Share

Bab 339

Memikirkan itu, Widia langsung menyela, "Bu, sudah siang. Perutku lapar. Bukankah ini saatnya kita makan?"

Mendengar itu, ibunya Widia langsung berkata, "Benar, benar, ayo mengobrol sambil makan."

"Benar. Menantuku, hari ini kita harus minum-minum," ucap ayahnya Widia sambil menarik Tobi untuk duduk di meja makan.

Dia bahkan menyuruh Tobi duduk di kursi utama.

Tobi merasa segan dan mengembalikan tempat duduk itu kepada ayahnya Widia,

Hal ini tentu membuat ayahnya Widia, Herman sangat senang. Dia memuji Tobi layaknya pria sejati dan bahkan lebih sopan daripada tuan muda dari keluarga terhormat lainnya.

Seakan-akan perilaku itu sudah dibiasakan sejak kecil.

Tobi diam-diam tersenyum pahit. Meskipun orang tuanya Widia sangat baik, untuk sesaat, pria itu masih belum bisa beradaptasi, terutama karena sikap mereka terlalu baik.

"Tobi, mulai sekarang kami serahkan Widia kepadamu. Kamu harus memperlakukannya dengan baik."

"Paman, jangan khawatir. Aku pasti akan memperlakukannya dengan baik."

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status