-“Lady Eiren.”-“Salah.”-“Uhm, Lady Eiren?”-“Bukan.”-“Saya sangat menyukai Anda, Lady Eiren.”-“Bohong. Kamu tak menyukaiku.”-“Saya ingin menikah dengan Anda.”-“Bohong. Kamu tak ingin menikah denganku.”-“Maukah Anda … menikah dengan Saya di musim semi nanti, Lady Alesya?”-“Lihat? Ini sudah musim semi … tapi … kamu, tak mengajakku kembali untuk segera menikah.”-“Lady Alesya, … a-aku … aku mencintaimu.”-“Bohong lagi? Dasar pembohong. Kamu sebenarnya tak mencintaiku kan?”Berjalan gontai dengan pikiran yang serasa sudah mau meledak dengan kegilaan, Alesya yang keluar dari mansion dengan langkah terburu-buru … dalam mengikuti ke mana perginya Ray yang akan selalu berlari keluar begitu tahu Fennel telah pulang, … menyeret kakinya yang lemas, tuk mendekati gerbang halaman depan kediaman Eiren.“Kamu lebih memilih mati meninggalkanku, ….”Warna merah menyala dari kain panjang yang berkibar di tengah dinginnya angin malam ini, dengan gagahnya mengikat leher seseorang yang tak lain da
Malam kelabu. Gelap yang sama dengan awan hitam pada hari-hari sebelumnya, di musim gugur yang begitu menenangkan.Sang ratu kerajaan Aethelred, Leanne, … yang saat ini sedang bersantai meminum teh sembari melihat-lihat ke langit luar pemuncul bintang-bintang kecil selain dari remang-remangnya bayangan bulan itu, … tiba-tiba langsung memusatkan perhatiannya kepada seseorang yang tengah menghampirinya dengan langkah ringan.“Salam, Your Majesty. Semoga kesejahteraan dan kebahagiaan … senantiasa memberkati Anda selalu.”Orang itu. Orang yang usianya lebih muda dari putra bungsunya selama beberapa bulan, … yakni sang putra dari kaisar, yang katanya memiliki nama panjang Ruffin Cailean Edelhert Carlisle Violegrent itu, … memberinya hormat secara sopan dan penuh tata krama, seakan-akan menunjukkan kepribadian lainnya yang begitu berbeda tatkala sedang bersama sang anak lelaki yang ia awasi akhir-akhir ini.“Saya melihat Prince of Violegrent.” Leanne menyelamati balik Ruffin plus langsung m
“Penyesalan terbesarmu, adalah menyatakan perasaan sayangmu sebagai seorang Kakak?”Bayangan perempuan bergaun pengantin yang menonjol bersama kesadaran Fennel, menangkup dagunya dengan kedua telapak tangan, asyik mendengarkan dengan baik semua yang si pemuda Eglantine itu ceritakan.“Yah~ kamu sudah menyelesaikan penyesalanmu yang terbesar. Apakah ada penyesalan lain yang bisa kutahu?”“Penyesalan Saya yang lain?” Fennel bergumam, memikir-mikirkan perihal itu dengan baik-baik. “Tentu saja penyesalan lain Saya adalah menyesal karena meninggalkan Lady Alesya. Padahal kami akan segera menikah, tapi ….”Menyorot sedih, mata zamrud Fennel yang menenangkan, … memandangi jari manis tangan kirinya yang kini tak memiliki sematan apa-apa lagi.Tak lama kemudian, ia pun kembali bergumam.“Selain itu, penyesalan Saya yang lain juga, adalah tidak menemukan Ibu Saya yang menghilang.”“Bukannya Ibumu sudah lama mati ya?” celetuk si perempuan langsung menyahut secara cepat, melontarkan ucapan yang t
“Sudah siap, Milady! Anda sangat cocok sekali!”“Ah, terima kasih Anette. Ini semua berkat Her Grace yang memilihkan gaunnya untuk Saya.”“Ey, Lady~ sebetulnya, pesona dari gaunnya itu terlihat biasa-biasa saja. Yang luar biasa itu adalah pesona Anda sendiri.”“Anett—““—Anette benar, Darissa.”“Oh ya ampun! Y-your Grace!”Darissa Na Eiren. Si gadis muda berambut biru langit cerah, yang barusan dipuja-puji oleh seorang pelayan dari kediaman Duke, Anette, … langsung menundukkan kepalanya dengan hormat, begitu melihat ada seorang wanita berambut putih keperakan dan mata biru kedalaman laut, … yang memasuki kamarnya dengan hiasan rambut di tangan.Wanita itu, tak lain dan tak bukan merupakan sang Duchess bernama Masahila, … ibu dari tunangannya Darissa, juga calon ibu mertuanya di masa depan.Memasuki kamar dengan langkah yang anggun, sang Duchess lekas menyematkan hiasan rambut di tangannya yang berupa jepit pita berenda putih disertai pingitan permata biru lapis lazuli, ke sisi rambut
“Huh? Anda akan mengikrarkan diri sebagai pengawal Putri Mahkota secara resmi? Tiba-tiba?!”Pagi hari di ruang tamu kediaman Gracious tempat tinggal Darissa sekarang, di waktu setelah tiga hari berlalu semenjak hari penobatan putra mahkota, … si gadis berkepala biru cerah itu, tampaknya merasa sedikit terkejut dengan apa yang dibahas oleh sang tunangan kali ini.“Kenapa harus Anda? Bukankah orang lain juga masih bany–nyak?”Darissa mendadak merasa tercekat begitu saja, tatkala sang lawan bicara yakni tunangannya, Antshel, … terlihat memberikan pandangan dingin, di saat dirinya mengutarakan perkataan barusan.Meremas lengannya gugup dengan wajah tertunduk, Darissa memberanikan diri untuk kembali berceloteh. “M-maksud Saya, Saya sangat mengkhawatirkan kesehatan Anda, Young Duke. Banyak hal yang harus diurus sebagai bakal penerus His Grace. D-dan juga ….”Aneh sekali. Ini pertama kalinya Darissa merasa sedikit sakit dihatinya, karena tatapan tak beralasan yang terasa menghantam perasaan
“Jadi, Anda mengatakan bahwa Tunangan Saya, Putri Mahkota, … tampak seperti memiliki hubungan yang spesial dengan pengawal pribadinya, yakni putra sang Duke, Lord Antshel, begitu?” Menerima kunjungan mendadak di tengah-tengah sibuknya ia mengurusi semua limpahan pekerjaan menumpuk milik ayahnya yang sakit, sang putra mahkota kerajaan Aethelred, Lancient, … mengaduk teh miliknya dengan mata yang tertuju ke arah lawan bicara. “Bagaimana Anda bisa sampai seyakin itu, Dear My Friend, … Lady Darissa?” Darissa Na Eiren, tamu dadakan yang Lancient pedulikan lebih dari pekerjaannya itu, hanya tampak menundukkan wajah tak berani dengan tangannya yang meremas gaun secara gemetaran. “Saya sangat yakin akan hal itu, l-lewat sikap yang mereka tunjukkan.” “Uh okay. Uhm, … Lady, apa Anda baik-baik saja?” tanya khawatir Lancient, sembari mengarahkan lengannya ke depan tuk menyadarkan Darissa yang menurutnya sedang bertingkah aneh sekarang. Di musim yang masih termasuk ke waktu musim panas ini,
//Hei, … Ayah.Tepat di hari ini, adalah hari peringatan ke-tiga terkait kematianmu.Penyelidikan yang Ibu lakukan untuk mencari tahu siapa orang yang telah membuatmu meninggalkannya dan aku, masih terus dilakukan.Apa kau melihatnya dari sana? Ibu tak pernah sekali pun tertidur dengan nyenyak sepanjang malam, karena ia sangat merindukanmu.Saat kutanya kenapa dia tak pernah lagi menidurkan diri tuk memejamkan mata selama jam yang seharusnya ia lakukan selagi masih bersamamu, ibu akan menjawabku dengan jawaban yang sama.Katanya, setiap kali ia tertidur lama, ia pasti akan bermimpi. Di mimpi itu, Ibu melihatmu. Lalu, ketika terbangun dari tidur yang menghasilkan mimpi, ibu akan sangat menyesal karena tak bisa tertidur selamanya, untuk bisa kembali bersama-sama denganmu.Berkat dirimu yang mengajariku dulu, aku sudah lancar menulis dan membaca catatan sendiri. Sama seperti sekarang.Kau tahu, … Ayah? Aku baru menyadari bahwa aku ini adalah seorang anak yang memiliki darah keturuna
-“Ah, akhem! Apa semuanya sudah berkumpul di sini?”--“Ya, Your Excellency?”--“Kami semua sudah berkumpul di mari atas arahan dari Anda.”--“Apa Anda memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan pada kami?”-Semua orang yang bekerja di kediaman sini, merasa begitu heran tatkala mereka disuruh oleh sang Marquess Eiren muda, Myles, … tuk berkumpul di aula mansion pada malam hari di musim dingin begini.-“Ukh, ukhum. Aku ingin memperlihatkan sesuatu pada kalian.”-Myles yang entah kenapa terlihat menampilkan raut muka bangga dengan wajah memerahnya itu, memberikan putri pertamanya yang baru menginjak satu tahun lebih dari pangkuannya, … ke dekapan sang istri, Gloriella.Mereka berdua yang tadinya berdiri bersama secara berdampingan, kini berpisah saling berhadapan satu sama lain, … dengan posisi masing-masing yang berada di ujung dekat lonjongnya kerumunan para pekerja rumah.-“Lihat betul-betul! Alesya kecilku sudah bisa berjalan banyak.”-Kaki yang ditekuk satu, disertai tangan yang