Share

Bab 352

"Kalau begitu, bukankah semua orang pasti akan memilih Sekte Suganda? Jadi, wajar saja Tobi dicampakkan," terang ayahnya Widia.

Ibunya Widia tiba-tiba tersadar, "Begitu rupanya. Lantas Tobi nggak berguna lagi, dong. Lagian, Damar nggak akan melindunginya lagi."

"Bisa dibilang begitu."

"Sepertinya Tobi ditakdirkan untuk menjadi pecundang dalam hidup ini. Dia bahkan melewatkan kesempatan sebagus itu," ujar Herman sambil menggelengkan kepalanya.

"Bukan hanya pecundang, dia juga pembawa bencana."

Ibunya Widia langsung mengubah ekspresinya dan berkata, "Tobi, Pak Damar nggak menginginkanmu lagi, begitu juga kami. Jadi, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, 'kan?"

Tobi yang berdiri di samping itu tampak tercengang.

Padahal, Tobi baru saja menerima kabar itu dan masih belum selesai menjelaskan, tetapi orang tuanya Widia sudah menyerangnya di sini. Perlakuan mereka seketika berubah 180 derajat.

Widia yang kelihatan marah itu pun berkata. "Ayah, Ibu, apa maksud kalian? Perlukah bersikap sombon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status