Share

BAB 232

Benar dugaannya, Dean ikut merasakan kegundahan hati Aliya saat ini, tapi tidak mengusiknya dengan pertanyaan yang serupa interogasi seperti yang tadi ia lakukan pada pria itu saat menanyai tentang Delia.

Dean: [Tapi kalau mau banyak, aku bisa melakukannya. Tentu dengan cara yang ‘menyenangkan’]

Sudut bibir Aliya terangkat tipis. Dean memang selalu memiliki cara untuk menghibur dirinya. Ia tahu, Dean sengaja menggunakan tanda petik pada kalimat menyenangkan, untuk menggoda Aliya.

Wanita muda itu menarik napas dalam-dalam.

Aliya: [Kau merasakanku kah?]

Dean: [Apa yang sedang kau rasakan, Sayang? Kau ingin menceritakannya padaku?]

Aliya termenung beberapa detik. Sesungguhnya ia tidak sampai hati harus mengungkapkan bahwa dirinya ikut sedih karena merasakan kesedihan Elang, pada Dean.

Namun satu sisi, dirinya juga yakin, Dean adalah orang paling tepat untuk ia berbagi rasa.

Dean orang yang selalu paling mempercayainya dan memberikan kebebasan pilihan padanya, meski dengan ketentuan khusu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status