Share

Bab 430

Penulis: Anak Ketiga
"Terima kasih atas pengertiannya. Oh ya, Tuan Winson, ada keperluan apa datang ke sini hari ini?" tanya Widia buru-buru.

Widia merasa ahli waris Keluarga Sunaldi yang baru diangkat itu terlalu sopan kepadanya.

Saat ini, dia teringat dengan kata-kata Tobi yang mengatakan bahwa tuan muda kedua dari Keluarga Sunaldi berpura-pura lemah, padahal dia sangat kuat.

Tobi juga sempat menyebut ahli waris Grup Sunaldi juga kemungkinan besar akan diganti.

Saat itu, Widia tidak percaya sama sekali dan merasa hal itu tidak mungkin terjadi. Lagi pula, tuan muda kedua dari Keluarga Sunaldi dikabarkan sangat tidak berguna, bagaimana dia bisa menggantikan Tuan Haris yang begitu luar biasa?

Tak disangka, semuanya terjadi begitu cepat dan berubah dalam sekejap.

Lagi-lagi yang dikatakan Tobi benar.

Pantas saja, Widia sempat mendapat nada aneh di telepon tadi. Tobi bahkan mengatakan dia tidak yakin. Padahal dia sudah tahu bahwa yang datang bukanlah Haris, melainkan Winson.

'Pria jahat ini memang sok misteriu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
JIE'S
jangan begitu dong udah abis banyak wang ni beli koin nya...jangan dilanjut cuman 1bab doang
goodnovel comment avatar
Leonardus
Bab nya rilis banyak dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 431

    "Baik, aku akan menunggunya di sini," ucap Winson buru-buru. Dia segera menegakkan postur tubuhnya, seolah-olah Tobi telah tiba.Widia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Tobi. Begitu tersambung, dia langsung bertanya, "Tobi, kamu lagi di kantor?""Ya!"Kebetulan Tobi datang ke kantor hari ini."Datanglah ke ruang konferensi sebentar.""Kenapa?" tanya Tobi."Bukan apa-apa. Kamu datang ke sini saja.""Oke!"Tobi pun berjalan ke ruangan Widia.Begitu melihat Tobi, Winson kembali menegakkan tubuhnya dan buru-buru bangkit, lalu menyapa dengan sopan, "Tuan Tobi!"Widia memandang Winson dengan tatapan heran. 'Apa yang sudah dilakukan oleh Tobi? Mengapa Winson begitu sopan kepadanya?'Tobi tersenyum dan berkata, "Bukankah ini Tuan Winson? Ada urusan apa?"Widia tidak peduli begitu banyak lagi, lalu buru-buru menceritakan pemikirannya.Setelah mendengarnya, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Untuk apa aku mengambil saham itu? Lebih baik kamu simpan saja. Dengan begitu, bukanka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 432

    Dia kebingungan."..."Widia tampak terdiam, tetapi saat mengambil pena untuk menandatangani, dia berkata, "Aku nggak jadi tanda tangan, terlalu merepotkan. Tobi, kamu tangani masalah ini saja, aku masih punya urusan."Setelah mengucapkan kata-kata itu, Widia langsung keluar sendirian.Meninggalkan Winson terpaku di tempat.Tobi tersenyum pahit. Widia sengaja melakukan hal itu agar dirinya yang menerima saham itu. Tobi terpaksa mengambil kontrak, menandatangani namanya, kemudian menjalani prosedur yang relevan dengan bantuan pengacara.Setelah selesai, Winson menyuruh yang lainnya keluar, menyisakan dia bersama Tobi, lalu segera berlutut dan berkata, "Kak Tobi, aku nggak tahu harus bagaimana membalas kebaikanmu.""Tapi selama aku masih hidup, aku nggak akan melupakan kebaikanmu. Kelak, apa pun perintahmu, aku akan melaksanakannya.""Bukankah kamu sudah bilang di telepon?""Ya, tapi perasaanku nggak enak kalau nggak bilang langsung. Kalau bukan karena bantuanmu, mana mungkin aku bisa ja

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 433

    Widia sengaja meninggalkan Tobi di ruang konferensi dan mencari alasan untuk kabur dari sana. Dengan begitu, Tobi baru berniat menandatangani pemindahan saham itu.Sesuai harapannya, akhirnya Tobi menandatangani kontrak itu dengan patuh dan mengambil alih 20 persen saham.Belakangan ini, hal-hal baik terus datang menghampirinya, yang membuatnya bertambah bahagia.Khususnya, bisa memberikan saham kepada Tobi. Baginya, ini termasuk hal yang paling bahagia selama beberapa hari ini.Ketika Widia termenung memikirkan hal itu, tiba-tiba Helen memasuki ruangannya dengan antusias."Helen, ada apa? Kenapa kamu begitu senang?"Widia bisa membaca dari ekspresi yang tersirat di wajah Helen.Mendengar itu, Helen langsung menjawab dengan antusias, "Kabar baik, Bu Widia, produk kosmetik kita populer sekali dan katanya sudah terjual habis. Distributor minta kita menambah stok."Widia tertegun sejenak, lalu bertanya dengan bingung, "Memangnya kita punya produk kosmetik lain selain Kosmetik Botanika?""

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 434

    "Santai?""Nggak bisa!"Widia terkekeh dan berkata, "Bersiap-siaplah. Aku akan mengumumkan masalah mutasi jabatan besok pagi.""Ya, aku mengerti."Helen langsung mengangguk dan menyetujuinya.Setelah Helen pergi, Widia kembali sibuk dengan pekerjaannya.Namun, dia tidak tahu bahwa Almer yang masih tidak rela itu sengaja menghasut dua mantan pemegang saham Grup Lianto untuk membuat keributan.Ternyata saat perusahaan terekspos terakhir kali itu, Almer sangatlah senang, karena merasa dirinya seolah-olah keluar dari masalah besar.Dia juga sedang menunggu orang-orang membeberkan wajah asli Tobi. Lagi pula, perusahaan tidak memiliki produk baru sama sekali dan tidak mungkin bisa menghilangkan flek hitam di wajah mereka.Hanya saja, dia tidak menduga bahwa Widia dan Tobi bisa mengundang seorang dokter pengobatan tradisional yang begitu ahli dalam perawatan kulit dan menyembuhkan semua orang.Dari mana Almer tahu mereka menggunakan pengobatan tradisional? Itu karena mereka mencari korban dan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 435

    "Mereka bilang apa?" tanya Tobi."Mereka bilang insiden Kosmetik Botanika sengaja dibuat Grup Lianto demi mencari sensasi agar bisa memasarkan dan mempromosikan produk mereka.""Mereka juga bilang Grup Lianto sama sekali nggak punya produk ajaib dan hanya sengaja mengendalikan semua orang di tangan mereka.""Penyebaran seperti ini langsung menarik perlawanan dari banyak orang.""Tampaknya lawan sangat memahami rencana dan perkembangan Kosmetik Botanika. Mereka bilang kita sama sekali nggak punya proyek terkini, apalagi produk baru.""Bahkan ada beberapa tangkapan layar dokumen internal perusahaan. Kalau tebakanku benar, masalah ini ada hubungannya dengan orang dalam Grup Lianto.""Setelah dilihat dari situasinya, aku tiba-tiba teringat dengan seseorang. Saat ini, dialah satu-satunya yang punya kemampuan dan sengaja menyebarkan hal-hal seperti ini.""Almer!" ucap Tobi dengan nada dingin."Benar. Aku telah mengutus anak buah saya untuk terus mengawasinya. Kalau terjadi sesuatu, saya akan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 436

    Ibunya Widia langsung menariknya ke samping dan bertanya, "Widia, apa urusan perusahaan sudah terselesaikan?""Ya, sudah nggak ada masalah lagi. Untungnya, ini semua berkat Tobi." Widia juga ingin Tobi meninggalkan kesan yang lebih baik kepada orang tuanya, jadi dia sengaja memberi tahu ibunya.Namun, ibunya Widia tampak meremehkan dan berkata, "Berkat dia? Bukannya dia hanya menuruti perintahmu.""Kalau nggak, dengan kemampuan sekecil itu mana bisa menyelesaikan masalah ini?""Bu, kamu keliru!"Widia menjelaskan, "Sebenarnya semua yang dia lakukan hari itu sama sekali bukan arahanku, melainkan rencananya sendiri. Dia sengaja mengatakan seperti itu karena dia ingin semua orang di perusahaan kagum dan memujiku.""Sembarangan!""Omong kosong!""Widia, apa kamu sengaja membodoh-bodohi ibumu agar bisa menikah dengan pria miskin itu?""Kamu pikir dia malaikat atau apa? Andai pria miskin itu punya prestasi sebagus ini, buat apa dia menyerahkannya kepada orang lain?" balas ibunya Widia dengan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 437

    Setelah Tobi menutup telepon, dia segera keluar dan pergi ke Hotel Viva. Sebelum merencanakan langkah selanjutnya, dia harus bertemu dengan Fiona lebih dulu.Mengenai dalang di balik kejadian ini, dia pasti akan membuatnya merasakan keputusasaan.Sementara itu, Fiona dan Prita juga menunggu kedatangan Tobi dengan gugup."Prita, menurutmu, dia bisa menyembuhkanku, nggak?" tanya Fiona. Selama ini, dia sudah terlalu sering kecewa."Lihat betapa hebatnya dia. Seharusnya dia nggak bohong. Menurutku, dia pasti bisa melakukannya."Sebenarnya, Prita juga tidak yakin sepenuhnya.Namun, demi menyemangati Fiona, dia sengaja mengatakan akan berhasil."Baguslah, mudah-mudahan nggak kecewa lagi," gumam Fiona.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Mata Fiona berbinar-binar dan berkata, "Sepertinya dia datang.""Ya, aku buka pintu dulu!"Prita buru-buru berdiri, tetapi begitu dia membuka pintu, terlihat beberapa pria berwajah galak dan seorang wanita di samping mereka.Wanita itu tak lain adalah Ka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 438

    Selain itu, dia masih ingin memeras mereka.Zira memang menipu banyak uang Fiona sebelumnya, tetapi demi menyewa gigolo, dia telah menghabiskan semuanya. Jadi, dia sekarang membutuhkan uang lagi."Dua miliar?""Zira, kamu kira aku masih punya begitu banyak uang?" tanya Fiona dengan geram."Aku nggak peduli. Kalau kamu nggak punya uang, aku akan menjualnya.""Sedangkan dirimu, aku akan berikan kepada mereka saja. Aku yakin mereka pasti menyukainya," kata Zira dengan licik.Mendengar kata-kata itu, mata beberapa pria itu langsung berbinar-binar.Meskipun separuh dari wajah Fiona terluka parah, kulitnya sangat putih dan punya daya tarik yang memikat. Ditambah lagi, tubuhnya sangat indah dan kaki rampingnya itu menawan sekali.Meski wajahnya tertutupi, daya tariknya masih bisa membuat orang terpesona.Tidak ada pria yang bisa menolak untuk memiliki tubuh wanita seperti itu.Kenyataannya memang demikian. Saat wajah Fiona masih belum terluka, banyak pria yang tergila-gila dengannya. Mereka m

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1638

    Bukankah sudah tidak ada orang yang bisa mengancam mereka lagi? Apa telah terjadi sesuatu?"Widia, ada satu hal yang aku minta orang selidiki selama ini dan sekarang akhirnya hasilnya sudah ketemu," ucap Tobi perlahan."Masalah apa? Ada hubungannya denganku?""Ya, kamu harus persiapkan mentalmu.""Apa yang terjadi sebenarnya?""Ada hubungannya dengan asal-usulmu." Tobi khawatir Widia akan sulit menerima kenyataan ini."Apa!"Ekspresi Widia seketika berubah. Begitu mendengar perkataan Tobi, dia sepertinya sudah bisa menebaknya. Wajahnya memucat. Dia pun bertanya, "Jangan-jangan, aku bukan anak kandung Keluarga Lianto?""Bukan hanya nggak, tapi Yesa menculikmu dari tangan ibumu."Tobi akhirnya menceritakan masalah itu pada Widia.Apa!Wajah Widia bertambah pucat. Tubuhnya gemetar. Fakta dia bukan anak kandung ibunya saja sudah membuatnya sedih. Tak disangka, malah ada hal seperti ini lagi sekarang.Namun, dia sangat kuat dan tegar. Jika tidak, dia juga tidak mungkin bisa menjabat sebagai

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1637

    "Nggak terkalahkan?"Ekspresi Widia terkejut. Dia berkata dengan nada kaget, "Benarkah? Baguslah kalau begitu. Kita juga nggak perlu takut pada orang-orang jahat itu lagi."Dalam hatinya, yang paling penting adalah keselamatan Tobi.Mengenai hal lainnya, dia merasa semuanya tidak begitu penting."Benar. Kita nggak perlu takut sama mereka lagi."Tobi tersenyum. Namun, ada niat membunuh yang melintas di matanya. Dia ingat apa yang dikatakan Luniver sebelum pergi dan berharap mereka akan segera datang menemukannya.Namun tepat di saat ini, ponselnya berdering. Damar meneleponnya."Halo!""Raja Naga, kami telah menemukan sesuatu," ucap Damar melaporkan. Sebenarnya, dia telah menelepon beberapa kali sebelumnya. Namun, nomor Tobi tidak bisa dihubungi sama sekali.Kali ini, akhirnya Raja Naga mengangkat telepon.Setelah mendengar itu, Tobi segera berdiri dan berjalan ke samping. Dia bahkan menyela pembicaran Damar dan langsung berkata dengan nada tegas, "Katakanlah!"Widia tertegun. Terlihat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1636

    Tobi tidak mengetahui semua hal ini. Dia telah menenggelamkan dirinya dalam latihan kultivasi. Pria itu terus-menerus memahami hukum langit dan bumi serta meningkatkan energi yang terkandung di dalamnya.Tak terasa, tiga hari berlalu dengan cepat.Widia membuka matanya. Saat merasakan tubuhnya telah pulih sepenuhnya, dia tampak terkejut. Apa yang telah terjadi?Mungkinkah itu semua hanya mimpi? Bukankah dirinya sudah mati?Dia pun menoleh ke samping. Tampak Tobi duduk di sana. Seluruh tubuh pria itu diselimuti cahaya, seolah-olah orang suci yang turun ke bumi.Widia langsung berdiri. Lukanya telah pulih sepenuhnya. Dia masih hidup dan Tobi juga baik-baik saja. Pria itu menepati janjinya dan benar-benar menyembuhkannya.Saat memandang Tobi, sorot matanya menjadi makin lembut.Setelah Widia bangun, mereka kembali menghabiskan dua belas hari di sana.Selama belasan hari ini, kondisi tubuh Widia juga baik-baik saja. Dia telah berkultivasi sedemikian rupa. Sekalipun tidak makan selama sebul

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1635

    Mendengar itu, Tobi pun langsung bertanya, "Seberapa besar kesenjangan kami sekarang?"Tobi tentu tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada Negara Harlanda mereka."Bagaimana aku menjelaskannya? Dalam hal pemahaman, kamu sudah memasuki tingkat menengah. Sedangkan dia telah mencapai tingkat tinggi. Meski tingkatannya hanya berbeda sedikit, kekuatannya sangat hebat.""Semuanya ada berapa tingkatan?" tanya Tobi sambil memeluk Widia."Aku kurang tahu pastinya, tapi menurut legenda, tingkat selanjutnya adalah tingkat puncak. Seharusnya tingkatan ini sudah termasuk kekuatan paling unggul di dunia kita," jawab Vamil.Tobi mengangguk. Ternyata, perbedaannya tidak terlalu besar. Dia merasa dirinya akan segera membuat terobosan baru. Namun, saat ini, dia tiba-tiba teringat dengan pria yang mengadangnya barusan. Dia pun bertanya dengan penasaran, "Siapa pria yang menghalangi dan merusak rencana kita tadi?""Dia?""Dia adik sepupuku!"Vamil tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Tapi janga

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1634

    Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1633

    Begitu mendengar suara menyakitkan Tobi, Vamil merasa sangat pilu, tersiksa, dan juga sangat menyesal.Namun tepat di saat ini, dia merasakan perubahan pada tubuh Tobi. Wajahnya penuh dengan keterkejutan"Ini?""Keturunan naga?"Tobi juga merasakan hal yang aneh pada dirinya. Energi yang menakutkan mulai keluar dari tubuhnya. Bahkan tubuhnya yang biasanya melebihi kerasnya baja pun merasakan sakit yang parah.Hal ini membuatnya tanpa sadar membaringkan Widia kembali. Lantaran dia takut kekuatan fisiknya akan melukai Widia. Kemudian, Tobi berdiri agak jauh untuk menyalurkan energi yang dia miliki.Meski napas Widia terus melemah, Tobi tidak akan menyerah hingga saat-saat terakhir.Sembari menyerap energi keturunan naga, Tobi juga terus-terusan memperhatikan kondisi Widia. Dia bisa merasakan napas wanita itu makin lama makin pelan.Vamil menyaksikan semua ini dengan kaget. Padahal, dia mengangkat masalah keturunan naga hanya untuk mengelabui lawan. Siapa sangka, ternyata hal itu benar-be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1632

    Jika tidak, mungkin dia memerlukan waktu setidaknya beberapa bulan untuk pulih.Hirawan juga memiliki pemikiran yang sama. Saat melihat Luniver juga melarikan diri, dia segera bergabung dengannya dan pergi dengan cepat.Begitu Indira melihat mereka tidak punya peluang lagi, sekalipun rudal diluncurkan, mungkin hasilnya akan sia-sia saja. Dia terpaksa menyerah sepenuhnya. Dia hanya bisa menunggu sampai mereka dan Raja Naga Tua mengunjungi Gunung Simeru secara langsung.Meski Tobi membuat serangan yang menakutkan di akhir pertarungan, dia telah menggunakan teknik terlarang untuk mengerahkan energi pedang yang jauh melebihi kekuatan biasanya.Dampak dari serangan pedang ini juga sangat jelas. Tobi bisa dengan jelas merasakan kekosongan dan kerapuhan tubuhnya. Dia kini tidak bisa berdiri tegak.Bahkan, terhuyung sejenak. Dia menyadari bahwa wajah Widia tampak pucat pasi. Sekujur tubuhnya penuh dengan lumuran darah. Tampaknya, wanita itu dalam kondisi kritis.Wajah Tobi memucat. Dia segera

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1631

    Setelah mengingatkannya, tanpa ragu sedikit pun, Hirawan langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu dengan gesit.Saat ini, dia tidak peduli dengan hidup matinya Luniver lagi. Sekalipun pesuruhnya, Hirawan juga mengabaikannya begitu saja.Saat Luniver mendengar perkataan Hirawan, wajahnya berubah drastis. Dia mengumpat dengan marah, "Sialan!" Kemudian, segera berbalik dan bersiap melarikan diri dari tempat itu.Lagi pula, Vamil sudah mau mati. Prabu juga sudah mati. Hirawan dari Negara Melandia bersedia menjadi antek-anteknya. Semuanya berakhir dengan sempurna.Saat kekuatannya pulih, dia masih bisa kembali untuk mengambil nyawa dua orang ini.Di sisi lain, Indira kembali memandang Radiya dengan cemas. Maksud tatapannya sangat jelas. Sekarang telah mencapai momen paling kritis. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, maka tidak akan ada peluang lagi.Namun, Radiya masih terdiam. Pria itu hanya menatap layar dan tidak mengucapkan kata apa pun.Dia masih menunggu.Menunggu kode d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1630

    Yang paling malang adalah orang yang mengadang Tobi barusan. Pria yang mengkhianati Vamil itu bahkan tidak punya waktu untuk menghindar sama sekali. Dia menjerit dan langsung bergerak mundur.Jika tidak mundur dengan cepat, mungkin dia sudah kehilangan separuh nyawanya.Sialan! Kekuatan sekelompok orang ini sangat menakutkan. Terutama Tobi. Sepertinya kekuatan bocah ini lebih kuat dari dirinya sekarang.Menghadapi kedua kekuatan ini, Prabu juga merasakan teror. Dia mengerang beberapa kali dan mundur terus menerus. Tubuhnya jelas terluka parah.Sialan!Tak disangka, begitu kedua orang ini bergabung, kekuatan mereka akan begitu mengerikan. Bahkan, membuat lukanya bertambah parah. Jika bukan karena dia punya pil penyembuh, setidaknya dia butuh beberapa bulan untuk memulihkan dirinya.Sebenarnya Luniver bisa membantu Prabu, tetapi dia sengaja mundur. Saat melihat luka yang dialami Prabu makin parah, ada niat membunuh yang muncul di matanya.Jika memungkinkan, dia pasti akan menyingkirkan P

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status