Share

BAB 112

Hingga Elang tiba di sebuah rumah dalam kompleks perumahan yang tak begitu jauh dari kedai kopi yang tadi Elang singgahi, ia tak menggubris Dean yang terus mengirim pesan jarak jauh pada dirinya.

Elang melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar dengan Aliya yang masih dalam gendongannya. Ia menurunkan Aliya dengan hati-hati di atas ranjang besar dalam kamar utama di rumah itu.

Sejenak Elang menatap wajah Aliya yang tertidur pulas, dengan tatapan puas.

Tangan kanannya terulur ke arah wajah Aliya. Elang menyentuh pipi Aliya dengan punggung jari telunjuk dan jari tengahnya.

Tidak ada senyum yang tersungging di bibirnya.

Hanya tatapan rumit yang tampak tersorot dari kedua matanya. Namun dari sekian detik jemarinya mengusap lembut pipi Aliya, terbaca sorot mata penuh kerinduan dan rasa takut.

Elang masih terbius pada wajah wanita yang tengah terbaring di atas ranjang besar itu, ketika tubuhnya sedikit terentak kecil.

Elang mengangkat kepala dan memejamkan kedua matanya.

Sekian detik berikutn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status