Share

BAB 24

-Ajeng dilabrak.

Ajeng sedang berada di rumah Ilham sepupunya, dia menceritakan segalanya pada Ilham dengan wajah memelas dan tangis yang tersedu-sedu mengharapkan iba.

Ilham merasa sedih mendengar cerita Ajeng. Ia pun mengusap punggung Ajeng lembut.

"Yang sabar ya Mbak, Aku nggak nyangka Azka bisa berbuat seperti itu sama Mbak dan anak-anak," ucap Ilham membuat Ajeng merasa berhasil memainkan triknya.

"Surat tanahnya nggak usah Mbak gadai ke aku, uangnya nanti sore aku transfer ya." Ilham berpikir akan meminjamkan uang pada Ajeng karena merasa kasihan padanya.

"Makasih ya Ham, Mbak janji kalau tanah yang di kota sudah laku Mbak pasti langsung bayar hutang Mbak ke kamu," ucap Ajeng sembari mengusap air mata buayanya.

"Nggak usah dipikirin Mbak, kapan Mbak ada uang aja gantinya," jawab Ilham, ia tersenyum hangat pada Ajeng.

Ting, bunyi notifikasi Wa masuk.

[Sayang, kapan kita melepas rindu? Aku sudah menunggu di tempat biasa.]

Senyum Ajeng mengembang, kekasihnya yang merupakan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status