"Santai?""Nggak bisa!"Widia terkekeh dan berkata, "Bersiap-siaplah. Aku akan mengumumkan masalah mutasi jabatan besok pagi.""Ya, aku mengerti."Helen langsung mengangguk dan menyetujuinya.Setelah Helen pergi, Widia kembali sibuk dengan pekerjaannya.Namun, dia tidak tahu bahwa Almer yang masih tidak rela itu sengaja menghasut dua mantan pemegang saham Grup Lianto untuk membuat keributan.Ternyata saat perusahaan terekspos terakhir kali itu, Almer sangatlah senang, karena merasa dirinya seolah-olah keluar dari masalah besar.Dia juga sedang menunggu orang-orang membeberkan wajah asli Tobi. Lagi pula, perusahaan tidak memiliki produk baru sama sekali dan tidak mungkin bisa menghilangkan flek hitam di wajah mereka.Hanya saja, dia tidak menduga bahwa Widia dan Tobi bisa mengundang seorang dokter pengobatan tradisional yang begitu ahli dalam perawatan kulit dan menyembuhkan semua orang.Dari mana Almer tahu mereka menggunakan pengobatan tradisional? Itu karena mereka mencari korban dan
"Mereka bilang apa?" tanya Tobi."Mereka bilang insiden Kosmetik Botanika sengaja dibuat Grup Lianto demi mencari sensasi agar bisa memasarkan dan mempromosikan produk mereka.""Mereka juga bilang Grup Lianto sama sekali nggak punya produk ajaib dan hanya sengaja mengendalikan semua orang di tangan mereka.""Penyebaran seperti ini langsung menarik perlawanan dari banyak orang.""Tampaknya lawan sangat memahami rencana dan perkembangan Kosmetik Botanika. Mereka bilang kita sama sekali nggak punya proyek terkini, apalagi produk baru.""Bahkan ada beberapa tangkapan layar dokumen internal perusahaan. Kalau tebakanku benar, masalah ini ada hubungannya dengan orang dalam Grup Lianto.""Setelah dilihat dari situasinya, aku tiba-tiba teringat dengan seseorang. Saat ini, dialah satu-satunya yang punya kemampuan dan sengaja menyebarkan hal-hal seperti ini.""Almer!" ucap Tobi dengan nada dingin."Benar. Aku telah mengutus anak buah saya untuk terus mengawasinya. Kalau terjadi sesuatu, saya akan
Ibunya Widia langsung menariknya ke samping dan bertanya, "Widia, apa urusan perusahaan sudah terselesaikan?""Ya, sudah nggak ada masalah lagi. Untungnya, ini semua berkat Tobi." Widia juga ingin Tobi meninggalkan kesan yang lebih baik kepada orang tuanya, jadi dia sengaja memberi tahu ibunya.Namun, ibunya Widia tampak meremehkan dan berkata, "Berkat dia? Bukannya dia hanya menuruti perintahmu.""Kalau nggak, dengan kemampuan sekecil itu mana bisa menyelesaikan masalah ini?""Bu, kamu keliru!"Widia menjelaskan, "Sebenarnya semua yang dia lakukan hari itu sama sekali bukan arahanku, melainkan rencananya sendiri. Dia sengaja mengatakan seperti itu karena dia ingin semua orang di perusahaan kagum dan memujiku.""Sembarangan!""Omong kosong!""Widia, apa kamu sengaja membodoh-bodohi ibumu agar bisa menikah dengan pria miskin itu?""Kamu pikir dia malaikat atau apa? Andai pria miskin itu punya prestasi sebagus ini, buat apa dia menyerahkannya kepada orang lain?" balas ibunya Widia dengan
Setelah Tobi menutup telepon, dia segera keluar dan pergi ke Hotel Viva. Sebelum merencanakan langkah selanjutnya, dia harus bertemu dengan Fiona lebih dulu.Mengenai dalang di balik kejadian ini, dia pasti akan membuatnya merasakan keputusasaan.Sementara itu, Fiona dan Prita juga menunggu kedatangan Tobi dengan gugup."Prita, menurutmu, dia bisa menyembuhkanku, nggak?" tanya Fiona. Selama ini, dia sudah terlalu sering kecewa."Lihat betapa hebatnya dia. Seharusnya dia nggak bohong. Menurutku, dia pasti bisa melakukannya."Sebenarnya, Prita juga tidak yakin sepenuhnya.Namun, demi menyemangati Fiona, dia sengaja mengatakan akan berhasil."Baguslah, mudah-mudahan nggak kecewa lagi," gumam Fiona.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Mata Fiona berbinar-binar dan berkata, "Sepertinya dia datang.""Ya, aku buka pintu dulu!"Prita buru-buru berdiri, tetapi begitu dia membuka pintu, terlihat beberapa pria berwajah galak dan seorang wanita di samping mereka.Wanita itu tak lain adalah Ka
Selain itu, dia masih ingin memeras mereka.Zira memang menipu banyak uang Fiona sebelumnya, tetapi demi menyewa gigolo, dia telah menghabiskan semuanya. Jadi, dia sekarang membutuhkan uang lagi."Dua miliar?""Zira, kamu kira aku masih punya begitu banyak uang?" tanya Fiona dengan geram."Aku nggak peduli. Kalau kamu nggak punya uang, aku akan menjualnya.""Sedangkan dirimu, aku akan berikan kepada mereka saja. Aku yakin mereka pasti menyukainya," kata Zira dengan licik.Mendengar kata-kata itu, mata beberapa pria itu langsung berbinar-binar.Meskipun separuh dari wajah Fiona terluka parah, kulitnya sangat putih dan punya daya tarik yang memikat. Ditambah lagi, tubuhnya sangat indah dan kaki rampingnya itu menawan sekali.Meski wajahnya tertutupi, daya tariknya masih bisa membuat orang terpesona.Tidak ada pria yang bisa menolak untuk memiliki tubuh wanita seperti itu.Kenyataannya memang demikian. Saat wajah Fiona masih belum terluka, banyak pria yang tergila-gila dengannya. Mereka m
Ucapan itu sontak membuat wajah Fiona memucat. Dia tahu Zira mengenal banyak orang berkuasa, tetapi dia tidak menyangka wanita itu bisa mengundang orang-orang dari Geng Naga Hitam.Tentu saja dia tahu betapa kuatnya Geng Naga Hitam.Jika begitu, sekalipun Tobi datang, sepertinya mereka juga akan berakhir nahas.Kali ini, bukankah dia malah mencelakai Tobi?Melihat ekspresi ketakutan Fiona, Zira makin bangga, lalu berkata dengan sinis, "Sekarang kamu paham, 'kan? Lupakan saja kalau bocah nggak berguna itu nggak datang, tapi kalau dia datang, aku akan membuatnya sengsara.""Benarkah?""Aku masih belum pernah merasakan apa itu sengsara?"Saat itu, terdengar suara datar laki-laki dari depan pintu.Mendengar suara itu, mata Fiona langsung berbinar-binar.Dia datang!Dia benar-benar datang di saat kritis seperti ini!Namun, ekspresinya langsung berubah gugup, lantaran pria kekar itu barusan mengatakan bahwa mereka berasal dari Geng Naga Hitam.Jika Tobi datang di saat seperti ini, bukankah d
"Kenapa kamu menggelengkan kepala?""Itu artinya kalian bukan hanya pecundang, tapi juga bodoh," ucap Tobi dengan nada datar.Prita dan Fiona tercengang. Padahal, mereka baru saja memberi tahu Tobi bahwa pria-pria itu berasal dari Geng Naga Hitam, tetapi Tuan Tobi tidak berubah sama sekali.Mungkinkah Tuan Tobi tidak tahu seberapa hebat Geng Naga Hitam?Namun, kata-kata ini pasti akan mengundang kemarahan pria-pria itu.Benar saja. Para pria itu tampak gusar, lalu berkata dengan marah, "Kak Zira, bocah ini keji sekali, aku nggak tahan lagi.""Lantaran dia begitu tak tahu diri, mengapa masih harus menahan diri? Pukul saja sampai mati. Eh, tapi aku barusan bilang mau membuatmu sengsara, 'kan?""Kalau begitu, biarkan dia merasakannya!""Jadi, kalian nggak boleh menghajarnya sampai mati!" seru Zira dengan dingin."Bagus, kamu sendiri yang cari mati. Hari ini, kami akan memperlihatkan apa itu ahli bela diri yang hebat."Kak Dimas tersenyum sinis, lalu memberi isyarat agar yang lain mengambi
Saat ini, bahkan Fiona juga ingin mengingatkannya bahwa Geng Naga Hitam sangatlah kuat.Namun, dia merasa ini bukanlah saat yang tepat, jadi pun tidak menjelaskan lebih lanjut lagi.Zira tercengang. Geng Naga Hitam kini telah mengalami perubahan dan jarang terlibat dalam kegiatan publik. Tobi mungkin tidak mengetahuinya. "Kamu nggak tahu apa itu Geng Naga Hitam, 'kan? Pemimpin mereka adalah Pak Damar dari Serikat Dagang Lawana, orang paling kaya di Kota Tawuna.""Kamu mungkin nggak tahu Geng Naga Hitam, tapi seharusnya kamu tahu Serikat Dagang Lawana? Itu merupakan serikat dagang tempat sebagian besar bos besar di Kota Tawuna berkumpul."Selesai menjelaskan, Zira menunggu sorot mata ketakutan dari Tobi.Namun, ekspresi Tobi tidak berubah sedikit pun. Dia hanya menanggapinya dengan santai, "Benarkah? Begitu hebat?""Tentu saja, jadi sebaiknya kamu papah mereka sekarang, lalu berlutut dan minta maaf. Siapa tahu nyawamu masih terselamatkan?" ucap Zira sambil mendengus dingin."Lupakan, ak
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K