Share

Bab 255

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Kamu?"

Widia menggelengkan kepalanya, "Lupakan saja. Meski perusahaan kami bukan perusahaan ternama, kami tetap membutuhkan ijazah dan pengalaman kerja."

"Bukankah sebelumnya kamu menyuruhku bekerja di perusahaan?"

"Dulu aku ingin kamu bekerja sebagai satpam di perusahaan. Posisi ini nggak memerlukan ijazah, tapi dengan posisi ini, kamu nggak bisa berurusan dengan siapa pun."

"..."

Tobi tersenyum kecut dan berkata, "Dalam hatimu, apa aku hanya bisa menjadi seorang satpam?"

"Nggak juga!"

"Selain itu?"

"Petugas kebersihan."

"Lebih baik jadi satpam saja, deh," kata Tobi tak berdaya. Walaupun dia tidak pernah kuliah, pengalaman hidup yang dia terima tidaklah rendah.

"Kamu sungguh mau bekerja di perusahaanku?" tanya Widia.

"Ya!"

"Menjadi satpam?"

"Terserah. Kamu atur saja. Lagian, itu nggak penting. Tujuan utamaku adalah membantumu mengatasi kekacauan, bukan, membantumu mengendalikan perusahaan," ucap Tobi acuh tak acuh.

"Manis sekali mulutmu, tapi sayangnya hanya bualan belaka. Ya sudah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Tobi akan bekerja kantoran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 256

    Melihat Widia menutup telepon, Tobi langsung bertanya, "Sepupu jauh?""Kalau nggak? Cepat atau lambat, kita akan bercerai. Kalau hubungan kita terungkap, itu juga nggak ada baiknya bagi kita," kata Widia."Nggak. Aku nggak keberatan.""Aku keberatan. Ya sudah, sebaiknya kamu pulang dan istirahatlah. Mulai besok, kamu sudah harus bekerja," ujar Widia dengan kesal."Baiklah!"Tobi pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi. Hanya saja, begitu sampai di depan pintu, dia berpapasan dengan Yesa dan suaminya yang barusan kembali. Mereka pun saling menatap satu sama lain.Setelah tersadar, Yesa langsung membentaknya, "Tobi, pembawa sial, bajingan, apa yang kamu lakukan pada putraku? Beraninya kamu datang ke rumah kami!"Tobi mengangkat bahu tak berdaya. Dia tidak berniat meladeninya, lalu berjalan dari samping dan menyelinap pergi.Tobi merasa dia tidak sanggup berkomunikasi dengan orang seperti ini.Namun, kali ini Yesa tidak membiarkannya pergi begitu saja. Wanita itu berniat untuk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 257

    Meskipun Grup Lianto bukan perusahaan besar, grup ini juga termasuk grup teratas dengan aset lebih dari dua triliunan dan terlibat dalam banyak industri.Terutama, industri yang berhubungan dengan real estat, seperti penjualan baja.Sekarang, Widia kembali berada di jalur transformasi. Bagaimanapun, industri real estat sudah ketinggalan zaman dan mulai mengalami kemunduran.Apalagi, kerja samanya dengan Keluarga Sunaldi dalam industri kosmetik saat ini termasuk arahan penting perusahaan dan dipromosikan oleh Widia sendiri.Keesokan paginya, Tobi menepati janjinya dan berangkat ke perusahaan lebih awal. Demi Widia, dia bahkan mengenakan kemeja dan celana yang bagus.Hal ini membuatnya terlihat tampan.Karena dia menelepon terlebih dahulu, Tobi pun sudah tiba di depan kantor direktur penjualan dan mengetuk pintu."Silakan masuk!"Terdengar suara wanita yang merdu dan menawan dari dalam.Saat pintu ruangan itu terdorong, Tobi pun masuk dan mendapati seorang wanita dengan fitur wajah yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 258

    Departemen penjualan memiliki dua tim. Mereka berada di tim dua dan penjualan mereka telah kalah dari tim satu selama beberapa bulan ini.Apalagi, mereka tidak sehebat tim satu. Sekarang tim dua telah kehilangan karyawan penjualan terbaik. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan karyawan baru yang masuk lewat jalur dalam. Apa lagi yang bisa dia lakukan?Bagaimana suasana hatinya bisa baik?Selain itu, rapat hasil kinerja tengah tahun akan tiba dalam sepuluh hari. Saat itu, mereka pasti akan dikritik habis-habisan.Melihat ekspresi tidak senang dari wanita itu, Tobi pun mencoba untuk mencairkan suasana, "Bu Shinta, sepertinya kamu nggak terlalu menyambutku?""Menurutmu, aku harus bagaimana menyambutmu? Apa aku harus menyuruh sekelompok orang berlutut untuk menyambutnya?" tanya Shinta dengan dingin."Bu Shinta, jangan bercanda."Tobi tersenyum pahit. Wanita ini terlihat baik, tetapi ucapannya terlalu pedas."Namamu Tobi, 'kan? Aku nggak peduli dari mana asalmu. Begitu kamu masuk ke timku, j

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 259

    Ketua tim dua, Shinta, sangat marah hingga dadanya bergetar. Lalu, dia berkata dengan dingin, "Jangan bangga terlalu cepat. Roda kehidupan akan terus berputar. Akan ada saat di mana kamu nggak bisa melakukannya.""Benarkah?""Kalau begitu, aku akan tunggu!""Hanya saja, kalian jangan sampai dimarahi habis-habisan saat rapat tengah tahun nanti," seru Kak Mia sambil tertawa terbahak-bahak.Semua orang tampak marah sekaligus tidak berdaya."Nggak apa-apa. Aku pernah bersama mereka sebelumnya. Mereka semua berkulit tebal. Mana mungkin mereka takut dimarahi?" kata Arvin sambil meledek mereka."Oh ya, kudengar karena aku pergi, kalian merekrut karyawan baru yang sangat hebat. Mana dia? Aku mau melihatnya."Sembari berbicara, Arvin sengaja menatap Tobi. Pria itu jelas tahu, tetapi dia sengaja mengejeknya.Dia satu-satunya pendatang baru di sini.Meskipun Tobi belum sehari di sana, setidaknya semua orang di departemen penjualan telah mendengar desas-desus dirinya.Tidak ada pendidikan, tidak a

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 260

    Meskipun Arvin seorang laki-laki, dia sangat tampan dan memiliki banyak koneksi bos wanita.Mendengar itu, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Apa kinerja penjualan tim kami nggak sebaik tim kalian?""Aku kurang tahu. Kalau begitu, mari kita pertaruhkan kinerja dua tim.”Mendengar Tobi berbicara tentang kompetisi, Shinta langsung berkata, "Tobi, kamu bukan ketua tim. Mengapa kamu membuat keputusan untuk bersaing antar tim seperti ini?"Yang lain juga menatap Tobi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Membandingkan kinerja penjualan dengan tim satu, bukankah itu sama dengan cari mati?Jika kamu ingin mati, jangan seret kami, oke?Kak Mia makin bangga saat mendengar itu. Dia pun tertawa terbahak-bahak, "Shinta, jangan-jangan kamu nggak berani bertaruh dengan kami? Dari dulu aku sudah tahu tim-mu penuh dengan anggota nggak berguna. Kamu masih menolak mengakuinya?""Siapa yang nggak berani bertaruh?""Aku terima tantangan ini!""Bukankah hanya membandingkan hasil penjualan? Kebetulan kita

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 261

    "Membuat malu?""Apa maksudmu? Aku nggak membuat malu," kata Tobi tampak bingung. Mungkinkah itu masalah taruhan? Namun, hasil taruhan masih belum keluar."Kamu bilang ini nggak membuat malu? Sekarang semua orang tahu departemen penjualan punya karyawan baru yang nggak berguna, nggak berpendidikan, nggak punya pengalaman kerja dan yang paling penting adalah dia nggak tahu apa-apa," semprot Widia kesal.Tidak heran Widia marah. Barusan Helen sengaja melaporkan apa yang dilakukan Tobi hari ini kepadanya.Dia sama sekali tidak berguna.Apalagi, masalah ini justru diketahui oleh semua orang. Mau tak mau semua orang mulai membicarakan siapa yang merekomendasikan pria tidak berguna itu masuk ke dalam perusahaan.Saat itu, Widia pun kesulitan untuk mengamankan posisi direkturnya lagi.Mana mungkin Widia tidak marah setelah mengetahui semua ini?Tobi juga menjadi tidak senang dan berkata, "Siapa yang mengatakan itu? Siapa yang berbicara omong kosong?""Kamu masih berani bertanya? Kalau bukan k

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 262

    Tobi terlihat antusias. Dia membagikan teh susu itu kepada semua orang dan berkata sambil tersenyum, "Maaf, tadi malam tidur terlalu malam. Akibatnya datang terlambat."Mereka berusaha untuk tidak memukulnya. Semua orang hanya bisa menahan kebencian mereka di dalam hati.Namun, sebagai ketua tim, Shinta harus menanyakan hal ini dengan jelas. Jadi, dia pun memanggil Tobi ke samping.Meskipun ketua tim cantik, figur tubuh elok dan posturnya indah, ekspresi Tobi tetap terlihat biasa, tidak seperti pria lainnya.Hanya saja dia kebingungan. Mengapa Shinta mencarinya?Walaupun Tobi tahu dirinya sangat menawan, tetapi Shinta juga tidak mungkin terpikat dengan ketampanannya dan jatuh cinta padanya hanya dalam waktu sehari.Sesampainya di samping, wajah Shinta menjadi dingin. Lalu, dia bertanya, "Tobi, aku sudah tahu tujuanmu bergabung dengan tim dua. Mengapa kamu melakukan ini?"Dia sangat pintar. Dia tidak membiarkannya menjelaskan dirinya sendiri karena ini akan mengungkapkan bahwa dia tidak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 263

    "Bayar tagihan?" Tobi tampak tertegun, lalu mengambil formulir itu dan melihatnya."Benar!""Ketiga perusahaan di atas menunda pembayaran. Asalkan kamu berhasil menagih salah satu dari tiga perusahaan ini, kamu bisa langsung pulang kerja hari ini dan melakukan apa pun yang kamu inginkan!” kata Shinta."Benarkah? Hanya perlu satu perusahaan saja?""Benar!""Kak Shinta, ini sama sekali nggak mungkin.""Sudah berapa banyak usaha yang telah kami lakukan untuk ketiga perusahaan ini. Mereka nggak mungkin membayar dalam waktu singkat. Khususnya, perusahaan pertama ini," ucap Leo.Sekarang, dia telah memahami situasi perusahaan-perusahaan ini. Ketiga perusahaan ini memang sangat sulit untuk ditangani. Terutama perusahaan pertama, yaitu anak perusahaan dari Keluarga Hutama.Keluarga Hutama. Keberadaan yang sangat mengerikan. Mereka adalah sosok mengerikan yang bahkan ditakuti oleh Damar, orang terkaya di Kota Tawuna.Walaupun kini Keluarga Hutama mengalami kemunduran dan berganti bos, tetapi ke

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1418

    Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1417

    Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1416

    Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1415

    Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1414

    Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1413

    Shinta juga menghela napas lega. Meski tahu tidak akan terjadi sesuatu pada Kak Tobi, dia masih saja khawatir. Setelah melihat akhir seperti sekarang ini, dia baru merasa lega sepenuhnya.Kak Tobi benar-benar keren dan hebat sekali!Sayangnya, pria itu bukanlah pacarnya!Jika tidak, dia pasti akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.Saat menyadari ekspresi ayahnya, Shinta diam-diam merasa bangga. Sekarang kalian sudah tahu betapa kuatnya Kak Tobi, 'kan? Namun, berdasarkan apa yang dikatakan ayahnya barusan, dia merasa ayahnya perlu minta maaf kepada Kak Tobi.Saat ini, Bos Zafran tentu juga mendengar suara Fahar yang memanggilnya. Dia pun melirik Tobi sekilas.Melihat Tobi mengangguk, Bos Zafran segera mengambil ponsel yang baru saja dijatuhkan Steven. Kemudian, bertanya dengan nada datar, "Ada masalah apa? Katakanlah!""Ya. Bos Zafran, saya nggak tahu apa yang telah dilakukan Steven. Tolong, memandang dari kerja sama kita sebelumnya, mohon bantu kami meminta pengampunan pada R

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1412

    Meski begitu, Fahar masih butuh beberapa saat untuk mengenali suara Bos Zafran. Setelah memastikan, dia segera berteriak dengan cemas, "Bos Zafran, Bos Zafran, ini Fahar. Bisakah Anda menjawab teleponnya?"Lantaran pengeras suara telah diaktifkan, jadi Bos Zafran dan lainnya tentu mendengar suara itu.Steven tercengang. Dia tahu itu suara ayahnya. Namun, kenapa ayahnya mendadak memanggil Bos Zafran? Apa yang terjadi sebenarnya?Yang mana Bos Zafran?Tunggu! Steven mendadak merasakan firasat buruk. Sedari tadi, dia terus merasa pria di hadapannya ini familier. Ternyata dia pernah melihatnya di televisi.Bukankah ini bos besar mereka di Cewadi?Orang yang barusan menendangnya adalah Bos Zafran, keberadaan menakutkan yang bisa menghancurkan Keluarga Ravindra hanya dengan satu kalimat.Terlebih, dikabarkan Bos Zafran juga termasuk orang yang kejam. Pantas saja, Raja Naga bisa bertindak seperti itu. Hal ini tentu membuat Steven makin ketakutan.Sudah pasti dia akan babak belur kali ini!Ber

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1411

    "A ... apa ...."Wajah Steven berubah pucat. Dia tidak percaya dengan perkataan ayahnya barusan. Keluarga mereka mendapat masalah karena telah memprovokasi orang berkuasa. Bahkan, keluarga mereka sekarang sudah hampir hancur.Tunggu. Siapa yang ayahnya bilang barusan? Raja Naga?Bukankah pria itu barusan memanggil bocah itu dengan sebutan Raja Naga? Mungkinkah dia itu Raja Naga?Tidak mungkin. Pasti ada yang keliru di sini.Steven tidak bisa menerima kenyataan ini dan langsung bertanya, "Ayah, siapa yang kamu bicarakan? Raja Naga? Siapa dia sebenarnya?""Hais, Raja Naga ini sangat misterius. Meski aku hanya pernah dengar namanya, sebagai pemimpin Sekte Naga, pengaruh dan posisinya sangat menakutkan. Bahkan, Bos Zafran pun harus menuruti perintahnya.""Apalagi, berdasarkan rumor yang beredar, Raja Naga Sekte Naga yang baru saja mengambil alih sangatlah muda," kata Fahar dengan getir. Dia tidak mengerti kenapa Raja Naga mau bertindak seperti itu? Apalagi, dia tidak pernah memprovokasi Ra

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1410

    Tobi tampak murah hati. Terutama kepada orangnya sendiri. Dia selalu memperlakukan mereka dengan baik.Bos Zafran tertegun. Ada kilatan keterkejutan di wajahnya. Dia kemudian berkata dengan penuh semangat, "Anggur tahun 1945? Itu anggur merah terbaik. Bahkan, nggak terbeli lagi sekarang. Waktu lelang dulu terjual dengan harga enam miliar lebih."Saat mendengar percakapan mereka, Steven tampak terpana.Dia suka minum anggur merah, jadi dia pernah mendengar tentang hal ini. Hanya saja, dia masih tidak percaya.Saat teringat dengan anggur yang dikeluarkan Tobi dan anggur merah tadi, dia kini merasa Tobi kemungkinan berasal dari keluarga kaya. Mungkin hanya ayahnya yang bisa menghadapinyaShinta dan keluarganya juga tercengang. Tak disangka, Tobi punya anggur merah senilai miliaran.Ini berarti Tobi sangat kaya. Meski anggur-anggur itu pemberian dari orang lain, dia juga harus punya status tinggi. Jika tidak, mana mungkin orang akan memberinya secara cuma-cuma?Umumnya, ayahnya Shinta dan

DMCA.com Protection Status