Share

Bab 347

Penulis: Anak Ketiga
Melihat sosok Tobi yang hanyut dan menikmati momen manis itu, dia pasti sudah kehilangan kendali.

Namun, di saat ini juga, ekspresi marah Widia mendadak melintas di benaknya.

Tobi tiba-tiba terhenyak. Dia telah berjanji pada Widia bahwa dia hanya mencintai dirinya seorang, jadi bagaimana dia bisa bertindak sembarangan seperti sekarang ini?

Di saat itu, dentuman musik juga berhenti.

Semua orang menghentikan gerakan mereka. Kebanyakan dari mereka melihat ke arah Tobi dan Jessi.

Begitu Jessi berhenti menari, wajahnya bertambah merah dan tubuhnya langsung jatuh ke pelukan Tobi. Entah karena terlalu lelah atau karena pelukan pria itu membuatnya lemah, dia hanya tahu kalau dia sangat menikmati perasaan ini.

Karena musik sudah berhenti, Tobi pun kembali tenang dan mencoba mendorong tubuh Jessi menjauh. Bersamaan dengan itu, dia pun berbisik pelan, "Semua orang melihat kita, ayo turun dulu."

"Aku malu melihat mereka. Kamu gendong aku turun, ya?" gumam Jessi.

Tobi tampak tak berdaya. Dia juga t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 348

    "Apa salahnya aku memukulmu? Kalau kamu masih terus bicara omong kosong, aku akan membunuhmu!"Tobi tampak tak berdaya. Beraninya pecundang seperti ini merajalela?"Haha. Berdasarkan kamu, mau membunuhku? Ayo sini! Bukankah aku berada di depanmu sekarang? Kalau kamu hebat, bunuhlah aku."Pria itu tertawa keras dan bahkan berinisiatif mendekatkan wajahnya ke arah Tobi,"Bodoh!"Selesai memarahinya, Tobi langsung menendangnya keluar.Pria itu kaget dan ingin menghindar, tetapi dia baru sadar dia tidak punya cara sama sekali. Akibatnya, dia pun ditendang hingga terpental jauh dan ambruk ke tanah.Saking parahnya, dia sampai tidak bisa bangkit sama sekali.Level kekuatan ini benar-benar menakutkan sekali.Bahkan, teman pria itu pun tampak kaget dan tanpa sadar menelan ludah. Mereka segera menarik kembali langkahnya dan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Mereka tahu kali ini mereka benar-benar dalam masalah.Tobi juga tidak mau repot-repot berdebat dengan bajingan kecil ini. Dia han

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 349

    Pada jam sembilan keesokan paginya, sebelum Tobi bangun, ponselnya berdering. Setelah menjawab panggilan itu, dia baru sadar ternyata ibunya Widia meneleponnya dan mengatakan ingin datang ke rumahnya.Tobi tidak ingin berbicara dengan mereka, jadi dia langsung menolaknya. Hanya saja, ibunya Widia tidak menyerah. Itu sebabnya, Tobi pun terpaksa berjanji akan bertemu dengan mereka di perusahaan.Lagi pula, dia juga mau pergi bekerja.Setelah mendengar itu, ibunya Widia baru tahu Tobi telah bekerja di perusahaan putrinya.Jika itu terjadi sebelumnya, ibunya Widia pasti akan sangat marah. Namun, saat ini, dia diam-diam senang karena putrinya memiliki selera bagus dan telah memanfaatkan Tobi dari awal.Dengan begitu, pasangan suami istri itu pun tiba di perusahaan pada jam sepuluh. Mereka mengatakan sudah ada janji dengan Tobi.Hal ini sontak mengejutkan Widia. Dia segera meminta orang tuanya datang ke ruangannya, sekaligus mengingatkan mereka bahwa tidak ada yang tahu Tobi adalah suaminya.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 350

    "Sebentar. Siapa bilang aku akan menjadi menantu Keluarga Yusnuwa?""Tobi, apa kamu masih belum melihat situasinya dengan jelas? Pikirkan baik-baik, Pak Damar begitu menyukaimu. Kalau kamu berani menentang keinginannya, kamu pasti akan berakhir tragis.""Selain itu, dengar-dengar, putri Pak Damar sangat cantik dan juga tipe gadis yang jarang ditemukan. Dia bahkan jauh lebih cantik dibandingkan Widia," ucap ayahnya Widia seraya membujuknya.Ibunya Widia berkata dengan suara pelan, "Tobi, aku tahu kamu menyukai Widia. Hanya saja, menjadi menantu Keluarga Yusnuwa adalah hal yang paling penting bagimu saat ini.""Kalau kamu benar-benar menyukai Widia, kelak kalian bisa berhubungan secara diam-diam. Berhati-hatilah agar nggak hamil dan jangan sampai ketahuan sama Pak Damar."Widia terkejut dengan apa yang barusan ibunya katakan. Dia pun langsung berkata dengan nada marah, "Bu, apa yang kamu bicarakan?""Yang kubicarakan semua ini demi dirimu. Bukankah kamu enggan melepaskan Tobi? Dengan car

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 351

    "Tobi, apa maksudmu?" tanya ibunya dengan sorot tidak percaya."Benar, apa yang terjadi? Jangan-jangan Nona Jessi tahu pernikahanmu dengan Widia?" tanya ayahnya Widia dengan cemas. 'Kalau begitu, bukankah mereka akan terlibat dalam masalah ini gara-gara pembawa sial ini?'"Nggak ada hubungannya dengan ini."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jessi baru saja bertunangan dengan orang lain."Apa!Begitu kata-kata itu keluar, semua orang terkejut.Khususnya, Widia. Dia tampak terkejut. Meskipun dia tidak tahu seberapa dalam persahabatan antara Tobi dan Jessi, dia bisa menyadari sesuatu dari tatapan mata gadis itu.Gadis itu sangat menyukai Tobi. Sorot matanya tidak bisa berbohong.'Kalau begitu, bagaimana dia bisa bertunangan dengan orang lain?'Banyak yang mengatakan Pak Damar sangat menyayangi putri kesayangannya itu. Lagi pula, Pak Damar memiliki kekuatan yang luar biasa, bukankah seharusnya dia membiarkan putrinya memutuskan pernikahan sendiri?Ibunya Widia kelihatan cemas dan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 352

    "Kalau begitu, bukankah semua orang pasti akan memilih Sekte Suganda? Jadi, wajar saja Tobi dicampakkan," terang ayahnya Widia.Ibunya Widia tiba-tiba tersadar, "Begitu rupanya. Lantas Tobi nggak berguna lagi, dong. Lagian, Damar nggak akan melindunginya lagi.""Bisa dibilang begitu.""Sepertinya Tobi ditakdirkan untuk menjadi pecundang dalam hidup ini. Dia bahkan melewatkan kesempatan sebagus itu," ujar Herman sambil menggelengkan kepalanya."Bukan hanya pecundang, dia juga pembawa bencana."Ibunya Widia langsung mengubah ekspresinya dan berkata, "Tobi, Pak Damar nggak menginginkanmu lagi, begitu juga kami. Jadi, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, 'kan?"Tobi yang berdiri di samping itu tampak tercengang.Padahal, Tobi baru saja menerima kabar itu dan masih belum selesai menjelaskan, tetapi orang tuanya Widia sudah menyerangnya di sini. Perlakuan mereka seketika berubah 180 derajat.Widia yang kelihatan marah itu pun berkata. "Ayah, Ibu, apa maksud kalian? Perlukah bersikap sombon

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 353

    "Setengah tahun lagi?""Sebelumnya kamu minta setengah bulan, sekarang setengah tahun, kamu kira kami bodoh?" seru ibunya Widia dengan kesal."Benar, jangan harap. Kami nggak akan setuju!""Apa boleh buat kalau kalian nggak percaya kepadaku. Pokoknya, aku nggak akan pergi, kecuali Widia mengusirku," ucap Tobi dengan nada datar.Orang tuanya Widia sangat emosi. Di saat itu juga, ponselnya Widia berdering, tetapi dia langsung menutupnya. Hanya saja, Helen meneleponnya lagi.Widia terpaksa mengangkatnya. Begitu dijawab, nada suara Helen terdengar panik, "Bu Widia, ada polisi datang dan mereka bilang mau menangkap Tobi.""Apa!"Widia terpaku sejenak. Dia pun melirik ke arah Tobi."Aku lagi menyuruh yang lainnya mereka berkeliling untuk mencarinya."Selesai mengabarkan berita itu, Helen langsung menutup telepon."Ada apa?"Orang tuanya samar-samar mendengar ada polisi yang datang dan sepertinya ada hubungannya dengan Tobi.Widia tidak menghiraukan ibunya, tetapi dia malah bertanya kepada To

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 354

    Sebelumnya mereka juga pernah mendengar banyak kasus menantu laki-laki yang membunuh seluruh keluarganya karena marah. Menakutkan sekali.Ekspresi Widia tampak berubah. Dia pun berkata dengan panik, "Bu Polisi, apa ada kesalahan di sini? Tobi itu orang yang jujur. Dia nggak mungkin akan melakukan hal seperti itu.""Bukankah itu akan terbukti setelah kami menyelidikinya?""Borgol dia!"Polisi wanita itu memerintahkan bawahannya.Tobi sama sekali tidak melawan. Pria itu hanya mengerutkan kening, "Bu Polisi, aku nggak tahu dari mana kamu mendapatkan informasi, tapi kamu pasti salah orang."Polisi wanita itu terlihat dingin. Semua tahanan yang ditangkap pasti tidak akan mengakui kejahatannya. "Entah itu salah atau nggak, aku pasti akan mencari tahu, tapi sekarang kamu harus ikut denganku.""Setidaknya, beri tahu aku, kenapa aku menjadi tersangka? Siapa yang aku bunuh?""Kamu akan mengetahuinya begitu sampai di kantor polisi.""Bawa dia!"Petugas polisi wanita itu tidak mengatakan, semua wa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 355

    Setelah duduk di dalam mobil polisi, Susan tampak gugup dan bertanya dengan suara pelan, "Pak Tobi, apa aku mengatakan hal yang salah dan malah memperkeruh situasi?""Menurutmu?"Tobi memutar bola matanya."Maaf. Sebenarnya aku ingin membantumu.""Nggak masalah. Lagian bukan masalah besar.""Benarkah? Pak Tobi, apa kamu kenal atasan mereka?" tanya Susan dengan penasaran."..."Tobi tidak bisa berkata-kata. Perlukah gadis ini membicarakan hal ini di depan polisi?Apa ini sikap yang dimiliki seorang karyawan penjualan hebat?Polisi wanita yang duduk di sebelahnya itu pun berkata dengan nada dingin, "Itu karena dia tersangka pembunuhan dan hal yang barusan kamu sebut itu hanya masalah kecil.""Hah? Apa?"Susan terkejut. 'Pembunuhan?''Nggak mungkin.'"Jangan dengar omong kosongnya. Aku nggak melakukan apa pun," ujar Tobi menghiburnya."Aku harap begitu, tapi kalau kamu jatuh ke tanganku, jangan harap bisa kabur. Selam kamu terbukti melakukan kejahatan, sekalipun kamu kenal atasan kami, ak

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1634

    Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1633

    Begitu mendengar suara menyakitkan Tobi, Vamil merasa sangat pilu, tersiksa, dan juga sangat menyesal.Namun tepat di saat ini, dia merasakan perubahan pada tubuh Tobi. Wajahnya penuh dengan keterkejutan"Ini?""Keturunan naga?"Tobi juga merasakan hal yang aneh pada dirinya. Energi yang menakutkan mulai keluar dari tubuhnya. Bahkan tubuhnya yang biasanya melebihi kerasnya baja pun merasakan sakit yang parah.Hal ini membuatnya tanpa sadar membaringkan Widia kembali. Lantaran dia takut kekuatan fisiknya akan melukai Widia. Kemudian, Tobi berdiri agak jauh untuk menyalurkan energi yang dia miliki.Meski napas Widia terus melemah, Tobi tidak akan menyerah hingga saat-saat terakhir.Sembari menyerap energi keturunan naga, Tobi juga terus-terusan memperhatikan kondisi Widia. Dia bisa merasakan napas wanita itu makin lama makin pelan.Vamil menyaksikan semua ini dengan kaget. Padahal, dia mengangkat masalah keturunan naga hanya untuk mengelabui lawan. Siapa sangka, ternyata hal itu benar-be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1632

    Jika tidak, mungkin dia memerlukan waktu setidaknya beberapa bulan untuk pulih.Hirawan juga memiliki pemikiran yang sama. Saat melihat Luniver juga melarikan diri, dia segera bergabung dengannya dan pergi dengan cepat.Begitu Indira melihat mereka tidak punya peluang lagi, sekalipun rudal diluncurkan, mungkin hasilnya akan sia-sia saja. Dia terpaksa menyerah sepenuhnya. Dia hanya bisa menunggu sampai mereka dan Raja Naga Tua mengunjungi Gunung Simeru secara langsung.Meski Tobi membuat serangan yang menakutkan di akhir pertarungan, dia telah menggunakan teknik terlarang untuk mengerahkan energi pedang yang jauh melebihi kekuatan biasanya.Dampak dari serangan pedang ini juga sangat jelas. Tobi bisa dengan jelas merasakan kekosongan dan kerapuhan tubuhnya. Dia kini tidak bisa berdiri tegak.Bahkan, terhuyung sejenak. Dia menyadari bahwa wajah Widia tampak pucat pasi. Sekujur tubuhnya penuh dengan lumuran darah. Tampaknya, wanita itu dalam kondisi kritis.Wajah Tobi memucat. Dia segera

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1631

    Setelah mengingatkannya, tanpa ragu sedikit pun, Hirawan langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu dengan gesit.Saat ini, dia tidak peduli dengan hidup matinya Luniver lagi. Sekalipun pesuruhnya, Hirawan juga mengabaikannya begitu saja.Saat Luniver mendengar perkataan Hirawan, wajahnya berubah drastis. Dia mengumpat dengan marah, "Sialan!" Kemudian, segera berbalik dan bersiap melarikan diri dari tempat itu.Lagi pula, Vamil sudah mau mati. Prabu juga sudah mati. Hirawan dari Negara Melandia bersedia menjadi antek-anteknya. Semuanya berakhir dengan sempurna.Saat kekuatannya pulih, dia masih bisa kembali untuk mengambil nyawa dua orang ini.Di sisi lain, Indira kembali memandang Radiya dengan cemas. Maksud tatapannya sangat jelas. Sekarang telah mencapai momen paling kritis. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, maka tidak akan ada peluang lagi.Namun, Radiya masih terdiam. Pria itu hanya menatap layar dan tidak mengucapkan kata apa pun.Dia masih menunggu.Menunggu kode d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1630

    Yang paling malang adalah orang yang mengadang Tobi barusan. Pria yang mengkhianati Vamil itu bahkan tidak punya waktu untuk menghindar sama sekali. Dia menjerit dan langsung bergerak mundur.Jika tidak mundur dengan cepat, mungkin dia sudah kehilangan separuh nyawanya.Sialan! Kekuatan sekelompok orang ini sangat menakutkan. Terutama Tobi. Sepertinya kekuatan bocah ini lebih kuat dari dirinya sekarang.Menghadapi kedua kekuatan ini, Prabu juga merasakan teror. Dia mengerang beberapa kali dan mundur terus menerus. Tubuhnya jelas terluka parah.Sialan!Tak disangka, begitu kedua orang ini bergabung, kekuatan mereka akan begitu mengerikan. Bahkan, membuat lukanya bertambah parah. Jika bukan karena dia punya pil penyembuh, setidaknya dia butuh beberapa bulan untuk memulihkan dirinya.Sebenarnya Luniver bisa membantu Prabu, tetapi dia sengaja mundur. Saat melihat luka yang dialami Prabu makin parah, ada niat membunuh yang muncul di matanya.Jika memungkinkan, dia pasti akan menyingkirkan P

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1629

    Mendengar itu, Tobi mengangguk. Pria itu langsung memeluk Widia sambil bergumam, "Baiklah. Hari ini, kita sebagai suami istri berjanji akan menjadi pasangan sehidup semati di sini!"Widia sangat senang mendengar perkataan itu. Sejak mereka bercerai, kata 'suami istri' baru pertama kalinya keluar dari mulut Tobi.Apalagi, mereka masih belum menikah kembali."Sungguh pasangan yang mesra. Sayangnya, kalian ditakdirkan mati hari ini," ucap Luniver dengan nada mengejek.Amderika, yang dipimpin oleh Barat, telah menggunakan segala cara untuk menekan Negara Harlanda dalam segala aspek teknologi militer. Sebagai pelindung Amderika tentu saja tidak mengizinkan seni bela diri Negara Harlanda terus menghasilkan kultivator yang menakutkan dan berkuasa.Jadi, kedua orang ini harus mati hari ini."Benar. Apa pun yang terjadi, kalian akan mati hari ini. Sekarang, biarlah aku mengakhiri nyawa kalian." Prabu tampak penuh emosiBagaimana dia bisa melepaskan dua bocah ini begitu saja?"Kalau begitu, bert

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1628

    Jangankan Tobi baru saja mendapat pencerahan, sekalipun dia telah memahami hukum langit dan bumi, tanpa berlatih selama beberapa tahun, bagaimana kekuatannya bisa dibandingkan dengan para senior lainnya?Lantaran barusan tidak punya kesempatan, jadi Hirawan langsung pamer sekarang. Dia berkata dengan dingin, "Bocah, karena kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan keinginanmu!"Meski tidak bisa mengalahkan Vamil, mana mungkin dia tidak bisa mengalahkan bocah kecil ini?Sekalipun kekuatannya kini hanya tersisa 20 persen, menyingkirkan seorang bocah adalah hal yang mudah baginya. Dia langsung meluncur ke depan dan Pedang Kekuatan Iblis di tangannya langsung menghantam dengan keras.Ekspresi Tobi berubah gelap. Dia mengumpulkan kekuatan besar dalam tubuhnya. Kemudian, mengeluarkan Pedang Diraya dari Cincin Spasial, lalu mengayunkannya dengan keras.Energi pedang itu bagaikan aliran sungai yang mengalir deras. Apalagi, serangan itu seakan-akan lautan yang marah dan ombak yang bergejolak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1627

    Begitu selesai berbicara, kekuatan menakjubkan langsung melanda dirinya.Wajah Tobi berubah. Dia segera mengayunkan pedangnya dengan kuat. Energi sejati yang kuat di tubuhnya mengalir ke pedangnya. Dalam sekejap, cahaya pedang bersinar terang.Benturan kedua kekuatan itu menghasilkan energi yang luar biasa.Bam ....Dua kekuatan yang berbenturan itu membuat cahaya pedang menyebar ke segala arah. Tobi tidak tahan lagi dan langsung mengerang. Dia juga mundur beberapa langkah. Meski orang ini tidak sekuat Vamil dan tiga lainnya, dia masih lebih unggul dari Tobi.Yang paling penting lagi, orang ini mencegah Vamil dan Tobi meninggalkan tempat itu.Wajah Vamil berubah muram. Dia tidak menyangka pengkhianat ini akan muncul. Terlebih lagi, orang ini menyembunyikan auranya dengan sempurna. Bahkan, Vamil sendiri pun tidak menyadarinya sama sekali.Kemungkinan besar, orang ini satu komplotan dengan Prabu. Keduanya menyembunyikan aura dengan metode yang sama.Dalam waktu singkat itu, Luniver, Hira

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1626

    Saat serangan pertama, Hirawan berdiri di belakang Luniver. Jika tidak, luka yang dia derita mungkin akan lebih serius.Orang yang paling tidak beruntung adalah Prabu. Dia baru saja keluar dari tempat persembunyian dan kebetulan berdiri di posisi paling depan. Meski Luniver berada di sampingnya, setidaknya posisinya masih sedikit ke belakang.Prabu tidak peduli begitu banyak. Dia terus mengerahkan kekuatannya. Seakan-akan tidak gentar menghadapi musuh, dia juga terus mengeluarkan serangan.Hanya dengan satu pukulan, area beberapa mil ditekan secara hebat. Pukulan kuat itu sepertinya melenyapkan segala sesuatu di sekitarnya dan memancarkan cahaya keemasan.Energi itu seakan-akan matahari dan terus melaju ke depan secara gila-gilaanKini, tubuh Luniver sepenuhnya diselimuti kegelapan. Kedua belas sayapnya berubah menjadi hitam. Dia mengangkat tangan kanannya dan seluruh ruang langsung bergetar.Kemudian, sebuah telapak tangan terangkat. Seketika, kegelapan memadat.Tiba-tiba, memberikan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status