Share

Bab 333

Begitu Widia menutup telepon, Kakek Wirya sekeluarga langsung menatap Widia lekat-lekat, berharap mendapat kabar baik dari mulut wanita itu.

Lantaran Tobi sempat mengatakan dia tidak mengenal Tuan Bowo, pria itu pasti tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, bukankah mereka juga membahas masalah itu dan bahkan meminta nomor telepon?

Widia tersenyum pahit dan berkata tanpa daya, "Tobi bilang dia akan mencobanya, tapi nggak jamin akan berhasil." Dia tidak berani menjamin perkataan Tobi.

"Mencobanya?"

"Kalian masih sanggup dengar bualan dan omong kosongnya!"

"Percaya nggak, dalam lima menit, dia pasti akan menelepon dan mengatakan nggak berhasil dan dia nggak bisa berbuat apa-apa," ucap ibunya Widia dengan nada mengejek.

"Benar. Kalau dia benar-benar berkemampuan, dia nggak perlu menanyakan nomor telepon Tuan Bowo kepada kami," ucap Satya, putranya Kakek Wirya dengan tidak puas.

"Lantas, apa yang harus kita lakukan? Kalau nggak, kita berikan uang kepada mereka saja," kata menantu Kakek Wirya de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
M Hafid
kerreenn ceritanya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status