แชร์

BAB 194

ผู้เขียน: Bintang
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-09-20 02:47:36

Aliya terdiam sejenak. Ia lalu menjawab, ‘Jika itu yang memang harus dilakukan.’

Aliya merasa perlu menenangkan Elang.

Dia sangat berhati-hati dalam percakapan ini. Dia tidak ingin teman-temannya di sana menjadi sasaran kemarahan Elang.

Aliya lalu berusaha mengalihkan topik. ‘Apa kau ingat kejadian di tanggal 14 itu?’

‘Apa kau ingat di tanggal 14 itu apa saja yang kau katakan padaku?’ tanya Aliya mengulang.

‘I do. Aku ingat,’ jawab Elang.

‘I gave my all, tanpa kau minta. Is that true?’ (Aku memberikan seluruhnya. Benar kan itu?)

‘You did,’ jawab Elang lagi. (Ya)

‘Hati lembut yang kau miliki…. yang membuatku sangat luluh,’ lanjut Aliya.

‘Kau yang selalu memperhatikan kebutuhan ku dan mementingkanku, membuatku tidak tergoyahkan..’

‘Aku dulu Liebling mu dan kau Liebe ku,’ ucap Aliya lagi. ‘Apa kita sungguh sedekat itu? Apa hanya imajinasiku bahwa kita sedekat itu?’

‘Kita memang sedekat itu,’ jawab Elang.

‘How about now?’ (Bagaimana sekarang?) Aliya menekan kalimatnya. ‘Apa kau masih mera
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 195

    Selasa, 27 Desember 202219.34 WIBSeseorang mengetuk pintu.Aliya membuka dan mendapati Oki, salah satu pemuda binaan Nawidi, tengah berdiri dengan postur kaku.Begitu melihat Aliya membuka pintu, ia menganggukkan kepala dan tanpa basa basi mengatakan, “Mereka sudah pulang.”“Mereka semua? Atau siapa saja?” Suara Aliya terdengar tenang, meskipun ada sedikit getaran di sana.Laki-laki itu tak menjawab. Dia hanya menganggukkan kepala lagi, dan hendak berbalik.Aliya bergegas memanggilnya dan dengan singkat berkata, “Besok pagi saya ke sana.”Laki-laki itu mengangguk lagi dan segera berlalu dari pandangan Aliya.* * *Rabu, 28 Desember 202209.55. Basecamp Cikahuripan.Aliya termangu di depan pagar besi tinggi berwarna hitam.Ia pandangi rumah bernuansa modern namun tertata apik dengan sejumlah tanaman hias yang tampak di halaman depan.Motornya sengaja ia parkirkan di depan pagar rumah itu, agar ia bisa berjalan lebih jauh untuk masuk ke sana.Beberapa saat ia hanya diam memandang ruma

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-20
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 196

    “Ya Tuhan…” Aliya menarik napas.Lalu ia teringat sesuatu.Ia mengeluarkan ponsel miliknya dari tas selempang biru yang sejak tadi masih melintang di badannya.Tangannya bergerak cepat, mencari dan membuka file catatan. Itu adalah catatan saat Dean mengajari dirinya untuk melakukan transfer energi.Tapi itu hanya catatan, bahkan Aliya belum pernah mencobanya.Entah itu akan berhasil atau tidak, tapi ia merasa itu layak untuk dicoba.Aliya membaca catatan itu beberapa kali, lalu mencari posisi duduk senyaman mungkin.Tubuhnya ia hadapkan ke arah Nawidi berbaring. Ia pejamkan mata. Ia memulai dengan memanjatkan doa untuk Nawidi.Tak lama, lalu kedua tangannya ia ulurkan ke atas tubuh Nawidi.Sekitar 30 detik setelahnya, ia bisa merasakan rasa hangat menjalar dari titik pusarnya, seolah bergerak merambat naik menuju ke kedua tangannya.Kini tangannya terasa hangat. Ia arahkan ke area dada Nawidi terlebih dahulu. Berdiam di sana cukup lama, sebelum berpindah ke area wajah dan kepala.Kedu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-20
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 197

    Terdengar derap kaki mendekat dengan tergesa.Aliya mendongak.Ia melihat sosok Terry yang datang dengan langkah gusar. Dadanya tampak naik turun menahan gejolak emosi yang menggelegak.“Terry…..” Aliya bergumam pelan.Terry tidak merespon. Matanya terlihat bengkak dan hidung yang memerah. Tanpa berkata, Terry melangkah sampai tepat ada di depan Aliya.Ia lalu menjatuhkan tubuhnya dengan keras, berlutut.“Terry!”“Queeny,” Terry menyela dengan suara serak.“I do apologize, Queeny. My failure to save brother Dean. It is my failure. It is my bad. My ultimate failure. I don’t deserve to stay alive,” (Aku minta maaf, Queeny. Kegagalanku untuk menyelamatkan Dean. Ini adalah kegagalanku. Ini adalah kesalahanku. Kegagalan utamaku. Aku tidak pantas untuk tetap hidup) suara Terry terdengar bergetar.“Please do punish me.” (Tolong hukum aku)Agung mendekat pada Terry, “Ter…”Bergeming, Terry tetap berlutut. Kepalanya ia tundukkan dalam-dalam.Tanpa Aliya duga, Agung dan Iyad pun justru kemudian

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-20
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 199

    10.09 Waktu Rusia.Sebuah mansion, Rusia.Dalam suatu ruang cukup besar.Dengan dinding dihiasi profil yang elegan dengan lis emas. Lampu gantung kristal dengan beberapa manik berlian yang tampak berkilau terkena pantulan cahaya yang masuk dari jendela besar yang menghadap timur.Di tengah ruang, tampak meja kerja berukiran dengan detil yang cukup rumit. Warna coklat muda dengan pinggiran berwarna emas. Meja kerja yang luar biasa terlihat mewah.Pemilik mansion ini mendatangkan seniman pemahat terkenal untuk membuatnya secara manual.Belum lagi lukisan besar yang terpajang di dinding, yang juga merupakan lukisan asli pelukis legendaris, menambahkan suasana nan angkuh hanya dalam satu ruang kerja ini saja.Sang pemilik, tengah duduk dengan tenang di atas kursi kerja yang juga begitu megahnya. Sementara, tampak dua pria berdiri menghadap sang pemilik dari seberang meja kerja tersebut.“Kalian paham yang tadi aku katakan?” Sang pemilik yang mengeluarkan aura dominan itu berkata dengan su

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-20
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 199

    “Tidak!”Keempat elemen teman-teman Aliya serentak menolak.“Listen, mungkin sekarang aku belum terbuka. Tapi sangat mungkin kan, aku sesungguhnya menyimpan energi besar dalam diriku? Hanya saja masih tersegel. Jadi mungkin ga akan apa-apa diambil sedikit--”“Tidak, Mbak. Jangan,” potong Guntur menolak lagi.Ketiga teman lainnya menggeleng kuat-kuat, tanda mereka pun menolak keras ide itu.“Kalo ini jangan, itu jangan, terus harus bagaimana….?” Aliya menghela napas lesu.Mereka berempat saling melempar pandang.Lalu Guntur menjawab, “kita tunggu rekan-rekan dari posko lain dulu, mbak. Kita bisa diskusi dengan mereka.”“Ya Liya… Apalagi diperkirakan sore ini keluarga kang Nawidi akan tiba di sini. Siapa tau kita juga bisa meminta pendapat mereka. Mereka bukan elemen sembarangan, Liya…” Agung berkata dengan pelan.“Baiklah,” Aliya mengalah. “Lalu, siapa aja pimpinan posko negara lain yang akan datang?”“Reed, dari posko Turki, seperti Liya tau dia seorang api di level 2 menengah. Lalu K

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-20
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 200

    15.48“Assalammu’alaikum.”Sebuah suara rendah yang terdengar berwibawa, terdengar dari arah ruang tamu. Aliya yang baru saja selesai membaca surat yasin sebanyak tiga kali untuk ia kirimkan pada Dean, menutup mushaf yang ada di tangannya.Ia melepas mukena dan melipatnya dengan cepat namun rapi. “Wa’alaikumsalam,” terdengar suara Guntur menjawab salam itu.Aliya bergegas menyimpan lipatan mukena dan sajadah ke atas meja di kamar Dean.Aliya memang sengaja membawa mukena dan menyimpannya di kamar Dean untuk ia gunakan. Ia tahu, ia akan sering datang ke sini dalam beberapa hari ini. Ia lalu menyimpan dengan hati-hati mushaf milik suaminya kembali ke tempatnya.Aliya merapikan diri, lalu bergegas keluar kamar.Di ruang tamu, ia melihat Guntur tengah berdiri berhadapan dengan dua orang pria yang tampak hampir sebaya. Pria di depan Guntur menggunakan semacam koko panjang dan celana longgar berwarna coklat muda sebatas mata kaki.Meski tampak beberapa kerut di wajahnya, namun sorot matany

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-21
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 201

    “Benar Mbak. Sepertinya mereka berdua sengaja membuka dirinya untuk terbaca saya. Dugaan saya, untuk membuat kita tenang, karena tahu mereka pada level yang sangat memungkinkan untuk menolong mas Nawidi….”“Alhamdulillah kalau begitu. Kita benar-benar beruntung.…” Aliya menghela napas lega. “Luar biasa memang, keluarga kang Awi. Begitu banyak elemen Level satu.” Aliya bergumam takjub.Bagaimana tidak, Level 1 adalah level yang jarang dapat dicapai para elemen.Level 1 merupakan pencapaian tertinggi elemen pada umumnya. Butuh puluhan tahun untuk mencapai level 1 ini pada manusia elemen secara normal. Hanya orang-orang tertentu yang bisa dengan singkat mencapai Level ini.Entah dia sangat berbakat, atau dia mengikuti gemblengan khusus di alam lain.Para Penjaga Inti Aliya, contohnya. Terutama Elang dan Dean. Mereka berdua merupakan jenis pria langka yang begitu cepat melampaui tingkatan dan level.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-21
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 202

    Jumat, 30 Desember 202208.27 WIBKeesokan harinya, Aliya berkunjung ke makam ayahnya.Sesaat setelah ia memarkirkan motornya, matanya menyapu pemandangan sekeliling pemakaman itu. Badannya sedikit menggigil. Angin bertiup cukup kencang dan kabut masih menutup pemandangan di bawah bukit. Pemakaman ini memang terletak di atas perbukitan.Telah hampir dua minggu ini, hawa dingin Lembang terasa kurang wajar. Temperatur menunjukkan angka 20°, namun suhu yang terasa, seolah 5 derajat di bawahnya.Aliya mengalihkan pandangannya kini pada hamparan pemakaman di depannya. Lalu melangkah mendekat.Di tangannya tergenggam dua kuntum mawar. Merah dan putih. Ia mengucap salam lirih diperuntukkan para penghuni kubur yang ada di lokasi pemakaman itu.Kakinya terayun pelan menuju satu gundukan tanah yang telah tertata rapi dengan rumput yang menghijau di atasnya.“Selamat pagi, Pa…” ujar Aliya lirih. Ia lalu berjongkok d

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-21

บทล่าสุด

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   Catatan Penulis

    Teaser untuk S3 RATU BUMI: KELAHIRAN SANG PEWARIS(Entah kapan akan dibuat S3-nya. Tapi Author ingin berikan ini sebagai ekstra saja untuk kalian. Thanks to you all!!)Seorang wanita tengah berada di depan laptop. Sebuah kacamata berbentuk persegi dengan bingkai berwarna biru bertengger di pangkal hidungnya.Terdengar suara tuts pada keyboard yang ditekan cukup keras dan cepat.“Selesai!!” seru wanita itu dengan bibir tersungging senyum yang begitu lebar.Matanya sekali lagi menatap lekat pada layar laptop miliknya. Seolah puas dengan apa yang ia baca, ia mengangguk dan tersenyum lagi.“Mantap memang. Si gue menggambarkan tokohnya begitu nyata. Cakep banget ini. Epik,” ujarnya sambil terus mengangguk-angguk kan kepala. Tiada henti ia memuji dirinya sendiri.“Mungkin karena aku pake namaku sendiri buat tokoh cewek, ini bener-bener terasa seperti kejadian nyata. Tapi kan itu emang tujuanku..”“Sepertinya aku bener-bener jenius… Beberapa potong mimpi ku, bisa kujadikan rangkaian cerita se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 269

    Suatu hari di bulan September 2023.Aliya menggeliat lalu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merentangkan kedua tangannya dan menguap.Kepalanya menengok ke kiri. Sisi itu kosong.Ia lalu menengadah, melihat ke arah jam dinding dalam kamar itu. 7:15.Aliya kemudian turun dari ranjang-nya. Ia kenakan sandal rumah berbahan kain dengan bordiran inisial A pada bagian tutup kakinya.Dengan langkah malas ia keluar kamar. Kepalanya berputar mencari.Hari itu, setelah ia tadi shalat subuh, ia tertidur kembali, karena semalam ia begadang menyelesaikan pekerjaannya hingga jam 2 dini hari.Kaki Aliya terus melangkah. Kini hidungnya mencium harum masakan berasal dari dapur. Ia pun mengarahkan kakinya ke arah sumber aroma tersebut.Ia terhenti di ambang pintu dapur. Bibirnya tersenyum. Matanya menatap ke depan dengan sorot penuh kasih.Tubuh jangkung dengan masih menggunakan set piyama tidur bermotif salur itu, masih asyik melakukan sesuatu di depan kompor.“Sudah bangun, rupanya…” kata pemilik

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 268

    Dean menyetir mobil Jeep Cherokee Trackhawk yang terbuka dengan santai, menikmati embusan angin yang hangat di wajahnya sementara Aliya di sampingnya tampak takjub memandangi pemandangan di sekeliling mereka.Sekitar lima belas menit lalu, Aliya dan Dean tiba di Amboseli Airtrip di dalam Taman Nasional Amboseli.Taman Nasional Amboseli ini terletak di selatan Kenya, tepatnya di Kabupaten Kajiado, dekat perbatasan Kenya dengan Tanzania.Taman ini berada sekitar 240 kilometer sebelah tenggara Nairobi, ibu kota Kenya, dan terletak di bawah bayang-bayang Gunung Kilimanjaro yang megah di Tanzania, yang memberikan latar belakang yang ikonik dan terkenal di taman ini.Amboseli terkenal dengan populasi gajah besarnya, serta pemandangan sabana yang menakjubkan.Dean sengaja membawa Aliya ke tempat favorit-nya ini, untuk memberikan pengalaman baru bagi Aliya.Dengan helikopter, mereka terbang sekitar 40 menit dari helipad di atas gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi menuju Kajiado. Se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 267

    Aliya paham, yang dimaksud orang Elemen Air itu adalah Elang. Namun yang tidak ia paham, mengapa ia menangkap gestur kemarahan dari sosok Syauqi? Apakah Syauqi dan Elang pernah bertemu sebelumnya?Ini belum waktunya Aliya bertanya lebih jauh tentang itu. Jadi ia kemudian hanya mengalihkan pertanyaan pada hal lain.“Bukankah yang kudengar, bahwa Realm adalah keluarga yang memang bermukim di Tanah Air. Tapi--” Ucapan Aliya terhenti.Syauqi tertawa kecil. “Anda bingung karena saya berwajah campuran di luar Indonesia?”“Ya, jujur aku bingung.” Mau tak mau Aliya pun tertawa kecil.“Nenek saya sedikit memberontak, Madam.”“Eh?”Syauqi terkekeh. “Nenek saya kabur dari Indonesia dan menikah dengan orang Jepang. Lalu ibu saya lahir dan kemudian menikah dengan orang Amerika. Lalu lahirlah saya.”Pria berwajah elok itu menjeda diri sesaat. “Saat saya berumur lima tahun, ibu saya membawa saya kembali ke kakek buyut. Tetua Realm Api dan mengembalikan saya. Kata ibu saya, itu wasiat nenek saya sebel

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 266

    Aliya bersandar di sofa lounge hotel yang nyaman, menatap tenang pada makanan di depannya.Ia mencoba hidangan khas Nairobi: Nyama Choma, potongan daging panggang yang gurih dan kaya rempah, ditemani dengan kachumbari—salad segar dari tomat, bawang, dan cabai.Rasa pedas dan segar dari kachumbari melengkapi cita rasa daging yang hangat, membuat Aliya semakin larut dalam suasana santai sambil menunggu Dean yang tengah dalam rapat mendadak di ballroom hotel.Saat kunyahan terakhir, Aliya teringat percakapannya tadi dengan Matteo, yang penuh dengan dukungan.Matteo, sahabat Dean itu, mengungkapkan ketulusan hati ketika mengetahui Aliya bersama Dean."Aku sangat bahagia, Nyonya.”“Please, panggil Aliya saja, Matteo.”Matteo tersenyum sumringah. “Baiklah.. Ya.. aku benar-benar merasa bahagia.”“Aku bisa lihat itu. Sejak pertama kita bertemu, wajahmu berseri-seri terus,” Aliya tersenyum lebar.“Ini bukan tentang diriku, Nyonya. Melihatmu akhirnya bersama Dean... itu sungguh yang selama ini

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 265

    Tak berapa lama limousine yang ditumpangi Dean dan Aliya tiba di satu hotel yang tampak megah.Beberapa greeter dan bellboy tampak menyambut ramah dan penuh hormat saat Aliya dan Dean yang dipimpin Matteo, memasuki area hotel.Dean terlihat sedikit menaikkan alis—tampak berpikir sesuatu, namun tetap dengan santai mengikuti langkah Matteo yang terlihat bersemangat berbicara dengan Aliya.Aliya melangkah masuk ke dalam suite mewah di Helshington Nairobi, tak dapat menahan gumaman kagum yang meluncur pelan.Matanya menyusuri setiap sudut ruangan—sebuah suite yang luas dengan desain butik berkelas, bercampur sentuhan klasik yang elegan.Dindingnya dihiasi karya seni khas Afrika, menambah sentuhan eksotis pada ruangan yang megah namun tetap hangat.Lampu-lampu gantung dari kristal menghiasi langit-langit tinggi, sementara lantai kayu yang mengilap mencerminkan pantulan cahaya lembut dari lampu yang dipasang dengan artistik.Di satu sisi, ada balkon pribadi yang menghadap ke pemandangan perb

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 264

    Gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi terlihat lebih sibuk dari biasanya.Para karyawan berjalan cepat, membawa berkas-berkas dan peralatan, memastikan setiap detail tertata sempurna untuk menyambut kedatangan CEO mereka, yang nyaris tidak pernah terlihat.Lobi utama yang biasanya hanya dihiasi dengan dekorasi sederhana kini terlihat sedikit berbeda. Tanaman hijau segar diletakkan di beberapa sudut, meja resepsionis dibersihkan hingga berkilau, dan tim keamanan memeriksa ulang setiap titik untuk memastikan semuanya sesuai standar.Di tengah kesibukan tersebut, Direktur cabang melangkah mendekati Matteo, manajer yang selalu tenang di tengah hiruk-pikuk persiapan ini.Dengan ragu, Direktur bertanya, "Mr. Odhiambo, apa benar tidak masalah jika kita melakukan persiapan seperti ini?"Sang Direktur masih teringat akan sikap sang CEO yang cenderung rendah hati dan tidak suka dengan seremoni berlebihan.Pernah sekali waktu saat ia pertama kali menjabat sebagai direktur cabang, ketika

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 263

    Aliya duduk sendirian di dalam kabin jet pribadi Gulf Stream yang melaju anggun di atas awan menuju Kenya.Interior jet ini tampak begitu mewah dan nyaman, didesain dengan kursi kulit lembut berwarna krem yang berpadu dengan elemen kayu mahoni gelap.Cahaya matahari senja yang masuk dari jendela memberikan kilau hangat ke dalam kabin, menciptakan suasana tenang yang menyelimuti perjalanan mereka.Aliya menatap keluar jendela, melihat hamparan langit oranye keemasan yang seakan tak berujung, membiarkan pikirannya melayang.Bayangan pertama kali ia melihat pesawat ini, dengan logo Starlight Corp di badan jet, memenuhi benaknya.Kata-kata Agung kembali terngiang di kepalanya, bagaimana Dean memilih nama Starlight, terinspirasi dari panggilan kesayangan yang ia berikan padanya setelah pertama kali melihat Aliya dalam mimpi.Ketika ia iseng berselancar di dunia maya, ia mendapati bahwa Starlight Corp adalah korporasi besar yang dikagumi dunia. Selain Starlight Corp dikenal dengan kebijakan

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 262

    Dean tersedak lalu terbatuk.“Prrrfffffftttttt.” Agni sukses menyemburkan nasi yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya.Bi Titin menahan tawa. Ia mengacungkan jempol pada Aliya, lalu melenggang santai kembali ke dapur.Hening.Aliya melotot ke arah Agni.“Jorok, ih!” Aliya menepukkan tangannya ke beberapa nasi semburan Agni yang mampir dan bertengger di bajunya.“So-sorry Moony!” Agni bergegas bangun dan meraih beberapa lembar tissue dan menghampiri Aliya. Tangannya mengelap tangan Aliya.Saat tangan Agni akan berpindah ke bagian baju di bawah dagu Aliya, tangan Dean telah memegang tangan Agni.“Biar saya saja,” kata Dean singkat.Agni memanyunkan mulutnya. “Lu sih, Om…” Lalu kembali ke tempat duduknya dan membersihkan sisa-sisa nasi yang berhamburan di meja sambil nyengir.Dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, Agni mengambil piring makannya dan memutuskan segera menyingkir dari ruang makan, untuk memberi keleluasaan bagi pasangan itu.“Gue pindah ah. Ini obrolannya udah dua

DMCA.com Protection Status