Setelah Tobi menutup telepon, dia segera keluar dan pergi ke Hotel Viva. Sebelum merencanakan langkah selanjutnya, dia harus bertemu dengan Fiona lebih dulu.Mengenai dalang di balik kejadian ini, dia pasti akan membuatnya merasakan keputusasaan.Sementara itu, Fiona dan Prita juga menunggu kedatangan Tobi dengan gugup."Prita, menurutmu, dia bisa menyembuhkanku, nggak?" tanya Fiona. Selama ini, dia sudah terlalu sering kecewa."Lihat betapa hebatnya dia. Seharusnya dia nggak bohong. Menurutku, dia pasti bisa melakukannya."Sebenarnya, Prita juga tidak yakin sepenuhnya.Namun, demi menyemangati Fiona, dia sengaja mengatakan akan berhasil."Baguslah, mudah-mudahan nggak kecewa lagi," gumam Fiona.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Mata Fiona berbinar-binar dan berkata, "Sepertinya dia datang.""Ya, aku buka pintu dulu!"Prita buru-buru berdiri, tetapi begitu dia membuka pintu, terlihat beberapa pria berwajah galak dan seorang wanita di samping mereka.Wanita itu tak lain adalah Ka
Selain itu, dia masih ingin memeras mereka.Zira memang menipu banyak uang Fiona sebelumnya, tetapi demi menyewa gigolo, dia telah menghabiskan semuanya. Jadi, dia sekarang membutuhkan uang lagi."Dua miliar?""Zira, kamu kira aku masih punya begitu banyak uang?" tanya Fiona dengan geram."Aku nggak peduli. Kalau kamu nggak punya uang, aku akan menjualnya.""Sedangkan dirimu, aku akan berikan kepada mereka saja. Aku yakin mereka pasti menyukainya," kata Zira dengan licik.Mendengar kata-kata itu, mata beberapa pria itu langsung berbinar-binar.Meskipun separuh dari wajah Fiona terluka parah, kulitnya sangat putih dan punya daya tarik yang memikat. Ditambah lagi, tubuhnya sangat indah dan kaki rampingnya itu menawan sekali.Meski wajahnya tertutupi, daya tariknya masih bisa membuat orang terpesona.Tidak ada pria yang bisa menolak untuk memiliki tubuh wanita seperti itu.Kenyataannya memang demikian. Saat wajah Fiona masih belum terluka, banyak pria yang tergila-gila dengannya. Mereka m
Ucapan itu sontak membuat wajah Fiona memucat. Dia tahu Zira mengenal banyak orang berkuasa, tetapi dia tidak menyangka wanita itu bisa mengundang orang-orang dari Geng Naga Hitam.Tentu saja dia tahu betapa kuatnya Geng Naga Hitam.Jika begitu, sekalipun Tobi datang, sepertinya mereka juga akan berakhir nahas.Kali ini, bukankah dia malah mencelakai Tobi?Melihat ekspresi ketakutan Fiona, Zira makin bangga, lalu berkata dengan sinis, "Sekarang kamu paham, 'kan? Lupakan saja kalau bocah nggak berguna itu nggak datang, tapi kalau dia datang, aku akan membuatnya sengsara.""Benarkah?""Aku masih belum pernah merasakan apa itu sengsara?"Saat itu, terdengar suara datar laki-laki dari depan pintu.Mendengar suara itu, mata Fiona langsung berbinar-binar.Dia datang!Dia benar-benar datang di saat kritis seperti ini!Namun, ekspresinya langsung berubah gugup, lantaran pria kekar itu barusan mengatakan bahwa mereka berasal dari Geng Naga Hitam.Jika Tobi datang di saat seperti ini, bukankah d
"Kenapa kamu menggelengkan kepala?""Itu artinya kalian bukan hanya pecundang, tapi juga bodoh," ucap Tobi dengan nada datar.Prita dan Fiona tercengang. Padahal, mereka baru saja memberi tahu Tobi bahwa pria-pria itu berasal dari Geng Naga Hitam, tetapi Tuan Tobi tidak berubah sama sekali.Mungkinkah Tuan Tobi tidak tahu seberapa hebat Geng Naga Hitam?Namun, kata-kata ini pasti akan mengundang kemarahan pria-pria itu.Benar saja. Para pria itu tampak gusar, lalu berkata dengan marah, "Kak Zira, bocah ini keji sekali, aku nggak tahan lagi.""Lantaran dia begitu tak tahu diri, mengapa masih harus menahan diri? Pukul saja sampai mati. Eh, tapi aku barusan bilang mau membuatmu sengsara, 'kan?""Kalau begitu, biarkan dia merasakannya!""Jadi, kalian nggak boleh menghajarnya sampai mati!" seru Zira dengan dingin."Bagus, kamu sendiri yang cari mati. Hari ini, kami akan memperlihatkan apa itu ahli bela diri yang hebat."Kak Dimas tersenyum sinis, lalu memberi isyarat agar yang lain mengambi
Saat ini, bahkan Fiona juga ingin mengingatkannya bahwa Geng Naga Hitam sangatlah kuat.Namun, dia merasa ini bukanlah saat yang tepat, jadi pun tidak menjelaskan lebih lanjut lagi.Zira tercengang. Geng Naga Hitam kini telah mengalami perubahan dan jarang terlibat dalam kegiatan publik. Tobi mungkin tidak mengetahuinya. "Kamu nggak tahu apa itu Geng Naga Hitam, 'kan? Pemimpin mereka adalah Pak Damar dari Serikat Dagang Lawana, orang paling kaya di Kota Tawuna.""Kamu mungkin nggak tahu Geng Naga Hitam, tapi seharusnya kamu tahu Serikat Dagang Lawana? Itu merupakan serikat dagang tempat sebagian besar bos besar di Kota Tawuna berkumpul."Selesai menjelaskan, Zira menunggu sorot mata ketakutan dari Tobi.Namun, ekspresi Tobi tidak berubah sedikit pun. Dia hanya menanggapinya dengan santai, "Benarkah? Begitu hebat?""Tentu saja, jadi sebaiknya kamu papah mereka sekarang, lalu berlutut dan minta maaf. Siapa tahu nyawamu masih terselamatkan?" ucap Zira sambil mendengus dingin."Lupakan, ak
"Mudah saja. Bukankah kalian bilang kalian itu anggotanya Geng Naga Hitam? Kalau begitu, teleponlah bosmu dan suruh dia membantumu membereskanku.""Hah?"Semua orang di ruangan itu kembali tercengang. Memangnya bisa seperti itu?Prita tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Tuan Tobi, Geng Naga Hitam benar-benar kuat. Kamu nggak boleh meremehkan mereka. Tak ada seorang pun di Kota Tawuna yang berani memprovokasi mereka.""Aku nggak meremehkan mereka, tapi masalah ini harus dituntaskan hari ini. Kalau nggak, mereka terus-menerus mencari masalah, bukankah itu terlalu merepotkan?""Jadi, lebih baik suruh bos mereka datang dan selesaikan masalah ini. Dengan begitu, bukankah akan menghemat tenaga?" tanya Tobi."..."Semua orang terdiam. Mereka belum pernah melihat orang yang begitu sombong seperti Tobi.Kak Dimas tersenyum pahit. Dia juga ingin meminta bantuan dari Geng Naga Hitam, tetapi dia bukan anggota Geng Naga Hitam dan dia hanya punya kenalan di Geng Naga Hitam.Namun, melihat Tob
"Kak Dimas, apa yang kamu lakukan? Apa kamu percaya dengan omongannya? Kamu rasa Pak Damar yang seperti dewa itu bisa takut kepadanya?"Zira tidak bisa menahan diri, "Dia hanya mencoba menakut-nakutimu.""Tutup mulutmu!""Zira, kalau bukan karena kamu, bagaimana kami bisa memprovokasi Tuan Tobi!""Tunggu saja, kalau aku bisa keluar dari sini hidup-hidup, aku akan perhitungan denganmu!"Setelah Kak Dimas memarahinya, dia berbalik dan kembali memohon kepada Tobi, "Tuan Tobi, kumohon. Kamu orang yang baik, tolong berilah kami kesempatan dan biarkan kami pergi.""Kalian berdua, kenapa masih nggak berlutut dan minta maaf?"Kedua pria itu biasanya sangat percaya dengan Kak Dimas. Melihat Kak Dimas mengatakan itu, mereka hanya bisa memohon belas kasihan dan ikut menampar diri mereka sendiri.Melihat penampilan mereka bagus, Tobi pun mengangguk dan berkata, "Baiklah, melihat dari ketulusan kalian, aku akan membiarkan masalah ini berlalu.""Terima kasih Tuan Tobi."Kak Dimas sangat gembira dan
Zira yang mendengar kata-kata itu terlihat sangat emosi, tetapi dia hanya bisa membalas, "Barusan kamu berani membiarkan mereka mencari bantuan, sekarang apa kamu berani membiarkanku memanggil bantuan?""Beranikah kamu bertaruh denganku?""Kamu nggak perlu tanya, silakan saja. Sekarang teleponlah bala bantuanmu. Cari sebanyak yang kamu bisa.""Benarkah?"Zira masih tidak memercayainya.Mendengar itu, Fiona langsung berkata, "Nggak boleh!""Tuan Tobi, aku tahu kamu sangat hebat, tapi Zira punya banyak kenalan. Jangan biarkan dia mencari bala bantuan, kalau nggak, dia akan mencelakaimu.""Berdasarkan dia? Nggak perlu, deh!""Tuan Tobi ....""Jangan khawatir, dia nggak akan membuat masalah." Tobi pun berkata dengan nada datar, "Zira, teleponlah.""Oke! Ini permintaanmu sendiri."Zira mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menelepon.Saat ini, ponsel Tobi berdering. Ternyata Winson yang meneleponnya. Padahal, baru lewat beberapa saat saja, apa dia sudah menemukan sesuatu?"Halo, Winson!"
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K