Share

Bab 252

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-13 15:37:24
Tania berkata dengan lantang, "Sampai sekarang, apa kamu masih nggak tahu Tobi itu orang seperti apa? Kalau kamu bersamanya, apa kamu akan memiliki masa depan?"

"Aku nggak bilang aku harus bersamanya," balas Widia.

"Tapi kamu sudah mulai menyukainya. Aku nggak mungkin membiarkan sahabat yang paling kusayangi jatuh cinta pada pria udik dan nggak ada masa depan seperti itu sekalipun aku harus melakukan kesalahan besar," seru Tania dengan dingin.

"Widia, aku tahu mungkin perbuatanku ini nggak benar, tapi asalkan bisa memisahkan kalian, sekalipun aku diberi kesempatan lagi, aku juga akan tetap melakukannya."

"Karena dia nggak pantas untukmu!"

"Kalian sama sekali nggak berasal dari dunia yang sama. Kebersamaan kalian hanya akan menambah penderitaanmu, membuat orang tuamu kecewa dan membuat Keluarga Lianto terpuruk."

Makin Tania berbicara, suaranya makin keras dan juga bertambah emosi. Bahkan dia sendiri mulai menganggap dirinya melakukan ini semua demi Widia.

Wajah Widia menjadi pucat. Tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
memek nya Tania pasti udah lebar itu, mangkanya Toby nggak tertarik,,apalagi memek nya Tania udah berkali kali di nikmati banyak pria,,bangsat emang Tania itu,udah memek nya lebar masih aja suka Ama Toby
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Tania sangat licik dia masih bisa membohongi Widia dan kabur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 253

    Tobi tampak tak berdaya. Dia bahkan sempat berpikir menangani seorang gadis kecil seperti Tania itu adalah hal yang mudah.Awalnya, memang sangat lancar dan kebenarannya juga ditemukan.Hanya saja, dia tidak menyangka Tania akan berhasil membalikkan situasi.Walaupun hubungannya dengan Widia rusak, tetapi dia masih berhasil lolos dengan mudah.Setelah Tania pergi, tubuh Widia langsung terkulai lemas di sofa. Entah apa yang sedang dipikirkan wanita itu.Sekarang masalahnya telah diklarifikasi, jadi Tobi pun menyuruh Latif dan yang lainnya pergi. Tobi juga tidak berniat melanjutkan permasalahan Pasha lagi.Setelah Latif keluar, dia mengikuti Tania dari belakang. Sampai wanita itu hendak memanggil taksi, Latif langsung menghentikannya dengan cepat.Melihat Latif mendekat, wajah Tania langsung berubah. Dia bertanya dengan gugup, "Apa, apa yang ingin kamu lakukan?"Latif tampak galak dan mencibir, "Apa yang mau aku lakukan? Tuan berjanji nggak akan menyentuhmu, tapi aku nggak.""Coba saja k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 254

    Widia berusaha menyakinkan pria itu."Ya!"Tobi mengangguk."Tobi, kali ini aku salah paham lagi. Kamu pasti merasa aku bodoh karena begitu mudah ditipu, 'kan?" tanya Widia."Nggak, kok!""Tentu saja nggak. Kamu khawatir berlebihan, jadinya kamu bingung. Ditambah lagi, kamu terlalu percaya sama Tania.""Kalau ini masalah orang lain, kamu pasti bisa segera menemukan kelemahannya."Tobi bahkan tidak yakin dengan perkataannya sendiri."Benarkah? Kamu benar-benar nggak merasa aku bodoh?""Terkadang aku sendiri juga merasa sangat bodoh!" kata Widia dengan murung."Nggak, kok. Kamu itu wanita paling pintar di dunia ini. Kalau nggak, bagaimana kamu bisa mengamankan posisi direktur perusahaan milik Keluarga Lianto?" Kata-kata gombal yang diucapkan Tobi itu bahkan membuat dirinya sendiri menggelengkan kepalanya."Mengamankan posisi direktur?""Alangkah baiknya kalau aku benar-benar bisa mengamankannya!"Widia tersenyum pahit dan berkata, "Kalau saja kami nggak bergabung dengan Serikat Dagang La

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 255

    "Kamu?"Widia menggelengkan kepalanya, "Lupakan saja. Meski perusahaan kami bukan perusahaan ternama, kami tetap membutuhkan ijazah dan pengalaman kerja.""Bukankah sebelumnya kamu menyuruhku bekerja di perusahaan?""Dulu aku ingin kamu bekerja sebagai satpam di perusahaan. Posisi ini nggak memerlukan ijazah, tapi dengan posisi ini, kamu nggak bisa berurusan dengan siapa pun.""..."Tobi tersenyum kecut dan berkata, "Dalam hatimu, apa aku hanya bisa menjadi seorang satpam?""Nggak juga!""Selain itu?""Petugas kebersihan.""Lebih baik jadi satpam saja, deh," kata Tobi tak berdaya. Walaupun dia tidak pernah kuliah, pengalaman hidup yang dia terima tidaklah rendah."Kamu sungguh mau bekerja di perusahaanku?" tanya Widia."Ya!""Menjadi satpam?""Terserah. Kamu atur saja. Lagian, itu nggak penting. Tujuan utamaku adalah membantumu mengatasi kekacauan, bukan, membantumu mengendalikan perusahaan," ucap Tobi acuh tak acuh."Manis sekali mulutmu, tapi sayangnya hanya bualan belaka. Ya sudah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 256

    Melihat Widia menutup telepon, Tobi langsung bertanya, "Sepupu jauh?""Kalau nggak? Cepat atau lambat, kita akan bercerai. Kalau hubungan kita terungkap, itu juga nggak ada baiknya bagi kita," kata Widia."Nggak. Aku nggak keberatan.""Aku keberatan. Ya sudah, sebaiknya kamu pulang dan istirahatlah. Mulai besok, kamu sudah harus bekerja," ujar Widia dengan kesal."Baiklah!"Tobi pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi. Hanya saja, begitu sampai di depan pintu, dia berpapasan dengan Yesa dan suaminya yang barusan kembali. Mereka pun saling menatap satu sama lain.Setelah tersadar, Yesa langsung membentaknya, "Tobi, pembawa sial, bajingan, apa yang kamu lakukan pada putraku? Beraninya kamu datang ke rumah kami!"Tobi mengangkat bahu tak berdaya. Dia tidak berniat meladeninya, lalu berjalan dari samping dan menyelinap pergi.Tobi merasa dia tidak sanggup berkomunikasi dengan orang seperti ini.Namun, kali ini Yesa tidak membiarkannya pergi begitu saja. Wanita itu berniat untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 257

    Meskipun Grup Lianto bukan perusahaan besar, grup ini juga termasuk grup teratas dengan aset lebih dari dua triliunan dan terlibat dalam banyak industri.Terutama, industri yang berhubungan dengan real estat, seperti penjualan baja.Sekarang, Widia kembali berada di jalur transformasi. Bagaimanapun, industri real estat sudah ketinggalan zaman dan mulai mengalami kemunduran.Apalagi, kerja samanya dengan Keluarga Sunaldi dalam industri kosmetik saat ini termasuk arahan penting perusahaan dan dipromosikan oleh Widia sendiri.Keesokan paginya, Tobi menepati janjinya dan berangkat ke perusahaan lebih awal. Demi Widia, dia bahkan mengenakan kemeja dan celana yang bagus.Hal ini membuatnya terlihat tampan.Karena dia menelepon terlebih dahulu, Tobi pun sudah tiba di depan kantor direktur penjualan dan mengetuk pintu."Silakan masuk!"Terdengar suara wanita yang merdu dan menawan dari dalam.Saat pintu ruangan itu terdorong, Tobi pun masuk dan mendapati seorang wanita dengan fitur wajah yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 258

    Departemen penjualan memiliki dua tim. Mereka berada di tim dua dan penjualan mereka telah kalah dari tim satu selama beberapa bulan ini.Apalagi, mereka tidak sehebat tim satu. Sekarang tim dua telah kehilangan karyawan penjualan terbaik. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan karyawan baru yang masuk lewat jalur dalam. Apa lagi yang bisa dia lakukan?Bagaimana suasana hatinya bisa baik?Selain itu, rapat hasil kinerja tengah tahun akan tiba dalam sepuluh hari. Saat itu, mereka pasti akan dikritik habis-habisan.Melihat ekspresi tidak senang dari wanita itu, Tobi pun mencoba untuk mencairkan suasana, "Bu Shinta, sepertinya kamu nggak terlalu menyambutku?""Menurutmu, aku harus bagaimana menyambutmu? Apa aku harus menyuruh sekelompok orang berlutut untuk menyambutnya?" tanya Shinta dengan dingin."Bu Shinta, jangan bercanda."Tobi tersenyum pahit. Wanita ini terlihat baik, tetapi ucapannya terlalu pedas."Namamu Tobi, 'kan? Aku nggak peduli dari mana asalmu. Begitu kamu masuk ke timku, j

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 259

    Ketua tim dua, Shinta, sangat marah hingga dadanya bergetar. Lalu, dia berkata dengan dingin, "Jangan bangga terlalu cepat. Roda kehidupan akan terus berputar. Akan ada saat di mana kamu nggak bisa melakukannya.""Benarkah?""Kalau begitu, aku akan tunggu!""Hanya saja, kalian jangan sampai dimarahi habis-habisan saat rapat tengah tahun nanti," seru Kak Mia sambil tertawa terbahak-bahak.Semua orang tampak marah sekaligus tidak berdaya."Nggak apa-apa. Aku pernah bersama mereka sebelumnya. Mereka semua berkulit tebal. Mana mungkin mereka takut dimarahi?" kata Arvin sambil meledek mereka."Oh ya, kudengar karena aku pergi, kalian merekrut karyawan baru yang sangat hebat. Mana dia? Aku mau melihatnya."Sembari berbicara, Arvin sengaja menatap Tobi. Pria itu jelas tahu, tetapi dia sengaja mengejeknya.Dia satu-satunya pendatang baru di sini.Meskipun Tobi belum sehari di sana, setidaknya semua orang di departemen penjualan telah mendengar desas-desus dirinya.Tidak ada pendidikan, tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 260

    Meskipun Arvin seorang laki-laki, dia sangat tampan dan memiliki banyak koneksi bos wanita.Mendengar itu, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Apa kinerja penjualan tim kami nggak sebaik tim kalian?""Aku kurang tahu. Kalau begitu, mari kita pertaruhkan kinerja dua tim.”Mendengar Tobi berbicara tentang kompetisi, Shinta langsung berkata, "Tobi, kamu bukan ketua tim. Mengapa kamu membuat keputusan untuk bersaing antar tim seperti ini?"Yang lain juga menatap Tobi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Membandingkan kinerja penjualan dengan tim satu, bukankah itu sama dengan cari mati?Jika kamu ingin mati, jangan seret kami, oke?Kak Mia makin bangga saat mendengar itu. Dia pun tertawa terbahak-bahak, "Shinta, jangan-jangan kamu nggak berani bertaruh dengan kami? Dari dulu aku sudah tahu tim-mu penuh dengan anggota nggak berguna. Kamu masih menolak mengakuinya?""Siapa yang nggak berani bertaruh?""Aku terima tantangan ini!""Bukankah hanya membandingkan hasil penjualan? Kebetulan kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1622

    Namun, kekuatan bocah ini cukup bagus. Dia bahkan telah mencapai puncak Alam Tanah Abadi. Jika dia mewarisi kekuatan keturunan naga, mungkin akan menjadi ancaman bagi dirinya kelak.Hanya saja, lantaran dia muncul di sini, Luniver pasti akan menghabisinya langsung.Tobi juga memandang mereka berdua. Hatinya bergetar. Sama halnya seperti menghadapi Vamil, dia sama sekali tidak bisa memeriksa kekuatan keduanya. Ada perasaan tidak berdaya yang sulit dijelaskan muncul di hatinya.Awalnya, Tobi mengira kekuatannya telah mencapai puncak di dunia ini. Siapa sangka, masih ada orang yang jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Apalagi, kesenjangannya begitu besar. Sampai-sampai dia tidak dapat memeriksa kekuatan mereka sama sekali.Hal ini tentu membuat Tobi merasa tidak rela, terutama saat memandang tatapan menghina dari lawan.Namun, Tobi bukanlah orang yang bertindak ceroboh. Pria itu hanya melihat semuanya dengan ekspresi tenang.Lantaran kekuatannya tidak setinggi mereka, jadi tidak ada yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1621

    Hirawan terkejut. Apalagi, saat teringat akan penampilan Vamil yang begitu mengerikan sebelumnya. Lelaki tua itu bahkan bertekad mempertaruhkan nyawanya. Lantaran waktu yang dimiliki Vamil tidak banyak lagi, kemungkinan besar dia akan lebih berjuang mati-matian kali ini.Dia merasa sedikit panik."Jangan khawatir. Aku baru saja berhasil membuat terobosan. Aku telah berevolusi dari malaikat bersayap sepuluh menjadi malaikat bersayap dua belas. Kekuatanku kini meningkat dua kali lipat. Selain itu, lelaki tua itu nggak punya banyak waktu lagi. Energinya sudah pasti melemah dan kekuatannya nggak mungkin dalam kondisi puncak.""Sekalipun dia berjuang mati-matian, aku pun bisa melawannya sendirian. Apalagi, jika dibantu olehmu.""Nggak peduli taktik apa pun yang dia gunakan di Gunung Simeru sana, menghabisinya sangatlah mudah," kata Luniver dengan percaya diri.Mendengar itu, Hirawan tampak terkejut. Luniver sendiri jauh lebih kuat darinya. Sekarang kekuatannya berlipat ganda. Menghadapi Vam

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1620

    Tetua Sekte Kayana memandang Widia yang sedang berlatih dengan sorot mata keterkejutan dan ketidakpercayaan. Widia baru berlatih berapa lama saja.Hanya dalam waktu dua hari, kekuatan Widia meningkat drastis. Yang tadinya tingkat awal Guru Besar, kini telah mencapai tingkat puncak Guru Besar.Bagi Widia yang sekarang ini, kultivasi ibaratnya hal yang sangat mudah. Dia terus menerus membuat terobosan.Sekarang, tetua Sekte Kayana juga menyadari bahwa Widia memiliki energi yang menakutkan dan menakjubkan dalam tubuhnya. Apalagi, asalkan terus diserap, maka Widia bisa terus menerobos.Terlebih lagi, tubuh Widia juga membuatnya tercengang. Wanita itu bahkan bisa dengan mudah menyerap kekuatan api yang luar biasa itu.Selain itu, keduanya juga telah berkali-kali bertarung.Awalnya, Widia masih tidak tahu apa-apa, tetapi lambat laun, Widia mulai memberi tekanan pada Arum. Sampai hari ini, kekuatan Widia bahkan menimbulkan ancaman bagi dirinya.Bisa-biasanya orang awam yang belum pernah berla

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1619

    Mendengar semua itu, Tobi langsung tertegun.Akhirnya, dia mengerti mengapa Vamil begitu terburu-buru membawanya ke sini. Ternyata ini semua demi menciptakan kondisi urgensi pada lawan.Agar mereka khawatir kekuatan Vamil akan bangkit kembali. Mereka pasti akan datang untuk menghancurkan segalanya lebih dulu daripada menunggu ajal menjemput Vamil.Mengenai tempat latihan Vamil, Gunung Simeru, mereka pasti sudah mengetahuinya.Demi memberi Tobi untuk meningkatkan kekuatannya, Vamil bahkan bersedia melawan mereka dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.Lelaki tua ini berjuang untuk Negara Harlanda sepanjang hidupnya. Bahkan di saat ajal mendekatinya, dia juga masih tidak melupakan tekad awalnya.Dibandingkan dengan Vamil, Tobi merasa dirinya bukanlah apa-apa."Bagaimana? Apa kamu takut sekarang?" tanya Vamil."Mana mungkin? Anda telah berjuang untuk Negara Harlanda sepanjang hidup Anda dan sekarang bahkan mempertaruhkan nyawa demi saya. Bagaimana saya bisa mundur?" kata Tobi dengan tegas

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1618

    "Nggak perlu. Dia hanya seorang gadis kecil. Dia juga nggak akan bisa membuat masalah besar. Tapi minta Pandu memperingatkan Paviliun Seroya bahwa mereka harus menceritakan semua yang dilakukan Master Melani pada Yaldora.""Kalau nggak, Yaldora pasti akan terus membalas dendam padaku. Jika demikian, aku pasti akan mengambil tindakan dan langsung menghancurkan Paviliun Seroya.""Oh ya, biarkan Pandu memperlihatkan sedikit kekuatannya agar mereka paham. Bagiku, menghancurkan sekte mereka sangatlah mudah!"Tobi langsung memperingatkan. Yaldora adalah gadis yang baik hati. Sayang sekali jika membunuhnya. Biarlah gadis itu mengetahui semua kebenarannya lebih dulu. Setelah itu, terserah dia mau mengambil keputusan seperti apa."Baik!"Arum juga tidak membantah.Widia menyaksikan semua adegan ini dengan tatapan kosong. Meski dari wajah Yaldora, Widia bisa merasakan penderitaannya dan juga merasa sedikit bersimpati pada wanita itu.Hanya saja, wanita ini berniat membunuh Tobi barusan. Jadi, Wi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1617

    Setelah menyampaikan semuanya, Tobi pun bersiap untuk berangkat.Namun, tepat di saat ini, sosok Yaldora muncul. Tangannya memegang pedang panjang. Wajahnya terlihat dingin. Keseluruhan tubuhnya tampak menakjubkan, tetapi juga ada aura dingin yang menakutkan.Seolah-olah mereka tidak kenal sama sekali.Kali ini, Tobi juga tidak ingin menghindar lagi.Ekspresi Tobi memperlihatkan ketidakberdayaan, tetapi dia tidak menyesal telah membunuh Master Melani. Mengingat apa yang telah dilakukan Melani terhadap keluarga mereka selama ini, membunuhnya bukanlah tindakan yang kelewat batas."Tobi, aku mau tanya, apa kamu membunuh guruku, Master Melani?" Tanpa berbasa-basi lagi, kali ini Yaldora langsung menanyakan inti permasalahannya.Mendengar itu, Tetua Sekte Kayana mendengus dingin. Dia mengeluarkan momentum kuat sambil berkata dengan dingin, "Lancang sekali! Beraninya kamu bisa meneriakkan nama tuanku begitu saja?"Itu adalah tekanan yang dimiliki oleh seorang kultivator Alam Tanah Abadi.Yald

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1616

    Saat Arum keluar, dia langsung berkata dengan hormat, "Tuan Muda!"Widia tertegun sejenak. Dia sepertinya pernah bertemu dengan wanita tua ini sekali, tetapi dia tidak begitu yakin."Widia, namanya Arum. Dia master yang diam-diam melindungimu selama ini," ucap Tobi menjelaskan."Ah ...."Widia baru sadar bahwa Tobi diam-diam telah mengutus seorang master untuk melindunginya. Namun, dia sama sekali tidak mengetahui hal ini."Ini juga alasan aku memperkenalkan kalian satu sama lain. Setelah aku pergi, kamu bisa lebih sering berlatih dengannya. Dengan begitu, bukan hanya akan membuatmu mahir dalam bertarung, tapi juga meningkatkan kecepatan latihanmu," terang Tobi.Jika bukan karena alasan ini, Tobi juga tidak akan membiarkan Arum menampakkan diri.Arum juga tertegun. Dia telah melindungi Widia begitu lama. Dia juga tahu bahwa Widia hanya seorang wanita yang lemah. Sekarang, tuannya ingin dirinya latihan dengan Widia? Apa tuannya sedang bercanda?Ya sudahlah.Tuannya sudah bilang ingin di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1615

    Widia benar-benar terkejut. Apa yang barusan terjadi benar-benar di luar ekspektasinya. Bahkan, dia sendiri juga merasa semua ini tidak masuk akal."Kenapa?"Melihat Widia tersadar, Tobi tampak kaget. Pria itu langsung bertanya dengan khawatir. Dia barusan telah dikejutkan oleh terobosan kekuatannya Widia.Tak disangka, hanya dengan sekali latihan, kekuatan Widia telah mencapai Alam Guru Besar. Walau Widia baru mulai berkultivasi, perlu diketahui sebelumnya dia hanyalah orang awam.Garis keturunan Foniks memang tidak bisa dianggap remeh. Kekuatannya sangat hebat dan menakutkan."Bagus, bagus sekali."Widia hanya merasa sangat nyaman. Ada kekuatan yang sangat hebat di sekujur tubuhnya, seolah dia bisa menghancurkan segalanya dengan satu serangan.Yang paling penting lagi, dia benar-benar merasakan semacam teknik kultivasi.Walau tidak mengetahui nama teknik itu, tetapi saat kekuatan garis keturunan diintegrasikan ke dalam tubuhnya, teknik itu mulai bekerja secara otomatis dan terpatri d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1614

    "Apa yang kamu lamunkan?""Ka ... kamu cantik sekali," seru Tobi."Apa-apaan? Ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Mulutmu manis sekali. Pintar gombal.""Bagaimana kalau kamu bercermin dulu?" ucap Tobi."Kenapa harus bercermin? Memangnya aku nggak tahu penampilanku sendiri?" Berbicara sampai di sini, Widia tampak ragu-ragu. "Tobi, bisakah kamu membantuku berlatih kultivasi?""Membantumu berlatih kultivasi?"Tobi tertegun sejenak. Apa Widia tahu bahwa fisiknya telah berubah?"Ya, aku nggak ingin melihatmu bertarung sendirian seperti itu lagi. Apa nggak boleh?" Widia agak putus asa. Dia pernah menonton beberapa drama TV sebelumnya. Dikatakan bahwa meridian orang dewasa sudah terbentuk. Sekalipun berkultivasi, juga tidak akan ada hasilnya lagi."Bukan begitu. Kamu bisa berkultivasi. Mungkin kekuatanmu juga akan setara denganku dalam waktu singkat." Tobi tersenyum pahit. Benar saja, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat marah saja.Tobi berusaha keras selama be

DMCA.com Protection Status