Share

BAB 126

Namun, ketika Dean berdiri kembali, Aliya langsung mendekat dengan kedua tangan terulur ke arah pinggang Dean.

Jemarinya lalu menggelitiki pinggang Dean.

“Senyum…. ayo senyum…” bujuk Aliya sambil jemarinya terus menggelitiki pinggang Dean.

Dean sempat sekali meliukkan tubuhnya karena kaget dan geli. Tangan kirinya yang memegang sebuah botol, terangkat dan meletakkan botol itu di sisi wastafel.

“Aliya….” Suara rendah Dean yang memanggil Aliya agak tersendat karena menahan geli.

Aliya lalu menghentikan tangannya yang menggelitiki pinggang Dean.

“Habisnya, kau cuekin aku dari tadi. Sedih tau….” lirih Aliya berujar. Ia menampilkan mimik muka se-menyedihkan mungkin. Berharap dengan begitu, Dean akan luluh.

Serentetan kalimat pun ia siapkan dalam kepalanya, apabila Dean akan mulai berbicara dengannya atau bahkan beradu argumentasi dengannya.

Namun Aliya hanya melihat Dea

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status