Share

Bab 332

Ibunya Widia terlihat jengkel.

Dari tadi Widia hanya diam, tetapi dia merasa perlu angkat bicara di saat ini, "Kalau begitu, aku telepon tanya saja."

Demi memberi muka kepada ibunya, Widia tidak berkomentar apa pun. Padahal dalam hatinya dia ragu Tobi bisa melakukannya.

Melihat putrinya hendak menelepon, ibunya Widia seketika marah. Hanya saja, dia tidak menghentikannya. 'Karena kalian begitu suka mempermalukan diri sendiri, silakan saja.'

Ada bagusnya juga membiarkan putrinya mengenali wajah asli pria itu. Setidaknya, Widia tidak akan tertipu oleh orang-orang seperti Tobi.

Candra tampak senang sekali sekaligus antusias. 'Akhirnya kesempatan ini datang juga,' gumamnya dalam hati.

'Kak Tobi, kamu harus bekerja keras kali ini.'

'Kalau nggak, aku benar-benar nggak bisa membantumu lagi.'

Widia mengeluarkan ponselnya. Setelah itu, dia langsung menghubungi nomor Tobi.

Kebetulan Tobi sedang berlatih. Setelah beberapa saat, dia baru menyadari panggilan itu. Dia pun mengangkatnya dan berkata sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status