Share

Bab 878

"Widia, tutup mulutmu!"

"Kakek melakukan kesalahan dan sudah sepantasnya diberi pelajaran. Seharusnya kita berterima kasih kepada Tuan Rio," kata Kakek Muhar dengan cepat.

Rio mendengus dingin dan berkata dengan nada mengejek, "Kamu dengar itu? Widia, kalau kamu punya sifat seperti kakekmu, kita juga nggak perlu sampai di titik ini."

"Apa kamu kira aku sangat menyukaimu? Kamu pikir kamu itu bidadari dan nggak tergantikan?"

"Jujur saja, kamu hanya wanita yang ingin kujadikan mainan saja. Aku sudah menoleransi dan memanjakanmu berkali-kali, tapi kamu malah makin menjadi-jadi."

"Kamu mau bunuh diri, 'kan? Ya sudah, silakan saja. Aku akan lihat dari sini. Setelah kamu mati, aku akan menghabisi bocah itu dan mencabik-cabik tubuhnya. Pokoknya, dia akan berakhir tragis."

Rio berkata dengan sinis dan dingin, "Selain itu, jangan kira anggota Keluarga Lianto lainnya yang ada di sini bisa lolos dari tanganku! Setelah selesai nanti, aku pasti akan membereskan kalian."

Begitu kata-kata itu keluar,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status