Share

BAB 239

Bulir airmata menetes deras dari kedua matanya.

Sebagai istrinya waktu itu, ia tersenyum tanpa tahu Elang yang tengah menderita.

Ia berbahagia di atas penderitaan Elang yang tengah berusaha seorang diri untuk menyelamatkan dirinya.

Bagaimana ia akan minta maaf pada Elang? Bagaimana ia melakukannya? Elang telah pergi lagi. Bagaimana Aliya bisa menebus kebodohannya itu?

“Om….” Agni memanggil Dean dengan nada cemas saat melihat kedua mata Aliya mengalir begitu deras buliran bening dan ia mengigaukan kalimat-kalimat tak jelas.

Hanya kata ‘maaf’ yang terdengar cukup jelas di telinga Agni.

Dean menempelkan telunjuk kirinya ke bibirnya, memberi kode agar Agni tetap diam, lalu lanjut membacakan beberapa ayat untuk Aliya.

Jemari kanannya kembali mengelus ubun-ubun Aliya. Lalu tangan satunya mengalirkan energi halus ke tubuh Aliya.

Tampak oleh Agni, Aliya mulai berangsur-angsur tenang. Bibirnya tak lagi mengigau. Airmata telah berhenti mengalir, namun bulir keringat masih mengucur di keningnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status