Beranda / Romansa / Rantai Hasrat (Oliver&Nicole) / Bab 162. Sebuah Hasutan

Share

Bab 162. Sebuah Hasutan

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Joice menyesap teh hangat madu yang diberikan oleh Shawn. Sepulang dari klub malam, Shawn membawa Joice ke penthouse pribadi milik pria itu. Ya, Joice sudah sedikit mabuk. Hal itu yang membuat Shawn membawa Joice ke penthouse miliknya. Shawn khawatir terjadi sesuatu hal buruk pada Joice.

Setelah bertengkar dengan Marcel dan Penelope, Joice terus menangis tanpa henti. Itu juga yang membuat Shawn berat meninggalkan Joice. Meski terkadang, Shawn dipusingkan dengan tingkah konyol Joice, tetap saja Shawn akan khawatir jika terjadi sesuatu hal buruk pada Joice.

“Berhentilah menangisi pria yang telah memilih wanita lain daripadamu. Kau berharga di mata pria yang tepat,” ucap Shawn dingin dan tegas.

Joice menurunkan cangkir tehnya, dan meletakan ke atas meja. “Aku yakin Marcel mencintaiku, Shawn. Dia hanya dibutakan oleh cinta palsu Penelope. Penelope itu wanita jahat dan licik. Penelope tidak pantas untuk Marcel.”

Shawn mengembuskan napas panjang. Sejak dulu, Shawn tahu memang Joice begitu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 163. Marcel Vs Shawn

    Oliver menatap laporan yang ada di tangannya dari Vincent. Laporan yang berisikan tentang bukti-bukti kesalahan yang telah dilakukan Penelope, sampai membuat beberapa brand memutuskan kontrak sepihak.“Vincent, kau yakin dengan semua laporan yang kau berikan padaku?” tanya Oliver dingin dengan sorot mata tegas, meminta sang asisten untuk menjelaskan padanya.Vincent mengangguk. “Saya sangat yakin, Tuan. Kesalahan ada pada Nona Penelope. Beliau sering datang terlambat, beliau juga sering melanggar aturan-aturan dari para brand yang mengontraknya. Itu kenapa pihak brand-brand ternama banyak yang memutus kontrak. Tapi saya dengar baru saja kemarin, pihak brand meminta maaf pada Nona Penelope. Pastinya semua berkat bantuan Tuan Marcel. Pihak brand-brand itu pasti takut pada Tuan Marcel. Jadi mau tidak mau mereka meminta maaf pada Nona Penelope agar mereka tidak tesandung masalah.”Oliver mengembuskan napas kasar dan melempar laporan itu ke atas meja. “Kenapa Marcel bodoh sekali. Harusnya

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 164. Balas Dendam

    Oliver turun dari mobil, hendak melangkah masuk ke perusahaan cabang keluarga ibunya yang ada di kota London, tetapi langkah Oliver terhenti di kala melihat mobil milik Marcel meninggalkan halaman parkir. Pria tampan itu menatap dingin mobil Marcel yang melaju dengan kecepatan tinggi melewatinya begitu saja. Sejak perkelahian tempo hari, memang hubungan Oliver dan Marcel tidak baik.Oliver masih marah dengan Marcel. Pun Marcel bersikeras seolah tak melakukan kesalahan sama sekali. Hal itu yang membuat hubungan Oliver dan Marcel semakin renggang. Lihat saja sekarang mereka bertemu di halaman parkir, tanpa sama sekali menyapa. Oliver yakin seratus persen—Marcel melihat dirinya.Oliver mengembuskan napas kasar, lalu melangkah masuk ke dalam lobby. Ya, pagi ini Oliver sengaja mendatangi perusahaan keluarga ibunya, karena memiliki urusan bertemu dengan Shawn. Selama ini, Oliver memang nyaris tak pernah terlibat di perusahaan keluarga ibunya. Oliver fokus pada perusahaan firma hukum ayahnya

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 165. Fitnah

    Joice terpaksa pemotretan memakai gaunnya sendiri. Beruntung, Joice memiliki stock gaun baru di dalam mobil. Jadi insiden di mana Penelope merusak gaunnya hanya sedikit menghambat, tapi pada akhirnya masalahnya selesai. Sungguh, Joice bersyukur tak dibuat pusing akibat gaunnya dirusak Penelope.Teruntuk masalah gaun yang dirusak Penelope, Joice memilih untuk tak memperpanjang masalah. Sebab tempo hari, Joice pun pernah merusak gaun Penelope. Saat itu Joice terpancing emosi melihat Marcel mencium Penelope. Itu yang mengakibatkan dirinya nekat. Jadi kalau sekarang Penelope balas dendam, Joice harus menerima.Akan tetapi untuk masalah merusak karir, seperti menghubungi brand untuk membatalkan kontrak Penelope, sama sekali tak Joice lakukan. Joice membenci Penelope, tapi dia tak pernah memiliki ide selicik itu.“Nona Joice?” Sang asisten melangkah menghampiri Joice dengan langkah cepat.Joice menatap asistennya. “Ada apa?”“Nona, besok Anda memiliki jadwal—”“Besok lagi kau ingatkan aku.

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 166. Pertengkaran Karena Permintaan Aneh

    Nicole duduk di sofa kamar sambil mengusap-usap perutnya. Baru saja wanita itu menghabiskan sirloin steak dan pasta carbonara. Padahal tadi siang dia sudah makan. Namun memang hormon kehamilan membuat nafsu makan Nicole mulai meningkat. Nicole sudah tak terlalu sering muntah-muntah. Malah yang ada belakangan ini, dia selalu ingin makan. Hal tersebut yang membuat Oliver sangat senang dan lebih tepatnya Oliver mulai tenang.Suara dering ponsel Nicole terdengar. Refleks, Nicole mengambilkan ponselnya ke atas meja, dan menatap ke layar tertera nama Shawn di sana. Seketika senyuman di wajah Nicole terlukis melihat nama ‘Shawn’ yang terpampang di sana. Tanpa menunda, Nicole segera menjawab panggilan telepon tersebut.“Hallo, Shawn?” jawab Nicole hangat di kala panggilan terhubung.“Hi, Nicole. Apa kabar?” ujar Shawn dari seberang sana. “Aku baik, Shawn. Kau sendiri bagaimana?”“Aku juga baik. Oh, ya, Nicole, selamat untuk kehamilanmu.” “Thanks, Shawn.”“Aku harap kau memiliki anak perempu

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 167. Keinginanmu Terwujud!

    Nicole belum sama sekali masuk ke dalam kamar. Raut wajah Nicole masih kesal, karena Oliver menolak permintaannya. Memangnya apa salahnya? Kalaupun hubungan Oliver sedang renggang dengan Marcel, tapi mereka adalah sepupu. Nicole yakin pasti Oliver dan Marcel akan segera berbaikan.“Menyebalkan sekali,” gumam Nicole menahan kesal. Nicole mengambil orange juice yang ada di atas meja, dan meminum perlahan. Dinginnya orange juice, membuat kepala Nicole yang panas, mulai sedikit mendingin. Akan tetapi tentu rasa kesal masih ada. “Nicole?” Joice yang baru saja tiba, menatap Nicole yang ada di ruang tengah. Wanita itu sedikit terkejut, karena sebelumnya dia berpikir kalau Nicole ada di kamar.Nicole mengalihkan pandangannya, menatap Joice. “Joice? Kau sudah datang?” Senyuman muncul di wajah Nicole, di kala melihat Joice datang.Joice duduk di samping Nicole. “Iya, maaf aku baru datang.”Joice menepati janjinya untuk kembali menginap di mansion Oliver dan Nicole. Sebenarnya, Joice masih i

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 168. Belum Tentu Setuju

    Sebuah gaun berwarna merah dengan model kemben begitu indah melekat di tubuh ramping Nicole. Rambut pirangnya terjuntai indah memukau. Riasan wajah dipadukan dengan lipstick berwarna merah begitu menyempurnakan penampilan Nicole malam itu. Manik mata abu-abu Nicole cerah, layaknya berlian indah. Nicole memiliki kulit yang putih layaknya porselen. Warna pakaian apa pun selalu cocok untuknya dan sangat sempurna.Ya, malam ini adalah malam di mana Nicole bersama dengan sang suami, akan mendatangi mansion milik kakek dan nenek suaminya itu. Undangan makan malam adalah hal yang wajib. Apalagi yang meminta adalah kakek Oliver yang terkenal sangat galak dan tegas.“Nicole?” Joice melangkah masuk ke dalam kamar.Nicole mengalihkan pandangannya, menatap Joice yang begitu cantik dengan balutan gaun berwarna gold. Gaun yang dipakai Joice sangat seksi. Joice memang memiliki tubuh super model. Tak heran kalau profesi Joice adalah seorang model ternama.“Iya?” jawab Nicole hangat.Joice mendekat. “

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 169. Dibela oleh Shawn

    Joice berpamitan pergi ke toilet di tengah-tengah orang yang tengah asik mengobrol. Meski sudah selesai makan malam, tapi semua orang tengah duduk bersantai sambil meminum wine. Tentunya sambil membahas tentang pekerjaan.Di toilet, Joice sedikit membasuh sedikit bagian matanya. Joice sedikit mengantuk, lebih tepatnya dia kurang bersemangat karena Marcel mengajak Penelope. Hati Joice sudah ditahan sekuat mungkin. Dia sudah berjanji pada Oliver untuk tak mendekati Marcel. Janjinya itu membuat hatinya benar-benar tersiksa.Joice ingin nekat berusaha mengajak Marcel berbicara, tapi sejak tadi mata Oliver mengawasinya, membuat Joice tidak bisa berkutik. Joice menghindari perdebatan dengan Oliver, karena berada di tengah-tengah keluarga Oliver. Bisa-bisa nanti Oliver tak akan lagi mengajaknya.Joice menatap cermin, memoles make-up tipis ke wajahnya. Meski make-up Joice masih on point, tetap saja Joice ingin tampil sempurna. Apalagi ada Penelope. Dia tak mau sampai kalah saing.Setelah sele

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 170. Tak Percaya

    “Awww—” Joice meringis kesakitan di kala Shawn mengompres pergelangan tangannya yang merah, dan bengkak akibat cengkraman kuat Marcel tadi. Joice memang sama sekali tak mengeluh. Akan tetapi ringisan perih tak bisa tertutupi.“Sakit?” tanya Shawn seraya menatap Joice.“Sedikit,” jawab Joice pelan.Shawn mengambil salep luka lebam yang ada di kotak obat, dan mengoleskan ke pergelangan tangan Joice. “Tindakan Marcel termasuk dalam kekerasan. Kau bisa menuntut Marcel, dan memenjarakan Marcel untuk memberikannya pelajaran.”Joice menggelengkan kepalanya tegas. “Tidak, Shawn. Aku tidak mungkin menjebloskan Marcel ke penjara. Aku mencintai Marcel, Shawn.”Shawn mengembuskan napas kasar mendengar ungkapan cinta Joice untuk Marcel. “Kau tahu, Joice? Rasa cintamu yang berlebihan bisa membunuhmu perlahan.”Joice menekuk bibirnya. “Aku tidak peduli, Shawn. Yang terpenting bagiku adalah aku mencintai Marcel. Cintaku pada Marcel tidak akan pernah berubah. Dulu, sekarang, dan selamanya.”Marcel ada

Bab terbaru

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 206. Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa bulan berlalu … Wengen, Switzerland. Tiga pengasuh dibuat pusing luar biasa oleh Olivia yang begitu aktif. Balita kecil itu terus berlari-lari sambil bermain bola kecil yang sejak tadi dia lempar-lempar. Tiga pengawal sudah siap siaga melihat setiap gerak Olivia yang sangat cepat. Entah dulu Nicole mengidam apa sampai membuat Olivia selincah ini. Baik pengasuh dan pengawal tidak bisa santai dalam menjaga balita kecil itu. Sedikit saja terabaikan, pasti Olivia sudah berulah.Tindakan Olivia memang kerap membuat Nicole sakit kepala. Apalagi waktu ketika Nicole masih hamil besar. Dia dibuat pusing luar biasa dengan tindakan putri kecilnya yang sangat aktif. Olivia sering susah diberi tahu Nicole. Balita kecil itu paling tunduk pada ayahnya. Hal tersebut yang membuat Nicole terkadang jengkel.“Olivia, pelan-pelan, Nak. Jangan berlari seperti itu,” ucap Nicole berseru dengan nada sedikit keras, tapi sayangnya tak menghentikan balita kecil yang sangat aktif itu. Nicole sampai men

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 205. Extra Part VI

    Oliver berlari menelusuri koridor rumah sakit. Raut wajah pria itu tampak sangat panik dan penuh khawatir. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, dia tak henti mengumpati kebodohannya. Harusnya hari ini dia tak pergi ke mana-mana. Jika sampai ada hal buruk yang menimpa istri dan anaknya, maka dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Saat Oliver sudah dekat dengan ruang persalinan, langkah kakinya terhenti melihat Joice mondar-mandir di depan ruangan persalinan. Raut wajah Oliver berubah, menatap lekat dan tegas sepupunya itu.“Joice?” tegur Oliver.Joice yang sejak tadi mondar-mandir tak jelas, terkejut melihat Oliver ada di hadapannya. “Oliver? Astaga, akhirnya kau muncul,” serunya bahagia melihat Oliver sudah datang. Sejak tadi dia sudah panik karena Oliver tak kunjung datang.“Di mana Nicole?” tanya Oliver cepat.Joice menyentuh lengan Oliver sambil berkata cemas, “Nicole ada di dalam. Segera kau masuk. Dari tadi dia terus menjerit kesakitan.” Oliver mengangguk, dan

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 204. Extra Part V

    *Nicole, aku pergi sebentar ingin bertemu ayahku. Ada kasus rumit yang sedang aku tangani dan aku membutuhkan pendapat ayahku. Aku tidak akan lama. Aku akan segera pulang. Kau jangan ke mana-mana. Your husband—Oliver.* Nicole mengembuskan napas panjang membaca note dari suaminya itu. Raut wajahnya nampak kesal. Pagi ini, Nicole bangun terlambat sedangkan Oliver bangun lebih awal. Dia yakin Oliver tak membangunkannya, karena tidak mau mengganggunya. Sungguh, itu sangat menyebalkan. Nicole mengikat rambut asal, dan meminum susu hangat yang baru saja diantarkan. Hari ini, Nicole terbebas dari menjaga Olivia, karena putri kecilnya itu sedang diculik keluarganya. Well, Olivia memang kerap menjadi rebutan. Wajar saja, karena Olivia adalah cucu pertama di keluarga Nicole dan juga cucu pertama di keluarga Oliver. Hal tersebut yang menjadikan Olivia kerap sekali diculik sana sini.“Lebih baik aku mandi,” gumam Nicole yang memutuskan ingin mandi. Meskipun kesal masih ada, tapi dia tidak mau k

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 203. Extra Part IV 

    “Nicole, pakailah gaun ini.” Oliver menunjuk sebuah kotak yang berisikan sebuah gaun indah yang ada di hadapannya. Pria itu sengaja menyiapkan gaun cantik untuk sang istri tercinta.Nicole mengalihkan pandangannya, menatap gaun yang ditunjuk Oliver. “Sayang, kau ingin mengajakku ke mana sampai aku harus memakai gaun seindah itu?” tanyanya lembut. Jika hanya pergi ke tempat-tempat terdekat saja, mana mungkin Oliver memintanya memakai gaun secantik yang ada di hadapannya itu.Oliver mendekat dan memberikan kecupan di kening sang istri. “Aku akan mengajakmu dan Olivia makan malam di luar. Gantilah segera pakaianmu.” “Kau akan mengajakku dan Olivia makan malam di luar?” ulang Nicole begitu antusias bahagia.“Ya, kita akan makan malam di luar. Bersiaplah.” Oliver membelai lembut pipi Nicole.Nicole tersenyum bahagia. Detik selanjutnya, Nicole menggenggam tangan Olivia—mengajak putrinya untuk mengganti pakaian. Gaun yang dibelikan Oliver sangatlah cantik. Bahkan gaun Nicole itu kembaran d

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 202. Extra Part III

    Oliver meminta Nicole untuk tak lagi mengingat tentang masalah Joice dan Marcel. Pria itu tak ingin istrinya sampai terlalu kepikiran dan berdampak pada tumbuh kembang anak mereka. Usia kandungan Nicole sudah besar. Sebentar lagi anak kedua mereka akan lahir ke dunia. Yang Oliver inginkan adalah Nicole hanya fokus pada anak-anak mereka saja. Pun berita tentang Marcel sudah Oliver bungkam. Media dilarang lagi untuk memberitakan tentang salah satu anggota keluarganya.Pagi menyapa Nicole sudah bersiap-siap. Hari ini dia dan Oliver akan periksa kandungan. Wanita itu tampil sangat cantik dengan balutan dress khusus ibu hamil berwarna navy. Rambut panjang Nicole tergerai sempurna. Riasan tipis membuatnya semakin cantik. Meski hanya memakai lip balm tapi bibir penuh Nicole tampak sangat seksi.Nicole dianugerahi paras yang luar biasa cantik. Dia tak perlu memakai riasan tebal, karena wanita itu sudah sangat cantik. Hamil membuatnya bahkan bertambah cantik meskipun bentuk tubuhnya sudah mela

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 201. Extra Part II

    Nicole merasakan kebebasan di kala Selena dan Samuel menculik Olivia. Well, Olivia menjadi cucu pertama di keluarga Maxton—membuat Olivia benar-benar seperti anak emas. Selena dan Samuel kerap sekali membawa Olivia ke rumah mereka untuk menginap. Mengingat tiga adik kandung Oliver yang lain berada di luar negeri—membuat kehadiran Olivia menjadi warna yang baru di keluarga Maxton.“Ah, perutku kenyang sekali.” Nicole mengusap-usap perut buncitnya di kala baru saja selesai menikmati tiramisu cake yang diantarkan oleh sang pelayan.Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tak banyak aktivitas Nicole selain bersantai. Pekerjaannya sudah ditangani oleh asistennya. Sejak di mana dia hamil lagi, Oliver meminta Nicole menyerahkan pekerjaannya pada sang asisten.Jarak kehamilan pertama dan kehamilan kedua tidak jauh. Bisa dikatakan kehamilan kedua ini memang tak Nicole sangka. Nicole pikir dia tidak akan langsung hamil, karena baru saja melahirkan. Jadi setiap berhubungan badan dengan sang suami—

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 200. Extra Part

    Satu tahun berlalu … “Olivia, jangan naik-naik ke atas meja, Nak.”Nicole mendesah panjang dengan raut wajah yang begitu kelelahan. Olivia—putri pertamanya yang baru bisa berjalan itu amat sangat aktif. Baru saja Oliva berusia satu tahun—dan harapan Nicole adalah Olivia menjadi anak yang tenang dan lembut seperti anak-anak perempuan lain.Sayangnya harapan Nicole tinggal harapan. Semakin hari Olivia semakin aktif. Dua pengasuh saja harus menjaga Olivia dengan baik. Pasalnya, jika tak diawasi, Olivia selalu saja berusaha memanjat posisi tempat yang tinggi. Hal itu yang membuat Nicole khawatir luar biasa. Ucapan Nicole tak didengar oleh Olivia. Balita kecil itu terus memanjat meja. Dengan penuh waspada, dua pengasuh sudah siaga merentangkan tangan—berjaga jika sampai Olivia terjatuh, maka dua pengasuh itu berhasil menangkap tubuh Olivia.Nicole memijat keningnya di kala rasa pusing menyerangnya. Menjaga Olivia harus extra hati-hati. Beberapa minggu lalu saja, Olivia hampir tercebur ke

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 199. Perfect Ending

    Oliver mondar-mandir panik di dalam ruang bersalin. Suara jeritan menggema membuat Oliver tidak bisa tenang. Dua jam lalu, dokter mengatakan masih belum waktunya, karena kepala bayi belum terlihat. Teriakan sakit Nicole disebabkan oleh kontraksi. Masih butuh beberapa waktu sampai waktunya siap untuk Nicole melahirkan.Oliver nyaris gila akibat kepanikan dan ketakutannya. Berkali-kali dia meminta dokter untuk memberikan obat agar istrinya tidak kesakitan, tapi sang dokter mengatakan bahwa kontraksi adalah hal normal dirasakan ibu hamil.Otak Oliver seakan blank tidak mampu berpikir jernih. Pria itu tidak tahu harus melakukan apa selain mondar-mandir tidak jelas. Setiap kali sang istri menjerit kesakitan, membuat seluruh tubuh Oliver seakan mati rasa.Dulu, di kala ibunya melahirkan adiknya, dia tidak ikut di dalam ruang bersalin. Hal itu menyebabkan Oliver tak tahu perjuangan seorang wanita hamil. Yang Oliver lihat sekarang—sang istri seperti berada di ambang kematian.“Ahg!” jerit Nic

  • Rantai Hasrat (Oliver&Nicole)   Bab 198. Kejadian Saat Makan Malam

    “Iya, Mom. Aku sudah meminta pelayan menyiapkan makan malam untuk kita. Kau tidak usah membawa makanan apa pun. Makanan yang sudah disiapkan sangat banyak.”“Hm, tadinya Mommy ingin membuat cake.” “Tidak usah, Mom. Dessert juga sudah disiapkan. Kau tidak usah repot-repot. Kau dan Dad cukup datang saja. Semua menu makanan sudah disiapkan.”“Baiklah, Sayang. Sampai nanti malam.” “Iya, Mom. Sampai nanti malam.”Panggilan tertutup. Nicole meletakan ponselnya ke tempat semula. Tampak senyuman di wajah wanita itu terlukis begitu hangat. Hari ini adalah hari di mana Nicole akan makan malam bersama dengan keluarganya. Pun tentu ibu tiri dan saudara tirinya juga akan datang.Nicole sekarang sudah tidak lagi memanggil Esther dengan sebutan ‘Bibi’. Sekarang, dia sudah memanggil Esther dengan sebutan ‘Mommy’. Jika dulu, Nicole tidak pernah dekat dengan ibu tirinya, kali ini dia sangat dekat dengan ibu tirinya yang baru.Sosok Esther bukanlah sosok ibu tiri yang kejam. Malah yang ada Esther sela

DMCA.com Protection Status