Semua perjalanan ini berawal dari seorang pemuda berumur 18 tahun yang tidak memiliki hasrat dalam hidupnya.
Pagi ini dia harus terbangun lagi dari mimpi buruk yang sering dia alami berulang kali. Mimpi tentang seorang wanita yang belum pernah dia temui sebelumnya, namun wajahnya terasa sangat familiar dan kehadirannya terasa hangat.
"Teruslah hidup..." Ucap wanita tersebut di mimpinya
Dia tidak paham satupun makna dari apa yang diucapkan wanita itu. Namun semua potongan kejadian di mimpi itu selalu berulang sama persis.
Kepalanya sakit setiap kali dia selesai bermimpi buruk. Dia duduk di tepi kasur dengan memegangi kepalanya. Setelah dirasa rasa sakitnya memudar, dia bangkit menuju toilet di kamarnya. Membasuh wajahnya di wastafel, memandangi cermin di depannya, memikirkan harus kembali menjalani kehidupan yang tidak dia sukai.
Selesainya dia membasuh diri, dia pergi menuju ruang makan untuk membuat sarapan. Hanya ada dirinya saja yang berada di rumah. Kedua orang tuanya cukup sibuk bekerja di luar negeri meninggalkan dia seorang.
Dia menyalakan televisi sambil memakan serealnya. Lagi-lagi berita mengenai penyerbuan monster ke dunia manusia.
Saat ini adalah tahun 2025, Bumi sedang berperang. Bukan dengan sesama manusia maupun antar negara, tapi dunia sedang berperang melawan monster yang tidak pernah dilihat manusia sebelumnya.
Monster yang mengerikan keluar dari sebuah portal hitam, yang secara acak muncul di seluruh dunia.
Awal mula portal tersebut adalah pada Bulan Juli 2023. Portal pertama diberitakan muncul di negara Meksiko, kemudian secara acak menyebar ke seluruh dunia.
Banyak yang berspekulasi ini adalah senjata perang modern baru, ada yang percaya ini adalah kiamat, ada pula yang berpikir ini semua rekayasa politik global.
Memang rasio kemunculan portal tersebut sangat kecil. Pada juli – Desember 2023 terhitung hanya ada 12 Kasus munculnya portal di dunia secara berurutan. Dan puncaknya pada Desember 2023 terjadi ledakan dahsyat di tempat portal pertama ditemukan, yang mengakibatkan sebagian negara meksiko hilang. Tapi semenjak itu, kasus portal tidak lagi muncul.
Monster dengan bentuk yang beragam dan mengerikan, seperti Anjing hitam kepala api, raksasa mutan, dan lain sebagainya berhamburan keluar portal. Saat terjadi hal itu, dunia menyebutnya Portal Break. Hanya satu tujuan dari monster itu, yaitu memangsa makhluk hidup.
Dunia sudah berhasil beradaptasi terhadap serangan-serangan kecil dari para monster. Tentara mulai memusnahkan monster-monster yang tersisa, portal-portal akhirnya bisa dijaga ketat.
Tidak ada yang tahu makhluk apa itu atau asalnya dari mana, karena monster tersebut tidak meninggalkan apa-apa. Hanya meninggalkan trauma dan rasa takut.
Tapi bukan berarti dunia akhirnya sudah damai, portal yang sudah muncul tidak kunjung hilang. Walaupun tidak ada kemunculan portal baru setelah ledakan di Meksiko.
Dengan negara-negara di dunia yang akhirnya menyatukan kekuatan untuk menghadapi krisis ini, dan nyatanya mereka bisa mengontrol keadaan sampai saat ini. Bisa dibilang sekarang keadaan sudah mulai mencapai tahap kondusif.
Banyak negara yang tidak terkena kemunculan portal monster tersebut, masyarakat bisa dibilang sudah tidak merasa khawatir atau takut akan kejadian ini lagi. Mereka masih beraktifitas seperti biasa, bekerja ke kantor, berbelanja ke pasar, bahkan bersekolah.
Begitu pula yang dirasakan oleh Razzara, seorang pemuda SMA berumur 18 tahun. Dia adalah salah satu siswa yang akan segera lulus dari sebuah sekolah di kota kecil. Negaranya adalah salah satu dari negara yang tidak terkena dampak portal.
Tidak banyak aktifitas yang dia lakukan sehari-hari, kebanyakan dia pergunakan untuk berkumpul dengan teman-temannya, mereka adalah Alvin, Aksa, Daniel, dan Vera. Dan akhir pekan ini pun mereka berencana berkumpul di rumah Alvin.
Bel berbunyi menandakan Aksa yang sudah berada di depan pintu rumah Raz. Aksa adalah salah satu teman terdekat Raz di SMA, dia orang yang santai, ceria, dan cerdas, ya walaupun dia terkadang malas dan kurang pintar dalam pelajaran sekolah. Bisa dibilang dia adalah penganut prinsip hidup bebas tanpa kekangan, yang justru kebalikan dari gaya hidup Raz.
Tidak banyak hal yang bisa diceritakan tentang Raz. Raz terlahir dari keluarga kaya dengan pengajaran yang ketat dan otoriter dari orang tuanya saat kecil. Tapi hal tersebut tidak diimbangi dengan perhatian dan kasih sayang dari mereka, karena Raz sering ditinggalkan oleh mereka. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, daripada meluangkan waktu untuk Raz.
Mungkin itu yang akhirnya membuat Raz merasa tertekan dan kurangnya hasrat dalam menjalani kehidupannya. Mencari-cari kegiatan bersama temannya menjadi sebuah pelarian dari penatnya kehidupan yang dia jalani.
Tentu akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan temannya Aksa. Kadang perbedaan itu membuat Raz iri. Aksa seperti kebalikan dari kehidupan Raz. Tapi entah kenapa hal itu yang membuat mereka menjadi begitu akrab.
Raz segera menyelesaikan sarapannya dan menghampiri Aksa di depan pintu.
“Hey, masuklah. Aku siap-siap dulu” Sapa Raz pada Aksa yang sudah menunggunya.
“Duh kau ini! Harusnya siap-siapnya dari tadi dong! Oh iya Vera bilang kita semua kumpul di minimarket dekat rumah Alvin saja, sekalian belanja makanan buat nanti” Keluhnya sambil masuk ke rumah Raz.
“Oh ya? Dia memberitahu di grup? Aku belum cek Handphone, ya sudah aku mandi dulu”
Setelah Raz selesai dengan persiapannya, mereka pun berangkat menuju lokasi yang dijanjikan. Akhir pekan siang hari, cuaca cerah, terik matahari bersinar terang. Terlihat Vera, Alvin dan Daniel yang sudah menunggu mereka di depan minimarket.
“Ah kalian ini! Dari Mana saja? Kami sudah menunggu lama disini!” Marah Alvin pada Raz dan Aksa
Alvin dia teman Razzara dari kecil bersama dengan Daniel. Dia sangat loyal, pintar, tampan, kadang sikapnya dingin dan juga pendiam. Keluarganya cukup kaya. Rumahnya kadang selalu dijadikan tempat basecamp acara perkumpulan mereka.
“Salahkan Raz! Aku datang ke rumahnya dia belum apa-apa, bikin kesel memang” Aksa berusaha berargumen dengan Alvin.
“Ya, maaf teman-teman. Aku bangun kesiangan tadi pagi, jadi terlambat, maaf ya.”
“Hai Raz!” Sapa Vera pada Raz.
“Oh hai Vera, kau tampak cantik juga hari ini”
“Hehe makasih”
“Heh Babi gendut, sibuk sekali sama teleponmu!” Tegur Aksa pada Daniel.
“Ssssttt…. Lagi telepon gebetan!!” Jelas Daniel dengan ketus kemudian memalingkan wajahnya ke belakang.
Yah memang seperti itu Daniel, dia selalu fokus mengejar perempuan walaupun tidak pernah mendapatkannya. Semua teman-temannya sudah paham dan memaklumi kelakuannya yang seperti itu.
“Ok, ayo kita masuk ke minimarket. Sudah siang ini.” Ajak Alvin pada mereka.
Mereka mengangguk tanda menyetujui ajakan Alvin. Mereka segera masuk ke minimarket.
Di dalam minimarket mereka membeli beberapa bahan dan persediaan. Alvin dan Aksa mengambil persedian minuman dan mie instan, Vera mengambil makanan ringan, sedangkan Daniel dia menunggu di luar sambil masih menelepon gebetannya.
Tapi pandangan Raz teralihkan oleh televisi yang menggantung di depan kasir supermarket. Bertanya-tanya kenapa berita yang ditampilkan rasanya penting dan pembawa acara membawakan berita tersebut tergesa-gesa dengan raut wajah sedikit cemas.
Dalam headline tertulis ‘Penampakan Bayangan Besar Di Langit Rusia’. Gambarnya kurang jelas karena reporter yang mengambil gambar dari kejauhan, sehingga Raz tidak begitu yakin dengan apa yang ditampilkan di TV.
Kemudian cahaya yang sangat menyilaukan menghantam bayangan besar di langit itu,
DHUARR!!
Suara keras dari TV menggelegar.
Ternyata bayangan besar di langit tersebut tertembak oleh sebuah cahaya terang dan meledak dengan keras. Suara dari ledakan tersebut membuat bising area sekitarnya. Sehingga kamera reporter berita live yang meliput dari ratusan kilometer jauhnya pun mengalami putus suara. Dan sebelum gambar dari kamera tersebut mati, terlihat puing-puing berjatuhan dari bayangan di langit.
Vera yang sudah selesai mengambil makanan ringan memperhatikan Raz dengan penasaran. Dia menghampiri Raz dan bertanya,
“Ada apa Raz? Lagi nonton apa? Serius amat kayaknya”.
Raz yang masih kebingungan dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia berusaha mengumpulkan potongan-potongan informasi yang baru dia terima.
Pikirannya masih penuh pertanyaan dari apa yang dia lihat, kemudian dia menatap mata Vera berusaha untuk menjelaskan kejadian yang dia lihat di TV.
Sebelum dia berucap, tiba-tiba Daniel membuka pintu dengan terbata-bata dan berteriak
“GA… GAWAT!! POR… PORTAL!!!!”
Seketika mereka yang mendengarnya terkejut dan menyusul daniel. Tanpa aba-aba atau berkata apapun mereka dan seluruh orang yang ada di minimarket itu keluar dan melihat keadaan di sekitarnya.
Raz berusaha mencari letak portal yang ditunjukkan oleh Daniel. Dan benar saja, ada lebih dari 3 portal yang keluar di sekitar minimarket tempat Raz berada sekarang.
Portal terbuka sebanyak lebih dari 3 buah dalam 1 tempat, itu seperti hal yang mustahil, karena menurut pengalaman, satu negara biasanya hanya terbuka 1 portal dan ini sudah sangat lama sampai portal kembali terbuka. Mereka benar-benar terperanjat dan terpaku melihatnya. Ini kali pertamanya mereka melihat portal terbuka didepan mata. Sepanjang jalan terlihat betapa paniknya orang berlarian untuk menyelamatkan diri. Monster mulai berhamburan keluar, Ular besar berwarna hitam terlihat memangsa manusia, di portal lainnya terlihat ada raksasa dengan tanduk domba membawa palu gada yang baru saja keluar dengan wajah geram. “Bagaimana ini! Habis sudah kita!” Panik Daniel pada teman-temannya. “Tenang…..! Kita pergi ke rumah Alvin yang paling dekat! Kita pikirkan lagi nanti setelah disana!” Teriak Razzara pada teman-temannya Tidak sanggup berkata-kata dan berpikir lagi hanya itu yang bisa diucapkan dan dipikirkan Raz. Mereka menyetujui ide Raz dan mulai berlari menyusuri jalan raya menuju
“Hhgh! Sakit sekali kepalaku.... Dimana ini—” Tanya Raz dalam hatinya sambil memegangi kepala.“—Aku tidak ingat apa yang terjadi, sakit sekali kepalaku”Raz kemudian berusaha untuk duduk dari posisi tidur, mencoba bersandar pada dinding. Beberapa menit dia terdiam menenangkan rasa sakit dikepala yang sedikit demi sedikit mulai menghilang.“Dimana ini? Aku tidak ingat kenapa aku ada disini”Dia melihat ke sekeliling, berusaha menerka lokasi dia berada. Ternyata dia berada disebuah ruangan, cukup gelap dengan dinding lembab yang sudah dipenuhi oleh akar dan tanaman alga.Tempat yang benar-benar asing baginya. Dia mulai merasakan dinding dan lantai disekitar dia duduk, terasa basah dan seperti batuan dari sebuah situs kuno yang terlihat di ensiklopedia sejarah.Sedikit demi sedikit ingatan dari kejadian sebelumnya mulai kembali memenuhi pikiran Raz. Rasa takut mulai menyebar di hati, seiring kembali ingatannya. Seketika perasaan Raz menjadi gundah dan panik.“ASTAGA!” Teriak RazDenga
Raz jatuh terduduk lemas. Matanya terbelalak melihat peristiwa itu. Menyaksikan bagaimana dengan mudahnya nyawa manusia hilang begitu saja.Setelah tubuh pria itu terjatuh terlihatlah dengan jelas seekor Lizardman dibelakangnya. Ukurannya lebih besar dari yang lainnya, berteriak dengan mengangkat tombak kapak yang dipakainya untuk memenggal kepala pria itu.Kemudian Lizardman itu menatap Raz dengan tajam. Raz yang tidak bisa bergerak karena kaget dan takut hanya bisa melihat Lizardman itu menghampirinya.“Mati aku sekarang” pikirnyaTombak kapak diangkat lizardman dengan sangat tinggi, siap menghujam kepala Raz sekarang juga. Tapi kemudian ada seorang Kakek ksatria dengan zirah silver menabrak Lizardman tersebut dengan perisai miliknya.Lizardman tersebut terpental cukup jauh. Kakek itu berhenti dan menoleh ke arah Raz.“Berdirilah! Ambil senjata dan bertarunglah!” Teriak Kakek ituKakek itu kemudian berlari melawan kembali lizardman tadi. Tanpa pikir panjang Raz mencari sebuah senjat
Dunia yang sekarang ditempati bukan dunia yang Raz tahu. Ini bukan Bumi, tapi Dunia baru bernama Anima. Dunia yang dimana banyak makhluk hidup dari berbagai ras tinggal.Pada umumnya terdapat Ras Manusia dengan populasi terbanyak, kemudian ada Ras demi-human seperti Elf, Dwarf, Beastman, Orc, dan lainnya. Juga ada ras keturunan superior seperti ras keturunan Naga dan ras keturunan Demon.Lizardman yang mereka lawan termasuk ke ras Half-Beastman, yaitu ras monster yang belum berevolusi menjadi humanoid beast sempurna. Mereka berbeda dengan ras Beastman yang dari lahir sudah memiliki tubuh seperti manusia, kesadaran pikiran dan kendali atas insting binatang mereka.Ada banyak spesies dan cabang ras dari setiap ras utama. Seperti Elf terbagi menjadi beberapa ras lagi contohnya ras Wood Elf, Dark Elf, High Elf, dan lainnya. Begitu pula dengan ras lainnya.Saat ini Raz dan lainnya sedang berada di sebuah Dungeon, yaitu suatu tempat / alam liar yang belum dikuasai oleh ras manapun. Dungeon
Sampailah mereka di depan tenda. Elena membuka pintu tirai dan membiarkan Raz masuk, kemudian dia menyusul masuk. Disana sudah berdiri Lord Rex yang menanti kedatangan Raz.“Halo Raz, aku adalah Rex, Komandan dari ekspedisi dungeon ini,”“Senang bisa bertemu Anda Lord Rex,” jawab Raz dengan sopan.Raz merasa jika lord Rex ini orang yang tenang, setenang air di danau. Cara bicaranya yang lembut dan berwibawa. Sungguh pribadi yang menarik.“Saya mendengar dari laporan Kapten Elena, bahwa kau adalah manusia dari dunia lain? Bisa kau jelaskan kepadaku?”“Ya, seperti yang dilaporkan oleh Kapten Elena, kemungkinannya seperti itu. Aku terteleportasi ke dunia ini, untuk detailnya aku masih belum berani berasumsi,”“Hmmmm, sepertinya kau juga tidak yakin ya. Tujuanku memanggilmu kesini adalah sebenarnya aku juga menemui seseorang yang sama seperti mu. Dia bukan berasal dari dunia ini. Tapi sayangnya dia tidak tahu mengenai kondisinya saat ini,” ucap Lord Rex sambil berbalik ke belakang.Merek
Setengah hari sudah berlalu. Rencana yang mereka susun sudah disiapkan. Mereka berkumpul untuk memastikan keadaan masing-masing.Raz dan kelompoknya bersiap menuju titik penyerangan.“Raz! Berhati-hatilah, Jaga dirimu,” ucap Vera menyemangati Raz.“Ya! Jaga dirimu juga.” Senyum Raz membalas VeraVera adalah satu-satunya teman perempuan Raz dikelompoknya, Dia perempuan yang cantik, pintar, perhatian dan selalu peduli pada teman-temannya.Vera pun mengangguk dan pergi menuju posnya.Tim Oboro mengambil napas dalam-dalam dan mulai bergerak menghampiri para troll di gerbang masuk.Oboro berdiri dengan tegap dan gagahnya di depan para troll. Dia berteriak dan memukul-mukul perisainya menggunakan skill . Skill ini bukan sihir tapi termasuk ke dalam kemampuan Qi. Para troll tersebut mulai terprovokasi karena skill Oboro. Mereka marah dan berlari ke arah Oboro. Tim pemancing lainnya melakukan skill juga, ada yang melempari Troll dengan batu.Oboro menginstruksikan untuk mundur.“Mundur! be
Goblin Shaman merapalkan kembali sihir apinya. Itu adalah sihir tingkat 2 ,Elena menahanya menggunakan sihir cahayanya. “.” Elena merapalkan sihir.Pedangnya mengeluarkan cahaya bulat berfungsi seperti perisai. Api yang dikobarkan berhasil ditahan, tapi troll tidak tinggal diam, dia berlari menerobos api dan mengayunkan batang kayu yang digenggamnya ke arah Elena.Elena terpental akibat serangan itu. Raz ternyata tidak pergi dengan Gaeus. Sebelumnya dia kembali untuk menolong Elena.Diantara pertarungan sihir dan perbedaan kekuatan ras yang besar ini, Raz tahu dia tidak akan terlalu membantu.Tapi dia tidak bisa meninggalkan Elena bertarung sendirian, walaupun itu adalah perintah Elena.Raz terlihat sudah berlari di atas altar. Dia melompat setinggi mungkin dari atas altar dan mengarahkan pedangnya ke arah belakang kepala troll yang sedang berjalan menghampiri Elena.Sleeeb…!!Pedangnya berhasil menusuk tengkorak Troll menembus melewati mulutnya. Tubuh troll ter
Hari semakin gelap, Mereka semua memutuskan untuk berkemah di lokasi tersebut. Raz dan teman-temannya berkumpul di api unggun bersama Elena, Gaeus, Oboro, Roth, dan wakil kapten Tasa dari pasukan Roth.Mereka bercerita mengenai pengalaman pasukan masing-masing selama eksplorasi dungeon. Pasukan Roth pun sama-sama memikul banyak korban jiwa selama ekspedisi.“Jadi apa rencana kedepannya Elena? kurang lebih ekspedisi ini berakhir dalam tiga sampai lima hari lagi,” tanya Roth“Sebelumnya kami bertemu dengan pasukan utama Lord Rex. Bagaimana kalau kita berkumpul dengan pasukan utama sampai ekspedisi ini berakhir?”“Hmmmm… bukan ide yang buruk. Kemana mereka tuju?”“Mereka mengatakan tentang penyerbuan sarang burung Roc di belakang gunung ini,”“Sarang burung Roc? Burung ganas dan berbahaya. Tapi dengan adanya Lord Rex mungkin kita bisa aman di sisa eksplorasi ini. Baiklah ada baiknya kalau kita menggabungkan kekuatan dahulu untuk pertahanan ekstra, semakin dalam dungeon, maka semakin berb