Share

BAB 225

20.27 WIB

“Maaf, aku kesel, Dean. Aku kesel!” Aliya berkata gusar. “Pengen nangis.”

“Aku bener-bener kesel,” katanya lagi.

“Aku lagi berusaha atasin semua ini. Harusnya dia biarin aja dulu aku,” Aliya menghela napas kasar. “Kenapa dia malah ambil tindakan sendiri dengan hancurin buku ini?!”

Dean mengulurkan tangan kirinya memegang tangan kanan Aliya yang terkulai lemah di atas lutut Aliya. Ia tetap diam mendengarkan keluh kesah isterinya dengan tenang.

“Maaf Dean. Maaf,” suara Aliya kini bergetar.

Matanya telah digenangi airmata, yang kemudian luruh tanpa bisa ia cegah.

Rasa sesak di dadanya cukup terasa menjengkelkan baginya. Aliya mengusap kasar tetesan airmata di mata dan pipinya.

“Maaf aku cengeng kaya gini…. Maaf nangis melulu…”

“Gapapa Sayang… gapapa,” jawab Dean pelan. Sebelah tangannya menggenggam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status