Share

Bab 443

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Kak Dimas, apa yang kamu lakukan? Apa kamu percaya dengan omongannya? Kamu rasa Pak Damar yang seperti dewa itu bisa takut kepadanya?"

Zira tidak bisa menahan diri, "Dia hanya mencoba menakut-nakutimu."

"Tutup mulutmu!"

"Zira, kalau bukan karena kamu, bagaimana kami bisa memprovokasi Tuan Tobi!"

"Tunggu saja, kalau aku bisa keluar dari sini hidup-hidup, aku akan perhitungan denganmu!"

Setelah Kak Dimas memarahinya, dia berbalik dan kembali memohon kepada Tobi, "Tuan Tobi, kumohon. Kamu orang yang baik, tolong berilah kami kesempatan dan biarkan kami pergi."

"Kalian berdua, kenapa masih nggak berlutut dan minta maaf?"

Kedua pria itu biasanya sangat percaya dengan Kak Dimas. Melihat Kak Dimas mengatakan itu, mereka hanya bisa memohon belas kasihan dan ikut menampar diri mereka sendiri.

Melihat penampilan mereka bagus, Tobi pun mengangguk dan berkata, "Baiklah, melihat dari ketulusan kalian, aku akan membiarkan masalah ini berlalu."

"Terima kasih Tuan Tobi."

Kak Dimas sangat gembira dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 444

    Zira yang mendengar kata-kata itu terlihat sangat emosi, tetapi dia hanya bisa membalas, "Barusan kamu berani membiarkan mereka mencari bantuan, sekarang apa kamu berani membiarkanku memanggil bantuan?""Beranikah kamu bertaruh denganku?""Kamu nggak perlu tanya, silakan saja. Sekarang teleponlah bala bantuanmu. Cari sebanyak yang kamu bisa.""Benarkah?"Zira masih tidak memercayainya.Mendengar itu, Fiona langsung berkata, "Nggak boleh!""Tuan Tobi, aku tahu kamu sangat hebat, tapi Zira punya banyak kenalan. Jangan biarkan dia mencari bala bantuan, kalau nggak, dia akan mencelakaimu.""Berdasarkan dia? Nggak perlu, deh!""Tuan Tobi ....""Jangan khawatir, dia nggak akan membuat masalah." Tobi pun berkata dengan nada datar, "Zira, teleponlah.""Oke! Ini permintaanmu sendiri."Zira mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menelepon.Saat ini, ponsel Tobi berdering. Ternyata Winson yang meneleponnya. Padahal, baru lewat beberapa saat saja, apa dia sudah menemukan sesuatu?"Halo, Winson!"

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 445

    "Ya!""Kamu kenal dia?" tanya Tobi agak kaget.Namun, begitu jawaban itu keluar dari mulut Tobi, Zira seketika lemas.Sebenarnya, dia telah menyadari bahwa Tobi tidak sesederhana itu. Keberadaan yang bisa membuat Winson begitu takut pasti sangatlah menakutkan.Pantas saja, Tobi meremehkan Damar dan mengatakan Pak Damar berpesan kepada anggota Geng Naga Hitam agar tidak memprovokasinya, apalagi dia juga bisa membuat Winson begitu hormat kepadanya.Zira akhirnya mengerti mengapa Tobi selalu begitu percaya diri. Sebaliknya, dia malah merasa dirinya paling benar dan kerap mengatakan ingin menghabisi pria itu dengan mudah.Melihat ekspresi Zira, Tobi menggelengkan kepalanya. Sepertinya wanita ini ketakutan.Fiona dan Prita juga kebingungan, tetapi mereka menyadari sejak Tuan Tobi menelepon, Zira tampak kehilangan akal sehatnya.Memangnya ada yang salah dengan panggilan telepon itu? Winson itu siapa?Mereka benar-benar tidak mengenal Winson."Tu ... Tuan Tobi, maaf, aku ...."Sikap Zira seke

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 446

    Jika mereka tidak membalas dendam sekarang, kapan lagi ada kesempatan seperti ini?Meski Fiona tidak mengambil tindakan apa pun, melihat wajah Zira bengkak, dia merasa lega, apalagi biasanya wanita itu sangat peduli dengan penampilannya.Di saat ini, tiba-tiba Prita berkata, "Zira, aku punya hal yang selalu ingin kutanyakan kepadamu, tapi kamu harus menjawab dengan jujur."Usai itu, Prita berbalik dan berkata, "Tuan Tobi, bisakah kamu membantuku?"Tobi tertegun sejenak dan berkata, "Tentu saja, jangan khawatir, apa pun pertanyaan itu, aku akan membantumu mendapatkan jawaban paling jujur darinya.""Baik, terima kasih banyak Tuan Tobi!"Setelah mengucapkan terima kasih, Prita menenangkan dirinya sejenak, lalu bertanya, "Zira, apa kamu yang membuat kebakaran yang mengakibatkan wajah Kak Fiona luka parah?"Pertanyaan itu sontak membuat Zira pucat.Rahasia ini terkubur di dalam hatinya begitu lama dan dia juga tidak pernah memberitahukan hal ini kepada orang lain. Bagaimana Prita bisa menan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 447

    Melihat pemandangan ini, Tobi hanya bisa menghela napas. Dia menatap Zira dengan dingin, lalu berkata, "Lihat sendiri, kejahatan seperti apa yang telah kamu perbuat!"Saat ini, Zira yang biasanya kejam itu pun merasa sedikit menyesal.Atas permintaan Fiona, Zira pun menceritakan apa yang terjadi tahun itu."Hanya karena aku nggak menurutimu untuk pergi menemani orang kaya itu minum-minum, kamu memperlakukanku seperti ini?""Zira, aku sangat baik padamu, begitukah balasanmu kepadaku?"Mendengar alasan itu, Fiona hampir pingsan."Maaf, maafkan aku, saat itu aku benar-benar emosi. Kamu bukan hanya menolak mereka sekali dua kali saja, itu sangat membuatku kesulitan. Sebaliknya, kamu malah memarahiku gara-gara ini."Zira juga merasa sedih."Kamu masih berani bilang begitu."Prita tidak tahan lagi dan langsung mengumpatnya habis-habisan. Setelah itu, dia baru kembali menghibur Fiona dan mengatakan masih ada Tobi yang bisa menyembuhkan wajahnya.Barulah Fiona kembali tenang.Tobi pun bertanya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 448

    "Benar, ada dokter kulit terkenal di Kota Jatra yang mengatakan hal serupa denganmu. Ini semua gara-gara Zira," ucap Fiona dengan getir.Jika Zira tidak mengacaunya, dia akan menemukan dokter yang tepat dan wajahnya pasti sudah sembuh.Tobi mengangguk dan berkata, "Pengobatan sih nggak masalah, tapi kalau kamu benar-benar ingin membantuku, mungkin kamu harus muncul kembali di hadapan umum. Pernahkah kamu berpikir untuk kembali ke dunia musik?""Kembali ke dunia musik?"Fiona tertegun sejenak, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Apa aku masih bisa kembali?""Tentu saja. Asalkan kemampuanmu masih ada, aku yakin namamu bisa terkenal seantero dunia, bahkan menjadi lebih hebat dari sebelumnya," kata Tobi.Fiona termenung sejenak. Dalam benaknya, selama bekas luka di wajahnya bisa sembuh, dia sudah merasa cukup. Dia tidak menyangka dirinya masih punya kesempatan untuk kembali ke masa kejayaannya.Walaupun dia sangat senang dirinya bisa kembali ke dunia musik, tetapi memikirkan hal-hal yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 449

    "Nggak ada.""Meski kamu nggak bilang, aku juga bisa menebaknya. Kamu pasti sedang mencari pelaku yang mencemari nama baikku di intenet, 'kan?" ujar Widia."Kamu sudah tahu.""Ya, tenang saja, aku nggak serapuh itu! Tapi, bisakah kamu memberitahuku cara apa yang kamu gunakan?""Sebenarnya bukan apa-apa. Setelah diselidiki, sepertinya Almer iri melihat peningkatan nilai pasar perusahaan, lalu dia bekerja sama dengan dua pemegang saham lainnya untuk melakukannya.""Sudah kuduga, Almer itu memang parah," kata Widia dengan kesal."Jadi, apa yang kamu rencanakan?""Biarkan mereka membayar harganya, tapi aku perlu melakukan masalah lain sekarang," jawab Tobi."Masalah apa?""Mengembalikan citra industri kosmetik perusahaan kami.""Oh, kamu punya ide?""Ya, seharusnya kamu pernah dengar nama Fiona, 'kan?""Fiona? Fiona yang mana? Jangan-jangan yang kamu bilang itu penyanyi populer Fiona?""Benar!""Dia bersedia bekerja sama dengan kita, jadi kita bisa memanfaatkannya untuk publisitas.""Hah?

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 450

    'Kak Tobi sudah mulai mengambil tindakan.''Pak Almer nggak akan bisa kabur lagi kali ini.'Saat Widia meletakkan ponselnya, ternyata baru jam sepuluh malam, banyak orang yang masih terjaga saat itu.Widia menyalakan ponselnya, lalu melihatnya sebentar. Masih banyak komentar negatif di Internet. Sebagian besar mengatakan Grup Lianto merasa bersalah, itulah sebabnya mereka masih belum memberikan tanggapan.Namun, ada juga sebagian yang berusaha keras membela Grup Lianto.Widia mendengus dingin dan berpikir, 'Untung ada Tobi, kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana menanganinya.'Terlepas dari hal lain, Tobi benar-benar mampu menangani konspirasi seperti ini dengan mudah. Terkadang Widia bertanya-tanya, apa Tobi sungguh tumbuh besar di pegunungan?Saat semua orang tengah membicarakannya, ada yang berkomentar, "Grup Lianto telah membuat pengumuman.""Sungguh!""Memangnya kenapa kalau sudah ditanggapi, bukankah mereka telah menipu semua orang?"Meski banyak orang yang meras

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 451

    Alih-alih diam, Almer justru menelepon Widia dan langsung menyemprotnya, "Widia, apa maksudmu? Kenapa kamu melanggar perjanjian dan meminta polisi campur tangan dalam penyelidikan?"Mendengar semua itu, emosi Widia makin meluap, "Almer, penjahat yang tak tahu malu, beraninya kamu berteriak padaku?"Baru saja, Tobi mengirim sebuah rekaman suara.Itu merupakan rekaman percakapan antara Almer dan Taufik beserta dua pemegang saham lainnya sebelumnya, yang sedang merencanakan cara untuk mencelakai perusahaan atas apa yang telah dilakukannya.Setelah mendengar rekaman itu, Widia langsung emosi."Aku nggak tahu malu?""Widia, apa kamu sudah gila!""Jangan-jangan kamu mengira semua hal yang terjadi di Internet itu ada hubungannya denganku?""Memangnya bukan?" tanya Widia sambil mendengus dingin."Tentu saja bukan. Kamu pikir terlalu jauh.""Jangan lupa, kita sudah menandatangani perjanjian. Seandainya aku melakukannya, bukankah aku melanggar perjanjian dan termasuk penipuan? Mana mungkin aku m

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1426

    Isander mengerutkan kening."Siapa peduli dengan taktik yang dia gunakan. Orang yang nggak tahu malu seperti ini kurang diberi pelajaran." Kinan segera berkata, "Kak Isander, jangan khawatir. Aku sudah menyusun rencana. Aku jamin kamu pasti akan memperlihatkan kehebatanmu.""Siapa tahu kamu bisa memikat hati para wanita cantik ini. Saat itu, kamu bisa menikmati dilayani oleh mereka, 'kan?"Mendengar itu, wajah Isander tampak penuh dengan ekspresi kegembiraan. Dua wanita cantik ini benar-benar menggiurkan. Jika dia bisa memiliki keduanya, bukankah dia akan menjadi pria paling bahagia di dunia ini?Kinan kemudian menatap adiknya, Miya, sambil berkata, "Aku serahkan kepadamu!"Meski Miya enggan, dia juga ingin bersama Isander. Namun, dia tahu dia tidak boleh ragu saat ini. Jika tidak, dia bahkan tidak akan punya kesempatan untuk mengikuti Isander lagi ke depannya.Dia buru-buru berkata, "Kak Isander, kamu tenang saja. Serahkan saja kepadaku!"Usai mengatakan itu, mereka pun kembali ke kab

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1425

    Perkataan itu seketika membuat Yaldora gemetar tanpa alasan.Sebenarnya, sejak pertemuan pertama mereka, Yaldora telah memiliki kesan yang mendalam terhadap Tobi. Apalagi, itu adalah kesan yang sangat nyaman dan baik.Hanya saja, dia mengira mereka tidak mungkin punya kesempatan untuk bertemu lagi. Siapa sangka mereka akan bertemu lagi secepat ini. Apalagi, target dari misi yang diberikan gurunya juga pria itu.Jika bukan karena target kali ini adalah Tobi, Yaldora pasti akan langsung menolak 'jebakan wanita cantik' yang disarankan gurunya. Bahkan, lebih mustahil untuk turun gunung dengan tujuan seperti ini.Meski Yaldora berutang budi kepada gurunya, dia juga tidak bisa memenuhi permintaan seperti ini!Ekspresi wajah Yaldora kembali normal. Dia pun berkata dengan tenang, "Sudah kubilang, aku hanya fokus berkultivasi. Aku nggak tertarik dengan pria.""Aku nggak bisa memaksamu, tapi bukan hanya karena kamu nggak tertarik sama pria, kamu juga akan melarangku menyukaimu, 'kan?" kata Tobi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1424

    "Mempermainkanmu?"Tobi tertegun sejenak. Sebenarnya, itu hanya lelucon saja."Memangnya bukan?""Kalau kamu orang seperti itu, nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan." Yaldora tampak kesal. Sebenarnya, dia menganggap Tobi sebagai orang baik.Jika tidak, mana mungkin dia akan mendatanginya dan masuk ke dalam untuk duduk.Namun, setelah dilihat sekarang, semua perkataan Tobi itu penuh dengan kebohongan. Dia tidak jujur seperti yang tampak dari tampangnya.Tanpa sadar, hal ini malah membuatnya marah. Dia bahkan melupakan tugas gurunya.Kali ini, Tobi benar-benar bingung. Padahal, dia hanya mengatakan yang sebenarnya. Sekalipun dia berbohong, Yaldora juga tidak perlu marah seperti itu, 'kan?Mungkinkah tebakannya salah?Gadis ini mendekatinya tanpa tujuan apa pun? Murni hanya karena memiliki kesan baik terhadap dirinya?Jika bukan demikian, kenapa masalah sepele seperti itu bisa membuatnya marah?Apalagi, dilihat dari ekspresinya, Yaldora tidak terlihat seperti sedang berakting. Tobi se

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1423

    Yaldora menghampiri Tobi. Dia tidak langsung duduk, tetapi bertanya dengan dingin, "Kamu mencariku?""Ya, duduklah."Tobi mengangguk dan tersenyum. Lantaran Laurin telah mengundangnya kemari, dia tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.Yaldora melirik sekilas. Laurin duduk di bagian dalam, sedangkan Tobi tidak berniat berdiri untuk membiarkannya masuk. Setelah ragu-ragu sejenak, dia memutuskan untuk berjalan melewati tempat duduk Tobi, tetapi dengan bokong mengarah kepada pria itu.Karena gurunya telah berpesan kepadanya agar mendekati Tobi. Jika dia bahkan tidak bisa melakukan hal kecil seperti ini, bagaimana dia bisa menyelesaikan tugas gurunya dan mendapatkan liontin giok?Sosok anggun itu melewatinya, apalagi bokong indahnya menghadap ke arahnya. Terutama, Tobi dalam posisi duduk, sedangkan Yaldora berdiri. Dari ketinggian dan jarak seperti itu, sulit untuk tidak melihat langsung.Namun, Yaldora bergegas duduk dan memandang Tobi, seakan bertanya mengapa dia memintanya datan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1422

    Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1421

    Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1420

    Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1419

    Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1418

    Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da

DMCA.com Protection Status