeledah kontak, riwayat panggilan, hingga kotak masuk pesan singkatnya. Jangan-jangan Lucas punya dua smartphone?! Oleh karena rasa penasaran yang tidak terbendung, aku pun mencoba mengetik namaku di pencarian kontaknya. Hanya memastikan apakah pemuda itu menyimpan nomor teleponku di gawainya. Ternyata ada! Namun, saat aku membaca nama yang tertera di sana, aku tak kuasa menahan tawa. Seperti halnya aku yang menyimpan kontak Lucas dengan nama “Lucas Abalabal”, rupanya pemuda itu pun menamai kontakku sama uniknya. “Kak Eka balabala”. Entah apa maksudnya. “Jangan-jangan Lucas sudah mengganti nama kontaknya?” batinku bermonolog. Berdasarkan pemikiran itu pula, aku pun mencoba peruntungan untuk mengetik nomor telepon Zean. Sayangnya, hasilnya nihil. Lucas tidak menyimpan kontak Zean. “Atau mung

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Deal

    Sungguh. Dari semua pertanyaan retoris yang bisa kuucapkan, kenapa aku harus kalimat itu yang harus keluar?! ARGH! Dasar Echana payah!Aku memang bisa menebak kalau Zean akan tertawa. Namun, yang membuatku tidak tahan adalah tatapan yang diberikan Lucas padaku saat ini. Netra hitamnya menatapku seperti sedang melihat gadis depresi yang baru saja mengatakan hal yang super memalukan. Antara menahan tawa dan mengataiku menyedihkan, yang mana pun, arti tatapan mata Lucas yang ditujukan padaku benar-benar menyebalkan!“Apa?” tanyaku tanpa suara dengan wajah galak. Kepada siapa lagi kalau bukan Lucas.Bukannya mengalihkan pandangan, pura-pura takut, atau hal lain yang bisa membuat rasa maluku berkurang, pemuda itu justru tertawa.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Vain

    "TADAAA!!" seru Lucas sok heboh sambil merentangkan tangan di depanku. Wajahnya tampak bangga dengan tempat berisik yang berada di belakangnya.Ada berbagai macam mesin di sana. Dua mesin yang dipajang paling depan adalah yang paling berisik. Lagu yang dimainkan memang menarik, tetapi aku cukup terganggu dengan volumenya yang cukup memekakkan telinga."Jadi, tempat yang kamu maksud itu Arcade game center?" tanyaku tidak percaya pada pemuda yang masih pose sok heboh tidak jauh di depanku.Well, aku tidak mengelak kalau aku sedikit kecewa. Pasalnya, Lucas tadi keluar pintu tol di kota B. Dibandingkan kota S, tempat kami tinggal, kota B memang memiliki lebih banyak pilihan t

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   His Baby

    “Thank you, Zean, but I’m fine,” ujarku sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Zean.Saat ini, aku sadar kalau hatiku sedang sangat lemah. Kalau aku bergantung pada Zean sekarang, aku hanya akan melukainya kemudian. Jadi, sekuat tenaga, kubangun lagi dinding tinggi imajiner super tebal di sekeliling hatiku agar Zean tidak bisa mendekat.Sialnya, bukan menjadi longgar, Zean justru mempererat dekapannya. Aku memang tidak sampai kesusahan bernapas, tetapi pelukan itu menjadi serangan yang cukup kuat untuk menghantam dinding mental yang baru saja kubangun.“I know that you’re not,” sahutnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Reward

    Zean tiba-tiba mematung. Ia terlihat sangat terkejut.Bibirku tak kuasa menahan senyum. Well, aku sudah menduganya, sih.“Dasar kau, gadis penuh dosa!” olok si logis dalam benakku. Namun, aku abaikan.“Zean, ayo makan. Aku sudah lapar,” ujarku lirih sambil menepuk lengannya.Pria itu terkesiap sekilas. Sesaat, ia menatapku seperti orang linglung.“Lapar?” beonya lirih. Sepersekian detik kemudian, ia terkesiap lagi.“

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20

Bab terbaru

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Gone

    Netra biru itu melebar sekilas. Ia menatapku tidak percaya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti tidak menyangka kalau aku akan mengaku secepat ini. Tepat ketika Zean mengalihkan pandangan sambil menghela napas panjang, aku sudah mulai menyiapkan hati untuk omelan yang lebih panjang. "HAHAHAHA!" Bukannya omelan, yang terdengar setelah helaan napas yang dramatis itu justru tawa lepas Zean. Otomatis, dahiku langsung mengernyit. Tak kuasa, aku menatap Zean heran separuh bingung. Bukankah tadi dia sedang marah? Kenapa sekarang Zean malah tertawa? Memangnya ada yang lucu? Sayangnya, alih-alih menjawab keheranan yang terpancar di wajahku, si tampan di layar gawaiku itu malah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan seolah ia sedang berusaha keras menahan tawa saat netra birunya menatapku. Yang lebih parah, tawa Zean tidak juga berhenti setelah lima detik penuh, meskipun tawanya sudah agak reda. Wah! Ini benar-benar rekor! Pasalnya, Zean yang aku kenal selama ini

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Entrapped

    "Apakah seharusnya aku tidak mengingat lagu itu?" Sengaja, kuungkapkan salah satu prasangkaku. Selama beberapa detik, tidak ada jawaban dari tempat Zean. Namun, saat aku akan memeriksa layar gawaiku, memastikan bahwa telepon masih tersambung, tiba-tiba terdengar suara tawa. Ya. Zean memang tertawa, tetapi entah kenapa aku merasa kalau tawa Zean terdengar sedih. "Bukan begitu, Anna. Aku justru senang Anna mengingatnya, karena aku sendiri hampir melupakannya." Kali ini Zean terdengar tulus. Sama sekali tidak berusaha menutupi nada sedih seperti beberapa detik yang lalu. "Terima kasih karena masih mengingat dan menyanyikan lagu itu untukku, Anna. I think I'll have a really nice dream tonight." Kedua ujung bibirku tak kuasa terangkat. Dalam benak, aku membayangkan Zean, dengan wajah letihnya, sedang tersenyum saat mengatakannya. "Istirahatlah, Zean. Thank you for the best present ever. Good night. Sleep tight." "My pleasure, Princess. Good night." ***** "Ma," panggilku lirih

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Lullaby

    "HOAAEEEMM!" Tiba-tiba Zean menguap. "Can we talk about it next time, Anna? Please?" mohonnya dengan nada lelah. Apakah Zean sedang berusaha menghindar? "Karena ini akan jadi pembahasan yang panjang, Anna. Dan menurutku, akan lebih baik jika aku menjelaskannya secara langsung padamu. Bagaimana?" "Lagipula, aku juga tidak ingin menyita waktu istirahatmu lebih lama dari ini," imbuh Zean lagi setelah jeda sedetik. Usai menimbang keputusan selama beberapa saat, aku mengangguk pelan. Ketika aku melihat jam dinding, ternyata sudah jam dua subuh. Pantas saja tadi Zean bicara begitu. "Baiklah. Ini sudah terlalu larut, dan kamu juga perlu beristirahat." Diam-diam, aku menghela napas panjang. Menyesali kebodohan dan tingkahku yang tidak tahu diri. Bisa-bisanya aku sempat berpikir untuk menginterogasi Zean saat ini juga demi memuaskan rasa penasaranku. "Should I sing you a lullaby?" tanya Zean tiba-tiba. Setelah berkedip dua kali dan mencerna kata-katanya, aku spontan tertawa. "Kan

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Another Clue

    Aku menyipitkan mata menatap Papa. “Papa tidak percaya pada kemampuanku? Atau Papa tidak suka aku magang di sana?” Sejujurnya, aku sedikit terluka dengan cara Papa mengucapkannya. Aku tak kuasa merasa bahwa Papa meremehkanku. Atau memang sejak awal, Papa tidak memiliki ekspektasi apa pun padaku? Karena itu, ia berpikir kalau kepercayaan diri tentang hasil studiku adalah hal yang menggelikan? Papa menatapku sekilas, lalu menggeleng. “Maksudku bukan begitu.” Ia berdehem sekilas, lalu melanjutkan bicara. "Aku yakin kau akan diterima magang di sana. Hanya, aku tidak yakin kau akan betah magang di sana." Alisku berkedut. Dahiku mengernyit. "Memangnya kenapa?" "Sayang? Astaga! Ternyata kau ada di sini!" Seketika, pembicaraan kami terputus. Fokus mata kami beralih pada sosok yang baru saja memasuki dapur. Dengan langkah lebar dan wajah penuh kelegaan, perempuan cantik yang mengenakan camisole dress dengan motif yang sama dengan piyama Papa itu menghampiri kami. Ia menarik kursi di samp

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Sweet Tooth

    Papa mengangguk santai."Ada 'Tikus' di perusahaan yang membawa kabur dana perusahaan dengan jumlah yang cukup besar. Sialnya, ternyata dia cukup cerdik dan licin karena butuh waktu yang agak lama untuk menangkapnya," cerita Papa sambil mengambil lagi sepotong puding mangga ke dalam mangkuknya."Kebetulan, peristiwa itu juga terjadi pada saat kondisi keuangan perusahaan sedang tidak bagus. Jadi, efeknya cukup berat, dan tuntutan dari para pemegang saham membuat situasi menjadi lebih buruk lagi."Papa diam sejenak sambil menatapku beberapa saat, seolah sedang memeriksa reaksiku. Jadi, aku balas menatapnya dengan tatapan menyimak."Lalu, apa yang terjadi?" tanyaku.Papa menarik salah satu ujung bibirnya dan membentuk seringai s

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Unusual

    Langit di luar sana masih gelap. Angka yang berfungsi sebagai penunjuk waktu di layar gawaiku juga menegaskan bahwa sekarang masih tengah malam. And here I am, tiduran di atas tempat tidur dengan benak dan mata yang masih terjaga seratus persen. Jadi, daripada aku membuang waktu tidak jelas karena tidak bisa tidur, lebih baik aku membuat susu hangat. Well, rencananya sih begitu. Tetapi ketika aku membuka pintu lemari es, hatiku langsung dicobai. Bagaimana tidak? Padahal tadi pagi aku cek lemari es ini hanya berisi sayur dan buah-buahan. Sama sekali tidak ada camilan. Namun, di depanku sekarang ada dua kotak besar dengan logo toko dessert kesukaanku yang ditata bersisian di sab tengah. "TUNGGU DULU! Jangan-jangan ini puding dan fruit cake yang Mama bilang tadi?" Daripada bimbang terlalu lama, aku nekat mengeluarkan salah satu kotak dan memeriksanya. Kalau memang isinya bukan dessert yang kuinginkan, aku tinggal mengembalikan ke tempat semula, 'kan? Dengan hati-hati, aku letakka

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Open Up

    Dari segala situasi yang pernah kualami, saat ini adalah momen terlangka dalam hidupku. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini berkoar-koar akan selalu memihakku, malah berada di seberang, tempat "lawanku" berpijak. Sementara sosok yang selama ini kupikir sama sekali tidak menyukai eksistensiku, malah mengeluarkan statement seolah ia berada di pihakku. Well, secara keseluruhan, yang diucapkan Papa Ian memang terdengar normal. Netral. Tidak berpihak. Namun, pada saat yang sama, aku merasa sedang dibela. "Kau sudah makan malam?" Pertanyaan Papa Ian kemudian membuatku kembali terkejut.

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (His) Betrayal(?)

    Suasana di sekitarku perlahan menjadi senyap. Sambil menatapnya menyimak, aku berusaha fokus mendengarkan suara Zean.“Lho? Kak Eka sudah pulang?”ASTAGA!Seketika aku terlonjak kaget. Kemudian, aku segera menoleh ke arah asal suara.Rencananya, aku hendak memarahi adik bungsuku karena memanggilku tiba-tiba dan membuat Zean mengurungkan penjelasannya. Namun, ketika aku melihat Chris yang sedang berjalan ke arahku sambil memberiku tatapan bingung, aku langsung membatalkan niatku.Memarahinya di lokasi yang masih bisa didengar oleh Papa Ian tidak akan memberikan kesan yang baik pada reuni kami. Jadi, aku hanya menghela napas panjang, berusaha menenangkan jantungku yang masih berdegup kenca

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The (Best) Present

    Awalnya, aku memang ingin menyerah untuk menebak hadiah dari Zean. Sayangnya, rasa penasaranku jauh lebih besar. Jadi, meskipun aku terus berusaha mengalihkan pikiran, imajinasiku selalu kembali memikirkan segala kemungkinan yang bisa menjadi hadiah pria itu.“Kamu nggak kasih hadiah yang berbahaya ‘kan, Zean?” tanyaku curiga seraya melirik Zean tajam ketika kami berdiri di depan pintu rumahku.Pria yang berdiri di sampingku itu langsung menahan tawa setelah mendengar pertanyaanku.“Kalau Anna memang sepenasaran itu, bagaimana kalau kuberitahu saja apa hadiahnya?” tawarnya sambil menatapku menggoda.Segera, aku menggeleng tegas. “Nggak! Nggak usah! Jangan spoiler

DMCA.com Protection Status