Share

Bab 874

Author: Anak Ketiga
Ayah dan ibunya Widia tertegun sejenak. Setelah itu, mereka langsung memarahinya, "Candra, jangan ikut campur di sini. Kamu sadar apa yang kamu bicarakan?"

"Tentu saja aku tahu apa yang kubicarakan. Kak Tobi, kamu datang ke sini untuk mencari kakakku, 'kan? Kakakku ada di sana. Dia sudah menunggumu dari tadi," ucap Candra dengan suara keras.

"Candra! Kembali ke kamarmu!"

Kakek Muhar juga kelihatan marah. Sejak kecil, cucunya yang satu ini selalu membuat dirinya khawatir, apalagi dia juga sering menyebabkan masalah besar berkali-kali.

Sebelumnya, dia masih beruntung. Berkat bantuan Tobi, yang menakut-nakuti lawan, cucunya berhasil lolos dari berbagai bencana besar.

Kali ini, benar-benar di luar dugaan. Beraninya Candra mengatakan hal seperti ini. Bukankah dia sudah membuat Tuan Rio tersinggung?

Menghadapi omelan Kakek Muhar, Candra langsung menundukkan kepalanya. Dia jelas takut kepada kakeknya.

Dia terpaksa menyingkir ke samping, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda mau pergi.

Kakek Mu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
M Priyo Dwiagung
gue kesel lama update nya setiap bab cuma 4 tiap hari bosen lama"
goodnovel comment avatar
M Priyo Dwiagung
kemarin GK up kelamaan lama" bosen yg setia nunggu novel ini
goodnovel comment avatar
oboy rohmat d
muter-muter gak langsung ke point' penting nya skip yang gak pending min.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 875

    Rio mengepalkan tangannya erat-erat. Tubuhnya memancarkan kemarahan yang luar biasa. Jelas-jelas, dia terlihat emosi.Kalau bukan karena situasi hari ini berbeda, dia pasti sudah mengambil tindakan.Wajah Widia berubah pucat. Dia panik dan segera berkata dengan suara keras, "Tobi, jangan lupa, kita sudah bercerai. Saat ini, kita sudah nggak punya hubungan apa-apa lagi, jadi berhenti menggangguku dan segera pergi dari sini."Kakek Muhar dan yang lainnya juga memandang Tobi dengan geram.Beraninya bajingan ini merusak hal baik Keluarga Lianto mereka. Sungguh menyebalkan sekali!Namun, nyawa bocah ini sudah mau berakhir. Dia sudah membuat Tuan Rio marah besar. Sekalipun kemampuannya hebat, dia juga akan berakhir celaka.Meski diusir oleh Widia, Tobi tidak marah sama sekali. Lantaran dia bisa dengan jelas melihat perhatian dan perasaan wanita itu dalam sorot matanya.Widia khawatir sesuatu terjadi kepadanya.Begitu mendengar kata-kata Widia, Rio bukan hanya tidak senang, tetapi ekspresinya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 876

    Namun, Tobi yang di hadapannya ini mengucapkan setiap kata dengan tepat, bahkan nadanya persis seperti waktu itu.Di saat bersamaan, bayangan Pengemis Kecil dalam benaknya dan sosok Tobi perlahan-lahan menyatu.Ditambah dengan liontin giok di tangannya."Ka ... kamu sungguh si Pengemis Kecil?” Saking antusiasnya, Widia sampai kesulitan untuk berbicara dengan jelas. Dia masih memastikan dengan tidak percaya. Padahal, dalam hatinya dia sudah yakin sepenuhnya.Namun, dia benar-benar tidak percaya kalau Tobi adalah Pengemis Kecil, yang selalu membekas di benaknya itu.Yang selama ini dia anggap sebagai angan-angan itu malah berubah menjadi kenyataan."Ya!" jawab Tobi dengan tegas. Sejak kecil, dia sudah punya ingatan yang sangat tajam, jadi tentu saja dia tidak akan melupakan semua itu. Dia pun kembali menambahkan, "Sebenarnya, salah satu tujuanku datang ke Kota Tawuna ini adalah untuk mencarimu. Untunglah, sudah berhasil kutemukan.""Kebetulan sekali. Benar-benar kebetulan sekali."Wajah

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 877

    Saat melihat situasi itu, Kakek Muhar menjadi cemas. Sepertinya mereka sudah membuat Tuan Rio tersinggung. Dia segera melangkah maju dan berkata, "Widia, apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu nggak mau menyingkir?"Ibunya Widia juga cemas dan langsung memarahinya, "Gadis Bodoh, kamu cari mati? Cepat menyingkir."Sembari berbicara, dia maju ke depan dan bersiap untuk menarik Widia menjauh. Dia sangat membenci Tobi, bahkan menyalahkan bajingan itu karena telah merusak masa depan putrinya.Namun, siapa sangka, Widia menyembunyikan sebuah pisau di tubuhnya. Dia langsung mengeluarkannya, mengarahkannya ke lehernya sendiri, lalu berkata dengan marah, "Hentikan! Siapa yang berani mendekat, aku akan mati sekarang juga!"Begitu menyaksikan adegan itu, semua orang tercengang.Kakek Muhar dan yang lainnya tampak kesal. Mereka tidak menyangka, demi Tobi, Widia akan melakukan hal bodoh seperti itu.Martha juga terpana. Bagaimana ini bisa terjadi? Saat ini, dia mulai menyesal. Mungkin dia tidak seharu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 878

    "Widia, tutup mulutmu!""Kakek melakukan kesalahan dan sudah sepantasnya diberi pelajaran. Seharusnya kita berterima kasih kepada Tuan Rio," kata Kakek Muhar dengan cepat.Rio mendengus dingin dan berkata dengan nada mengejek, "Kamu dengar itu? Widia, kalau kamu punya sifat seperti kakekmu, kita juga nggak perlu sampai di titik ini.""Apa kamu kira aku sangat menyukaimu? Kamu pikir kamu itu bidadari dan nggak tergantikan?""Jujur saja, kamu hanya wanita yang ingin kujadikan mainan saja. Aku sudah menoleransi dan memanjakanmu berkali-kali, tapi kamu malah makin menjadi-jadi.""Kamu mau bunuh diri, 'kan? Ya sudah, silakan saja. Aku akan lihat dari sini. Setelah kamu mati, aku akan menghabisi bocah itu dan mencabik-cabik tubuhnya. Pokoknya, dia akan berakhir tragis."Rio berkata dengan sinis dan dingin, "Selain itu, jangan kira anggota Keluarga Lianto lainnya yang ada di sini bisa lolos dari tanganku! Setelah selesai nanti, aku pasti akan membereskan kalian."Begitu kata-kata itu keluar,

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 879

    ...Apa yang dia katakan?Dia mau membereskan tuan muda Keluarga Yudistira?Apa dia sudah gila?Tidak, tidak! Mungkin dia hanya sembarangan bicara saja.Banyak anggota Keluarga Lianto yang menganggap Tobi sudah gila.Bahkan, Martha pun tercengang. Kata-kata kakak iparnya sudah membuatnya berkeringat dingin. Saat ini, dia baru mengerti mengapa kakak sepupunya tidak ingin dia menceritakan kebenaran itu kepada pria itu.Kini dia mulai menyesal. Walau kakak iparnya terlihat sangat heroik, tetapi bagaimana kalau dia mati? Bukankah semua akan berakhir sia-sia?Kakek Muhar dan orang tuanya hampir tidak kuasa menahan tawa mereka. Tobi terlalu suka membual. Apa dia mengira dirinya sangat hebat? Mungkin dia tidak tahu Rio itu putra Keluarga Yudistira dari Jatra. Itu sebabnya, dia berani berbicara seperti itu.Lantaran hal ini melibatkan seluruh keluarga mereka, jadi Kakek Muhar dan lainnya tidak berani tertawa.Hanya saja, setelah hari ini, dia pasti akan berakhir tragis.Jangankan mereka, bahka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 880

    Kakek Muhar jelas tidak senang melihat Widia meragukannya. Dia pun berkata dengan marah, "Apa itu penting? Aku melakukan ini semua demi kamu!""Kalau begitu, aku sudah tahu!"Jawaban kakeknya makin membuat Widia yakin. Dia menoleh ke arah Tobi dan berkata, "Tobi, akulah yang mencelakaimu!""Tapi jangan khawatir, kalau kamu mati, aku pasti akan menemanimu. Kalau ada kehidupan berikutnya, kita akan tetap bersama lagi!"Saat ini, dia tidak peduli lagi dengan ancaman Keluarga Yudistira kepada Keluarga Lianto.Jelas-jelas ini hasil kerja sama keluarganya dengan orang luar untuk mengancamnya.Widia hanya ingin memberi tahu Tobi, dia akan selalu berada di sisi Tobi, baik itu hidup ataupun mati.Sekalipun jalan di depan mereka buntu, dia juga memutuskan untuk bersama Tobi.Entah kenapa, Widia menyadari dirinya merasa jauh lebih rileks, seolah-olah beban yang dipikulnya sirna sepenuhnya.Hanya saja, saat Kakek Muhar dan yang lainnya mendengar ini, mereka sudah hampir gila, apalagi melihat ekspr

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 881

    Melihat adegan ini, semua orang langsung menggelengkan kepala.Lambat sekali!Seakan-akan postur dan gerakan Tobi tidak ada gunanya sama sekali.Tidak perlu diragukan lagi, dia sudah pasti akan mati!Candra yang melihat itu juga tampak cemas. 'Kak Tobi, bukankah seni bela dirimu sangat hebat? Kenapa masih diam saja? Cepat serang dia sekarang juga!'Namun detik berikutnya, semua orang terpana.Termasuk Okta sendiri. Lantaran di saat itu dia merasa gerakannya pasti akan mengenai lawan, Tobi tiba-tiba mengangkat tangan kanannya.Kemudian, memperlihatkan teknik mengunci lawan. Tobi segera menangkap tangan kanannya, yang bersiap untuk menyerang itu.Detik berikutnya, hanya terdengar bunyi 'krek' di telinganya. Okta seketika merasakan sakit yang menusuk. Ternyata tangan kanannya sudah dipatahkan oleh lawan.Karena kesakitan, Okta terpaksa menyerang dengan tangan yang satunya lagi.Namun, Tobi kembali mengambil tindakan. Kali ini, dia langsung menghancurkan tangan kiri Okta dengan kekuatan ba

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 882

    "Huh! Pengawalku hanya ahli bela diri Kekuatan Gelap. Ahli bela diri Kekuatan Transformasi mana pun yang berada di tingkat menengah bisa melakukan serangan yang baru saja kamu keluarkan. Sekalipun berusaha mati-matian, kamu paling hanya bisa berada di tingkat akhir Kekuatan Transformasi.""Tapi kalau tebakannya nggak salah, kekuatanmu pasti berada di tingkat menengah Kekuatan Transformasi. Sebaliknya, aku sudah berada di tingkat puncak Kekuatan Transformasi. Hanya butuh selangkah lagi, aku sudah akan menerobos alam Guru Besar."Rio maju ke depan, menunjukkan sisi dominannya, dan berkata dengan bangga, "Dibandingkan denganku, kamu hanya pecundang lemah!"Dia tidak menyangka seni bela diri Tobi akan begitu hebat. Hanya saja, tidak peduli seberapa hebatnya Tob, dia masih tidak bisa dibandingkan dengannya.Biarlah semua orang melihat, siapa pria berbakat dan luar biasa yang sesungguhnya.Semua orang diam-diam menghela napas. Sesuai dugaan mereka, Tuan Rio masih lebih kuat.Tidak peduli seb

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status