Share

BAB 17

Penulis: Rahma Amma
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-27 10:13:30

-Ayra terancam.

Setelah semalaman dikunci di dalam gudang, akhirnya Ajeng menyuruh Ayu membukakan pintu untuk Lastri. Tubuh Lastri penuh dengan luka lebam karena amukan Ajeng, Ajeng masih enggan menemuinya, ia masih dipenuhi amarah sekaligus rasa bersalah pada putri sulungnya itu.

"BR*****K kamu Ayu,aku ini kakakmu tapi kamu berani melakukan ini padaku," ucap Lastri menyumpah pada Ayu, ia sangat marah mengingat apa yang dilakukan Ayu padanya kemarin.

"Terus aku harus bilang WOOOW gitu ke kamu?" Ayu malah mengejek Lastri sebelum meninggalkannya, Lastri menatap marah ke arah punggung Adiknya itu, tubuhnya belum kuat berkelahi untuk saat ini.

Lastri menuju kamarnya dengan tergopoh-gopoh karena sakit yang ia rasakan, ketika dia membuka pintu terlihat Romi sedang menelpon seseorang dengan sangat akrab, dia tertawa bahkan memanggilnya dengan sebutan sayang. Emosi Lastri tiba-tiba kembali meluap, bagaimana mungkin suaminya bisa berselingkuh disaat dia sedang disiksa dan dikurung dalam gu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 18

    -Kedatangan Om Malik. Aku memesan taksi untuk pulang, namun saat aku membuka layar Hp Ku begitu banyak Telepon dan pesan masuk, beberapa dari Mas Azka. Bahkan dia menelponku lebih dari dua puluh kali. Tak biasanya Mas Azka seperti ini, aku menggumam dalam hati. Setelah memesan taksi aku berniat menelpon balik Mas Azka tapi Hpku malah mati total, batraiku habis dan aku lupa menchargenya tadi. Kedatangan Mas Romi yang tiba-tiba membuat jantungku berdebar sangat kuat, aku benar-benar tak tau apa yang membuat mereka sekeluarga ingin melukaiku. Bukankah masalah bersumber dari Kak Lastri? lalu kenapa aku dan Mas Azka yang menjadi sasaran mereka, lalu jendela kaca yang pecah apakah semua itu juga ulah salah satu dari keluarga Mas Azka? Aku memikirkan banyak hal sampai tak sadar bahwa taksi yang ku tumpangi sudah sampai di depan rumahku, aku segera membayar dan turun dengan menenteng belanjaanku. Pandanganku teralihkan pada seorang lelaki tua yang saat ini berada di kursi teras rumah, aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-27
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 19

    -Rafi datang. Lastri baru akan keluar mencari Romi yang tak pulang semalaman, namun jantungnya berhenti sesaat ketika melihat orang yang dicarinya sedang terbaring tak sadarkan di depan rumahnya. "MAS ROMI, KENAPA BEGINI? MAS BANGUN!" Lastri berteriak dengan kuat sambil menggoyangkan tubuh suaminya, namun Romi tak kunjung sadar. Ayu dan Ajeng yang sedang berada di kamar mereka masing-masing segera keluar menghampiri Lastri yang saat ini sedang menangis di depan tubuh Romi. "Ayo kita angkat dia ke dalam dulu," ucap Ajeng memberi perintah pada Ayu dan Lastri, mereka pun mulai mengangkat Romi bersama-sama."Ini pasti ulah Azka dan Ayra, aku yakin!" Lastri mengepalkan tangannya dengan sangat kuat, namun Ajeng hanya tersenyum memperhatikan Lastri. Belum hilang syok mereka, pintu diketuk. Ayu yang membukakan pintu rumah terlihat sangat terkejut. "Selamat pagi, apa benar ini rumah Pak Romi?" Salah satu anggota Polisi bertanya pada Ayu yang menjawabnya dengan gelagapan. "Benar Pak, Rom

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 20

    -Lastri kena batunya. "Dasar tak berguna bagaimana mungkin kamu kalah dari anak pungut itu." Tampak seorang laki-laki sedang dipukul oleh seorang wanita separuh baya namun terlihat masih sangat sehat dan kuat. Budi namanya adalah Budi, seorang laki-laki yang telah lama jatuh cinta pada Ajeng. Dia bahkan siap melakukan apa saja asal bisa memiliki Ajeng, termasuk saat Ajeng memintanya menyeret Ayra untuk meminta maaf pada wanita yang dicintainya itu. "Maafkan aku Jeng, aku sudah berusaha namun mereka berdua memergokiku, aku kalah jumlah," ucap Budi merasa bersalah pada wanitanya, namun Ajeng tak sama sekali iba. "Pergi kamu dari sini, kamu membuatku jengah," ucap Ajeng, ia mengusir Budi, namun Budi menarik Ajeng kedalam pelukannya. "Aku sudah dipukuli seperti ini, bagaimana mungkin kamu mengabaikanku." Budi mulai menciumi Ajeng dengan penuh nafsu. "Lepaskan aku BR*****K." Ajeng mendorong Budi kuat, membuatnya terlepas dari cengkeraman lelaki tua yang sedang mabuk cinta itu. "Oke,

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 21

    -Kekacauan dimulai lagi. Mas Azka berbaring di pangkuanku, selama dua tahun menikah baru hari ini aku merasakan hidupku sangat damai. Teringat ketika dulu tinggal dirumah Ibu, dari bangun pagi sampai tidur lagi pekerjaanku tak pernah selesai selalu ada saja yang diributkan. "AYRA, AZKA!" Suara teriakan di luar rumah membuatku dan Mas Azka berpandangan. Mas Azka bangun untuk melihat siapa yang datang, dan betapa terkejutnya kami ketika melihat Ibu, Kak Lastri, dan Ayu datang dengan membawa koper mereka masing-masing."Maaf ini ada apa ya? Kenapa kalian bawa koper segala?" Mas Azka menanyai mereka yang nampak acuh dan akan memasuki rumah kami, namun aku dengan sigap menarik pintu dan menghalangi mereka. "Maaf, suami saya yang merupakan tuan rumah disini sedang bertanya dan kami tak merasa memiliki tamu undangan hari ini." Aku memposisikan diriku di depan pintu agar mereka tak bisa melewatiku. "Minggir, saya mau masuk. Rumah ini sekarang akan menjadi kediaman kami juga," ucap Ibu, ia

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 22

    -Mas Azka berubah.Aku bangun dengan perasaan tak bersemangat hari ini, membayangkan kegaduhan yang tadi malam terjadi di luar kamar membuatku menebak bagaimana keadaan rumahku sekarang. Aku membuka pintu kamar dengan pelan, dan ternyata apa yang terjadi lebih parah dari apa yang kubayangkan. Piring, gelas, dan mangkuk kotor masih berada di meja makan. Penggorengan bekas mereka memasak pun masih bertengger di kompor tak dibersihkan, baju kotor yang mereka kenakan waktu datang kesini sudah bertumpuk di keranjang cucian. Aku mengusap kasar wajahku, ingin rasanya saat ini aku berteriak sekeras-kerasnya. Hatiku sangat kesal rumahku yang bersih dan rapi kini dengan sekejap berubah menjadi kapal pecah berserakan dan yang membuatku semakin kesal adalah karena sang pembuat onar sedang tidur dengan nyenyaknya. Tapi aku tak ingin menjadi babu mereka lagi, ini rumahku dan ini istanaku. Bagaimana mungkin ratu diperlakukan layaknya pembantu di istana mereka sendiri. Aku tersenyum manis lalu mel

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 23

    -Kedatangan Keluarga Ayra "Ayra yakin besok gak papa di rumah dengan para monster di luar?" Azka nampak ragu ketika akan pergi ke kantor, sebenarnya dia sangat enggan meninggalkan Ayra, namun rapat besok sangat penting dan dia harus menghadirinya tanpa bisa diwakilkan."Insyaa Allah nggak apa Mas, lagian mereka bukan kanibal kan?" Ayra berusaha meyakinkan Azka bahwa dia akan baik-baik saja, namun jauh di lubuk hatinya ia merasa sangat takut. "Ayra ikut Mas aja ke kantor ya? Mas cuma sebentar aja," pinta Azka, ia masih merasa tak tenang. "Mas nggak liat perut Ayra dah segede ini, capek Mas kalau kesana kesini. Ayra nggak apa kok, yakin deh! Kalau ada apa-apa Ayra janji langsung menghubungi Mas," jawab Ayra menangkup kedua pipi suaminya itu dan menciumnya dengan sayang. Azka mengalah dan mereka pun mulai tidur. Sementara di luar kamar, ketiga trio lampir sedang berdebat tentang siapa yang tidur di luar. Kipas angin yang berada di kamar mereka sudah dipindahkan oleh Azka ke gudang,

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 24

    -Ajeng dilabrak. Ajeng sedang berada di rumah Ilham sepupunya, dia menceritakan segalanya pada Ilham dengan wajah memelas dan tangis yang tersedu-sedu mengharapkan iba. Ilham merasa sedih mendengar cerita Ajeng. Ia pun mengusap punggung Ajeng lembut. "Yang sabar ya Mbak, Aku nggak nyangka Azka bisa berbuat seperti itu sama Mbak dan anak-anak," ucap Ilham membuat Ajeng merasa berhasil memainkan triknya. "Surat tanahnya nggak usah Mbak gadai ke aku, uangnya nanti sore aku transfer ya." Ilham berpikir akan meminjamkan uang pada Ajeng karena merasa kasihan padanya. "Makasih ya Ham, Mbak janji kalau tanah yang di kota sudah laku Mbak pasti langsung bayar hutang Mbak ke kamu," ucap Ajeng sembari mengusap air mata buayanya. "Nggak usah dipikirin Mbak, kapan Mbak ada uang aja gantinya," jawab Ilham, ia tersenyum hangat pada Ajeng. Ting, bunyi notifikasi Wa masuk.[Sayang, kapan kita melepas rindu? Aku sudah menunggu di tempat biasa.]Senyum Ajeng mengembang, kekasihnya yang merupakan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 25

    -Ayu hamil.Ajeng merasakan gemetar di seluruh tubuhnya, untuk pertama kalinya ia dibawa ke kantor polisi dengan kasus yang sangat memalukan. Ratih tak berhenti mencaci makinya, Pandi sangat lemah, ia hanya diam dan tak mampu mengatakan apa-apa sehingga Ajeng merasa semakin terpojokkan. Ketika diminta menghubungi keluarga untuk mendampingi, Ajeng bingung ingin menelpon siapa tak mungkin ia menelpon kedua putrinya, karena jika mereka tau maka mereka akan marah besar padanya. Pikiran Ajeng sangat kalut sampai ia tak sadar bahwa dia memanggil nomor Azka. Azka mengerutkan keningnya karena ia tau saat ini Ajeng sedang berada di Kantor polisi, lalu apa tujuan Ibu angkatnya itu menelpon? "Assalamualaikum," ucap Azka, ia akhirnya memilih untuk mengangkat bukan karena ia ingin, tapi karena ia penasaran. "Ka kamu harus bantu saya." Tanpa menjawab dan basa basi Ajeng langsung meminta, emm lebih tepatnya memerintahkan Azka untuk membantunya. "Maaf? Saya nggak salah dengar? Apa Ibu barusan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01

Bab terbaru

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 57

    -Azka mulai ragu.Dua hari berlalu, Ayra akhirnya sudah lebih sehat dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Setelah sampai di rumah orang tuanya, Ayra langsung melepaskan rindunya pada Reyhan.“Maafin Umi ya sayang, Umi sudah ninggalin ade lama banget,” ucap Ayra menyesal, untung saja Ayra memang selalu memperhatikan kebutuhan putranya sehingga stok ASIPnya terpenuhi hingga satu minggu kedepan dan ia tak perlu mengkhawatirkan itu.“Ra, coba kamu lihat ini,” ucap Rafi, ia menunjukkan sebuah foto dimana terlihat Azka dan Keisha yang sedang duduk berdampingan di sebuah sofa yang terletak di sebelah ranjang Lastri.“Bukankah ini wanita yang dulu sempat mencari masalah padamu dan juga Azka, kenapa dia bisa kembali dekat dengan Azka? Apa sebenarnya tujuan Azka dan wanita ini?” tanya Ayah Ayra yang terlihat sudah semakin muak dengan menantunya itu.“Nggak ada tujuan atau masalah apa pun Pa, Keisha hanya membantu Kak Lastri saja,” ucap Ayra berusaha membela suaminya.“Jangan terus-terusan

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 56

    -Ayra dipindahkan “A, Ayra mau sama Mas Azka. Kenapa Ayra harus dipisahkan dari Mas Azka?” ucap Ayra, ia terus menangis di samping Rafi yang menemaninya dalam mobil ambulance.Ayra dipindahkan di rumah sakit pusat kota dekat dengan rumah Rafi, orang tua Ayra sengaja memindahkannya agar mempersulit pertemuan antara Ayra dan Azka.“Azka harus diberi pelajaran atas segala yang sudah dia lakukan padamu Ra,” jawab Rafi, ia memilih untuk tak menatap ke arah adik semata wayangnya karena ia tak tahan melihat kesedihan Ayra.“Tapi...”“Ibu jangan banyak pikiran dulu ya, lebih baik istirahat agar tenaganya tak terkuras dan bisa cepat pulih,” ucap perawat yang mendampingi mereka.Ayra hanya diam dan terus menangis dalam diam, Rafi sesekali menoleh pada Ayra dan menghela nafasnya pelan, karena ia juga merasakan kesedihan yang dirasakan adiknya itu.‘Maaf Ra, tapi ini adalah hal yang harus kami lakukan agar Azka tak melakukan perbuatan yang sama lagi nantinya’ batin Rafi.***“Umi, Umi di mana?”

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 55

    Sebelum Ayra di bawa ke rumah sakit.“Ajeng sudah keluar semenjak enam bulan yang lalu, bahkan kata petugas sipir tempat ia ditahan, Ajeng sudah sembuh dari penyakit menularnya,” ucap Aril yang merupakan kaki tangan Sandi dalam mencari informasi.“Apa kamu sudah menemukan informasi tentang siapa yang membantu perawatan dan mengeluarkannya dari tahanan?” tanya Sandi, terlihat ia mengerutkan keningnya karena sedang berpikir keras.“Sepertinya ia memiliki sedikit kekuasaan yang lebih besar dari kita sehingga agak sulit menembus info dari dalam, bahkan aku menawarkan uang yang lebih banyak tapi mereka tetap memilih menutup mulut dan tak mengatakan apa pun,” jawab Aril yang akhirnya diangguki oleh Sandi.‘Harusnya semua ini ku diskusikan bersama Azka, karena biar bagaimanapun jika aku dan Azka bekerja sama maka masalah yang kami lalui akan lebih cepat terselesaikan’ batin Sandi.***Sandi yang memang mencurigai gerak-gerik Keisha memilih untuk tak segera meninggalkan rumah sakit tepat sete

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 54

    Ayra sudah di pindahkan di ruang perawatan VIP rumah sakit, dehidrasi yang dialaminya sungguh sangat berat sehingga agak sulit untuknya cepat pulih selain itu luka yang terdapat di tubuh Ayra juga memperburuk keadaannya.Ayu dan Sandi terus berada di sisi Ayra, mereka memendam kekesalan yang sama karena sudah seharian Azka tak kunjung datang padahal Ayu dan Sandi sudah mengirimkan banyak pesan untuknya.“Keterlaluan sekali Azka,” geram Sandi, Ayu yang mendengarnya juga ikut merasa marah.“Aku nggak ngerti otak Kak Azka dia taro di mana?” ucap Ayu menimpali.“Otaknya pindah ke dengkul Yank, sudah kebanyakan di cuci sama kedodolannya,” jawab Sandi sambil terus menatap kosong ke arah Ayra yang kini terbaring dengan lemah.“Kasian banget Kak Ayra,” ucap Ayu sedih.“Reyhan sama Aldi kasian kalau terlalu lama ditinggal Yank, apa aku hubungi saja keluarganya Kak Ayra?” tanya Ayu sambil menatap lurus pada suaminya.“Apa nggak nambah masalah kalau kita melibatkan mereka Yank?” tanya Sandi ragu

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   Bab 53

    “Maaf Sus, pasien di kamar ini dipindahkan ke ruangan mana ya?” tanya Sandi saat mengetahui bahwa Lastri dan Azka tak berada di ruang VIP tempat Lastri harusnya dirawat.“Ibu Lastri sedang menjalani operasi kedua Pak, dan saat ini beliau ada di ruang operasi lantai tiga rumah sakit,” jawab Perawat wanita yang kebetulan sedang lewat, Sandi mengucapkan terima kasih lalu segera menuju lift untuk mencari Azka yang ia yakin berada di sana.Pintu lift terbuka Sandi mempercepat langkahnya namun ia sangat terkejut melihat Azka yang sedang terlelap di pundak seorang wanita yang saat ini sedang menatap Azka dengan penuh cinta, Sandi meradang dan menghampiri mereka dengan amarah yang membuncah.“Bangun Ka!” teriak Sandi, membuat Azka dan Keisha terkejut.“Apa-apaan sih Ndi?” tanya Azka sedikit kesal, ia mengucek matanya yang memang masih terasa panas karena sangat mengantuk.“Kamu yang apa-apan?” sanggah Sandi sembari menatap tajam pada keduanya.“Maksud kamu apa Ndi?” tanya Azka yang mulai ikut

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 52

    Ajeng menatap nanar ke sebuah ruangan tempat putrinya berada, ia merasakan penyesalan yang begitu mendalam karena sudah membuat Lastri terluka.“Maaf Bu,” kata seorang perawat yang tak sengaja menabraknya, Ajeng segera menarik pashmina yang ia pakai untuk menutupi wajahnya dan berlalu dari sana untuk menghindari tatapan Azka yang menoleh ke arah mereka.“Ibu Lastri sekarang dalam keadaan kritis dan karena ada pendarahan saat operasi kedua, dia membutuhkan lebih banyak darah. Stok darah AB di rumah sakit ini sedang kosong, jadi tolong carikan pendonor untuk Bu Lastri secepatnya,” ucap Dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi, Azka mengangguk dan segera menghubungi beberapa teman, rekan, dan anak buahnya agar menemukan pendonor yang cocok untuk Kakaknya.“Yu, golongan darahmu apa?” tanya Azka saat telepon sudah tersambung.“Aku B kak, kenapa?” jawab Ayu khawatir.“Kak Lastri butuh pendonor Yu, golongan darahnya AB dan rumah sakit tak memiliki stok. Coba kamu tolong hubungi teman-

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 51

    “Kenapa kamu kirim alamat ke Kak Lastri, Yank? Kenapa kamu bisa seceroboh itu sih?” teriak Ayu pada Sandi yang kini hanya mampu terdiam menunduk karena rasa bersalah. Ayu menyusul mereka semua setelah mendapat kabar dari Sandi.Sandi mengakui segalanya pada Ayu, Ayra, dan Azka namun hanya Ayu yang memaki suaminya dengan penuh amarah. Azka tak mampu mengatakan apapun lagi, ia sibuk menenangkan dirinya sendiri dan juga menenangkan Ayra yang terus saja menangis.“Kita harus apa Bi? Kita harus apa sekarang?” tanya Ayra yang merasa tubuhnya semakin melemah.“Sabar Mi, kita pasrahkan semuanya sama Allah semoga Allah memberikan keselamatan pada Kak Lastri,” jawab Azka, ia mengusap pelan punggung istrinya, ia pun tak henti mengusap air matanya yang juga ikut mengalir karena perasaan bersalah.“Maafin aku Yank,” ucap Sandi lirih.“Maaf kamu bilang? Maaf kamu apa bisa menyelamatkan Kak Lastri? Maaf kamu apa bisa membuat Kak Lastri sadar?” teriak Ayu, ia sangat murka terhadap apa yang sudah dila

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   BAB 50

    -Ajeng dan KeishaAyra sedang berada di sebuah minimarket untuk berbelanja bulanan, ia pergi setelah menitipkan Reyhan pada Lastri. Ayra tak henti tersenyum karena ia berencana untuk menjodohkan Lastri dengan Rafi. Ia baru tahu bahwa Kakaknya itu memiliki perasaan pada Lastri. Setelah membayar semua belanjaannya Ayra keluar dan akan segera pulang, namun sebuah mobil hitam menghalangi pandangannya.Tiba-tiba seorang lelaki menghampirinya dan merangkulnya, membuat Ayra merasa terkejut namun sebuah benda tajam terasa menusuk di pinggangnya. “Diam dan jangan coba berteriak!” ancam lelaki itu dengan berbisik. Ayra dibawa ke sebuah gedung tua dalam kondisi pingsan karena saat di jalan ia disuntik obat penenang oleh orang suruhan Keisha, Keisha sendiri sudah menunggu kedatangan mereka bersama dengan Ajeng yang saat ini memakai kaca mata hitam, ia sangat tak sabar menunggu kedatangan mantan menantunya itu walaupun sebenarnya ia tak pernah menganggap Ayra sebagai seseorang yang menjadi bag

  • Ratu Tak Akan Jadi Babu   Bab 49

    -Lastri resmi bercerai.Surat gugatan cerai sudah keluar, kini Lastri dan Romi sudah resmi berpisah. Lastri sekarang sudah jauh lebih baik bahkan terlihat sangat baik dan terurus, tubuhnya yang dulu sangat kurus kini sudah berisi. dan satu hal perubahan yang paling mencolok darinya adalah kini ia memakai hijab dan pakaian longgar, terlihat sangat sederhana namun juga sangat anggun. "Cantik," ucap Ayra memuji kakak iparnya yang saat ini sedang bersiap menuju rutan tempat mantan suaminya ditahan."Iss, apaan sih Ra? Lebay tau nggak?" jawab Lastri, ia tersipu malu karena Ayra terlalu sering memujinya semenjak ia memutuskan menutup auratnya."Seriusan Kak, aku yakin deh lelaki baik akan segera melamar kakak," ucap Ayra tersenyum sangat manis. "Aamiin ya Allah," jawab Lastri sembari mengangkat kedua tangannya, ia meng aamiini doa Ayra dengan hati yang penuh harap. "Bu Ibu, dah selesai belum ngobrolnya? Soalnya aku bisa telat meeting nih," ucap Azka yang mengetuk pintu kamar Lastri. "S

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status