Dunia yang sekarang ditempati bukan dunia yang Raz tahu. Ini bukan Bumi, tapi Dunia baru bernama Anima. Dunia yang dimana banyak makhluk hidup dari berbagai ras tinggal.
Pada umumnya terdapat Ras Manusia dengan populasi terbanyak, kemudian ada Ras demi-human seperti Elf, Dwarf, Beastman, Orc, dan lainnya. Juga ada ras keturunan superior seperti ras keturunan Naga dan ras keturunan Demon.Lizardman yang mereka lawan termasuk ke ras Half-Beastman, yaitu ras monster yang belum berevolusi menjadi humanoid beast sempurna. Mereka berbeda dengan ras Beastman yang dari lahir sudah memiliki tubuh seperti manusia, kesadaran pikiran dan kendali atas insting binatang mereka.Ada banyak spesies dan cabang ras dari setiap ras utama. Seperti Elf terbagi menjadi beberapa ras lagi contohnya ras Wood Elf, Dark Elf, High Elf, dan lainnya. Begitu pula dengan ras lainnya.Saat ini Raz dan lainnya sedang berada di sebuah Dungeon, yaitu suatu tempat / alam liar yang belum dikuasai oleh ras manapun. Dungeon ini biasanya tidak bisa ditempati atau dijadikan tempat pemukiman oleh penduduk, karena dungeon adalah tempat yang berbahaya dihuni oleh monster liar dan banyak jebakan.Dungeon yang sedang dijelajahi oleh Elena dan kawan-kawannya ini bernama dungeon Floating Castle. Sebuah kastil di atas pulau-pulau kecil yang melayang di atas langit. Dungeon ini adalah salah satu dari dungeon unik atau mereka biasa sebut dungeon kelas mistik. Dungeon ini terbuka hanya 7 tahun sekali dan terbuka hanya selama 3 bulan lamanya.Dungeon ini sangat berbahaya berisi monster kelas menengah sampai dengan kelas mistik. Ya, ada beberapa klasifikasi dari monster dan dungeon, tergantung dari tingkat bahaya dan kekuatannya. Tingkat dari sebuah dungeon atau monster bisa diklasifikasikan seperti ini:Umum/Biasa > Menengah > Epik > Legend > Mistik > Fantasy.Semakin tinggi tingkatannya maka semakin berbahaya monster/dungeon tersebut. Karena itulah diperlukan tim khusus yang memiliki sertifikasi keahlian untuk mengeksplorasi sebuah dungeon.Elena dan yang lainnya adalah salah satu dari beberapa grup pasukan eksplorasi. Mereka tergabung dalam pasukan dari sebuah kerajaan bernama Avalon Empire, yaitu sebuah negara yang memiliki sistem pemerintahan monarki, dimana raja sebagai pemimpin absolut.Avalon Empire berada di dalam benua yang bernama Benua Erusia. Jika dijelaskan secara geografis, Avalon Empire berada di tengah benua Erusia, di timur negara Avalon adalah negara Republik Isoona, topologi dari tenggara hingga selatan terhampar gunung hitam tinggi yang bernama gunung Miasma.Di barat hingga barat daya terdapat Ciza Kingdom, dan jauh di barat laut adalah negara Holy Queendom of Avarice, yaitu negara yang menganut sistem pemerintahan teokrasi dengan pemimpin seorang Ratu. Di Utara hingga timur laut adalah laut lepas masuk ke wilayah negara kepulauan Moiselle.Raz hanya bisa terdiam mendengarkan penjelasan umum mengenai dunianya Elena, tanpa bisa berpendapat atau membantahnya. Dia berusaha memproses semua informasi baru ini dan merunut kembali setiap kejadian-kejadian yang dia alami. Prediksi Raz saat ini adalah kemungkinan dia dipindahkan ke beda dunia atau universe atau entah apa itu.Raz kemudian mengambil napas dalam-dalam, dan menghembuskannya.“Baiklah anggap saja aku mengerti sebagian besar ceritanya, Kemungkinan hipotesis ku adalah aku terteleportasi ke duniamu. Ini jelas bukan dunia ku. Dunia asal ku adalah bumi, tidak ada ras seperti itu di duniaku. Lalu aku ingin bertanya, apa yang kalian sedang lakukan di dungeon ini?” tanya Raz penuh penasaran.“Kami sedang mengeksplorasi dungeon ini, mencari harta, membuat peta dungeon, dan mencari tahu rahasia-rahasia dari dungeon ini. Jujur saja dungeon ini adalah dungeon yang penuh misteri, keberadaannya saja sudah sulit untuk didatangi,” jawab Gaeus“Sebenarnya masih banyak yang ingin aku tanyakan, tapi biarkan otakku memprosesnya pelan-pelan. Ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan lagi. Apa kalian bertemu dengan seorang manusia yang sepertiku? Maksudku seseorang yang tampak mencurigakan, berpakaian kaos, dan kelihatan kebingungan?”“Hahaha apa maksud dari pertanyaanmu itu kawan? Apa ada yang lain seperti dirimu?” tanya balik Jujube.“Ya betul, sepertinya aku tidak terteleportasi sendirian. Aku tadinya bersama dengan teman-temanku. Tapi sudahlah kalau kalian tidak melihat mereka,”“Baiklah! Cukup! Kita akan lanjutkan ekspedisi ini. Gaeus hitung jumlah korban dan prajurit yang tersisa, periksa luka mereka, yang masih bisa bertarung akan menjadi vanguard. Jujube hitung persedian ransum makanan kita. Eksplorasi ini masih tersisa sekitar 7 hari, Ku harap persedian kita masih mencukupi. Dan kau Raz, kau akan menjadi tahanan kami, kau masih mencurigakan bagiku. Jujube akan menjadi pengawas mu.” Perintah Elena pada merekaMereka bubar melaksanakan tugas mereka masing-masing. Raz mengikuti Jujube sebagai tahanan. Tapi walau status Raz sebagai tahanan, Raz diperlakukan dengan bebas, dia tidak di ikat atau di penjara di dalam sel, dia tetap bebas bahkan dia diberi pedang untuk melindungi dirinya. Dia saat ini membantu Jujube yang sedang mengatur ransum makanan.“Hey Jujube! Sepertinya keadaan pasukan sehabis bertarung dengan Lizardman ini kurang baik, terlalu banyak prajurit yang terluka aku lihat,” Raz berusaha mencairkan suasana.“Iya itu betul, eksplorasi ini adalah salah satu eksplorasi paling buruk yang pernah kami jalani. Kami sudah kehilangan puluhan prajurit, itu pun baru dari kelompok kami, entah berapa dari kelompok lainnya, mungkin jika di total ratusan nyawa orang sudah melayang karena dungeon ini,” ucap Jujube.“Oh jadi ada pasukan lain juga? Oh iya, aku penasaran, waktu kita bertarung melawan Lizardman tadi, kita sebenarnya sudah kelelahan dan hampir kalah kan, lalu Elena melayang dan seperti mengeluarkan cahaya dari pedangnya, sebenarnya apa itu?” tanya Raz lagi pada Jujube“Oh maksudmu sihir? Di dunia mu memang tidak ada sihir?” tanya balik dari jujube“jelas tidak ada, sihir itu hanya ada di manga atau game fantasi saja di duniaku. Wow hebat sekali ternyata disini ada sihir ya!” jawab Raz bersemangat.Tentu Raz sangat tertarik mengenai sihir ini. Hal ini menjadi pengalaman yang sangat langka, sesuatu yang baru di kehidupan Raz sebagai manusia biasa di Bumi.“Ya, di dunia ini ada yang namanya sihir. Bagaimana ya menjelaskannya, aku tidak berbakat dalam hal sihir, makanya aku hanya menjadi prajurit biasa, hehehe—” ucap Jujube Sambil mengelus kepalanya“—kalau kau mau tahu lebih mengenai sihir, mungkin nanti kau bisa mengunjungi Akademi sihir di kota Ligria. Ya itupun kalau kita berhasil selamat di ekspedisi ini.” Lanjut JujubeRaz yang mendengar hal itu merasa hatinya berdebar penuh semangat, sungguh hal yang menakjubkan baginya bisa mempelajari sihir.Setelah semua selesai melakukan persiapan, mereka pun melanjutkan perjalanan. Korban prajurit pada pertarungan melawan Lizardman ini sangat banyak, terhitung hingga 15 prajurit tewas. Sekarang hanya tersisa 19 prajurit yang melanjutkan ekspedisi.Banyak prajurit yang sudah terlihat tidak bersemangat untuk melanjutkan ekspedisi ini, mereka berjalan dengan cukup lambat dan lemas. Penuh kecemasan tergambar di wajah mereka.Sambil berjalan Raz berusaha memecahkan kesunyian di perjalanan ini. Dia mulai mencari obrolan dengan rekannya Jujube.“Jujube, sebenarnya kalian sudah berapa lama mengeksplorasi dungeon ini?” tanya Raz“Ini sudah hampir 5 minggu. kau tahu kawan, sebenarnya kami awalnya ada 70 orang, dan sekarang hanya tersisa 19 orang, tragis bukan?” jawab Jujube.Raz yang mendengarnya merasa simpati dengan jawaban Jujube, kemudian dia tidak melanjutkan pertanyaannya lagi. Dia mengalihkan pembicaraan pada topik lain.“Hey aku masih bingung, kalau dungeon ini ada di atas langit, bagaimana kalian bisa kesini? Apa kalian punya sebuah pesawat atau helikopter?”“Apa itu pesawat atau helikopter? Jadi begini kawan, saat dungeon ini mulai terbuka, maka akan muncul portal teleportasi di reruntuhan di bawah sana, nah portal itulah yang juga menghubungkan antar pulau yang melayang ini,” jawabnya.“Oh jadi seperti itu sistem penghubung antar pulau di dungeon ini, sebelumnya aku juga masuk melalui portal sampai akhirnya bertemu dengan kalian,““Yap, dan lihat disana itu ada sebuah portal juga, kita akan melewati portal itu, tapi entah kemana portal itu terhubung.”Raz dan yang lainnya berjalan melewati portal biru. Mereka keluar di pulau lainnya. Ekosistem di pulau ini agak berbeda dengan yang sebelumnya, disini pulau yang dikelilingi oleh hutan dan dibatasi oleh bukit batu.“Udara disini sedikit lembab, langit sudah mulai gelap juga, jam berapa ini kira-kira?”“Jam? Apa itu jam? Itu pasti sesuatu dari duniamu kan? Sebaiknya kamu jangan terlalu santai. Setiap kali kita melewati portal, kita harus selalu siap, karena tidak ada yang tahu bahaya apa yang kita lalui, kawan,”“Ok terima kasih sarannya Kawan, tapi serius kalian tidak tahu jam? Lalu bagaimana kalian berkomu—”belum selesai Raz bertanya terpotong oleh teriakan Kakek Gaeus dari depan barisan.“Kapten Elena! Di depan terlihat pasukan lain, Sepertinya itu tim pasukan Lord Rex!”Setelah teriakan dari kakek gaeus, mereka segera menghampiri pasukan tersebut. Mereka disambut oleh pasukan asing itu. Mereka ternyata masih satu divisi dengan pasukan yang Raz ikuti.Elena berbicara dengan salah satu penjaga, kemudian mereka diantarkan ke suatu tempat. Setelah sampai di lokasi yang dituju, Elena menghampiri seorang pria, kemudian Elena memberikan hormat pada pria tersebut.“Salam dari kami, ‘Lord Knight of Pisces’ Rex Sky,”“Salam Trainee Kapten Elena, Senang mendengarmu baik-baik saja.” JawabnyaMereka lanjut mengobrol dan melaporkan mengenai ekspedisinya. Raz yang penasaran dengan sosok yang dihormati Elena tersebut berbisik pada Jujube.“Hey Jujube, siapa orang itu?”“Dia adalah salah satu dari 12 ksatria terkuat di Avalon. Dia adalah Lord Commander divisi 12, Lord Rex Sky,”“Divisi 12? Apa itu?” lanjut Raz“Di Avalon ada 12 divisi pasukan. Divisi 12 adalah divisi yang mengatur mengenai survey dan eksplorasi dungeon dan perang juga,” jawab Jujube“Oh begitu jadi orang itu adalah atasan tertinggi kalian? Lalu apa yang dia maksud dengan sebutan trainee pada Kapten Elena?”“Jadi Kapten Elena sebenarnya adalah bukan Kapten asli kami. Dia hanya Kapten sementara, dia saat ini sedang magang dari Akademi sihir sebagai salah satu syarat kelulusannya,”“Astaga, Magang menjadi seorang Kapten? Apa itu tidak terlalu berlebihan? Bukannya menjadi prajurit biasa saja sudah cukup?”“Ya kau memang tidak tahu dia kawan, Kapten Elena adalah seorang bangsawan, dia dari keluarga Zelleneberg. Salah satu keluarga yang berpengaruh di kerajaan. Dan dia adalah adik dari lord Commander Divisi lima. Dia Juga Salah satu dari murid yang berbakat di akademi. Jadi wajar saja dia menjadi Kapten kami,”“Woah ok ok, Ternyata dia sehebat itu, aku mengerti sekarang. Tapi dia benar-benar cantik bukan? Pasti dia banyak dicintai oleh banyak pria,”“Ya, memang banyak yang mengagumi Kapten, tapi rumornya Kapten sangat dingin pada semua orang, tidak banyak orang yang berani mendekatinya,”“Ya dengan titel dan status keluarganya pasti banyak yang berhati-hati juga. Tapi semakin sulit didapatkan bukankah semakin menarik hehehe,”“Hey jangan bilang kau mengagumi Kapten?”“Tapi bagaimana dengan Lord Rex ini? Maksudku penampilannya cukup eksentrik, dia memakai kain untuk menutupi matanya? Dan jika dilihat dari pakaiannya dia seperti seorang praktisi beladiri,” lanjut Raz mengalihkan pembicaraan“Ya betul kawan, dia adalah seniman beladiri, bertarung menggunakan tinjunya. Dan mengenai penutup mata, matanya sebenarnya buta. Tidak ada yang tahu kenapa dan kapan terjadinya,”“Wow hebat sekali, dia tidak bisa melihat tapi dia bergerak seperti orang normal pada umumnya, bahkan dia bisa tahu lawan bicaranya hanya dari mendengar suaranya. Apa itu tingkatan tertinggi dari ilmu beladiri ya?”“Menurut gosip, walaupun buta, tapi Lord Rex bisa melihat dengan jelas. Ada yang bilang dia membaca keberadaan seseorang menggunakan Qi,”Raz semakin kagum dengan dunia ini. Sesuatu yang kadang sulit dicerna oleh pikirannya namun selalu membuatnya takjub.Tak lama kemudian Elena menghampiri Raz.“Raz, ikut dengan ku, ada yang harus kau lihat disini.”Tanpa banyak tanya, Raz mengangguk dan mengikuti Elena mengarah ke dalam sebuah tenda.Sampailah mereka di depan tenda. Elena membuka pintu tirai dan membiarkan Raz masuk, kemudian dia menyusul masuk. Disana sudah berdiri Lord Rex yang menanti kedatangan Raz.“Halo Raz, aku adalah Rex, Komandan dari ekspedisi dungeon ini,”“Senang bisa bertemu Anda Lord Rex,” jawab Raz dengan sopan.Raz merasa jika lord Rex ini orang yang tenang, setenang air di danau. Cara bicaranya yang lembut dan berwibawa. Sungguh pribadi yang menarik.“Saya mendengar dari laporan Kapten Elena, bahwa kau adalah manusia dari dunia lain? Bisa kau jelaskan kepadaku?”“Ya, seperti yang dilaporkan oleh Kapten Elena, kemungkinannya seperti itu. Aku terteleportasi ke dunia ini, untuk detailnya aku masih belum berani berasumsi,”“Hmmmm, sepertinya kau juga tidak yakin ya. Tujuanku memanggilmu kesini adalah sebenarnya aku juga menemui seseorang yang sama seperti mu. Dia bukan berasal dari dunia ini. Tapi sayangnya dia tidak tahu mengenai kondisinya saat ini,” ucap Lord Rex sambil berbalik ke belakang.Merek
Setengah hari sudah berlalu. Rencana yang mereka susun sudah disiapkan. Mereka berkumpul untuk memastikan keadaan masing-masing.Raz dan kelompoknya bersiap menuju titik penyerangan.“Raz! Berhati-hatilah, Jaga dirimu,” ucap Vera menyemangati Raz.“Ya! Jaga dirimu juga.” Senyum Raz membalas VeraVera adalah satu-satunya teman perempuan Raz dikelompoknya, Dia perempuan yang cantik, pintar, perhatian dan selalu peduli pada teman-temannya.Vera pun mengangguk dan pergi menuju posnya.Tim Oboro mengambil napas dalam-dalam dan mulai bergerak menghampiri para troll di gerbang masuk.Oboro berdiri dengan tegap dan gagahnya di depan para troll. Dia berteriak dan memukul-mukul perisainya menggunakan skill . Skill ini bukan sihir tapi termasuk ke dalam kemampuan Qi. Para troll tersebut mulai terprovokasi karena skill Oboro. Mereka marah dan berlari ke arah Oboro. Tim pemancing lainnya melakukan skill juga, ada yang melempari Troll dengan batu.Oboro menginstruksikan untuk mundur.“Mundur! be
Goblin Shaman merapalkan kembali sihir apinya. Itu adalah sihir tingkat 2 ,Elena menahanya menggunakan sihir cahayanya. “.” Elena merapalkan sihir.Pedangnya mengeluarkan cahaya bulat berfungsi seperti perisai. Api yang dikobarkan berhasil ditahan, tapi troll tidak tinggal diam, dia berlari menerobos api dan mengayunkan batang kayu yang digenggamnya ke arah Elena.Elena terpental akibat serangan itu. Raz ternyata tidak pergi dengan Gaeus. Sebelumnya dia kembali untuk menolong Elena.Diantara pertarungan sihir dan perbedaan kekuatan ras yang besar ini, Raz tahu dia tidak akan terlalu membantu.Tapi dia tidak bisa meninggalkan Elena bertarung sendirian, walaupun itu adalah perintah Elena.Raz terlihat sudah berlari di atas altar. Dia melompat setinggi mungkin dari atas altar dan mengarahkan pedangnya ke arah belakang kepala troll yang sedang berjalan menghampiri Elena.Sleeeb…!!Pedangnya berhasil menusuk tengkorak Troll menembus melewati mulutnya. Tubuh troll ter
Hari semakin gelap, Mereka semua memutuskan untuk berkemah di lokasi tersebut. Raz dan teman-temannya berkumpul di api unggun bersama Elena, Gaeus, Oboro, Roth, dan wakil kapten Tasa dari pasukan Roth.Mereka bercerita mengenai pengalaman pasukan masing-masing selama eksplorasi dungeon. Pasukan Roth pun sama-sama memikul banyak korban jiwa selama ekspedisi.“Jadi apa rencana kedepannya Elena? kurang lebih ekspedisi ini berakhir dalam tiga sampai lima hari lagi,” tanya Roth“Sebelumnya kami bertemu dengan pasukan utama Lord Rex. Bagaimana kalau kita berkumpul dengan pasukan utama sampai ekspedisi ini berakhir?”“Hmmmm… bukan ide yang buruk. Kemana mereka tuju?”“Mereka mengatakan tentang penyerbuan sarang burung Roc di belakang gunung ini,”“Sarang burung Roc? Burung ganas dan berbahaya. Tapi dengan adanya Lord Rex mungkin kita bisa aman di sisa eksplorasi ini. Baiklah ada baiknya kalau kita menggabungkan kekuatan dahulu untuk pertahanan ekstra, semakin dalam dungeon, maka semakin berb
Raz membuka matanya. Dia sendirian berada disebuah tempat kosong berwarna putih. “Dimana ini? Apa ini akhirat?” Tak lama setelah Raz terbangun, munculah dari langit naga ular bersayap yang menyerang pasukan di dungeon Floating Castle.Dia melayang-layang mengepakkan sayapnya di depan Raz.“Lama tak bertemu Raz…,” ucap naga tersebut berbicara melalui pikiran Raz“Aku mendengar ada yang berbicara di pikiranku, apa ini telepati?”“................”Naga tersebut terdiam tidak menjawab, seperti sedang berpikir panjang.“Ada yang aneh dengan kau… kau Raz namun tidak seperti Raz,”“Apa maksudmu?”“...............”Naga tersebut terdiam kembali tak menjawab.“Aku mengerti… sepertinya ini belum waktunya. Sangat disayangkan pertemuan pertama kita setelah sekian lama,”“Aku tidak mengerti, ada apa ini?”“Sebelum kau pergi akan aku berikan kekuatan kepadamu, kembalilah jika kau sudah cukup kuat… Aku akan menunggu disini...”Ruangan putih dan naga tersebut seketika hilang. Raz terbangun di sebu
Kereta kuda membelah angin di padang rumput yang hijau, cuaca yang cerah membuat pemandangan di sekitar begitu indah. Kepala Aksa yang keluar jendela melihat dengan kagum hamparan rumput di sepanjang jalan, seperti anak kecil yang baru pertama naik mobil.“Wow Raz lihat ini! Sungguh indah alam di dunia ini! Ini hal yang belum pernah kita lihat di Bumi!”“Sudahlah! Kau bikin malu!” ucap Raz sambil memegangi keningnya,“Elena kita akan kemana kali ini?” tanya Alvin,“Kita akan pergi ke kota Ligria, Kota selatan dari Ibukota. Aku akan perkenalkan kalian dengan penyihir agung Aranmor,”“Siapa dia?” tanya Vera,“Dia adalah salah satu Profesor di Akademi sihirku. Mungkin Dia bisa membantu masalah kalian tentang teleportasi,”“Penyihir agung kau bilang? Apa dia orang yang kuat?” Aksa yang tiba-tiba memasukkan kepalanya dan menghadap Elena,“Tentu saja dia kuat, dia salah satu dari 12 Zodiac Knight,”“Apa itu Zodiac Knight?” tanya Raz,“Di Avalon empire selain Emperor sendiri, ada 12 orang te
Suara pedang terdengar riuh saling berbenturan di tepi tebing barat daya hutan Ulsa. Lima orang yang bertarung saling menebaskan bilah pedangnya, berjuang melawan maut dengan gusarnya.Salah satunya tampak seorang pria muda bernama Razzara, yang terlihat bekerja keras menahan hujaman-hujaman pedang dan membalas sesekali dengan tegas ke lawan-lawannya.Tersirat jelas raut wajahnya dipenuhi oleh amarah, dengan sorot mata yang penuh dendam, ingin segera menghabisi lawannya. Pikirannya kosong, penglihatannya mengunci setiap pergerakan musuh-musuhnya.“Kau tidak akan bisa lolos setelah membunuh saudaraku Raz!” Teriak salah seorang wanita pada Razzara.“Hey ayo cepatlah mati! Bantu kami menghemat waktu, kita ini teman dekat bukan? Hahaha!” Olok salah satu pria kurus lainnya, menambahkan kalimat dari teman wanitanya.Mereka seperti berlomba-lomba ingin mengambil kepala Razzara.Namun Razzara tidak membalas satupun ocehan lawannya. Dia hanya menebaskan pedangnya dan sesekali mengeluarkan sihi
Semua perjalanan ini berawal dari seorang pemuda berumur 18 tahun yang tidak memiliki hasrat dalam hidupnya.Pagi ini dia harus terbangun lagi dari mimpi buruk yang sering dia alami berulang kali. Mimpi tentang seorang wanita yang belum pernah dia temui sebelumnya, namun wajahnya terasa sangat familiar dan kehadirannya terasa hangat."Teruslah hidup..." Ucap wanita tersebut di mimpinyaDia tidak paham satupun makna dari apa yang diucapkan wanita itu. Namun semua potongan kejadian di mimpi itu selalu berulang sama persis.Kepalanya sakit setiap kali dia selesai bermimpi buruk. Dia duduk di tepi kasur dengan memegangi kepalanya. Setelah dirasa rasa sakitnya memudar, dia bangkit menuju toilet di kamarnya. Membasuh wajahnya di wastafel, memandangi cermin di depannya, memikirkan harus kembali menjalani kehidupan yang tidak dia sukai.Selesainya dia membasuh diri, dia pergi menuju ruang makan untuk membuat sarapan. Hanya ada dirinya saja yang berada di rumah. Kedua orang tuanya cukup sibuk